Anda di halaman 1dari 14

DIET PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN

SALURAN PENCERNAAN

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Gizi dan Diet
yang dibina oleh Rany Adelina, S.Gz., MS.

Disusun oleh:
1. Bima Ariyu Putra Anggutar (P17211217137)
2. Laila Habibatus Solihah (P17211217151)
3. Monicka Patrisia Tilana (P17211217154)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PRODI DIV KEPERAWATAN MALANG
RINTISAN KELAS INTERNASIONAL
Februari 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Diet pada Klien dengan
Gangguan Saluran Pencernaan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Rany Adelina,
S.Gz., MS. pada mata kuliah Gizi dan Diet. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang diet pada klien dengan gangguan saluran pencernaan bagi para
pembaca dan bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rany Adelina, S.Gz., MS. selaku dosen mata
kuliah Gizi dan Diet yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan
dan pengetahuan sesuai bidang studi yang saya tekuni.

Tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari
bahwa makalah yang saya buat ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran akan
saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 26 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................................iv
BAB I....................................................................................................................................................1
1. Latar Belakang...........................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
3. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
1. Pengertian Saluran Pencernaan dan Gangguan Saluran Pencernaan..........................................2
2. Diet pada Klien dengan Gangguan Saluran Pencernaan............................................................2
2.1 Sumber Karbohidrat...........................................................................................................2
2.2 Sumber Protein Hewani.....................................................................................................2
2.3 Sumber Protein Nabati.......................................................................................................2
2.4 Sayuran..............................................................................................................................3
2.5 Buah – buahan...................................................................................................................3
2.6 Lemak................................................................................................................................3
2.7 Minuman............................................................................................................................3
2.8 Bumbu...............................................................................................................................3
3. Menu Makanan untuk Klien dengan Gangguan Saluran Pencernaan.........................................3
3.1 Senin, hari pertama............................................................................................................3
3.2 Selasa, hari kedua..............................................................................................................4
3.3 Rabu, hari ketiga................................................................................................................5
3.4 Kamis, hari keempat..........................................................................................................5
3.5 Jum’at, hari kelima............................................................................................................6
3.6 Sabtu, hari keenam.............................................................................................................6
3.7 Minggu, hari ketujuh..........................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................9
1. Kesimpulan................................................................................................................................9
2. Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Menu diet hari pertama


Tabel 1.2 Menu diet hari kedua
Tabel 1.3 Menu diet hari ketiga
Tabel 1.4 Menu diet hari keempat
Tabel 1.5 Menu diet hari kelima
Tabel 1.6 Menu diet hari keenam
Tabel 1.7 Menu diet hari ketujuh

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Gangguan saluran pencernaan adalah salah satu penyakit yang paling sering dialami
oleh masyarakat Indonesia. Contohnya seperti dispepsia dan diare. Dispepsia banyak
dialami oleh para remaja dan orang dewasa yang disebabkan oleh tingkat stress yang
tinggi. Sedangkan kejadian diare lebih banyak ditemukan pada masyarakat di daerah
pedesaan atau bertempat tinggal di daerah yang kumuh.
Diare banyak terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kebersihan
diri dan lingkungan. Banyak masyarakat yang masih sering makan makanan secara
sembarangan. Mereka tidak melihat apakah makanan tersebut bersih atau tidak, yang
penting dapat merasa kenyang. Masyarakat juga masih belum dapat melakukan kebiasaan
mencuci tangan dengan sabun. Masih banyak masyarakat yang setelah menggunakan
kamar mandi tidak mencuci tangan dengan sabun dan langsung menyentuh makanan.
Saluran gastrointestinal atau yang biasa disebut dengan saluran pencernaan adalah
suatu saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan yang dikonsumsi. Tidak hanya
berfungsi untuk mencerna makanan saja, saluran ini juga berfungsi untuk mengasorbsi gizi
dari makanan dan mengeksresikan sisa – sisa pencernaan.

