Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MODIFIKASI PEMBELAJARAN
LOMPAT JAUH DI TINGKAT
SEKOLAH DASAR (SD)

OLEH
MARIA ROSA PANGGABEAN

NIM 859870282
Kata pengantar

Puji syukur penulis ucapakan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Modifikasi Pembelajaran Lompat
Jauh di Tingkat Sekolah Dasar (SD)” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas pelajaran PJOK. Saya ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan saya juga
menyadari akan pentingnya sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Naimatul Jamaliah.M.pd yang
telah banyak memberi petunjuk dan semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyususan makalah dapat dibuat dengan sebaik- baiknya.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Tuhan Yang Maha Esa, dan kekurangan
pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Balige, 28 November 2022

Maria Rosa Panggabean


Daftar Isi

Judul ...............................................................................................................i

Kata pengantar ..............................................................................................................ii

Daftar Isi .............................................................................................................iv

BAB I ..............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................2

1.3. Tujuan ......................................................................................................................3

1.4. Manfaat ......................................................................................................................3

BAB II ..............................................................................................................4
2.1. Kajian Teori ......................................................................................................................4

2.1.1. Hakikat Lompat Jauh....................................................................................................................4

2.1.2. Sejarah Lompat Jauh.....................................................................................................................4

2.1.3. Teknik Dasar Lompat Jauh...........................................................................................................5

2.1.4. 3 Gaya Lompat Jauh...................................................................................................................10

2.1.5. Sarana dan Prasarana LompatJauh...............................................................................................14

2.1.6. Peraturan Umum Lompat Jauh......................................................................................................14

2.1.7. Lapangan Lompat Jauh...............................................................................................................15

2.1.8. Faktor Yang Mempengaruhi LompatJauh....................................................................................16

2.1.9. Modifikasi Pembelajaran Lompat Jauh .........................................................................................16

