Anda di halaman 1dari 11

EJURNAL IMEDTECH eISSN 2580-6033

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL


BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK BAGI SISWA KELAS V SDI
TARAWAJA TAHUN PELAJARAN 2018 / 2019

YUSTINA LEWA
GURU SDI TARAWAJA, KECAMATAN SOA
Email:Yustinalewa@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
melalui penggunaan pendekatan saintifik bagi siswa kelas V SDI Tarawaja Tahun
Pelajaran 2018/2019. Jenis Penelitan penelitian adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Desain penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc
Taggart yang pada hakikatnya terdiri dari 3 tahap yaitu, perencanaan, tindakan &
pengamatan, dan refleksi yang mana ke 3 tahap diatas merupakan satu siklus.
Metode atau Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan metode tes dengan bentuk tes pilihan ganda. Sedangkan
analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian pada
siklus I setelah diterapkan dengan pendekatan saintifik telah menunjukan
bahwa rata-rata skor hasil belajar yang dicapai oleh siswa sebesar 69,5% dan
berada pada kategori cukup aktif. Sedangakan pada siklus II, rata-rata skor hasil
belajar yang diperoleh peserta didik yaitu 80,5% dan berada pada kategori baik.
Sedangkan peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah 11%, hal ini menunjukan
bahwa penggunaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pelajaran pendidikan agama katolik di kelas V SDI Tarawaja. Peningkatan
ini terjadi karena siswa telah memahami materi, pendekatan yang diterapkan
membuat siswa aktif, kreatif dan mengasah pikiran siswa untuk mampu
memecahkan tugas yang diberikan guru. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penggunaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar
pendidikan agama katolik bagi siswa kelas V SDI Tarawaja tahun pelajaran
2018/2019.

Kata-kata kunci: Hasil Belajar, Pendekatan Saintifik, Pendidikan Agama Katolik

IMEDTECH VOL.2, NO.2, DESEMBER 2018 | 11


EJURNAL IMEDTECH eISSN 2580-6033

PENDAHULUAN dan perilaku khusus supaya setiap individu


Secara normatif, pendekatan atau mampu menjadi pembelajar sepanjang
metode Saintifik dapat ditelusuri melalui hayat dan mewujudkan masyarakat belajar.
sejarah pemikiran yang terangkum dalam Agar siswa mampu mengembangkan
Filsafat Ilmu, yang tercatat sejak jaman sikap dan pengalaman sesuai dengan
Yunani sampai jaman kontemporer dewasa potensinya, maka proses pembelajaran
ini. Secara formal, pendekatan Saintifik yang diharapkan adalah peran guru tidak
dapat ditelusuri pada dokumen Kurikulum lagi sebagai pentransfer ilmu, melainkan
2013, sebagai pengusung metode sebagai fasilitator atau membantu siswa
pembelajaran berkerangka ilmiah di agar siswa mampu menguasai berbagai
sekolah. Dokumen Kurikulum 2013 kompetensi yang diharapkan. Dalam proses
menerangkan bahwa pendekatan Saintifik pembelajaran Pendidikan Agama Katolik
adalah pendekatan ilmiah yang dapat memiliki peran yang amat penting
digunakan untuk pengembangan sikap, dalam kehidupan umat manusia.
keterampilan, dan pengetahuan peserta Dalam Raja Lieve menjelaskan
didik. bahwa Pendidikan agama katolik
Peraturan Menteri Pendidikan dan adalah usaha yang dilakukan secara
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor terencana dan berkesinambungan
81a Tahun 2013 Tentang Implementasi dalam rangka mengembangkan
Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, kemampuan peserta didik untuk
mengamanatkan Strategi pembelajaran memperteguh iman dan ketaqwaan
yang melibatkan pendekatan Saintifik, terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sangat diperlukan untuk menunjang sesuai dengan ajaran Gereja Katolik,
terwujudnya kompetensi yang terurai dalam dengan tetap memperhatikan
Kurikulum 2013, serta cara bagaimana penghormatan terhadap agama lain
siswa mampu mencapainya untuk dalam hubungan kerukunan
membentuk watak, membangun antarumat beragama dalam
pengetahuan, sikap dan kebiasaan- masyarakat untuk mewujudkan
kebiasaan untuk meningkatkan mutu persatuan nasional. Agama memiliki
kehidupan peserta didik. Dengan demikian peran yang sangat penting dalam
kegiatan pembelajaran yang diharapkan kehidupan umat manusia. Agama
mampu memberdayakan semua potensi menjadi pemandu dalam upaya
peserta didik untuk menguasai kompetensi mewujudkan suatu kehidupan yang
yang diharapkan. Pemberdayaan diarahkan bermakna, damai dan bermartabat.
untuk mendorong pencapaian kompetensi Menyadari bahwa peran agama

