Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN MAGANG KERJA DI RS IDAMAN

BANJARBARU

Oleh:

RISKA AYU HARDIYANTI

RSU MAWAR BANJARBARU


KALIMANTAN SELATAN
2023
LAPORAN MAGANG KERJA DI RS IDAMAN
BANJARBARU

Oleh:

RISKA AYU HARDIYANTI

RSU MAWAR BANJARBARU


KALIMANTAN SELATAN
2023

i
SURAT PENGANTAR MAGANG

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG KERJA

LAPORAN MAGANG KERJA DI IDAMAN BANJARBARU


`

Disetujui oleh:

Pembimbing Pembimbing

Dedy Gunawan. S.Kep, Ners Dwi Magdalena E.S, AMK

Mengetahui,

Ketua

IPCN

Trissusilowati, S.Kep, Ners

iii
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN MAGANG

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat- Nya sehingga Laporan Magang di RS Idaman Banjarbaru, dapat
terselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada Bapak Dedy Gunawan. S.Kep,
Ners, Ibu Dwi Magdalena E.S, AMK dan Ibu Trissusilowati, S.Kep,
Nerssebagai pembimbing yang telah membimbing dan memberikan
pengarahan selama penulisan laporan magang ini. Terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu dan memberi semangat dalam pengerjaan laporan
magang ini.
Pada laporan magang ini sangat dimungkinkan masih banyak kekurangan
yang harus diperbaiki. Segala bentuk kritik dan saran akan dengan senang hati
diterima dan diharapkan dapat membantu dalam penulisan laporan selanjutnya
agar lebih baik lagi. Semoga Laporan Magang di RS Idaman Banjarbaru dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.

Banjarbaru, Maret 2023

Riska Ayu Hardiyanti

v
DAFTAR ISI

COVER
HALAMAN COVER..........................................................................................................i
SURAT PENGANTAR MAGANG...................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................iii
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN MAGANG........................................v
KATA PENGANTAR.......................................................................................................vi
DAFTAR ISI....................................................................................................................vii
I. PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan Magang Kerja.........................................................................................2
1.3 Manfaat Magang Kerja.......................................................................................2
II. METODE MAGANG KERJA...................................................................................3
2. 1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Magang Kerja..................................3
2.2 Metode Pelaksanaan...........................................................................................3
III. PROFIL PERUSAHAAN......................................................................................5
3.1 Deskripsi Perusahaan.........................................................................................5
3.2 Sejarah Singkat Lokasi Magang.........................................................................6
3.3. Struktur Organisasi dan Tata Kelola...................................................................7
IV. HASIL DAN PEMBAHSAN...............................................................................10
4.1 Deskripsi Kegiatan Magang Kerja....................................................................10
4.2. Kaitan Kegiatan Magang Dengan Mata Kuliah Yang Didapat Di Perkuliahan 15
4.3. Tantangan Dari Kegiatan Yang Dilakukan Di Tempat Magang.......................18
4.4. Kegiatan Magang Yang Dapat Merubah Mindset.............................................21
4.5. Hal-Hal Yang Harus Dipersiapkan Menghadapi Dunia Kerja Di Masa Depan 23
V. PENUTUP................................................................................................................25
5.1. Kesimpulan......................................................................................................25
LAMPIRAN.....................................................................................................................26

vi
I. PENDAHULUAN

1.1 `Latar Belakang

Dalam rangka memperbaiki PPS Akreditasi RS Umum Mawar Banjarbaru.

Magang Kerja merupakan bentuk pembelajaran melalui kegiatan bekerja


secara langsung di dunia kerja. Magang Kerja ini merupakan suatu kegiatan
praktik dengan tujuan mendapatkan pengalaman dari kegiatan tersebut, yang
nantinya dapat digunakan untuk pengembangan profesi. Kegiatan magang kerja
ini dilaksanakan di RS Idaman Banjarabaru. Rumah Sakit  Umum Daerah Kota
Banjarbaru berdiri pada tahun 1965, RSUD Banjarbaru sebagai salah satu Satuan
Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) kota Banjarbaru yang melaksanakan tugas
pokok memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna dan dengan fungsi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan kepada masyarakat secara
profesional dapat terjangkau dan sebaik mungkin.