BAB III 17

Daftar Pustaka 18
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Lompat jauh adalah salah satu bagian dari nomor-nomor lompat dalam atletik. Olahraga Lompat jauh
kini telah berkembang pesat di benua eropa bahkan sekarang ini lompat jauh telah dikenal di seluruh negara di
muka bumi ini. Lompat jauh sudah menjadi salah satu nomor inti dan nomor yang paling populer dari
kejuaraan cabang olahraga atletik, sebagai buktinya bahwa olahraga lompat jauh telah diperlombakan mulai
dari kejuaraan tingkat nasional sampai dengan kejuaraan tingkat internasional. Oleh karena itu lompat jauh
sangat penting perannya dalam kejuaraan-kejuaraan olahraga tingkat nasional mupun dunia. Melihat dari arti
kata bahwa lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat
badan selama mungkin di udara yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu
kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Menurut Hendrayana (2007, hlm. 79) menyatakan bahwa
“prinsip dasar lompat jauh adalah membangun awalan yang secepat-cepatnya dan melakukan tolakan yang
sekuat-kuatnya ke arah depan atas dengan satu kaki untuk meraih ketinggian yang optimal saat melayang
sehingga menghasilkan jarak lompatan yang sejauh-jauhnya”.
Dalam dunia pendidikan lompat jauh tidak kalah penting perannya dengan berbagai kejuaraan baik
tingkat nasional maupun internasional, yang membedakan keduanya terdapat pada maksud dan tujuan yang
hendak dicapai. Saat ini, lompat jauh sudah menjadi bagian dari kurikulum, materi lompat jauh terdapat dalam
kompetensi dasar pada setiap jenjang pendidikan baik itu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pemberian materi ajar pada mata pelajaran atletik khususnya dalam lompat jauh disekolah seringkali
diberikan pada siswa dalam proses pembelajaran, namun tidak dengan keadaan atau dengan media dan alat
serta peraturan yang sebenarnya. Karena disekolah seringkali terbentur dengan keterbatasan sarana prasarana
yang dimiliki sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan guru untuk memberikan materi ajar secara utuh.
Lebih dari itu, pemberian materi ajar lompat jauh seringkali dilakukan oleh guru secara monoton, menuntut
siswa untuk mahir dalam melakukan teknik gerakan mengakibatkan siswa menjadi bosan, jenuh, serta
membuat minat dan motivasi siswa untuk mengikuti proses belajar menjadi menurun, akibatnya siswa tidak
mendapatkan pengalaman baru dalam belajarnya dan hal ini berimbas pada hasil belajar siswa yang kurang
optimal.
Guru masih menjadi pusat pembelajaran, kurangnya model pembelajaran, metode pembelajaran serta
gaya mengajar yang disampaikan guru terhadap murid mengakibatkan siswa menjadi bosan untuk melakukan
apa yang diinstruksikan oleh guru itu sendiri. Metode pembelajaran yang masih dilakukan secara
konvensional seperti menjelaskan cara melakukan lompat jauh secara verbal dan sedikit demonstrasi yang
kemudian dilanjut dengan menginstruksikan kepada siswa untuk melakukan lompat jauh tersebut secara
bergantian. Dengan pembelajaran yang demikian, pembelajaran terkesan monoton dan terkesan seadanya,
sehingga menurunkan minat serta antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran lompat jauh disekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu berkaitan dengan diri siswa yang melakukan
pembelajaran lompat jauh, kecemasan siswa akan bahaya cedera yang bisa saja terjadi sewaktu melakukan
lompatan pada saat melewati bak pasir menjadi salah satu kesulitan yang banyak ditakutkan, faktor internal ini
sangat erat kaitannya juga dengan motivasi dan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran lompat jauh.
Sedangkan faktor eksternalnya yaitu berkaitan dengan SDM pendidik, lingkungan belajar, sarana dan prasarana
serta pihak-pihak lain yang berkaitan dengan proses terlaksananya pembelajaran lompat jauh dengan baik.
Maka dari itu disinilah peran sebagai guru yang cerdas dan inovatif yang mengemban tugas sebagai pendidik
untuk menciptakan SDM yang berkualitas harus ditunjukan, yaitu dengan menerapkan pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang akan diberikan kepada siswanya, serta mampu mencari solusi
dalam melaksanakan proses pembelajaran baik itu dalam penggunaan media atau alat maupun lingkungan
belajarnya sehingga siswa akan merasa senang, nyaman, dan aman saat mengikuti proses pembelajaran yang
diberikan oleh guru
Berdasarkan permasalahan dalam pembelajaran lompat jauh perlu dilakukan suatu tindakan yang
mampu meningkatkan partisipasi siswa sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Pemanfaatan media
maupun modifikasi alat bantu dalam proses pembelajaran lompat jauh dirasa dapat dijadikan salah satu
alternatif cara untuk dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajarannya, lebih dari itu melalui
penggunaan media maupun modifikasi alat bantu peraturan pembelajaran lompat jauh bisa dilakukan dalam
bentuk permainan yang dimodifikasi sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat, antusias serta hasil
belajar siswa dalam aktifitas pembelajaran lompat jauh. Dari paparan diatas dapat dicermati bahwa dalam suatu
proses pembelajaran diperlukan sarana prasarana demi tercapainya suatu tujuan yang dapat menunjang kualitas
individu dalam beraktifitas.
Sarana prasarana tersebut sangat erat kaitannya dengan media pembelajaran, dalam pelaksanaannya
media pembelajaran bisa dijadikan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu memperlancar proses
pembelajaran. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas adalah
membuat perencanaan pembelajaran. Dengan merencanakan pembelajaran akan memudahkan dan membantu
guru dalam meminimalisir kekurangan-kekurangan yang akan terjadi. Seperti halnya ketika dalam pertemuan
dengan siswa, guru sudah memiliki gambaran dan konsep pengajaran yang sudah disesuaikan dengan keadaan
siswa, peralatan, dan bahkan hingga formasi, maka kecil kemungkinan permasalahan-permasalahan akan
muncul dalam kegiatan pembelajarannya. Selain itu yang paling penting pada saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung adalah penampilan guru dikelas. Disinilah pentingnya sebuah metode pembelajaran yang harus
dikuasai guru dan diterapkan pada saat proses pembelajaran sehingga guru dapat menguasai lingkungan
pembelajaran yang dilakukan dan tercipta suasana belajar yang menyenangkan.
Namun dalam pelaksanaannya, selain metode-metode diatas yang sangat menunjang terjadinya proses
pembelajaran yang baik adalah sarana prasarana yang tersedia di sekolah. Keadaan sarana prasarana disekolah
yang seringkali tidak lengkap menjadikan salah satu kendala untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar
yang menarik. Mengingat bahwa perlengkapan pembelajaran atletik khususnya lompat jauh tidak murah, maka
perlu kiranya ada keinginan dan hasrat dari guru itu sendiri untuk bisa berinovasi dan mencari hal baru guna
mampu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang dapat membelajarkan siswa. Salah satu hal yang dapat
dilakukan ialah dengan melakukan modifikasi baik dari peralatan, mengemukakan bahwa „modifikasi dalam
mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dalam
mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi, siswa dapat melakukan
pola gerak dasar secara benar‟.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengadaan alat atau media pembelajaran disekolah sangat sulit untuk
didapatkan, oleh karena itu penulis mencoba menerapkan dan memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran
lompat jauh dengan menggunakan modifikasi alat bantu. Modifikasi alat bantu pembelajaran ini dimaksudkan
untuk menghindari besarnya biaya yang dikeluarkan oleh sekolah, meminimalisir kecemasan dan ketakutan
siswa dalam menghadapi pembelajaran lompat jauh yang dirasa sulit, dengan modifikasi alat bantu ketakutan
akan bahaya cidera yang dirasakan oleh siswa sedikitnya akan terlupakan. Pemanfaatan modifikasi alat bantu
dalam kegiatan belajar atletik khususnya lompat jauh ini sangat erat kaitannya dengan hasil belajar yang
didapatkan oleh siswa, baik dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotornya.
Melalui modifikasi alat bantu diharapkan dapat membuat aktifitas pembelajaran menjadi lebih efektif
karena siswa difasilitasi untuk lebih banyak bergerak juga hal-hal atau kejadian yang sering terjadi seperti
kebiasaan menunggu giliran saat hendak melakukan tugas gerak tidak akan terulang kembali. Maka dari itu
penulis tertarik untuk menulis makalah tentang Penggunaan Modifikasi Alat Bantu Terhadap Keberhasilan
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Lompat Jauh di tingkat Sekolah Dasar (SD).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan, maka permasalahan yang akan dikaji dalam makalah
ini adalah: “Modifikasi Media Belajar yang diperlukan dalam pembelajaran lompat jauh di tingkat Sekolah
Dasar (SD)

