Anda di halaman 1dari 3

Nama : Pira Anzalika

Npm : 2121020260

Prodi/Kelas : HTN/H

Mata Kuliah : Hukum Admistrasi Negara

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS UTARA NOMOR 05 TAHUN 2017

TENTANG

PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN DI PERAIRAN UMUM


KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA

Dari peraturan yang dibuat oleh Bupati wilayah Musi Rawas Utara (Muratra) tentabg pembatasan
penangkapan ikan disungai menyebabkan kesulitan ekonomi yang sangat drastis dirasakan masyarakat,
karena dapat diketahui juga bahwa wilayah Muratara mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai
nelayan yang dimana sangat bergantung dengan ikan yang ada di sungai.

Dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah No 05 Tahun 2017 tentang Pembatasan bagi nelayan
untuk menangkap ikan disungai membuat masyarakat yang sehari-harinya berprofesi sebagai nelayan
atau pun distributor, dan pedagang ikan sungai mengalami kesulitan ekonomi lantaran tidak bisa lagi
mendapatkan ikan dari sungai.

Peraturan yang dibuat oleh pemerintah daerah ini sangat bagus dikarenakan ingin melindungi alam yang
menurutnya sudah semakin rusak, sehungga menghentikan proses penangkapan ikan di sungai, akan
tetapi disisi lain menimbulkan permasalahan dimasyarakat dimana masyarakat kehilangan mata
pencariannya.

Sumber : https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/57301/perbup-kab-musi-rawas-utara-no-05-tahun-
2017
Dari peraturan yang dibuat oleh Bupati wilayah Musi Rawas Utara (Muratra) tentabg pembatasan
penangkapan ikan disungai menyebabkan kesulitan ekonomi yang sangat drastis dirasakan masyarakat,
karena dapat diketahui juga bahwa wilayah Muratara mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai
nelayan yang dimana sangat bergantung dengan ikan yang ada di sungai.

Dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah No 05 Tahun 2017 tentang Pembatasan bagi nelayan
untuk menangkap ikan disungai membuat masyarakat yang sehari-harinya berprofesi sebagai nelayan
atau pun distributor, dan pedagang ikan sungai mengalami kesulitan ekonomi lantaran tidak bisa lagi
mendapatkan ikan dari sungai. Kesulitan ekonomi yang dimaksud ini adalah kehilangannya mata
pencaharian bahkan sebagian besar dari masyarakat Musi Rawas Utara banyak yang meninggalkan
daerah tersebut guna mencari pekerjaan yang lebih layak di Kota. Sedangkan masyarakat yang bertahan
di wilayah Musi Rawas Utara banyak yang menganggur dan tidak memiliki penghasilan sehingga
banyaknya kasus kriminal yang terjadi di wilayah Musi Rawas Utara.

Dalam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah tersebut mengatakan bahwa penangkapan ikan di
wilayah Sungai Musi Rawas Utara ini dilarang menggunakan alat-alat penangkapan ikan seperti yang
tercantum pada Peraturan Bupati nomor 5 tahun 2017 pemerintah melarang para nelayan untuk
menggunakan jaring ataupun bahan biologi.

Yang di mana wilayah Musi Rawas Utara sendiri para nelayan yang menangkap ikan dengan cara
menjaring ikan yang ada di sungai serta dengan cara meracuni ikan dengan menggunakan bahan biologi
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang di mana bahan biologi ini tidaklah mengganggu ekosistem
perairan sungai karena hal yang menyebabkan ikan mengalami pusing saja dan nelayan menjadi
gampang untuk menangkapnya bukan untuk meracuni ikan Sampai Mati.

Masyarakat menganggap bahwa dengan dikeluarkannya peraturan ini Pemerintah terlalu berlebihan
dan menyulitkan nelayan setempat. Masyarakat berpendapat jika penangkapan ikan dilakukan hanya
dengan menggunakan kail saja maka ikan yang diperoleh hanya sedikit atau bahkan tidak sama sekali.
Karena dari peraturan yang dibuat oleh pemerintah ini sangat-sangat membatasi masyarakat untuk
mendapatkan ikan yang banyak agar bisa dijual ke pasar.

Masyarakat beranggapan jika Pemerintah ingin membuat suatu kebijakan atau peraturan hendaknya
memikirkan juga kepentingan masyarakat dengan cara mencari alternatif lain agar masyarakat memiliki
mata pencaharian selain menjadi seorang nelayan ataupun distributor ikan.

Dalam link yang dicantum oleh penulis terdapat Angka kemiskinan tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan
terdapat di wilayah Musi Rawas Utara di dalam berita tersebut tercantum alasannya ialah karena akses
ke wilayah Musi Rawas Utara yang buruk namun di sisi lain kehilangannya mata pencaharian nelayan
juga berpengaruh akan terciptanya angka kemiskinan tertinggi di wilayah Musi Rawas Utara tersebut.

https://inakoran.com/angka-kemiskinan-di-kabupaten-musi-rawas-utara-tertinggi-di-sumsel/p720

1. Pelanggaran AUPB yang terjadi dalam kasus ini


Pemerintah membuat peraturan tanpa mempertimbangkan kesulitan ekonomi yang dirasakan
masyarakat akibat hal tersebut

2. Kerugian yang dialami masyarakat berbentuk ekonomi, banyak masyarakat yang kehilangan mata
pencaharian sehingga mengakibatkan kesulitan ekonomi

3. Langkah hukum yang harus dilakukan pemerintah ialah mencabut peraturan Gubernur No 5 Tahun
2017, atau dengan merevisi lagi alat-alat menangkap ikan yang dapat digunakan dan tidak dapat
digunakan oleh nelayan

Anda mungkin juga menyukai