CHOLESISTITIS
Bayu Pratama Putra Pribadi1
1
Penulis untuk korespondensi : Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau, E-mail:
bayu_ppp@yahoo.com
Abstrak
Pendahuluan: Kolesistitis adalah inflamasi kandung empedu yang terjadi paling
sering karena obstruksi duktus sistikus oleh batu empedu. Kurang lebih 90%
kasus kolesistitis melibatkan batu pada duktus sitikus (kolesistitis kalkulus) dan
sebanyak 10% termasuk kolesistitis akalkulus. Gambaran klinis koleisititis adalah
radang dinding kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas,
nyeri tekan (murphy’s sign) dan demam.
Laporan kasus: Ny. LM, 48 tahun merupakan PMB via IGD RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau pada tanggal 27 Oktober 2017 dengan keluhan nyeri perut
bagian kanan atas sejak 1 hari SMRS. 2 minggu yang lalu SMRS pasien sudah
mulai merasakan keluhan ini dan pasien membeli obat warung (promag) namun
keluhan tidak berkurang. Nyeri perut kanan atas muncul secara tiba-tiba dan
dirasakan terus menerus. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, nyeri juga tidak
dipengaruhi oleh aktivitas dan nyeri dirasakan tidak ada penjalaran. Pasien
mengatakan selama nyeri tidak bisa melakukan aktifias apapun, nyeri bertambah
berat ketika pasien mengkonsumsi makanan berlemak. Pasien juga mengatakan
mata pasien semakin hari semakin menguning sejak hari pertama nyeri dirasakan.
Demam (+), mual (+), muntah (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien
sebelumnya belum pernah menderita keluhan yang sama, riwayat maag 5 tahun
yang lalu, riwayat hipertensi 4 tahun yang lalu, riwayat penyakit jantung dan
ginjal tidak ada. Di dalam keluarga, tidak ada keluarga yang memiliki keluhan
yang sama, riwayat DM dan hipertensi dalam keluarga disangkal. Pasien
merupakan seorang pedagang, pasien sering mengkonsumsi makanan berlemak,
pasien juga jarang berolahraga, riwayat mengkonsumsi alkohol dan merokok tidak
ada. Pada pemeriksaan fisik di temukan sklera ikterik (+/+), palpasi abdomen
nyeri tekan di epigastrium positif, murphy,s sign (+). Hasil pemeriksaan
laboratorium pada pasien pada tanggal 27 Oktober 2017 didapatkan peningkatan
leukosit darah 17.290 /mm3 darah.
Kesimpulan: pasien didiagnosis dengan kolesistitis dengan diagnosa tambahan
dispepsia, pada pasien telah diberikan infus Nacl 0,9 % 20 tpm, ceftriaxon inj 2x
1 gram, fosmycin inj 1x2 gram ketorolac inj 3x1 amp, ozid 2x1 amp, domperidon
3x 1, curcuma tab 3x1. Untuk hipertensi pasien diberi amlodipin 1x10 mg dan
ikterik diberikan curcuma tablet 3x1.
DEFINISI
Kira-kira 10-20% penduduk
Amerika memiliki batu empedu, dan Kolesistitis adalah radang
sepertiganya berkembang menjadi dinding kandung empedu yang
kolesistitis akut. Kolesistektomi untuk disertai keluhan nyeri perut kanan
kolik bilier rekuren atau kolesistitis atas, nyeri tekan dan demam.
akut adalah prosedur penatalaksanaan Berdasarkan etiologinya, kolesistitis
bedah utama yang dilakukan oleh ahli dapat dibagi menjadi:
bedah umum, dan kurang lebih
1. Kolesistitis kalkulus, yaitu
500.000 operasi dilakukan per
kolesistitis yang disebabkan
tahunnya.2
batu kandung empedu yang
Insidensi terjadinya berada di duktus sistikus.
kolesistitis meningkat seiring 2. Kolesistitis akalkulus, yaitu
pertambahan usia. Penjelasan secara kolesistits tanpa adanya batu
fisiologis untuk peningkatan insidensi empedu.1,2
tersebut belum ada. Peningkatan
insidensi pada laki-laki usia lanjut
dikaitkan dengan perubahan rasio
androgen-estrogen.2,3
Perempuan penderita
kolelitiasis 2-3 kali lebih banyak dari
Penyembuhan spontan di
Nyeri perut kanan atas sejak 1
dapatkan pada 85% kasus, sekalipun
hari SMRS. Nyeri dirasakan
kandung empedu menjadi tebal,
hilang timbul, muncul secara tiba
fibrotik, penuh dengan batu dan tidak
– tiba, seperti tertusuk tanpa
berfungsi lagi. Tidak jarang menjadi
penjalaran dan tidak dipengaruhi
kolesistitis rekuren. Kadang-kadang
oleh aktifitas, nyeri bertambah
kolesistitis akut berkembang menjadi
berat setelah pasien
gangren, empiema dan perforasi
mengkonsumsi makan berlemak.