IMEDTECH VOL.2, NO.2, DESEMBER 2018 | 12


EJURNAL IMEDTECH eISSN 2580-6033

amat penting bagi kehidupan umat kesimpulan dan mengkomunikasikan


manusia maka internalisasi agama konsep, hukum atau prinsip yang
dalam kehidupan setiap pribadi ditemukan. Sedangkan menurut Daryanto
menjadi sebuah keniscayaan, yang (2014:51) pembelajaran dengan
ditempuh melalui pendidikan baik pendekatan saintifik adalah proses
pendidikan di lingkungan keluarga, pembelajaran yang dirancang sedemikian
sekolah maupun masyarakat. rupa agar siswa secara aktif mengkonstruksi
Berdasarkan hal di atas, kenyataan konsep, hukum atau prinsip melalui
proses pembelajaran pendidikan tahapan-tahapan mengamati, merumuskan
Pendidikan Agama Katolik di kelas 5 SDI masalah, mengajukan pertanyaan atau
Tarawaja, siswa belum menunjukkan hasil mengajukan hipotesis, mengumpulkan data
belajar yang optimal yaitu masih dibawah dengan berbagai teknik, menganalisis data,
KKM 75% dalam mengembangkan dan menarik kesimpulan dan
meningkatkan kompetensi, kreativitas, mengkomunikasikan konsep, hukum atau
kemandirian, kerjasama, solidaritas, prinsip-prinsip yang ditemukan. Menurut
kepemimpinan, empati, toleransi, dan Imas Kurniasih (2014:29) pendekatan
kecakapan hidup sesuai yang diharapkan. saintifik adalah proses pembelajaran ya ng
Untuk meningkatkan hasil belajar dirancang sedemikain rupa agar peserta
Pendidikan Agama Katolik tersebut, maka didik secara aktif mengkonstruksikan
perlu diambil tindakan konkrit sebagai konsep pembelajaran melalui tahapan-
langkah awal dalam menyelesaikan tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi
persoalan tersebut. Salah satu tindakan atau menemukan masalah) merumuskan
konkrit yang diambil adalah dengan masalah , mengajukan atau merumuskan
menerapkan pendekatan saintifik dalam hipotesis, mengumpulkan data dengan
pembelajaran. Menurut Hosnan (2014) berbgai teknik, menganalisis data, menarik
pendekatan saintifik adalah proses kesimpulan dan mengkomunikasikan
pembelajaran yang dirancang sedemikian konsep. Berdasarkan pengertian di atas
rupa agar peserta didik secara aktif maka diambil pendekatan saintifik untuk
mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip diterapkan dalam pelajaran, hal ini dilakukan
melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk karena pendekatan saintifik memiliki
mengindentifikasi atau menemukan keunggulan salah satunya adalaah
masalah), merumuskan masalah, mengembangkan kreatifitas peserta didik
mengajukan atau merumuskan hipotesis, dan menyediakan pengalaman belajar yang
mengumpulkan data dengan berbagai beragam. Maka dilakukan penelitian
teknik, menganalisis data, menarik tindakan kelas dengan judul