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas akhir Penjas pada semester 1
tahun 2022.
D. Manfaat
Secara teoritis, diharapkan makalah ini dapat menjadi sumbangan pikiran untuk bahan pengajaran dan
pembelajaran dalam aktifitas pendidikan jasmani dalam mengajarkan lompat jauh di tingkat Sekolah
Dasar (SD).
BAB II
Pembahasan

2.1. Kajian Teori


2.1.1. Hakikat Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang populer dan sering
dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade. Lompat jauh adalah suatu
gerakan melompat ke depan atas dengan usaha agar badan melayang di udara yang
dilakukan dengan cepat dan dengan cara melakukan tolakan satu kaki untuk memperoleh
jarak sejauh- jauhnya.

2.1.2. Sejarah Lompat Jauh


Sejarah lompat jauh bermula ketika 13 abad lalu, olahraga lompat jauh muncul tahun 708
Masehi saat ada Olimpiade Kuno di Yunani. Sejarah mencatat bahwa olahraga ini juga pernah
dilakukan oleh peserta Spartadengan panjang lompatan 7,05 meter. Awalnya event dalam
Olimpiade Kuno diadakan untuk tujuan latihan militer perang. Lompat jauh dipercaya bisa
melatih ketangkasan prajurit perang dalam melompati rintangan seperti jurang atau parit.
Terdapat perbedaan teknik antara lompat jauh dahulu dengan teknik lompat jauh pada saat ini.
Tak hanya dari segi teknik, peserta juga hanya diperkenankan untuk berlari dalam jarak yang
pendek dengan membawa beban di kedua tangannya yang biasanya dikenal dengan sebutan
halteres. Berat beban tersebut kurang lebih sekitar 1 sampai 4,5 kg. Olimpiade modern pertama
kali diperkenalkan dan dilaksanakan pada tahun 1896. Pada tahun tersebut olahraga lompat jauh
juga untuk pertamakalinya dilombakan secara resmi.

2.1.3. Teknik Dasar Lompat Jauh


Teknik dasar lompat jauh terbagi 4 yaitu awalan, tolakan, melayang di udara, dan
pendaratan. Dan untuk mendapatkan lompatan yang jauh maka kamu perlu menyerasikan ke 4 hal
tersebut.
1. Awalan

Teknik awalan lari yaitu dari lari perlahan ke lari cepat, dan harus terkendali dan
memungkinkan untuk melakukan tolakan. Jangan sampai melebihi garis tolakan yang sudah
ditetapkan.

