Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI :

NEGOSIASI
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
An. C berusia 19 tahun seorang mahasiswa perguruan tinggi di Malang. Pasien MRS
dengan keluarga dan mengeluhkan sesak napas selama 3 hari terakhir. Setelah
dilakukan pemeriksaan, ditemukan bunyi napas tambahan wheezing, nadi 105x/menit,
PO2 55 mmHg, dan PCO2 50 mmHg. An. C didiagnosa dengan PPOK (Penyakit Paru
Obstruktif Kronik). Pasien telah diberikan nebulizer namun sesak masih belum hilang.
Seorang Perawat Pelaksana (PP) dan katim sedang berdisksui untuk merundingkan
kondisi An. C yang tak kunjung sembuh.

2. Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Pertukaran Gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi d.d dispnea,
takikardia, kadar PO2 menurun, dan kadar PCO2 meningkat.

3. Tujuan Khusus (TUK)


Melakukan perundingan guna menentukan tindakan selanjutnya yang akan diberikan
kepada pasien agar masalah pasien dapat teratasi, serta meminta surat persetujuan
pasien untuk tindakan ronde keperawatan.

4. Tindakan Keperawatan
Melakukan ronde keperawatan.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI :
1. Salam Terapeutik
Perawat : “Assalamualaikum. Selamat pagi, kak. Perkenalkan nama saya Bima
dan saya akan menjadi perawat kakak pada pagi hari ini. Sebelumnya,
boleh saya tahu kakak biasanya dipanggil dengan nama siapa?”.
Pasien : “Waalaikumsalam, selamat pagi. Nama saya Chirana, bisa dipanggil
dengan sebutan Cici.”
Perawat : “Baik, kak Cici. Disini kakak boleh panggil saya dengan sebutan kak
Bima atau kak ners saja ya”.
2. Evaluasi / validasi
Perawat : “Baik kak Cici bagaimana kabarnya hari ini? Setelah saya lihat, kakak
masih merasakan sesak ya?”
Pasien : “Iya ners, sudah 3 hari saya dirawat dan diberi obat serta nebulizer
namun sesak saya masih belum hilang.”
3. Kontrak
Topik :
Perawat : “Baik kalau begitu. Tujuan saya datang kemari untuk memeriksa
keadaan kakak dan memberi nasal kanul. Apakah kakak setuju?”
Pasirn : “Baik kak kalau begitu, saya setuju.”
Waktu :
Perawat : “Waktu yang dibutuhkan sekitar 5 menit ya kak.”
Pasien : “Baik ners.”
Tempat :
Perawat : “Kalau begitu saya bawakan alatnya ke kakak. Mohon tunggu
sebentar”.
Pasien : “Baik ners.”

b. FASE KERJA
Perawat kembali ke nurse station dan melakukan diskusi dengan ketua tim.
Perawat : “Permisi bu, bisakah saya meminta waktunya untuk berdiskusi
sebentar?”
Katim : “Iya bisa. Ada masalah apa?”
Perawat : “Saya ingin mendiskusikan mengenai pasien atas nama An. C, Bu.”
Katim : “Baiklah.”
Perawat : “An. C sudah diberikan tindakan keperawatan dan tindakan medis
pemberian nasal kanul 4lpm tetapi pasien masih mengeluh sesak”.
Katim : “Selain sesak, ada keluhan apa lagi?”
Perawat : “Sementara tidak ada, Bu”.
Katim : “Baiklah kalau begitu, mari kita rundingkan dengan kepala ruangan”.
Perawat melanjutkan pemberian tindakan ke pasien lainnya, dan katim menuju ke
ruangan karu.
Katim : “Selamat pagi, Bu”.
Karu : “Selamat pagi. Silahkan masuk dan silahkan duduk. Ada masalah
apa?”
Katim : “Terima kasih, Bu. Saya ingin mendiskusikan dan mengonsultasikan
masalah pasien atas nama An. C dengan diagnosa medis PPOK. Pasien
sudah dirawat selama 3 hari namun sesak masih belum kunjung
menghilang”.
Karu : “Tindakan apa saja yang sudah diberikan?”
Katim : “Kita sudah memberikan tindakan O2 nasal kanul dan nebulizer”.
Karu : “Baiklah, jika tindakan yang telah diberikan masih belum juga
berhasil maka sebaiknya kita melakukan ronde agar masalah pasien
cepat teratasi”.
Katim : “Apa saja yang perlu disiapkan, Bu?”
Karu : “Buat surat undangan untuk dokter, ahli gizi, fisioterapi, konsultan,
dan katim lainnya, juga surat persetujuan dari pasien. Apakah anggota
tim sudah siap untuk melakukan ronde? Kapan akan dilakukan?”.
Katim : “Bagaimana kalau siang ini, Bu?”
Karu : “Baiklah kalau begitu”.
Katim : “Baik bu saya permisi dulu”.
Katim mendatangi perawat untuk menyiapkan surat undangan dan surat persetujuan
pasien.

Anda mungkin juga menyukai