Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM


Disajikan guna memenuhi tugas mata kuliah kepemimpinan pendidikan islam
Dosen pengampu:
Dr. H. Masykur H. Mansur, Drs, MM

Disusun oleh:

Fauzan Nur Aidin 2210631120164


Nanda Umu Hani 2210631120151
Yusi Fatimah Zahra 2210631120141

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah mata kuliah
kepemimpinan pendidikan islam dengan judul “Karakteristik kepemimpinan dalam pendidikan
islam“. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. H. Masykur H.
Mansur, Drs, MM. Selaku dosen mata kuliah “Kepemimpinan pendidikan islam” karena telah
memberi bimbingan kepada penulis, dan teman teman yang telah membantu proses pembuatan
makalah ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang
konsep dasar karakteristik kepemimpinan dalam pendidikan islam, Makalah ini dibagi ke
dalam beberapa bab yang membahas pengertian kepemimpinan dalam pendidikan islam,
tujuan, dan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Pembahasan ini diharapkan dapat memberikan
gambaran tipe kepemimpinan menurut pandangan islam. Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan belum sempurnanya apa yang kami sampaikan, sehingga ada
kekurangan dalam penulisan serta isi atau materi, kami mohon saran dan kritiknya secara
langsung maupun tidak langsung, untuk kesempurnaan penulisan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan ke depannya.

Karawang, 01 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................


DAFTAR ISI .............................................................................................................................
BAB I .........................................................................................................................................
PENDAHULUAN .....................................................................................................................
A. Latar Belakang ...............................................................................................................
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................
C. Tujuan .............................................................................................................................
BAB II ........................................................................................................................................
PEMBAHASAN ........................................................................................................................
A. Pengertian Kepemimpinan Dalam Islam ........................................................................
B. Konsep Dasar Karakteristik Kepemimpinan Pendidikan Islam .....................................
C. Tipe Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam ...............................................................
BAB III ......................................................................................................................................
PENUTUPAN ...........................................................................................................................
A. Kesimpulan .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan diperlukan memiliki teladan yang menjadi model ideal pemimpin,
Rasulullah SAW dikaruniai empat sifat utama, yaitu: Sidiq berarti jujur dalam perkataan dan
perbuatan, Amanah berarti dapat dipercaya dalam menjaga tanggung jawab, Tabligh berarti
menyampaikan segala macam kebaikan kepada rakyatnya dan Fathonah berarti cerdas dalam
mengelola. Agar tujuan pendidikan Islam bisa dicapai sesuai dengan yang diharapkan maka
diperlukan adanya kepemimpinan yang mampu membuat perencanaan yang baik,
mengorganisir, menggerakkan, dan melakukan kontrol serta mengetahui kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman. Islam memberikan dasar-dasar normatif dan filosofis tentang
kepemimpinan yang bersifat komprehensip dan universal. Tidak hanya untuk umat Islam tapi
juga untuk seluruh umat manusia.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Kepemimpinan Dalam Islam ?


2. Apa Saja Konsep Dasar Karakteristik Kepemimpinan Pendidikan Islam ?
3. Apa Saja Tipe Kepemimpinan Pendidikan Islam?

C. TUJUAN
1. Dapat Mengetahui Pengertian Kepemimpinan Dalam Islam.
2. Dapat Mengetahui Konsep Dasar Karakteristik Kepemimpinan Pendidikan Islam.
3. Dapat Mengetahui Tipe Kepemimpinan Pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan Dalam Islam

Kepemimpinan adalah cara memengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah dan
proses memengaruhi, menterjemahkan keinginan-keinginan para anggota atau pengikut
yang menekankan pada tujuan dan sasaran organisasi melalui kegiatan memberi motivasi,
memelihara kerja sama yang baik dengan anggota, dan memberi dukungan pada kelompok-
kelompok tertentu di luar organisasi dan di dalam organisasi. Pendidikan merupakan usaha
mendewasakan dan memandirikan manusia melalui kegiatan yang terencana dan disadari
melalui kegiatan belajar dan pembelajaran yang melibatkan siswa dan guru. Dari beberapa
pendapat tersebut di atas, tentang pengertian kepemimpinan pendidikan, maka dapat
penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan kepemimpinan pendidikan adalah
kemampuan seseorang dalam memengaruhi, mengkoordinir, menggerakkan, memberikan
motivasi dan mengarahkan orang- orang dalam lembaga pendidikan agar pelaksanaan
pendidikan dapat lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang
telah dirumuskan.