Pelaksanaan magang kerja dilakukan di RS Idaman Banjarbaru yang


merupakan salah satu Rumah Sakit yang merupakan rujukan utama di Banjarbaru
yang dianggap sangat baik dalam pelayanan kesehatan dan memberikan pelayanan
sesuai dengan standar. Dengan melakukan kegiatan magang kerja di RS Idaman
Banjarbaru, diharapkan penulis mendapatkan pengetahuan yang terkait dengan
topik, yaitu IPCN dan Perbaikan Akreditasi.

1
1.2 Tujuan Magang Kerja
Adapun tujuan kegiatan magang kerja adalah:
1. Melakukan berbagai kegiatan magang kerja serta mempelajari tentang
tugas dari IPCN.
2. Mengetahui tentang perbaikan Akreditasi dalam poin Sterilisasi.
3. Menambah pengalaman dan wawasan mengenai IPCN.

1.3 Manfaat Magang Kerja


Adapun manfaat kegiatan magang kerja adalah sebagai berikut:

1. Bagi Penulis
a. Sebagai sarana latihan dan penerapan ilmu yang didapat di pekerjaan
b. Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan, wawasan,
dan pengalaman di dunia kerja di bidang PPI
2. Bagi Instansi Magang dan Instansi Pendidikan
Terciptanya hubungan yang baik dengan RSU Mawar Banjarbaru

2
II. METODE MAGANG KERJA
``

2. 1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Magang Kerja


Kegiatan magang kerja ini dilaksanakan dalam waktu kurang lebih satu
bulan terhitung mulai tanggal 1 Maret sampai dengan 31 Maret. Kegiatan magang
kerja ini dilaksanakan di RS Idaman Banjarbaru. Penentuan lokasi tersebut
mempertimbangkan bahwa RSI Idaman Banjarbaru salah satu RS yang bergerak
dibidang pelayanan kesehatan .

2.2 Metode Pelaksanaan


Kegiatan Magang Kerja RS Idaman Banjrabaru dibimbing oleh
pembimbing yang telah memiliki sertifikat IPCN dan terakreditasi. Peran
pembimbing adalah sebagai fasilitator yang memberikan petunjuk serta informasi
bagi peserta magang sesuai dengan topik yang telah dibahas selama kegiatan
`magang kerja berlangsung.. Metode pelaksanaan pada kegiatan magang kerja ini
meliputi sebagai berikut:
1. Praktik Kerja
Metode pelaksanaan praktik kerja dilakukan dengan harapan peserta magang
mampu menerapkan tridharma perguruan tinggi yaitu sesuai dengan bidang
pendidikan, penelitian serta pengabdian. Dalam bidang pendidikan khususnya
bertujuan untuk mempelajari manajemen yang dilakukan oleh RS Idaman
Banjarbaru terutama pada kerja IPCN dan perbaikan PPS Akreditasi RS..

3
2. Dokumentasi
Metode pelaksanaan dokumentasi dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi
informasi-informasi yang diperoleh agar lebih lengkap serta menunjang kebenaran
dan keterangan yang diberikan sesuai dengan topik yang dibahas.

4
III. PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Deskripsi RS

Rumah Sakit Daerah Idaman Kota Banjarbaru merupakan salah satu


Lembaga Teknis Daerah Kota Banjarbaru yang tugas pokok dan fungsinya di
bidang kesehatan berkewajiban melaksanakan kegiatan misi Kota Banjarbaru yang
pertama yaitu mewujudkan sumber daya yang terdidik, sehat, berdaya saing dan
berakhlak mulia
3.2 Sejarah Singkat RS Idaman Banjarbaru