IMEDTECH VOL.2, NO.2, DESEMBER 2018 | 13


EJURNAL IMEDTECH eISSN 2580-6033

“Penggunaan Pendekatan Saintifik Tujuan utama Penelitian


untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tindakan Kelas adalah
Pendidikan Agama Katolik Bagi pengembangan kemampuan guru
Murid Kelas V SDI Tarawaja Tahun untuk mengulangi berbagai
Pelajaran 2018/2019. permasalahan pelajaran aktual yang
Berdasarkan latar belakang dihadapi di kelas dan di sekolah
penelitian di atas maka rumusan melalui penelitian yang bersifat
masalah dalam penelitian ini adalah: kolaboratif yang artinya antara
“Apakah penggunaan pendekatan peneliti dan mitra penelitian terjadi
Saintifik dapat meningkatkan hasil kerja sama yang saling melengkapi.
belajar Pendidikan Agama Katolik Penelitian ini dilakukan dalam 4
bagi murid kelas V SDI Tarawaja tahap yakni perencanaan (planning),
Tahun Pelajaran 2018/2019? pelaksanaan (acting) pengamatan
Sedangkan tujuan penelitian ini (observasi) dan refleksi (Reflecting).
adalah untuk mengetahui Desain penelitian yang
peningkatan hasil belajar Pendidikan digunakan pada penelitian ini adalah
Agama Katolik dengan model Kemmis dan Mc Taggart
menggunakan pendekatan saintifik yang pada hakikatnya terdiri dari 3
pada siswa kelas V SDI Tarawaja, tahap yaitu, perencanaan, tindakan
Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada & pengamatan, dan refleksi yang
Tahun Pelajaran 2018/2019. mana ke 3 tahap diatas merupakan
satu siklus (Tuniredja, 2010: 24).
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada
Jenis penelitan ini adalah bulan juni sampai desember 2018.
penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini rencanakan akan
Penelitian Tindakan Kelas adalah dilaksanakan di SDI Tarawaja,
penelitan yang dilakukan oleh guru Kecamatan Soa Kabupaten Ngada.
di dalam kelasnya sendiri melalui Subyek penelitian ini adalah siswa/i
refleksi diri dengan tujuan untuk kelas V SDI Tarawaja berjumlah 36
memperbaiki kinerjanya sebagai orang siswa dengan rincian, 21
guru sehingga hasil belajar siswa siswa laki-laki dan 15 siswa
menjadi meningkat khususnya perempuan. Alasan peneliti memilih
peningkatan hasil belajar Pendidikan subyek tersebut karena ditemukan
Agama Katolik (Aqib, 2009:3). masalah hasil belajar siswa
menurun. Obyek yang diteliti pada

IMEDTECH VOL.2, NO.2, DESEMBER 2018 | 14


EJURNAL IMEDTECH eISSN 2580-6033

penelitian ini adalah hasil belajar 75%, jadi jika tindakan dikatakan
Pendidikan Agama Katolik dengan telah berhasil apabila hasil belajar
menerapkan pendekatan Saintifik . siswa secara klasikal telah
Metode atau Teknik mencapai 80% atau berada pada
pengumpulan data yang digunakan kategori Baik (Tuntas).
dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik tes. Pada HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini instrumen penelitian HASIL PENELITIAN
yang digunakan adalah instrumen Hasil belajar Pendidikan Agama
Tes (soal evaluasi). Tes ini disusun Katolik diperoleh dengan
berdasarkan tujuan pembelajaran menggunakan tes hasil belajar yang
yang akan dicapai. Tes ini diberikan terdiri dari 20 soal yang diberikan
setiap akhir pembelajaran. Bentuk dalam bentuk obyek (pilihan ganda).
tes yang diberikan adalah Pilihan Dari tes yang dilaksanakan pada
ganda. Untuk mengetahui hasil akhir siklus I ini diperoleh hasil
belajar siswa, maka dilakukan belajar. Hasil belajar Pendidikan
penskoran dengan berpatokan pada Agama Katolik siswa kelas V pada
sistem penilaian Kriteria Ketuntasan siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4
Minimal (KKM) mata pelajaran berikut ini.
Pendidikan Agama Katolik adalah