Disaat mendekati papan tolakan sekitar 3-4 langkah, kamu harus siap mengganti
kecepatan gerak lari ke kecepatan tolakan dengan langkah terakhir yang pendek. Selain itu,
awalan dalam atletik lompat jauh dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memperoleh
kecepatan horizontal maksimal yang kemudian diubah menjadi kecepatan vertikal ketika
melakukan tolakan.
Jarak dari suatu awalan tergantung dari tingkat kematangan dari atlet tersebut dan
kemampuan dari atlet tersebut untuk berakselerasi dengan kecepatannya sendiri.Teknik awalan
harus dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak 40-45 meter pada sebuah lintasan lari.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan awalan dalam cabang atletik
lompat jauh, seperti :
• Jarak awalan dalam cabang atletik lompat jauh bergantung pada kemampuan atlet itu
sendiri. Bagi para pelompat yang dalam jarak pendek sudah dapat mencapai kecepatan
maksimal, jarak awalan cukup pendek atau dekat saja (kurang lebih 30- 35 meter atau
kurang dari itu).Sementara itu, bagi para atlet lompat jauh yang mencapai kecepatan
maksimal dalam jarak relatif jauh, jarak awalan harus lebih jauh (kurang lebih 30-45 meter
atau lebih dari itu).
• Posisi ketika berdiri di titik awalan pada lompat jauh yaitu kaki posisi sejajar atau bisa juga
salah satu kaki berada di depan, tergantung dari kebiasaan atlet itu sendiri. Cara
pengambilan awalan dalam lompat jauh dimulai dari perlahan-lahan dan kemudian cepat
(sprint).Kecepatan ini harus dipertahankan hingga sesaat sebelum melakukan
tumpuan/tolakan.
• Setelah mencapai kecepatan maksimal, sekitar 3-4 langkah terakhir bertumpu (take

-off) gerakan lari dilepas secara spontan tanpa mengurangi kecepatan yang telah dicapai
sebelumnya. Pada langkah terakhir ini, konsentrasi dan tenaga fokus untuk melakukan
tumpuan di papan atau balok tumpu.

2. tolakan

Langkah berikutnya setelah awalan yaitu tolakan, tolakan bertujuan agar tubuh
terangkat ke atas dan melayang di udara. Tolakan berpengaruh besar terhadap jarak lompatan
yang diperoleh.Perlu diperhatikan, saat melakukan tolakan usahakan kaki sedikit ditekuk,
menapakkan kaki, dan meluruskan tungkai untuk lepas landas. Gerakan tolakan yang baik
membutuhkan kekuatan, kecepatan, dan koordinasi gerakan yang memadai.

Cara melakukan tolakan/tumpuan:


1. Ayunkan paha dan kaki ke posisi horizontal dan dipertahankan.

2. Luruskan sendi mata kaki, lutut, dan pinggang pada saat melakukan tolakan.

3. Bertolak ke depan dan keatas.


4. Sudut tolakan 45 derajat.

3. Melayang di Udara

Di saat tubuh melayang di udara, usahakan agar tubuh tetap seimbang. Salah satu tips
saat kondisi ini yaitu gerakan kaki seperti berjalan. Sehingga berjalan selama melayang di udara
akan mempermudah kamu untuk melakukan pendaratan yang baik.
Ada 2 cara dalam melakukan teknik melayang yaitu :
• Dengan sikap jongkok Dalam sikap ini, saat menumpu, kaki ayun mengangkat lutut
setinggi-tingginya, lalu disusul dengan kaki tumpu. Kemudian sebelum melakukan
pendaratan, kedua kaki dibawa kedepan.
• Dengan sikap menggantung Dalam sikap ini, kaki ayun dibiarkan tergantung lurus pada
waktu menumpu. Tubuh diusahakan tegak, disusul oleh kaki tumpu dengan lutut ditekuk
sambil pinggul didorong ke depan. Lalu, kedua lengan direntangkanke atas.
Hal yang perlu diperhatikan saat tubuh melayang di udara:
• Menjaga keseimbangan badan.

• Mengusahakan tahanan udara sekecil mungkin.

• Mengusahakan melayang di udara selamamungkin.

• Mempersiapkan kaki untuk pendaratan.


4. Pendaratan

Hal terakhir dalam teknik dasar lompat jauh yaitu pendaratan. Pendaratan dilakukan
dengan cara menundukkan kepala, mengayunkan lengan, dan membawa pinggang ke depan.
Hal tersebut bertujuan agar anggota badan yang lain tidak mengenai pasir lebih belakang
daripada kaki.
Dalam teknik ini, atlet harus berupaya mendarat dengan sebaik mungkin.Jangan
sampai badan atau lengan jatuh ke belakang.Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan
posisi kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat.Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus
dilakukan dengan keduakaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat dalam lompat jauh
adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan, diikuti dengan dorongan pinggul ke depan.
Sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang dapat berakibat fatal bagi atlet itu
sendiri.

Hal yang dapat meningkatkan kemampuan teknik lompat jauh dan


menghasilkan lompatan yang jauh. Perhatikan beberapa faktor berikut.
• Penentuan jarak awalan yangtepat.

• Penentuan irama lari awalan.

• Kemampuan tolakan dan lepaslandas.

• Kemampuan gerak melayang di udara.

