Laporan Kegiatan Program Pemberantasan Buta Aksara
Laporan Kegiatan Program Pemberantasan Buta Aksara
TUGAS PRAKTEK
MATA KULIAH
PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN
Disusun Oleh :
NAMA : MARIA ROSA PANGGABEAN
NIM : 859870282
UPBJJ-UT : MEDAN
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD S-1
UPBJJ TOBASA TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmaNya,
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan praktik pembelajaran keaksaraan fugsional
melalui program Pemberantasan Buta Aksara (PBA).
Penyusunan laporan ini saya ajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
Saya sampaikan terimakasih kepada Ibu Friska Indria Nora Harahap.S.Pd.M.pd sebagai dosen
mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan yang telah membimbing dan mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada warga belajar,
kedua orang tua saya, serta semua pihak yang membantu jalannya kegiatan ini.
Dengan kerendahan hati saya mengakui bahwa laporan ini masih mengalami banyak
kekurangan, untuk itu saya harap kritik dan saran yang bersifat membangun.
Tobasa, 30 November 2022
Penulis
Judul ...............................................................................................................i
BAB I ..............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................................2
BAB II
2.1. Kajian Pustaka ......................................................................................................................4
BAB III
BAB IV ............................................................................................................22
BAB V ............................................................................................................24
1.3 Tujuan
Hasil pembelajaran keaksaraan fungsional ini diharapkan
1. Warga belajar dapat membaca, menulis, dan menghitung
2. Warga belajar dapat pengetahuan yang lebih
3. Warga belajar lebih tahu akan potensi yang ada di lingkunganya.
4. Warga belajar mendapatkan pengalaman baru.
5. Menyelesaikan tugas praktek mata kuliah pembelajaran berwawasan kemasyarakatan
1.4 Manfaat
Laporan ini saya buat dengan harapan untuk dapat memberikana kegunaan baik secara
teoritis maupun praktis. Secara teoritis laporan ini berguna untuk penambahan wawasan
mengenai segala keasakaraan bagi masyarakat untuk kelangsungan hidup.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Buta Aksara
Buta aksara adalah ketidakmampuan membaca dan menulis baik bahasa Indonesia
maupun bahasa lainnya. Buta aksara juga dapat diartikan sebagai ketidakmampuan untuk
menggunakan bahasa dan menggunakannya untuk mengerti sebuah bacaan, mendengarkan
perkataan, mengungkapkannya dalam bentuk tulisan, dan berbicara. Dalam perkembangan saat
ini kata buta aksara diartikan sebagai ketidakmampuan untuk membaca dan menulis pada tingkat
yang baik untuk berkomunikasi dengan orang lain, atau dalam taraf bahwa seseorang dapat
menyampaikan idenya dalam masyarakat yang mampu baca-tulis, sehingga dapat menjadi bagian
dari masyarakat tersebut.
2.4 Cara Penyelesaian Buta Aksara
Buta aksara dapat diselesaikan dengan berbagai cara, diantaranya dengan:
1. Mengurangi jumlah anak yang tidak bersekolah.
Pemerintah harus berupaya untuk menekan anak usiaa sekolah yang tidak sekolah dan
putus sekolah yang diakibatkan oleh masalah kemiskinan maupun yang diakibatkan oleh
jauh dari layanan pendidikan.
2. Membuat cara-cara baru dalam proses pembelajaran
Membuat cara-cara yang baru yang asyik agar peserta didik tidak bosan untuk belajar dan
menjaga kemampuan beraksara bagi peserta didik.
3. Adanya niat baik dan sungguh-sungguh dari pemerintah.
Pemerintah harus mempunyai niat yang baik, sungguh-sungguh dan serius untuk
memberantas buta aksara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia.
4. Perlunya keterlibatan berbagai pihak dalam upaya percepatan pemberantasan buta aksara.
Pemberantasan buta aksara bukan saja tugas pemerintah semata tapi itu tugas kita semua
selaku generasi penerus bangsa. Jadi semua pihak harus berpartisipasi untuk
memberantas buta aksara, contohnya ibu-ibu PKK harus ikut serta, organisasi masyarakat
(Ormas), mahasiswa yag sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan anggota TNI yang
mempunyai program TNI Manunggal Aksara.
Topik Belajar : Mengenal huruf Alphabet A-Z, vokal, Konsonan dan menulis dan
membaca kalimat pendek.
Pertemuan/
waktu
- Tutor mengenalkan
huruf vokal dan
konsonan kepada
WB.
- WB maju kedepan
dengan menunjukkan
huruf yang
disebutkan tutor
- WB membacakan
bunyi huruf yang
telah digabungkan.