Tabel 1. Data Hasil Tes Siklus I

No Kode Siswa KKM Nilai Ketuntasan


Tuntas Belum Tuntas
1 01 75 65 √
2 02 75 75 √
3 03 75 75 √
4 04 75 70 √
5 05 75 75 √
6 06 75 75 √
7 07 75 70 √
8 08 75 75 √
9 09 75 65 √
10 010 75 65 √
11 11 75 75 √
12 12 75 65 √
13 13 75 75 √
14 14 75 75 √
15 15 75 65 √
16 16 75 75 √

IMEDTECH VOL.2, NO.2, DESEMBER 2018 | 15


EJURNAL IMEDTECH eISSN 2580-6033

17 17 75 65 √
18 18 75 60 √
19 19 75 60 √
20 20 75 75 √
21 21 75 65 √
22 22 75 75 √
23 23 75 60 √
24 24 75 75 √
25 25 75 65 √
26 26 75 65 √
27 27 75 60 √
28 28 75 75 √
29 29 75 65 √
30 30 75 60 √
31 31 75 75 √
32 32 75 75 √
33 33 75 65 √
34 34 75 75 √
35 35 75 75 √
36 36 75 75 √
Jumlah 2505
Rata- rata 69,5 18 18
Persentase 50% 50%
Ketuntasan Klasikal Belum Tuntas
Sumber : Data Hasil Penelitian Lapangan 2018

Dari tabel di atas menunjukkan mengetahui apa yang dipelajarinya.

bahwa secara klasikal hasil belajar (2) Hubungan antara pembelajaran

pendidikan Agama Katolik belum dengan pengetahuan awal harus

tuntas yaitu sebesar 50% dan lebih dipertajam sehingga ada

belum mencapai KKM 75%. maka keseimbangan materi. (3)

penelitian dilanjutkan ke siklus II. Penggunaan bahasa yang

Berdasarkan hasil tes belajar, sederhana dan mudah dimengerti

ada beberapa hal yang perlu sangat menentukan apakah proses

diperhatikan pada pertemuan siklus pembelajaran mudah diserap atau

I, antara lain sebagai berikut. (1) tidak. (4) Pengelolaan kelas secara

Tujuan pembelajaran mutlak perlu professional harus menjadi prinsip

disampaikan pada awal peneliti dalam keseluruhan proses

pembelajaran sehingga siswa pembelajaran, apakah itu terhadap

IMEDTECH VOL.2, NO.2, DESEMBER 2018 | 16


EJURNAL IMEDTECH eISSN 2580-6033

rombongan belajar besar atau pun Hasil belajar Pendidikan

kecil. Agama Katolik dinilai dengan

Hasil belajar yang diperoleh menggunakan tes hasil belajar yang

pada siklus I sebesar 69,5%. terdiri dari 20 soal yang diberikan

Pencapaian ketuntasan belajar yang dalam bentuk obyek (pilihan ganda)

ditentukan sekolah adalah 50%. yang harus dikerjakan siswa secara

Oleh karena itu, peneliti bersepakat individu. Dari tes yang dilaksanakan

untuk melanjutkan penelitian ke pada akhir siklus II ini diperoleh hasil

siklus II dengan memperhatikan belajar. Hasil belajar Pendidikan

kekurangan-kekurangan (hasil Agama Katolik siswa kelas V pada

refleksi) yang terjadi pada siklus I. siklus II dapat dilihat pada tabel 4.12

berikut ini.