• Kemampuan gerak saat pendaratan.


2.1.4. 3 Gaya Lompat Jauh
Berikut adalah jenis-jenis gaya dalam lompat jauh
1. Gaya Jongkok (Ortodok)

Gaya yang sering dilakukan ketika badan melayang di udara ini berfungsi agar kamu
bisa memperoleh kecepatan maksimum ketika i.nginmelompat.

Disaat tolakan, kita biasa menggunakan kaki yang terkuat dan tepat. Nah disaat kita sudah
mulai melayang maka mulai tekuk lutut ke atas. Disaat akan mendarat, awali dengan tumit
kaki yang sedikit ditekuk dengan posisi badan condong ke depan dan tangan dikibaskan ke
belakang tubuh sambil mengatur pendaratan yang benar.

Gaya jongkok merupakan jenis gaya lompat jauh yang paling tua dan paling mudah untuk
dilakukan. Dikatakan gaya jongkok karena pada saat melayang di udara, atlet hanya
melakukan gerakan menekuk kedua kakinya, sehingga terlihat seperti sedang jongkok.

• Awalan

Berfungsi untuk mendapatkan kecepatan pada waktu akan melompat. Dilakukan


dengan lari secepat-cepatnya dari jarak 40-45 m pada sebuah lintasan. Tidak
diperkenankan untuk merubah kecepatan dan langkah saat akan menolak pada papan
tumpuan.
• Tolakan

Merupakan upaya pelompat melakukan tolakan pada papan tumpuan menggunakan


kaki yang terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal ke kecepatan vertikal. Saat
kaki melakukan tolakan, posisi badan lebih ditegakkan, dan kaki belakang serta kedua
lengan diayunkan ke depan atas. Urutan tolakan kaki pada papan tumpuan, dimulai
dari tumit, telapak kaki diteruskan pada ujung telapak kaki.
• Di udara. Kedua lutut tertekuk Kedua lengan di samping kepala Saat akan mendarat
kaki dan lengan diluruskan ke depan bersamaan berat badan di bawa ke depan
• Mendarat

Mendarat pada bak lompat diawali dengan kedua tumit kaki dan kedua kaki agak
rapat. Lutut tertekuk dan mengeper dalam posisi jongkok bersamaan berat badan
di bawa ke depan. Ke dua lengan di depan menyentuh tempat pendaratan serta
pandangan ke depan.

2. Gaya Menggantung (Schnepper)

Gaya lompat jauh ini tidak mengubah kecepatan ketika kaki akan bertumpu pada papan
tolakan dan cara melakukannya dengan cara badan tegap. Gerakan kaki diayunkan ke
belakang dan ke depan bersama dengan kedua lengan. Saat akan melakukan pendaratan,
kedua kaki diluruskan kedepan dan kedua tumit mendarat lebih dahulu.

Ada beberapa teknik yang harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya
ini, seperti :

• Lakukan awalan dengan kecepatan maksimal dan lakukan tolakan yang sangat kuat
pada papan tolakan.
• Pada saat tolakan, kaki tumpu menolak pada papan tumpuan, posisi badan lebih
ditegakkan. Urutan tumpuan kaki menolak pada papan tumpuan, mulai dari tumit,
telapak kaki diteruskan pada ujung telapak kaki. Gerak mengayun kaki belakang ke
depan atas bersamaan dengan kedua lengan
• Pada saat badan di udara, usahakan badan melayang selama mungkin di udara serta
dalam keadaan seimbang. Posisikan kedua lengan di atas kepala, seperti memegang
tali saat berayun.
• Pada saat mendarat, Dari sikap di udara, kedua lengan luruskan ke depan.

Kedua lutut dan badan dibawa ke depan Saat kedua kaki akan menyentuh tempat
pendaratan, luruskan ke depan dan mendarat dengan kedua tumit terlebih dahulu.
Saat kedua kaki mendarat kedua lutut mengepet dan berat badan dibawa kedepan.
usahakan mendarat dengan sebaik-baiknya, jangan sampai badan atau tangan jatuh
ke belakang karena dapat merugikan atlet.

3. Gaya Berjalan di Udara (Walking in the air)

Gaya ini cukup populer karena biasa digunakan oleh para atlet, sebutan kerennya yaitu
walking in the air. Cara melakukan gaya ini yaitu sebelum melakukan tolakan, pinggang
sedikit diturunkan, paha dan kaki diayunkan secara bebas, luruskan lutut, sendi mata kaki,
dan pinggang ketika melakukan tolakan. Kemudian ketika melayang di udara, berjalanlah
seperti saat berjalan di tanah. Ketika akan mendarat, lengan dan tubuh ditarik ke depan dan
bawah serta kaki diulurkan sesaat. Teknik ini hampir mirip dengan teknik menggantung di
udara.