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah untuk mengetahui apa diet pada klien
dengan gangguan saluran pencernaan.
3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa diet pada klien
dengan gangguan saluran pencernaan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Saluran Pencernaan dan Gangguan Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah suatu sistem organ dalam tubuh yang berfungsi untuk
melakukan pencernaan pada makanan yang dikonsumsi, pengabsorbsian gizi dari
makanan, dan juga pengekskresian sisa – sisa pencernaan. Saluran pencernaan juga sering
disebut dengan GI tract (Gastrointestinal tract). Saluran pencernaan terdiri atas mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
Sedangkan gangguan saluran pencernaan adalah segala jenis gangguan pada saluran
pencernaan kesehatan yang dapat memengaruhi kesehatan dari manusia tersebut.
Gangguan saluran pencernaan dapat terjadi pada saat proses menelan, mengosongkan
lambung, absorbs zat gizi, dan pada proses defekasi.
Gangguan saluran pencernaan dapat disebabkan oleh infeksi atau peradangan,
gangguan motilitas, perdarahan atau hematemesis melena, kondisi saluran cerna pasca
bedah, dan dapat juga disebabkan oleh tumor atau kanker pada saluran cerna. Contoh
penyakit saluran cerna antaralain stenosis esofagus, konstipasi, diare, gastritis,
hematemisi-melena, hemoroid, Inflammatory Bowel Disease (IBD), ulkus peptikum,
Gastroeophageal Reflux Disease (GERD), dan diverticulosis.
2. Diet pada Klien dengan Gangguan Saluran Pencernaan
Diet pada gangguan saluran pencernaan berbeda – beda bergantung pada kondisi yang
sedang dialami oleh klien pada saat tersebut. Diet ini diberikan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi klien pada saat proses penyembuhan. Bahan makanan yang
diberikan juga harus diperhatikan karena ada bahan makanan tertentu yang dapat membuat
kondisi klien menjadi memburuk.
2.1 Sumber Karbohidrat
Bahan makanan yang dianjurkan yaitu beras dibubur atau ditim, kentang dipure,
macaroni yang direbus, roti panggang, biskuit, crackes, mi, bihun, segala macam
tepung – tepungan yang dibuat dalam bentuk puding.
Sedangkan bahan makanan yang tidak dianjurkan yaitu beras ketan, beras tumbuk,
roti whole wheat, jagung, ubi, singkong, tales, cake, dodol, dan berbagai macam kue
yang terlalu manis.
2.2 Sumber Protein Hewani
Bahan makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi yaitu daging sapi
empuk/hati/ikan/ayam digiling atau dicincang dan direbus/disemur/ditim/dipanggang,
telur ayam yang direbus/didadar/ditim/diceplok air/dicampur dalam makanan, dan
susu.
Sedangkan bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi yaitu
daging/ikan/ayam yang diawetkan atau digoreng, daging babi, dan telur yang diceplok
ataupun digoreng.
2.3 Sumber Protein Nabati
Bahan makanan yang dianjurkan yaitu tahu atau tempe yang direbus/ditim/ditumis,
dan kacang hijau yang direbus dan dihancurkan. Sedangkan bahan makanan yang

2
tidak dianjurkan yaitu tahu atau tempe yang digoreng, kacang tanah, kacang merah,
dan kacang polo.
2.4 Sayuran
Sayuran yang dianjurkan antaralain sayuran yang tidak banyak serat serta tidak
menimbulkan gas ketika dimasak, bayam, labu siam, labu kuning, wortel, dan tomat
yang direbus atau dikukus.
Sedangkan untuk sayuran yang tidak dianjurkan antaralain sayuran mentah,
sayuran berserat tinggi, dan sayuran yang menghasilkan gas seperti daun singkong,
kacang panjang, kol, lobak, sawi, dan asparagus.
2.5 Buah – buahan
Buah – buahan yang dianjurkan untuk dikonsumsi antaralain papaya, pisang, jeruk
manis, sari buah, dan buah pir/peach dalam kaleng. Sedangkan buah yang tidak
dianjurkan untuk dikonsumsi adalah buah yang tinggi serat dan menimbulkan gas
seperti jambu biji, nanas, apel, kedondong, durian, nangka, serta buah yang
dikeringkan.
2.6 Lemak
Sumber lemak yang dapat dikonsumsi dapat berasal dari margarin dan mentega,
minyak yang digunakan untuk menumis, dan santan encer. Sedangkan yang tidak
dianjurkan untuk dikonsumsi dapat berasal dari lemah hewan dan santan kental.
2.7 Minuman
Minuman yang dianjurkan yaitu sirup dan teh. Sedangkan yang tidak dianjurkan
yaitu minuman bersoda, minuman beralkohol, kopi, dan es krim.
2.8 Bumbu
Bumbu yang dianjurkan dan dapat digunakan dalam masakan yaitu gula, garam,
vetsin, kunci, kencur, jahe, kunyit, terasi, laos, dan saam sereh. Sedangkan bumbu
yang tidak dianjurkan untuk diberikan dalam masakan yaitu cabai, bawang merah,
merica, cuka, dan bumbu lain yang memiliki cita rasa yang tajam.
3. Menu Makanan untuk Klien dengan Gangguan Saluran Pencernaan
3.1 Senin, hari pertama

Tabel 1.1 Menu diet hari pertama


WAKTU DAFTAR MENU PORSI JUML KALORI
Pagi Roti panggang 2 iris 140 kcal
Mentega 0,5 sdm 51 kcal
Buah pisang 1 buah 105 kcal
Tumis tomat 1 porsi (200 gram) 32 kcal
Tahu kukus 2 buah 70 kkal
Teh manis hangat 1 gelas (200mL) 104 kcal
Pukul 10.00 Biskuit 5 keping 130 kcal
Siang Bubur ayam 1 porsi 372 kcal
Telur rebus 1 buah 77 kcal
Wortel kukus 1 mangkok (100 41 kcal
gram)

3
Buah papaya potong 1 mangkok (200 78 kcal
gram)
Tempe kukus 2 potong (100 gram) 75 kcal
Air putih hangat 1 gelas (250mL) 0 kcal
Pukul 16.00 Bubur kacang hijau 1 mangkok 117 kcal
Malam Nasi tim 1 porsi 346 kcal
Ikan tongkol kukus 1 porsi (200 gram) 238 kcal
Tempe kukus 2 potong (100 gram) 75 kcal
Tumis buncis 1 porsi (100 gram) 65 kcal
Air hangat 1 gelas (250mL) 0 kcal
Pukul 20.00 Susu hangat 1 gelas 122 kcal

Total kalori : 2.238 kcal


3.2 Selasa, hari kedua
Tabel 1.2 Menu diet hari kedua
WAKTU DAFTAR MENU PORSI JUML KALORI
Pagi Kentang rebus 200 gram 175 kcal
tumbuk
Ayam panggang 1 potong ukuran 147 kcal
sedang
Tahu rebus 1 buah 76 kcal
Wortel kukus 1 mangkok (100 41 kcal
gram)
Buah papaya 1 mangkok (100 39 kcal
gram)
Teh tawar hangat 1 gelas (250mL) 2 kcal
Pukul 10.00 Susu hangat 1 gelas 122 kcal
Siang Nasi tim 1 porsi 346 kcal
Ikan tongkol kukus 1 porsi (100 gram) 177 kcal
Tumis tomat 1 porsi (200 gram) 32 kcal
Tempe kukus 2 potong (100 gram) 75 kcal
Buah pisang 1 buah 105 kcal
Air putih hangat 1 gelas (250mL) 0 kcal
Pukul 16.00 Biskuit 2 buah 40 kcal
Malam Bubur ayam 1 porsi 372 kcal
Telur dadar 1 buah 93 kcal
Tumis labu siam 1 porsi (200 gram) 34 kcal
Buah pir potong 1 buah 96 kcal
Tempe kukus 2 potong (100 gram) 75 kcal
Teh hangat manis 1 gelas (200 mL) 104 kcal
Pukul 20.00 Wedang jahe 1 gelas 110 kcal

