Anda di halaman 1dari 11

GAYA KEPEMIMPINAN MARIAM AL-ASTURLABI

Diajukan untuk memenuhi uts Mata Kuliah Kepemimpinan Islam


dosen pengampu Dr.H. Syamsudin RS, M.Ag
Ade Rahmat Sania Mandala, ,M.Kom.I

Oleh ;

Nenden Aisyah Agustina 1204030080

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan baik serta tepat waktu. Shalawat serta salam kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah
memperjuangkan agama Islam.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi uts
pada mata kuliah Kepemimpinan Islam Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambahkan wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Dr.H. Syamsudin RS, M.Ag dan


Ade Rahmat Sania Mandala, ,M.Kom.I selaku dosen mata kuliah Kepemimpinan
Islam yang telah memberi tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang di tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung,15 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................2

C. Tujuan Masalah....................................................................................................2

BAB 11 PEMBAHASAN...............................................................................................3

A. Konsep Kepemimpinan Dalam Islam.................................................................3

B. Riwayat Hidup mariam al-asturlabi ..................................................................5

C. Gaya Kepemimpinan mariam al-asturlabi.........................................................9

BAB III PENUTUP......................................................................................................16

A. Kesimpulan.........................................................................................................16

B. Saran...................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam bahasa Inggris kepemimpinan disebut dengan Leadership, sedangkan


dalam bahasa Arab di sebut Khalifah, Imarah. Ziannah, atau Imamah. Kahalifah
secara Bahasa adalah wakil, pengganti atau duta. Sedangkan secara istilah
khalifah adalah orang yang bertugas menegakkan syariat Allah SWT, memimpin
kaum muslimin untuk menyempurnakan penyebaran syariat Islam dan
memberlakukan kepada seluruh kaum muslimin secara wajib, sebagai pengganti
kepemimpinan Rasulullah SAW.

Kepemimpinan merupakan kemampuan dan keterampilan seseorang yang


menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja untuk memperngaruhi prilaku
orang lain, terutama bawahannya untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa
sehingga melalui perilaku yang positif, ia memberikan subangsih nyata dalam
dipencapaian tujuan organisasi

Menurut konsep Islam, pemimpin merupakan hal yang sangat final dan
fundamental. Ia menempati posisi tertinggi dalam bangunan masyarakat Islam.
Dalam kehidupan berjama'ah, pemimpin ibarat kepala dari seluruh anggota
tubuhnya. Ia memiliki peranan yang strategis dalam mengatur pola (minhaj) dan
gerakan (harakah). Kecakapanya dalam memimpin akan mengarahkan umatnya
kepada tujuan yang ingin dicapai, yaitu kejayaan dan kesejahteraan umat dengan
iringan ridho Allah.

Seperti maryam al-ijliya atau maryam al-asturlabi adalah seorang muslimah


yang hidup di sekitar abad 10 atau 944 M di aleppo, suriah. Mariam merupakan
salah seorang mujahid yang sedikit sekali dikisahkan dalam sejarah. Maryam
merupakan seorang wanita berprestasi dalam dunia astronomi.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Konsep Kepemimpinan Dalam Islam ?

2. Bagaimana maryam al-asturlabi tokoh muslim perempuan penemu


Astorlab?
3. Bagaimana Gaya Kepemimpinan Maryam Al-asturlabi ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Konsep Kepemimpinan Dalam Islam