Ada beberapa teknik yang harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan
gaya ini, seperti :

1. Lakukan awalan dengan cara lari cepat pada lintasan dengan jarak 40-45 meter.
Kemudian lakukan tolakan pada papan tolakan dengan menggunakan kaki yang terkuat
untuk mengubah kecepatan horizontal yang dihasilkan pada saat awalan menjadi
kecepatan vertikal.
2. pada saat tolakan, ayunkan paha kaki bebas cepat ke posisi horizontal dan
pertahankan. Luruskan sendi mata kaki, lutut dan pinggang pada waktu bertolak.
Bertolak ke depan atas
3. Pada saat badan melayang di udara, ayunkan kaki ayun atau kaki belakang sekuat-
kuatnya ke atas. Selanjutnya lakukan gerakan melangkah di udara dengan
melangkahkan kaki yang sebelumnya digunakan untuk menolak atau menumpu hingga
membuat gerakan berjalan di udara.
4. Lakukan pendaratan yang aman dan tidak menyebabkan cidera. Caranya dengan
meluruskan kedua kaki dan tangan bersama-sama ke depan, badan dicondongkan ke
depan, dan pada saat tumit menyentuh pasir secara cepat kedua lutut ditekuk.

2.1.5. Sarana dan Prasarana Lompat Jauh


1. Lintasan Lari Awalan
Yang pertama adalah Lintasan. Lintasan standar yang digunakan untuk melakukan ancang-
ancang memiliki ukuran minimum sekitar 40 meter (131 kaki) dengan lebar 1,22 m sampai
1,25 m, lebar 20 cm dan tebal 10 cm. Dan juga disamping kanan dan kiri lintasan diberi
garis putih selebar 5 cm.
2. Papan Tolak
Selanjutnya ada papan tolak. Memiliki bentuk segi empat dan biasanya terbuat dari kayu
lalu di cat warna putih yang ditanam tak kurang dari 1 meter yang berjarak dari tepi dekat
tempat pendaratan. Papan tolak memiliki jara minimal 10 meter dengan sisi terjauh dari
tempat pendaratan.
3. Tempat Pendaratan
Terakhir adalah tempat pendaratan. Yang mana memiliki lebar minimal 2,175 meter.
Didalam tempat pendaratan (bak) ini diisi dengan pasir yang lembut halus dan sedikit
basah. dan juga permukaannya harus rata dengan permukaan garis loncat. Jarak garis
tolakan dengan ampai akhir tempat lompatan minimal 10 meter.

2.1.6. Peraturan Umum Lompat Jauh


adapun peraturan umum pada lompat jauh yaitu:
1. Bila peserta lompat jauh lebih dari 8 orang setiap peserta diperbolehkan

melompat sebanyak 3 kali. Lompatan diambil yang terjauh. Jika peserta hanya 8
orang atau kurang, maka setiap peserta diperbolehkan melompat sebanyak 6 kali.
Melompat dilakukan secara bergiliran.
2. Hasil lompatan diukur dari bekas anggota tubuh terdekat atau paling belakang yang
menyentuh bak pasir.
3. Setiap peserta diberi waktu satu giliran selama 1 1/5 menit. Lompatan yang sama
ditentukan dengan melihat hasil lompatan yang terbaik. Bila masih sama maka akan
dilihat hasil dari lompatan yang ke-3. Demikian seterusnya.

2.1.7. Lapangan Lompat Jauh


Panjang lintasan lari hingga papan lompatan atau papan tolak pada umumnya berukuran 40-45
meter dengan lebar lintasan mencapai 1,22 meter. Sementara itu, papan lompatan memiliki panjang 1,22
meter dan lebar 20 cm dengan ketebalan 10 cm.
Di antara papan lompatan dengan bak lompat terdapat jarak sepanjang 1 meter.
Sedangkan bak lompat memiliki panjang 9 meter dengan lebar 2,95 meter. Untuk lebar tempat
pendaratan, jaraknya paling sedikit 2,75 meter antara garis tolakan sampai akhir tempat
tolakan. Tempat pendaratan diisikan dengan pasir dimana permukaan pasir harus sama tinggi
atau datar dengan sisi atas papan tolakan.
Berikut ini adalah rincian ukuran lapangan lompat jauh dan gambarnya
• Panjang bak lompat 9 m