Total kalori : 2.261 kcal

4
3.3 Rabu, hari ketiga
Tabel 1.3 Menu diet hari ketiga
WAKTU DAFTAR MENU PORSI JUML KALORI
Pagi Makaroni rebus 1 mangkok 200 kcal
Susu hangat 1 gelas 122 kcal
Tumis tempe 1 porsi 98 kcal
Sup labu kuning 1 porsi 26 kcal
Buah pisang potong 1 buah 104 kcal
Pukul 10.00 Pudding maizena + 1 porsi 77 kcal
saos sirup
Siang Bubur nasi 1 porsi (300 gram) 216 kcal
Ikan tuna panggang 1 porsi (200 gram) 306 kcal
cincang
Tahu kukus 2 buah 156 kcal
Tumis wortel 1 mangkok (100 53 kcal
gram)
Buah jeruk 1 buah 62 kcal
Air putih hangat 1 gelas (250 mL) 0 kcal
Pukul 16.00 Crackers 5 keping 116 kcal
Malam Bihun 1 porsi 51 kcal
Telur ayam rebus 2 buah 154 kcal
Bubur kacang hijau 1 mangkok 117 kcal
Tumis tomat 1 porsi (200 gram) 32 kcal
Buah papaya potong 1 porsi 55 kcal
Teh manis hangat 1 gelas (200 mL) 104 kcal
Pukul 20.00 Susu hangat 1 gelas 122 kcal

Total kalori : 2171 kcal


3.4 Kamis, hari keempat
Tabel 1.4 Menu diet hari keempat
WAKTU DAFTAR MENU PORSI JUML KALORI
Pagi Bubur nasi 1 porsi (300 gram) 216 kcal
Telor ceplok air 1 butir 92 kcal
Tumis tempe 1 porsi 98 kcal
Wortel kukus 1 mangkok (100 41 kcal
gram)
Buah peach 100 gram 120 kcal
kalengan
Teh manis hangat 1 gelas (250 mL) 130 kcal
Pukul 10.00 Roti bakar 2 iris 160 kcal
Orak arik telur 1 buah 101 kcal
Siang Bubur nasi 1 porsi (200 gram) 144 kcal
Semur daging giling 1 potong ukuran 95 kcal
sedang
Setup bayam 1 piring 74 kcal
Tim tempe 2 potong ukuran 75 kcal
sedang

5
Jus papaya 1 gelas (250 mL) 119 kcal
Pukul 16.00 Bubur kacang hijau 1 mangkok 117 kcal
Malam Bubur ayam 1 porsi 372 kcal
Tumis labu siam + 1 piring 88 kcal
tomat
Tempe kukus 2 potong (100 gram) 75 kcal
Buah pisang potong 1 buah 104 kcal
Pukul 20.00 Pudding maizena + 1 porsi 77 kcal
saos sirup

Total kalori : 2.298 kcal


3.5 Jum’at, hari kelima
Tabel 1.5 Menu diet hari kelima
WAKTU DAFTAR MENU PORSI JUML KALORI
Pagi Nasi tim 1 porsi 346 kcal
Telur dadar 1 buah 93 kcal
Tahu rebus 1 buah 76 kcal
Tumis tomat 1 porsi (200 gram) 32 kcal
Buah pir potong 1 mangkok 96 kcal
Teh manis hangat 1 gelas (250 mL) 130 kcal
Pukul 10.00 Biskuit 5 keping 130 kcal
Siang Kentang rebus 200 gram 175 kcal
tumbuk
Tumis tempe + 1 porsi 151 kcal
wortel
Ayam kukus cincang 1 potong bagian 150 kcal
dada
Jus jeruk 1 gelas (250 mL) 62 kcal
Pukul 16.00 Bubur kacang hijau 1 mangkok 117 kcal
Malam Bubur nasi 1 porsi (200 gram) 216 kcal
Ikan bumbu tomat 2 potong 168 kcal
Tim tempe 2 potong ukuran 75 kcal
sedang
Sayur labu siam 1 mangkok (200 48 kcal
gram)
Buah pisang 1 buah 105 kcal
Pukul 20.00 Susu hangat 1 gelas 122 kcal

Total kalori : 2.292 kcal


3.6 Sabtu, hari keenam
Tabel 1.6 Menu diet hari keenam
WAKTU DAFTAR MENU PORSI JUML KALORI
Pagi Nasi tim 1 porsi 346 kcal
Telur rebus 1 buah 76 kcal
Tumis sawi putih +
1 mangkok 107 kcal