kandung empedu, fistel, abses hati
2 Minggu SMRS nyeri perut
atau peritonitis umum secara cepat.
kanan atas sudah mulai dirasakan
Hal ini dapat dicegah dengan
namun tidak berat dan pasien
pemberian antibiotik yang adekuat
mengkonsumsi promag = antasid
pada awal serangan. Tindakan bedah
untuk mengurangi gejalanya.
akut pada pasien usia tua (>75 tahun)
Sejak 2 minggu SMRS Mata
mempunyai prognosis yang jelek
semakin menguning.
disamping kemungkinan banyak
Mual (+), muntah (-)
timbul komplikasi pasca bedah.2
Demam (+), batuk (-), BAB tidak
ILUSTRASI KASUS ada keluhan BAK tidak ada
Identitas Pasien keluhan
Nama : Ny. LM
Riwayat Penyakit Dahulu
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
SMRS. 2 minggu yang lalu SMRS alkohol dan merokok tidak ada. Pada
pasien sudah mulai merasakan pemeriksaan fisik di temukan sklera
keluhan ini dan pasien membeli obat ikterik (+/+), palpasi abdomen nyeri
warung (promag) namun keluhan tekan di epigastrium positif, murphy,s
tidak berkurang. Nyeri perut kanan sign (+). Hasil pemeriksaan
atas muncul secara tiba-tiba dan laboratorium pada pasien pada
dirasakan terus menerus. Nyeri tanggal 27 Oktober 2017 didapatkan
dirasakan seperti ditusuk-tusuk, nyeri peningkatan leukosit darah 17.290
juga tidak dipengaruhi oleh aktivitas /mm3 darah.
dan nyeri dirasakan tidak ada
DAFTAR MASALAH
penjalaran. Pasien mengatakan
selama nyeri tidak bisa melakukan 1. Kolesistitis
aktifias apapun, nyeri bertambah berat 2. Gastritis
ketika pasien mengkonsumsi 3. Hipertensi grade I
makanan berlemak. Pasien juga 4. Ikterik
mengatakan mata pasien semakin hari
Diagnosis Kerja
semakin menguning sejak hari
pertama nyeri dirasakan. Demam (+), Kolesistitis + gastritis + hipertensi
mual (+), muntah (-), BAB dan BAK Stage I + ikterik
tidak ada keluhan. Pasien sebelumnya
Rencana Pemeriksaan
belum pernah menderita keluhan yang
sama, riwayat maag 5 tahun yang USG abdomen
lalu, riwayat hipertensi 4 tahun yang Foto thoraks
lalu, riwayat penyakit jantung dan EKG
ginjal tidak ada. Di dalam keluarga, Profil Lipid
tidak ada keluarga yang memiliki
Rencana Penatalaksanaan
keluhan yang sama, riwayat DM dan
hipertensi dalam keluarga disangkal. Non-Farmakologis
Pasien merupakan seorang pedagang, o Istirahat / tirah baring
pasien sering mengkonsumsi o Jaga pola makan secara
makanan berlemak, pasien juga jarang
teratur 3 x sehari
berolahraga, riwayat mengkonsumsi
S = mual (+), nyeri uluhati (-) , mata adalah batu kandung empedu (90%)
menguning -/- yang terletak di duktus sistikus dan
stasis cairan empedu, sedangkan
O = TD : 140/80 mmHg, HR : 82 x/i,
sebagian kecil kasus kolesititis (10%)
RR : 18 x/i – T : 36 ⁰C
timbul tanpa adanya batu empedu.
Pemeriksaan fisik : CA -/- ,SI
Pada pasien ini tidak ditemukan
-/- NTE (-), murphy,s sign (-)
adanya batu, sehingga munculnya
A = Kolesistitis + gastritis + nyeri tanpa disertai kolik akibat
hipertensi stage I + ikterik adanya infeksi pada kandung empedu
dan menyebabkan timbulnya
P = pasien diperbolehkan pulang dan
peradangan serta terkonfirmasi secara
mendapat terapi rawat jalan
laboratorium adanya peningkatan
o Levofloxacin tab No.X 2 x 500 leukosit darah pasien sebesar
mg 17.290/mm3 darah yang telah
o Domperidon tab No.XV 3 x 1 mengindikasikan telah terjadinya
o Omeprazole 20 mg kaps No X infeksi/inflamasi. Faktor resiko
2x1 terjadinya kolesistits pada pasien ini
o Biocurlive No.X 2 x 1 dapat kita lihat dari kebiasan pasien
kandung empedu yang terjadi paling pasien ini yaitu penyebaran infeksi
sistikus oleh batu empedu. Faktor limfogen dan ascending infection dari
Oleh :
NIM 1708435973
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017