• Lebar bak lompat = 2,75 m

• Lebar lintasan awalan = 1,22 m

• Lebar papan tumpu = 20 m

• Panjang papan tumpu = 1,22 m

• Bak lompat diisi dengan pasir

2.1.8. Faktor Yang Mempengaruhi LompatJauh


1. Faktor yang mempengaruhi prestasi lompat jauh menurut Suharto dalam bukunya
dalam bukunya “Kesegaran Jasmani dan Peranannya disebutkan :
2. Kecepatan (speed) adalah kemampuan untuk memindahkan sebagian tubuh atau
seluruhnya dari awalan sampai dengan pendaratan. Atau bertumpu pada papan /
balok sewaktu melakukan lompatan, kecepatan banyak ditentukan kekuatan dan
fleksibelitas
3. Kekuatan (Strenght) adalah jumlah tenaga yang dapat dihasilkan oleh kelompok
otot pada kontraksi maksima lpada saat melakukan pekerjaan atau latihan dalam
melakukan lompatan

4. Daya ledak adalah kemampuan otot dalam melakukan tolakan tubuh melayang di
udara saat lepas dari baloktumpu
5. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan suatu sikap tubuh
tertentu secara benar dari awal melakukan lompatan sampai selesai melakukan
lompatan
6. Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan motorik secara benar

7. Koordinasi adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk
dapat mengkoordinasikan gerakan maju dengan kebutuhannaik