6
tempe
Buah papaya potong 1 mangkok (200 78 kcal
gram)
Teh manis hangat 1 gelas (250 mL) 130 kcal
Pukul 10.00 Pudding maizena + 1 porsi 77 kcal
saos sirup
Siang Bubur nasi 1 porsi (200 gram) 216 kcal
Ayam kukus cincang 1 potong bagian 150 kcal
dada
Sayur sop 1 mangkok 72 kcal
Tahu kukus 2 potong (100 gram) 78 kcal
Jus jeruk 1 gelas (250 mL) 62 kcal
Pukul 16.00 Crackers 5 keping 116 kcal
Malam Bubur nasi 1 porsi (200 gram) 216 kcal
Ikan salmon 1 porsi 145 kcal
panggang
Tumis tomat + tahu 1 porsi 106 kcal
Buah pir potong 1 mangkok 96 kcal
Air putih hangat 1 gelas (250 mL) 0 kcal
Pukul 20.00 Wedang jahe 1 gelas 110 kcal

Total kalori : 2.181 kcal


3.7 Minggu, hari ketujuh
Tabel 1.7 Menu diet hari ketujuh
WAKTU DAFTAR MENU PORSI JUML KALORI
Pagi Bubur ayam 1 porsi 372 kcal
Sayur bayam 1 mangkok (200 46 kcal
gram)
Tumis tempe + tahu 1 porsi 98 kcal
Buah peach 100 gram 120 kcal
kalengan
Teh herbal tawar 1 gelas (250 mL) 2 kcal
Pukul 10.00 Sari kacang hijau 1 gelas (250 mL) 80 kcal
Siang Nasi 1 piring 130 kcal
Ayam panggang 1 potong ukuran 147 kcal
cincang sedang
Sayur sop 1 mangkok 72 kcal
Tempe kukus 2 potong (100 gram) 75 kcal
Jus jeruk 1 gelas (250 mL) 62 kcal
Pukul 16.00 Pudding vanilla 1 porsi 147 kcal
Roti panggang 2 iris 140 kcal
Malam Mie rebus + telur 1 mangkok 221 kcal
Edamame kukus 1 mangkok 76 kcal
Tumis labu siam 1 porsi (200 gram) 34 kcal
Jus papaya 1 gelas (250 mL) 119 kcal
Pukul 20.00 Susu hangat 1 gelas 122 kcal
Biskuit 5 keping 130 kcal

7
Jumlah kalori : 2.193 kcal

8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Gangguan saluran pencernaan adalah suatu kondisi dimana terjadi suatu gangguan pada
saluran pencernaan dan dapat memengaruhi kondisi kesehatan. Diet pada klien dengan
gangguan saluran pencernaan haruslah diperhatikan dengan sungguh – sungguh. Jika
makanan diberikan secara sembarangan, dikhawatirkan hal tersebut dapat memperparah
kondisi kesehatan dari klien.
Menu diet pada klien dengan gangguan saluran pencernaan haruslah memiliki sumber
karbohidrat, sumber protein hewani, sumber protein nabati, sayuran, buah – buahan,
sayuran, lemak, dan minuman. Hal ini bertujuan agar status gizi klien tetap terjaga selama
masa penyembuhan. Bahan makanan yang harus dihindari antaralain bahan makanan yang
digoreng, sayuran mentah, buah atau sayur yang dapat menghasilkan gas, dan minuman
yang mengandung soda ataupun alcohol.
2. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat. Berdasarkan penelitian melalui berbagai macam
sumber yang telah dilakukan, diketahui bahwa diet pada klien dengan gangguan saluran
pencernaan berbeda pada klien normal dan harus selalu diperhatikan agar kesehatan klien
segera memulih. Perawat haruslah mengetahui bahan makanan apa sajakah yang dapat
diberikan dan cara pemesanannya kepada pihak ahli gizi. Perawat juga harus mengedukasi
pasien mengenai makanan mana saja yang boleh ataupun tidak boleh dikonsumsi selama
masa penyembuhan tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Mardalena, I. (2016). Ilmu Gizi. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.

10

Anda mungkin juga menyukai