Kepemimpinan pendidikan Islam merupakan cara yang dilakukan pemimpin dalam


memengaruhi, menggerakkan, memberikan motivasi dan mengarahkan orang-orang dalam
lembaga pendidikan agar pelaksanaan pendidikan dapat lebih efisien dan
efektif dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang telah dirumuskan yang dijalankan
sesuai dengan kaidah-kaidah Islam.

B. Konsep Dasar Karakteristik Kepemimpinan Pendidikan Islam

Secara umum karakteristik pemimpin pendidikan menurut perspektif pendidikan Islam


adalah sama dengan karakteristik yang dituntut dalam pendidikan pada umumnya, sebagai
mana yang telah diuraikan terdahulu, maksudnya pendidikan Islam tidak menolak semua
sifat atau karakteristik yang telah ditawarkan oleh para ahli pendidikan tersebut, karena apa
yang ditawarkan tersebut semuanya sesuai dengan pendidikan Islam. Meskipun begitu
dalam pendidikan Islam ada hal-hal yang sangat ditekankan mengenai
karakteristik yang harus dimiliki oleh pemimpin pendidikan Islam.

Karakteristik yang harus dimiliki oleh kepemimpinan pendidikan Islam juga lebih
kepada bagaimana karakteristik yang dicerminkan oleh Nabi Muhammad SAW, beliau
selalu memperlakukan orang dengan adil dan jujur. Beliau tidak hanya berbicara dengan
kata-kata, tapi juga dengan perbuatan dan keteladanan. Kata-kata beliau selalu konsisten.
Tidak ada perbedaan antara kata dan perbuatan. Sebagai pemimpin teladan yang menjadi
model ideal pemimpin, Rasulullah SAW dikaruniai empat sifat utama, yaitu: shiddiq,
amanah, tablig dan fathanah. Shiddiq berarti jujur dalam perkataan dan perbuatan, amanah
berarti dapat dipercaya dalam menjaga tanggung jawab. Tablig berarti menyampaikan
segala macam kebaikan kepada rakyatnya. Fathanah berarti cerdas dalam mengelola
masyarakat.16 Menerapkan karakteristik yang dimiliki oleh beliau, otomatis
kepemimpinan pendidikan Islam akan berjalan sesuai tujuan yang ingin dicapai.

Adapun karakteristik yang harus dimiliki kepemimpinan pendidikan Islam yang


mengacu pada karakteristik Rasulullah saw. adalah sebagai berikut.

1. Memiliki Sifat Shiddiq

Kepemimpinan yang mengedepankan integritas moral (akhlak), satunya


kata dan perbuatan, kejujuran, sikap dan perilaku etis. Sifat jujur merupakan nilai- nilai
transendental yang mencintai dan mengacu kepada kebenaran yang
datangnya dari Allah SWT.

2. Memiliki Sifat Amanah

Karakter yang seharusnya dimiliki oleh seorang manajer sebagaimana karakter yang
dimiliki Rasul yaitu sifat dapat dipercaya atau bertanggung jawab. Beliau jauh sebelum
menjadi Rasul pun sudah diberi gelar al-Amin (yang dapat dipercaya). Sifat amanah inilah
yang dapat mengangkat posisi Nabi di atas pemimpin umat atau Nabi-Nabi terdahulu.
Pemimpin yang amanah yakni pemimpin yang benar-benar bertanggungjawab pada
amanah, tugas dan kepercayaan yang diberikan Allah swt. amanah dalam hal ini adalah
apapun yang dipercayakan kepada Rasulullah saw. Meliputi segala aspek kehidupan, baik
politik, ekonomi, maupun agama.

3. Memiliki Sifat Tabligh

Tabligh merupakan sifat Rasul yang ketiga, cara dan metodenya agar ditiru. Sasaran
pertama adalah keluarga beliau, lalu berdakwah ke segenap penjuru. Sebelum mengajarkan
sesuatu, beliau yang terlebih dahulu melakukannya. Sifat Ini adalah sebuah sifat Rasul
untuk tidak menyembunyikan informasi yang benar apalagi untuk kepentingan umat dan
agama. Beliau tidak pernah sekalipun menyimpan informasi berharga hanya untuk
dirinya sendiri. Jika hal tersebut dikaitkan dalam kepemimpinan pendidikan Islam, maka
secara tidak langsung madrasah atau lembaga pendidikan akan berjalan dengan sukses
tanpa ada perpecahan dalamnya. Oleh karenanya pemimpin sangat disarankan untuk
memiliki karakter tabligh yaitu dengan memberikan suatu wejangan ataupun motivasi
terhadap bawahannya sehingga dalam madrasah atau lembaga pendidikan yang
dipimpinnya akan berjalan sukses tanpa adanya perpecahan.

4. Memiliki Sifat Fathannah

Karakter fathanah yang diterapkan dalam kepemimpinan pendidikan otomatis dalam


suatu madrasah atau lembaga pendidikan dapat berjalan sesuai yang diinginkan karena
dengan pemimpin yang cerdas dapat memahami bagaimana organisasi yang dipimpin,
sehingga dalam menyelesaikan permasalahan pemimpin dapat mengetahui tindakan apa
yang harus dilakukan. Selain itu pemimpin yang cerdas dapat memberi petunjuk, nasihat,
bimbingan, pendapat dan pandangan bagi bawahannya sehingga madrasah yang
dipimpinnya tidak akan tersesat.

Keempat karakter yang telah dijelaskan sebelumnya yang mencakup shiddiq, amanah,
tabligh, dan fathanah merupakan hal yang wajib dimiliki oleh pemimpin pada madrasah
atau lembaga pendidikan agar dalam pelaksanaan kepemimpinannya dan organisasi yang
dipimpinnya dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Demikian seluruh perspektif
pendidikan Islam tentang karakteristik kepemimpinan pendidikan yang baik menurut
perspektif pendidikan Islam. Meskipun Islam atau pendidikan Islam dapat menerima
segala sifat kepemimpinan pendidikan secara umum, namun pendidikan Islam lebih
menekankan kepemimpinan pendidikan itu berdasarkan pada sumber pokok yakni al-
Qur’an dan hadis, yang memiliki sifat-sifat yang terpuji.

C. Tipe Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam

Tipe kepemimpinan pendidikan merupakan sebuah asumsi pemimpin dalam bidang


pendidikan tentang kepemimpinan dan kekuasaan yang menampakkan perilaku pemimpin,
tabiat dan tindakan dari kegiatan pimpinan yang digalakkan dalam lembaga pendidikan
atau unit administrasi pendidikan yang dipimpinnya akan mempengaruhi situasi kerja,
moral kerja anggota staf, sifat hubungan-hubungan kemanusiaan diantara sesamanya dan
dapat mempengaruhi keberhasilan tujuan dari lembaga atau unit administrasi pendidikan.
Berlandaskan asumsi, perilaku, tabiat dan tindakan pemimpin dalam melakukan dan
memajukan kegiatan, maka tipe kepemimpinan dalam pendidikan Islam dapat dibedakan
menjadi otoriter, bebas dan demokratis. Sedangkan tipe kepemimpinan pendidikan Islam
pelengkap yaitu diantaranya tipe pemimpin kharismatis, tipe pemimpin pengayom, tipe
pemimpin ahli, tipe pemimpin organisatoris dan administrator, tipe pemimpin agitator.

1) Tipe Otoriter
Pada tipe kepemimpinan ini memiliki kriteria, penetapan kebijakan “policy”
ditentukan pemimpin dan bawahan bertugas untuk mengorganisir tanpa koordinasi
dengan pemimpin. Anggota harus menyepakati “policy” serta menyetujui
pembagian tugas tanpa interupsi apapun. Anggota wajib melaksanakan tugas
dengan taat dan loyal kepada pemimpin. Semua aturan dan perintah pemimpin
dianggap keputusan dari organisasi atau lembaga kerja tersebut. Dalam tipe
kepemimpinan otoriter, pimpinan melihat bahwa ia menonjol dan merasa lebih
baik dibandingkan bawahannya. Anggota dipandang rendah. Pemimpin
menonjolkan dirinya yang paling berkuasa, pintar dan benar. Perintahnya tidak
boleh ditolak, harus dipatuhi.

2) Bebas (Laissez Faire)


Tipe kepemimpinan bebas kontra dengan kepemimpinan otoriter. Pemimpin
dalam tipe ini menjadi simbol/perlambang organisasi. Pada tipe kepemimpinan ini,
atasan membebaskan anggota dalam prosedur pelaksanaan pekerjaan. Mereka
membuat ketetapan, menetapkan langkah-langkah kerja, memutuskan anggota
yang akan diajak bekerjasama.

3) Kepemimpinan demokratis
Kepemimpinan ini mengutamakan pada aspek manusia atau personal dalam
sebuah organisasi. Dalam tipe ini setiap anggota diakui keberadaannya serta
kapasitasnya sebagai factor utama yang menjadikan organisasi lebih maju dan
berkembang. Maka dari itu tabiat yang menonjol pada pemimpin diantaranya
melindungi, menyelamatkan serta meningkatkan dan mengembangkan organisasi
serta perangai para pelaksana.
Menurut Kurt Lewin, pimpinan yang demokratis mengasumsikan ia menjadi
bagian dari anggota dan mendapatkan tanggung jawab bersama melakukan tugas
untuk keberhasilan tujuan. Kepemimpinan demokratis bersifat terbuka, dinamis,
aktif dan terarah. Terbuka dalam mengembangkan dan memajukan organisasi.
Arah dan tujuan jelas, dilihat dari pelaksanaan aktivitas sesuai program kerja
dengan efektif dan efisien.

4) Tipe Kepemimpinan Kharismatis


Tipe ini mempunyai kemampuan, daya pikat dan wibawa sehingga dapat
menarik pengikutnya Seorang pemimpin yang memiliki kharisma dan beriman,
selalu menyadari dan mensyukuri kelebihan dalam kepribadiannya sebagai
pemberian Allah SWT. karena mengajak dan mendorong orang-orang yang
dipimpinnya berbuat seseuatu Oleh yang dridhoi Allah SWT dalam rangka
memakmurkan bumi, sebagai tugas kekhalifahannya

5) Tipe Pemimpin Simbol


Pemimimpin hanya sekedar menjadi simbol atau perlambang dan tetap diakui
sebagai pemimpin, meskipun tidak menjalankan fungsi kepemimpinnya. Tipe
kepemimpinan ini cenderung pada kepemimpinan bebas (laissez faire).

6) Tipe Pengayom (Headmanship)


Tipe ini mengidentikkan seorang pemimpin yang selalu bersedia melakukan
semua tugas demi kebutuhan organisasi. Pemimpin yang selalu berada paling
depan sebagai pelindung, pembela dan memiliki rasa juang yang tinggi demi
kepentingan organisasi. Pemimpin dengan tipe ini sebagai orang beriman, dalam
mengayomi, menjadi pelindung, pembela dan mampu berjuang demi kepentingan
organisasi, menyadari bahwa keahliannya memiliki batas dan ia sadar bukan
makhluk yang sempurna.

7) Tipe Pemimpin Ahli (Expert)


Pada tipe ini, pemimimpin dipilih seseorang yang memiliki kreativitas serta
kemampuan atau profesionalitas suatu bidang, melaksanakan kepemimpinan
dalam lingkungan organisasi yang bergerak di bidang tersebut Keahlian atau
profesionalisme itu mungkin diperoleh seseorang melalui bangku sekolah
(pendidikan formal) atau pengalaman kerja atau berorganisasi. Dengan memiliki
keahlian atau profesional di bidangnya itu, berarti pemimpin memiliki kelebihan
untuk membimbing orang orang yang dipimpinnya melalui proses kerja sama yang
efektif dan efisien. Semakin tinggi profesionalisme pemimpin, semakin mampu
memikul dan mewujudkan tanggung jawab untuk berprestasi.

8) Tipe Organisatoris dan Administrator


Pimpinan pada tipe ini dapat mengorganisir secara terencana, sistematis, tertib
yang menerima berbagai saran dari anggota dalam maupun luar. Pemimpin
mengetahui secara tepat posisi dan peranannya di dalam organisasinya dan selalu
mampu mewujudkan kegiatan sesuai dengan posisi.

9) Tipe Kepemimpinan Agitator


Pada tipe ini dilakukan dengan memberikan tekanan-tekanan, mengadu domba,
menimbulkan dan mempertajam perselisihan, memecah belah dan menghasut
anggota organisasi dengan maksud untuk memperoleh keuntungan bagi pimpinan
dengan atau tanpa kelompoknya. Kepemimpinan ini sering ditemui di bidang
politik kepartaian. Agitasi harus diwaspadai oleh para pemimpin Islam, karena
tidak mustahil ada pemimpin agitator di dalam atau luar organisasinya.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah cara memengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah dan
proses memengaruhi, menterjemahkan keinginan-keinginan para anggota atau pengikut yang
menekankan pada tujuan dan sasaran organisasi melalui kegiatan memberi motivasi,
memelihara kerja sama yang baik dengan anggota, dan memberi dukungan pada kelompok-
kelompok tertentu di luar organisasi dan di dalam organisasi. karakteristik pemimpin
pendidikan menurut perspektif pendidikan Islam adalah sama dengan karakteristik yang
dituntut dalam pendidikan pada umumnya, sebagai mana yang telah diuraikan terdahulu,
maksudnya pendidikan Islam tidak menolak semua sifat atau karakteristik yang telah
ditawarkan oleh para ahli pendidikan tersebut, karena apa yang ditawarkan tersebut semuanya
sesuai dengan pendidikan Islam Karakteristik yang harus dimiliki oleh kepemimpinan
pendidikan Islam juga lebih kepada bagaimana karakteristik yang dicerminkan oleh Nabi
Muhammad SAW, yaitu: shiddiq, amanah, tablig dan fathanah. Sedangkan tipe kepemimpinan
pendidikan Islam pelengkap yaitu diantaranya tipe pemimpin kharismatis, tipe pemimpin
pengayom, tipe pemimpin ahli, tipe pemimpin organisatoris dan administrator, tipe pemimpin
agitator.
DAFTAR PUSTAKA

Ulinnuha, N. R. (2019). Karakteristik Kepemimpinan Pendidikan


Islam. TARLIM: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2), 141-152

Sakdiah, S. (2016). Karakteristik Kepemimpinan Dalam Islam (Kajian Historis


Filosofis) Sifat-Sifat Rasulullah. Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan
Pengembangan Ilmu Dakwah, 22(1).

Jannah, A. M., Arni, I. H., Fatwa, B., Hanifah, H., & Akhmad, F. (2021).
Karakteristik Kepemimpinan dalam Pendidikan di Indonesia. ALSYS, 1(1), 138-
150

Anda mungkin juga menyukai