2.1.9 Modifikasi Media Belajar Lompat Jauh

Banyak sekolah yang tidak memiliki sarana dan prasarana kurang memadai dalam
mengajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam kegiatan pembelajaran baik
kualitas maupun kuantitas. Sarana, prasarana dan media pembelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan berhasil atau
tidaknya kegiatan proses belajar mengajar.
Kurangnya sarana dan prasarana dan media pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan yang dimiliki oleh sekolah, menutut guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan agar kreatif, berfikir dan menciptakan sesuatu yang baik dan bermanfaat, yaitu
melalui merancang perlengkapan, peralatan dan media pembelajaran sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada pada sekolahnya.
Modiffikasi sarana pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga merupakan salah satu
upaya yang harus dilakukan oleh guru agar semua peserta didik baik yang berbakat atau tidak,
yang suka atau yang tidak suka terhadap materi ajar tertentu, sehingga siswa tetap dapat
mengikuti pembelajaran dengan penuh antusias dan senang. Menurut Lutan (1988, hlm 20) “
Tujuan melakukan modifikasi dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
adalah siswa memiliki kepuasan dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan
keberhasilandalam berpartisipasi, siswa dapat melakukan pola gerak secara benar “
Guru yang kreatif memiliki kemampuan, ketrampilan, ide-ide dalam merancang atau
menciptakan sarana dan media pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang
baru secara inovatif yaitu memodifikasi sarana dan media yang sudah ada tetapi disajikan dengan
cara yang lebih menarik, sehingga dalam proses belajar dapat diterapkan pada siswa yang lebih
aktif, berpartisipasi secara senang dan puas setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan.
Dengan modifikasi sarana dan prasarana media Pembelajaran pendidikan jasmani
Olahraga dan Kesehatan tidak akan mengurangi aktifitas peserta didik dalam proses
pembelajaran, justru sebaliknya peserta didik merasa difasilitasi untuk dapat lebih banyak
bergerak dan mencoba berbagai modifikasi yang dirancang oleh guru, sehingga peserta didik
akan gembira tanpa ada paksaan dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan kesehatan meskipun materi yang diajarkan guru adalah materi lompat jauh.Modifikasi
menurut Dr. Agus Kristiyanto, M.pd. ( hlm 20) “ Adanya keterbatasan sarana dan
prasaranaPendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang baku atau standard yang dimilki
oleh disekolah-sekolah menjadi kendala yang serius dalam pelaksanaan pembelajaran “ .
Dalam pendekatan modifikasi, maka diupayakan agar meteri ajar yang tersaji dalam
kurikulum yang ada dapat dilaksanakan dengan tahapan sesuai pertumbuhan dan perkembangan
siswa, baik kognitif, afektif maupun psikimotor, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan
intensif. Materi lompat jauh masuk dalam kurukulum pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan dengan pokok bahasan Cabang Atletik.Adapun materi lompat jauh menurut Sodikin
Chandra (2014, hlm 66-68) “ keterampilan gerak lompat jauh meliputi teknik awalan, Teknik
tumpuan, Teknik melayang, Teknik pendaratan “ . Sehubungan dengan materi tersebut, maka
seorang guru harus bisa menciptakan dan mengembangkan pembelajaran lompat jauh sekaligus
memberi motivasi kepada siswa agar pembelajaran lompat jauh tetap berjalan dengan baik dan
kondosif, Meskipun dalam berbagai keterbatasan yang sangat sederhana.
Dengan terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah, maka ada beberapa
modifikasi yang bisa diambil oleh seorang guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
agar pembelajaran lompat jauh dapat berjalan dengan baik dan lancar dengan tujuan agar
siswabisa langsung praktek lompat jauh serta siswa mengetahui dan memahami meskipun tidak
memiliki lapangan lompat jauh. Adapun beberapa perlengkapan yang bisa dimodifikasi antara
lain:
1. Lapangan
Lapangan lompat jauh tidak perlu menggunakan lapangan lompat jauh yang standard
untuk perlombaan, tetapi bisa dimodifikasi dengan menggunakan tempat yang datar dan
aman seperti gedung pertemuan wali murid, diteras, dihalaman sekolah atau tempat
parkir yang kosong.
2. Teknik awalan dan tumpuan dengan menggunakan bilah
Teknik awalan lompat jauh yaitu teknik berlari kedepan dengan langkah yang stabil tanpa
merubah panjang atau pendeknya langkah (ajeg) dengan jarak awalan antara 30 -40
meter, kemudian 10m mendekati balok tumpuan langkah dipercepat yang secepat-
cepatnya. Dari materi awalan dan tumpuan ini bisa dimodifikasi dengan awalan10 meter
menggunakan alat bantu bilah yang berukuran panjang bilah=1m dan lebar bilah =5cm,
Kemudian ditata dengan lurus jarak antar bilah 1m selabar orang melangkah, setelah
langkah yang terakhir langsung meloncat dengan sikap jongkok melayang diudara.
3. Teknik melayang dengan menggunakan kardus bekas
Teknik melayang yaitu dari hasil usaha loncatan yang setinggi-tingginya kedepan, Kedua
lutut ditekuk posisi melayang, badan condong kedepan, kedua tangan membantu ayunan
tubuh kdepan. Teknik ini bisa dimodifikasi dengan berusaha melewati kardus bekas yang
telah dipasang dibawahnya . Kardus yang dipasang dibawahnya bisa satu atau dua
kardus. Banyak kardus bekas yang bisa digunakan dan mudah mencarinya seperti kardus
bekas minuman aqua gelas atau kardus bekas untum bungkus supermi.
4. Tempat mendarat dengan menggunakan matras senam lantai
Teknik mendarat yaitu teknik mendarat dengan kedua kaki bersama-sama dengan cara
mengepir, kedua lutut ditekuk, kedua tangan dan pandangan lurus kedepan, sedangkan
tempat untuk mendarat ini tidak harus menggunakan pasir yang banyak, tetapi bisa
dimodifikasi dengan menggunakan matras yang dipakai untuk lompat tinggi atau senam
lantai. karena matras ini terbuat dari busa yang lunak dan empuk sehingga kedua kaki
bila mendarat tetap aman dan tidak menimbulkan cedera.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Keseluruhan rangkaian gerak teknik lompat jauh terbagi dalam awalan, tolakan,
melayang di udara, dan pendaratan. Teknik-teknik dasar ini harus dikuasai dengan baik untuk
mendapatkan koordinasi gerak yang baik sehingga menghasilkan jarak lompatan yang jauh.
Gaya yang terdapat dalam lompat jauh yaitu gaya jongkok, gaya menggantung, dan gaya
berjalan di udara.
Kurangnya sarana dan prasarana di sekolah dalam mempelajari lompat jauh bisa
diatasi dengan memodifikasi media belajar. Lapangan boleh dimodifikasi dengan
menggunakan lapangan yang datar dan aman. Teknik awalan dan tumpuan dengan
menggunakan bilah. Teknik melayang dengan menggunakan kardus bekas. Tempat mendarat
dengan menggunakan matras lantai.

3.2 Saran
Makalah yang sederhana ini hendaknya dijadikan motivasi belajar bagi pembaca untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan lompat jauh yang baik dan benar serta dapat memperluas
wawasan tentang pendidikan (atletik) yang lebih jauh dan lebih dalam lagi, sehingga pembaca
mengetahui dan mampu membaca keadaan-keadaan / permasalahan yang terjadi dalam olah raga
lompat jauh.
DAFTAR PUSTAKA

Lompat Jauh : Penegertian, Sejarah, Teknik, Gaya, Sarana dan Peraturan

https://dosenpintar.com/lompat-jauh/

LompatJauh,https://www.gurupendidikan.co.id/lompat-jauh/ Lompat

Jauh, https://www.yuksinau.id/lompat-jauh/

Makalah Penjas : Olahraga Lompat Jauh,


http://sepengatahuanku.blogspot.com/2015/01/makalah-penjas-olahraga
-lompat jauh.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai