Merupakan radang dinding kandung empedu akut yang disertai nyeri perut
kanan
atas,
nyeri
tekan,
dan
demam.
Terbagi
atas kolesistitis
akut
kuman, dan iskemia dinding kandung empedu. Adanya stasis akibat batu yang
menyumbat duktus sistikus, mungkin akibat kepekatan cairan empedu, kolesterol,
lisolesitin, prostaglandin yang merusak lapisan mukosa dinding kandung empedu.
Morfologi
Pada kolesistitis akut, kandung empedu biasanya membesar (2-3 x lipat),
selain itu adanya obstruksi leher kandung empedu atau duktus sistikus.Merupakan
penyulit
utama
tersering
pada
batu
empedu
dan
penyebab
tersering
glikoprotein yang secara normal bersifat protektif rusak , sehingga epitel mukosa
terpajan langsung ke efek detergen garam empedu. Prostaglandin yang dibebaskan
didalam dinding kandung empedu yang teregang ikut berperan dalam peradangan
mukosa dan mural. Peregangan dan peningkatan tekanan intralumen juga
mengganggu aliran darah ke mukosa. Proses ini terjadi tanpa infeksi bakteri; baru
setelah proses berlangsung cukup lama terjadi kontaminasi oleh bakteri.
akalkulus), yang timbul pada: a) pasien rawat inap lama dan mendapat nutrisi
secara parenteral; b) pada sumbatan karena keganasan kandung empedu, batu di
saluran empedu; c) akibat komplikasi penyakit seperti demam tifoid dan diabetes
mellitus; d) trauma berat dan luka bakar luas; e) sepsis, dehidrasi, stasis empedu
dan gangguan pembuluh darah, dan kontaminasi bakteri juga ikut berperan.
Gejala Klinik
Kolik perut di kanan atas epigastrium dan nyeri tekan disertai kenaikan
suhu tubuh. Kadang rasa sakit menjalar ke pundak atau skapula kanan dan dapat
berlangsungsampai 60 menit tanpa reda. Berat ringannya keluhan tergantung
tingkat inflamasi sampai dengan gangren atau perforasi kandung empedu.
Ikterus (20% kasus), umumnya derajat ringan (bilirubin <4 mg/dL). Apabila
konsentrasi bilirubin tinggi, pikirkan adanya batu di saluran empedu ekstra
hepatik.
Pada pemeriksaan fisik, teraba masa kandung empedu, nyeri tekan dan
tanda
peritonitis
lokal
(Murphys
sign).
Pemeriksaan
laboratorium,
Diagnosis
Diagnosis Banding
Pada nyeri perut kanan atas yang tiba-tiba perlu dipikirkan adanya
Pengobatan
Pengobatan umum: istirahat total, pemberian nutrisi parenteral, diet ringan,
obat penghilang rasa nyeri (petidin) dan anti spasmodik. Antibiotic untuk
mencegah
komplikasi
peritonitis,
kolangitis,
dan
septisemia,
seperti
mematikan
kuman
operasi lebih sulit karena proses inflamasi akut di sekitar duktus mengaburkan
anatomi.
Saat ini banyak di gunakan kolesistektomi laparoskopik. Walau invasif
tapi bisa mengurangi rasa nyeri pasca operasi, menurunkan angka kematian,
secara kosmetik lebih baik, menurunkan biaya perawatan RS dan mempercepat
aktivitas pasien.
Prognosis
Penyembuhan spontan pada 85% kasus, sekalipun kandung empedu masih
tebal, fibrotik, penuh dengan batu dan tidak berfungsi lagi.Tidak jarang
terjadi kolesistitis rekuren. Kadang kolesistitis akut berkembang cepat menjadi
gangren, empiema, dan perforasi kandung empedu, fisitel, abses hati dan
peritonitis umum. Ini bisa dicegah dengan pemberian antibiotik yang adekuat pada
awal serangan.Tindakan bedah akut pada pasien >75 tahun mempunyai prognosis
buruk, bisa terjadi komplikasi pasca bedah.
Referensi
Kumar V.Cotran R. S., Robbins S. L. 2007. Buku Ajar Patologi Edisi 7. Jakarta :
EGC
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2007. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta : EGC