Tabel 2. Data Hasil Tes Siklus II

No Kode Siswa KKM Nilai Ketuntasan


Tuntas Belum Tuntas
1 01 75 75 √
2 02 75 90 √
3 03 75 100 √
4 04 75 70 √
5 05 75 75 √
6 06 75 100 √
7 07 75 80 √
8 08 75 75 √
9 09 75 85 √
10 010 75 60 √
11 11 75 100 √
12 12 75 70 √
13 13 75 75 √
14 14 75 100 √
15 15 75 80 √
16 16 75 90 √
17 17 75 70 √
18 18 75 70 √
19 19 75 70 √
20 20 75 85 √
21 21 75 80 √
22 22 75 90 √

IMEDTECH VOL.2, NO.2, DESEMBER 2018 | 17


EJURNAL IMEDTECH eISSN 2580-6033

23 23 75 75 √
24 24 75 80 √
25 25 75 75 √
26 26 75 85 √
27 27 75 75 √
28 28 75 75 √
29 29 75 80 √
30 30 75 65 √
31 31 75 75 √
32 32 75 80 √
33 33 75 70 √
34 34 75 95 √
35 35 75 75 √
36 36 75 85 √
Jumlah 3060
Rata- rata 80,534 2
Persentase 94,7% 5,3%
Ketuntasan Klasikal Tuntas
Sumber : Data Hasil Penelitian Lapangan 2018

Dari tabel di atas menunjukkan tentukan. Pencapaian hasil belajar

bahwa secara klasikal hasil belajar Pendidikan Agama Katolik pada

pendidikan Agama Katolik tuntas siklus II telah melebihi pencapaian

yaitu sebesar 94,5% dan belum ketuntasan klasikal minimal (75%).

mencapai KKM 5,3%. maka Dengan melihat hasil tersebut di

penelitian berhenti disiklus II ini. atas dan berpedoman pada PAP

Hasil belajar yang diperoleh maka dapat memberi kesimpulan

pada siklus II mencapai 80,5% bahwa hasil penelitian ini dikatakan

dengan ketuntasan belajar mencapai tuntas dan penelitian berakhir pada

94,7%. Ada 2 orang siswa yang siklus II.

tidak tuntas belajar atau sebesar

5,3%. Hal ini disebabkan karena PEMBAHASAN

siswa tersebut tidak hadir (absen)


Berdasarkan hasil penelitian pada
dan daya inteligensinya rendah
siklus I setelah diterapkan dengan
sehingga ketuntasan belajarnya
pendekatan saintifik telah
tidak mencapai KKM yang di
menunjukan bahwa persentase

IMEDTECH VOL.2, NO.2, DESEMBER 2018 | 18


EJURNAL IMEDTECH eISSN 2580-6033

hasil belajar yang dicapai siswa katolik di kelas V SDI Tarawaja.

pada siklus I adalah sebesar 69,5% Peningkatan ini terjadi karena siswa

dan berada pada kategori cukup telah memahami materi, pendekatan

aktif. Hal ini disebabkan karena yang diterapkan membuat siswa

siswa belum terbiasa dengan aktif, kreatif dan mengasah pikiran

pendekatan yang diterapkan oleh siswa untuk mampu memecahkan

guru, banyak siswa kurang tugas yang diberikan guru.

memperhatikan penjelasan guru,


Hasil penelitian ini dapat
kurangnya pengelolaan kelas
dikatakan bahwa konsisten dengan
sehingga siswa menjadi ribut dan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
kurang konsentrasi.
peneliti-peneliti terdahulu yang dikaji

Pada siklus II, rata-rata skor hasil dalam penelitian yang relevan.

belajar yang diperoleh peserta didik Berdasarkan hasil penelitian pada

yaitu 80,5 dan berada pada kategori siklus I dan siklus II diketahui bahwa

baik. Sedangkan peningkatan dari pendekatan saintifik dapat

siklus I ke siklus II adalah 11% , hal meningkatan hasil belajar

ini menunjukan bahwa penggunaan pendidikan agama katolik siswa

pendekatan saintifik dapat kelas V SDI Tarawaja tahun

meningkatkan hasil belajar siswa pelajaran 2018/ 2019.

dalam mengikuti pendidikan agama

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Katolik


SDI Tarawaja

No Siklus Siklus I Siklus II Peningkatan rata – rata (%)