2. Untuk Mengetahui Perjalanan Hidup Maryam Al-asturlabi sampai


menemukan astorlab
3. Untuk Mengetahui Gaya Kepemimpinan Maryam Al-asturlabi

1
3

BAB 11

PEMBAHASAN

A. Konsep Kepemimpinan Dalam Islam

Kepemimpinan dalam konsep al-Qur’an disebutkan dengan istilah Imamah,


pemimpin dengan istilah imam. Al-Qur’an mengkaitkan kepemimpinan dengan hidayah
dan pemberian petunjuk pada kebenaran. Seorang pemimpin tidak boleh melakukan
kezaliman, dan tidak pernah melakukan kezaliman dalam segala tingkat kezaliman:
kezaliman dalam keilmuan dan perbuatan, kezaliman dalam mengambil keputusan dan
aplikasinya.
Kepemimpinan diidentikkan pula dengan proses mengarahkan dan mempengaruhi
aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok. Tiga
implikasi penting yang terkandung dalam hal ini adalah, Pertama; kepemimpinan
melibatkan orang lain baik itu bawahan maupun pengikut. Kedua; kepemimpinan
melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara
seimbang. Ketiga; adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang
berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya (Maimunah, 2017)
Sebagai wujud kesempurnaan, manusia diciptakan oleh Allah swt memiliki dua tugas dan
tanggung jawab besar. Pertama, sebagai seorang hamba ('abdullah) yang berkewajiban
untuk beribadah sebagai bentuk tanggung jawab ubudiyyah terhadap Tuhan sebagai
pencipta. Kedua, sebagai khalifatullah yang memiliki jabatan ilahiyah sebagai pengganti
Allah swt dalam mengurus seluruh alam. Dengan kata lain, manusia sebagai khalifah
berkewajiban untuk menciptakan kedamaian, melakukan perbaikan, dan tidak membuat
kerusakan, baik untuk dirinya maupun untuk makhluk yang lain (Masniati, 2015);
(Bashori, 2019a)
Pemimpin dalam pandangan al-Qur’an sebenarnya adalah pilihan Allah SWT,
bukan pilihan dan kesepakatan manusia sebagaimana yang dipahami dan dijadikan
pijakan oleh umumnya umat Islam. Pilihan manusia membuka pintu yang lebar untuk
memasuki kesalahan dan kedzaliman. Selain itu, kesepakatan manusia tidak menutup
kemungkinan bersepakat pada perbuatan dosa, kemaksiatan dan kedzaliman. Hal ini telah
banyak terbukti dalam sepanjang sejarah manusia.
Sifat kepemimpinan Islam menurut Ahmad Ibrahim dalam buku
Manajemen Syariah mengatakan bahwa seorang pemimpin yang beriman
harus memiliki sifat- sifat yang mulia yang tertanam dalam jiwanya agar
dapat menjadi pemimpin yang bisa dijadikan panutan untuk bawahannya,
sifat-sifat tersebut antara lain adalah

a. Akidah

Seorang muslim ketika memimpin, ia ingat bahwa Allah swt. Adalah


penciptanya. Ia memberikan kepadanya kemampuan-kemampuan untuk
memimpin, maka sudah menjadi kewajiban untuk memimpin sesuai
dengan perintah penciptanya, menuju tujuan-tujuan yang telah ditentukan
oleh-nya sesuai dengan aturan-aturan dan batasan- batasan yang telah
digariskan.

b. Ketaatan

Teladannya adalah Rasulullah saw. Allah telah memerintahkan kita


untuk mengikuti Rasul-Nya, jika kita benar- benar mencintai allah.

c. Kebersihan

Hati Pemimpin harus konsisten dalam setiap tindakannya. Ia


merupakan panutan bagi yang lain. Konsisten berati senantiasa berpegang
pada prinsip- prinsip dalam semua keadaan. Konsisten adalah semangat
bekerja dan berkorban demi nilai

Menurut Buchari Menurut Sofyan S. Harahap Rasulullah SAW


dalam memimpin memiliki beberapa karakter utama yang bisa dijadikan
tauladan untuk kepemimpinan saat ini. Beberapa karakter yang dimiliki
Rasulullah SAW sebagai pemimpin adalah;

1. Siddiq

Seorang pemimpin yang selalu menyatakan kebenaran, jujur, atau


memiliki integritas pribadi yang tinggi.

2. Amanah

Seorang pemimpin harus dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan


selalu dapat menyelesaikan tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya secara memuaskan, bahkan melebihi panggilan
tugas yang yang diberikan tanpa memikirkan imbalan.

1. Fathanah

Seorang pemimpin yang profesional serta mengutamkan keahlian,


kecerdasan, kebijaksanaan, kompetensi dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan kepadanya.

2. Tabligh

Seorang pemimpin yang memiliki kemampuan untuk dapat


menyampaikan, berkomunikasi secara benar, menyampaikan kebenaran ,
serta mampu mendidik dan mengarahkan orang mematuhi peraturan.

B. Riwayat Hidup Maryam Al-Asturlabi

Tokoh muslim perempuan berpengaruh masih jarang di bicarakan


dikalangan muslim zaman seakarang. Padahal banyak perempuan berjasa
dalam ilmu pengetahuan sejak zaman dahulu. Salah satunya yakni mariam
Al ijliya atau Mariam Al asturlabi. Ia adalah ilmuwan muslim kelahiran
suriah pada abad ke- 10 penemu astorlab. Faktanya, di dikenal sebagai
satu-satunya astronom wanita dalam islam kuno. Astorlab adalah alat kuno
yang digunakan untuk mengukur waktu dan posisi matahari dan bintang.

Mariam dikenal karena kecerdasan akademisnya dan pikirannya


yang sangat terfokus yang meletakkan dasar untuk mengelola transportasi
dan komunikasi menggunakan astorlab. Lahir di suriah pada abad ke-10
kecenderungannya mengembagkan astorlab terisnpirasi oleh ayahnya,
yang dikenal sebagai al-ijliyy al-asturbi yang magang di pembuat astorlab.
Di zaman keemasan islam, astorlab banyak digunakan untuk menentukan
kiblat, arah solat menuju mekah, serta menentukan waktu salat dengan
pergerakan matahari. Para astronom muslim juga menambahkan skala
sudut di astorlab itu sendiri, sehingga memungkinkan untuk menavigasi
jarak.

Kecenderungan mariam dalam mengembangkan astorlab tumbuh


ketika dia melihat ayahnya mengerjakannya. Sang ayah magang di pabrik
pembuat astorlab di baghdad. Dia biasa berbagi pengetahuan dan
pembelajarannya yang mendalam tentang astorlab dengan putrinya yang
selalu ingin tahu. Mendesign astorlab mengharuskan mariam bekerja
dengan kalkulasi dan presisi matematis yang rumit, tetapi perlahan dia
menguasai desainnya. Ini mengesankan Sayf Al Dawla, penguasa kota
yang menganggap nya sangat rumit dan inovatif.

Mariam menjadi begitu terkenal dengan pekerjaannya sehingga dia


memutuskan untuk memperkerjakannya di pengadilannya di aleppo.
Selain itu, ia juga membantu mengembangkan teknik navigasi dan
ketepatan waktu.

C. Gaya Kepemimpinan mariam Al-asturlabi

Kontribusi penting mariam di bidang astronomi di akui ketika asteroid


sabuk utama 7060 al-‘Ijliya, yang ditemukan oleh Henry E.Holt di
palomar Observatory pada tahun 1990, dinamai menurut namanya.

Pada tahun 2016, novel penulis fiksi ilmiah Nnedi Okorafor berjudul
‘Binti’ dimana tokoh utamanya adalah mariam menerima penghargaan
Nebula. Mariam adalah inspirasi di balik pratogonis dalam novel fiksi
ilmiahnya, Binti. Okorafor menyatakan bahwa dia mengetahui tentang
mariam di festival buku di UEA. Tokoh utama eponim di Binti menjadi
seorang wanita muda yang ahli dalam membuat astorlab.

Sangat menyenangkan mengetahui seorang wanita muslilm dari


masalalu yang sangat menyukai astronomi. Dia adalah panutan bagi jutaan
gadis di seluruh dunia yang ingin membuat tanda dengan penelitian dan
penemuan mereka.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh
pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan sebenarnya bukan sesuatu yang mesti menyenangkan,
tetapi merupakan tanggung jawab sekaligus amanah yang amat berat yang
harus diemban dengan sebaik-baiknya.Jika dilihat dalam kaitannya
dengan ajaran Islam, kepemimpinan berarti kegiatan memimpin,
mengarahkan, dan menunjukkan jalan kepada Allah SWT.
2. Mariam al-asturlabi merupakan merupakan sosok pemimpin yang
menginspirasi bagi wanita muslimah yang ingin mengejar citanya menjadi
seorang ilmuan atau bahkan astronom hebat. Tetap bercita-cita dan
berusaha mewujudkannya sahabat muslimah, tentu untuk menjadi orang
yang bermanfaat di dunia.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan

sangat jauh dari kesempurnaan.Tentunya, Penulis akan terus memperbaiki


makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya.Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

Anda mungkin juga menyukai