- Buku tulis
dan pensil
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
No. Nama Warga Jenis Tempat dan Alamat Pendidikan Terakhir Pekerjaan
Belajar Kelamin Tanggal Lahir
(L/P)
1 Dewi Harianja P Pangaribuan, 12/05/1995 Sitabo-tabo Tidak Tamat SD Petani
2 Sittong Nababan L Sitabo-tabo 25/12/1968 Sitabo-tabo Tidak Tamat SD Petani
3 Dahlia Nababan P Silait-lait 15/04/1957 Sitabo-tabo Tidak Tamat SD Petani
4 Eva Nababan P Sitabo-tabo 27/09/1975 Sitabo-tabo Tidak Tamat SD Petani
5 Ikbal Simatupang L Tebing Tinggi 05/10/1983 Sitabo-tabo Tidak Tamat SD Petani
6 Rehan siahaan L Silangit 17/05/1979 Sitabo-tabo Tidak Tamat SD Petani
7 Dian Sianturi L Sipultak 12/02/1988 Sitabo-tabo Tidak Tamat SD Petani
8 Risna Situngkir P Tebing tinggi 31/08/1984 Sitabo-tabo Tidak Tamat SD Petani
9 Robin Sihombing L Sitabo-tabo 22/12/1992 Sitabo-tabo Tidak Tamat SD Petani
3.3 Materi Pelatihan/Kegiatan
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka materi pembelajaran yang disajikan diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung dari para warga belajar yang
dikelompokan atas 3 materi pembelajaran antara lain :
- Membaca
Materi yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan membaca warga belajar disesuaikan
dengan standar kompetensi keaksaraan tingkat dasar yaitu mampu membaca dan menulis kata,
menggunakan bahasa Indonesia dalam konteks sehari – hari.
- Menulis
Materi untuk kemampuan menulis WB disesuaikan dengan standar kompetensi keaksaraan
tingkat dasar, yaitu : mampu membaca dan menulis kata serta berkomunikasi menggunakan
bahasa Indonesia dalam konteks sehari – hari.
- Berhitung
Kegiatan yang dilaksanakan untuk kemampuan berhitung WB disesuaikan dengan standar
kompetensi keaksaraan tingkat dasar, yaitu : mampu malakukan membaca, menulis dan
perhitungan dasar (penambahan dan Pengurangan ).
3.4 Strategi dan Deskripsi Jalannya Kegiatan
3.4.1 Strategi
Pendekatan yang digunakan dalam keaksaraan fungsional mempunyai 4 prinsip berupa : konteks
lokal, desain lokal, proses partisipatif, dan fungsionalisasi hasil belajar.
3.4.2 Deskripsi Jalannya Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan selama 8 hari berturut-turut mulai Minggu, 20 November 2022 sampai
dengan Minggu, 27 November 2022
3.4.3 Dokumentasi Jalannya Kegiatan
Pertem Kegiatan Dokumemtasi
uan
1 Mengenalk
an Huruf
Alphabets
mulai A-Z
2 Tutor
mengenalk
an huruf
vokal dan
konsonan
kepada
WB.
3 WB
menggabun
gkan huruf
vokal dan
konsonan
sehingga
menjadi
kalimat
pendek.
4 Tutor
mengarahk
an warga
belajar
untuk
menulis
benda-
benda yang
ada di
sekitarnya
5 Tutor
memberi
contoh
penjumlaha
n bilangan
6 Warga
belajar
Berlatih
mengurang
kan
bilangan
didampingi
Tutor
7 Tutor
Memberi
contoh
perkalian
dengan
benar
8 Tutor
meminta
warga
belajar
menunjukk
an contoh
pembagian
BAB IV
HASIL KEGIATAN
Setelah melakukan kegiatan ini saya dapat mengindentifikasi masalah yang terjadi
sehingga buta aksara masih saja ditemukan di masyarakat :
- Ketidak mampuan orangtua karena kemiskinan yang mempengaruhi anak tidak sekolah
- Kesadaran mengikuti pendidikan sangat minim
- Biaya pendidikan yang tinggi, turut mempengaruhi buta aksara
- Masyarakat yang buta aksara jarang sekali mengakui bahwa dirinya buta huruf. Maka
dengan pembinaan ini warga belajar yang kami bina lebih mengerti arti dari pendidikan
bahwa jika kita buta aksara sama saja dengan mata kita buta tidak dapat menyaksikan
dunia dan tidak dapat menikmati hidup yang selayaknya
Setelah warga belajar dimotivasi akan pentingnya meberantas buta aksara, warga belajar
terlihat antusis dan bersemangat mengikuti pelatihan. Dan sudah dapat membaca, menulis
dan melakukan perhitungan sederhana.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktik pembelajaran keaksaraan sampai dengan proses pembuatan
laporan ini penulis berkesimpulan bahwa :
- Warga belajar yang memiliki karakter yang beragam akan berpotensi membangun diri
dari lingkungannya bila diarahkan, dibimbing dan dibina secara bertanggung jawab,
demikian sebaliknya jika tidak dibina secara baik dan benar maka potensi belajar perlu
disiasati secara arif dan bijaksana melalui yang dimiliki tidak berarti bagi diri dan
lingkungan sekitarnya.
- program – program pembelajaran / bimbingan yang diseleksi dan disesuikan dengan
minat dan bakatnya, sehingga program pembelajaran keaksaraan benar-benar berhasil
guna dan berdaya guna.
5.2 Saran
- Kepada para warga belajar
Untuk memanfaatkan kesempatan program pembelajaran keaksaraan dengan sebaik-baiknya,
agar memperoleh kemampuan fungsional untuk keperluan pribadi, untuk membantu anak – anak,
untuk aktualisasi diri, pekerjaan dan social kemasyarakatan serta pendidikan, yang intinya untuk
meningkatkan mutu dan taraf kehidupannya.
- Kepada pemerintah dan semua pihak, untuk bekerjasama membangun warga belajar dengan
mencari solusi-solusi yang tepat demi memberdayakan warga belajar sehingga mereka bisa
menjadi warga yang cerdas bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.