1 Hasil Belajar 69,5 80,5 11

Dengan demikian dapat pendekatan saintifik dapat

disimpulkan bahwa penggunaan meningkatkan hasil belajar

IMEDTECH VOL.2, NO.2, DESEMBER 2018 | 19


EJURNAL IMEDTECH eISSN 2580-6033

pendidikan agama katolik pada pendidikan agama katolik di kelas V

siswa kelas V SDI Tarawaja Tahun SDI Tarawaja. Peningkatan ini

Pelajaran 2018/2019. terjadi karena siswa telah

memahami materi, pendekatan yang


PENUTUP
SIMPULAN diterapkan membuat siswa aktif,
Berdasarkan hasil analisis data
kreatif dan mengasah pikiran siswa
dapat disimpulkan bahwa
untuk mampu memecahkan tugas
penggunaan pendekatan saintifik
yang diberikan guru.
dalam pembelajaran Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat
agama katolik dapat meningktatkan
dikatakan bahwa konsisten dengan
hasil belajar pendidikan agama
hasil penelitian yang dilakukan oleh
katolik. Hal ini dibuktikan hasil
peneliti-peneliti terdahulu yang dikaji
penelitian pada siklus I setelah
dalam penelitian yang relevan.
diterapkan dengan pendekatan
Berdasarkan hasil penelitian pada
saintifik telah menunjukan bahwa
siklus I dan siklus II diketahui bahwa
persentase hasil belajar yang
pendekatan saintifik dapat
dicapai siswa pada siklus I adalah
meningkatan hasil belajar
sebesar 69,5% dan berada pada
pendidikan agama katolik siswa
kategori cukup. Pada siklus II, rata-
kelas V SDI Tarawaja tahun
rata skor hasil belajar yang diperoleh
pelajaran 2018/ 2019.
peserta didik yaitu 80,5 dan berada
Saran
pada kategori baik. Nilai
Berdasarkan temuan-temuan
peningkatan dari siklus I ke siklus II
dalam penelitian, pembahasan dan
adalah 11%, hal ini menunjukan simpulan di atas maka beberapa
saran yang diajukan antara lain
bahwa penggunaan pendekatan
sebagai berikut.
saintifik dapat meningkatkan hasil
a) Bagi Peneliti
belajar siswa dalam mengikuti

IMEDTECH VOL.2, NO.2, DESEMBER 2018 | 20


EJURNAL IMEDTECH eISSN 2580-6033

Mendapatkan pengalaman proses meningkatkan keaktifan,


melaksanakan proses pembelajaran kreatifitas dan hasil belajar.
dengan membantu siswa melakukan c) Bagi Guru
refleksi diri tentang sesuatu yang Sebagai masukan yang bermanfaat
dimengerti dan yang belum dalam merubah cara belajar siswa
dimengerti dalam rangka pada saat proses pembelajaran
meningkatkan hasil belajar. terutama untuk meningkatkan hasil
b) Bagi Siswa belajar dan menentukan pendekatan
Adanya peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan tujuan agar
siswa sehingga siswa terdorong dapat meningkatkan keaktifan,
untuk melakukan perubahan proses kreatifitas dan hasil belajar siswa.
belajar, sebagai wahana baru dalam

DAFTAR PUSTAKA Permendikbud No. 81a Tahun 2013


Aqib, 2009. Penelitian Tindakan tentang Implementasi Kurikulum
Kelas untuk Guru. Lampiran IV tentang Pedoman
Bandung:Yrama. Widya. Umum Pembelajaran.

Daryanto. 2014. Pendekatan Rajalieve.blogspot.com. diakses


Pembelajaran Saintifik tanggal 21 Januari 2019
Kurikulm 2013. Yogyakarta:
Gava Media. Tuniredja, 2010. Penelitian Tindakan
Kelas Untuk Pengembangan
Hosnan.2014. Pendekatan Saintifik Profesi Guru: Praktik, Praktis
dan Kontekstual dalam dan Mudah. Bandung:
Pembelajaran Abad 21. Alfabeta.
Bogor: Ghalia Indonesia.

Imas Kurniasih .2014. Implementasi


Kurikulum 2013 Konsep &
Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

IMEDTECH VOL.2, NO.2, DESEMBER 2018 | 21

Anda mungkin juga menyukai