Rumah Sakit  Umum Daerah Kota Banjarbaru berdiri pada tahun 1965
adalah sebuah Usaha Kesehatan Ibu dan Anak ( UKIDA ) milik Pemerintah
Propinsi Kalimantan Selatan, pembentukannya bertujuan agar para ibu dan anak
terhindar dari berbagai penyakit menular yang mewabah, kemudian pada tahun
1965 ditingkatkan menjadi Balai Kesehatan Ibu dan Anak  ( BKIA ) Pada tahun
1971 dengan  respon masyarakat yang sangat tinggi   dikembangkan lagi    dan
ditetapkan menjadi sebuah Rumah Sakit Umum  type “D”oleh Pemerintah Propinsi
Kalimantan Selatan dengan jumlah tempat tidur 40 buah.
Kemudian RSUD banjarbaru berdasarkan
Kepmenkes.104/menkes/SK/I/1995, tanggal, 30 Januari 1995 tentang peningkatan
kelas RSUD Banjarbaru ditingkatkan statusnya menjadi Rumah sakit type “ C “
dengan kapasitas 75 tempat tidur.

Selanjutnya dengan semangat otonomi daerah khususnya adanya


kewenangan Wajib bagi kabupaten/kota maka pada tanggal, 14 Agustus 2003
dilakukan serah terima pengelolaan kewenangann RSUD Kota Banjarbaru beserta
Pembiayaan, Personil, Peralatan/asset dan Dokumen dari Gubernur Kalimantan
Selatan ( Bapak H.Muhammad Syahril Darham ) kepada Walikota Banjarbaru
( Bapak H. Rudy Resnawan ). Dengan demikian Pemerintah kota Banjarbaru adalah
pemilik dan penanggng jawab pengelolaan RSUD Kota Banjarbaru , dengan
berpedoman PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah saat ini
RSUD Banjarbaru dibentuk dengan Peraturan Daerah kota Banjarbaru nomor 12

5
tahun 2008 tentang pembentukan organisasi lembaga tekhnis daerah dan Satuan
Pamong Praja Kota Banjarbaru  dan peraturan Walikota Banjarbaru nomor 48
ttahun  2008  tentang tugas pokok dan fungsi RSUD kota Banjarbaru serta
Peraturan Walikota Banjarbaru nomor 43 tahun 2009 tentang uraian tugas RSUD
kota Banjarbaru.

Di dalam era pelayanan Rumah sakit yang penuh persaingan, menuntut


setiap rumah sakit bisa memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat
serta terjangkau dan profesional sehingga tuntutan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan dibidang kesehatan dapat terpenuhi.

RSUD Banjarbaru sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah


( SKPD ) kota Banjarbaru yang melaksanakan tugas pokok memberikan pelayanan
kesehatan secara paripurna dan dengan fungsi penyelenggaraan pelayanan
kesehatan perorangan kepada masyarakat secara profesional dapat terjangkau dan
sebaik mungkin.

Saat ini RSUD Banjarbaru dihadapkan kepada tantangan yang berat yaitu
usaha peningkatan mutu , pemenuhan tuntutan masyarakat adanya kompetisi yang
semakin ketat atar rumah sakit pemerintah ataupun rumah sakit swasta
melaksanakan fungsi social serta beban ekonomi masyarakat yang semakin berat
karena sekmen yang dilayani harus sampi kepada masyarakat ekonomi bawah
sedangkan sisi lain dihadapkan pada suatu keadaan keterbatasan terutama birokrasi
dalam pengelolaan keuangan.

Dengan diberlakukan PP no.23 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan


Badan Layanan Umum dan Permendagri 61 tahun 2007 tentang pedoman tehnis
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah maka rumah sakit dapat
mengubah pola pengelolaan keuangannya. Penerapan peraturan ini memberikan
kesempatan kepada rumah sakit untuk dapat memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan pola pengelolaan keuangan fleksible dengan menonjolkan
produktifitas,efesiensi, dan efektifitas.

6
RSUD Banjarbaru pada tahun 2005 terakreditasi dengan 5 ( lima ) pokja
yaitu :

1. Pokja pelayanan kamar Operasi


2. Pokja Pelayanan Laboratorium
3. Pokja Pelayanan Radiologi
4. Pelayanan IGD
5. Pokja Pelayanan Medik
Kemudian dikembangkan lagi menjadi 12 ( dua belas ) pokja pada tahun
2009 yaitu :

1. Pokja pelayanan kamar Operasi


2. Pokja Pelayanan Laboratorium
3. Pokja Pelayanan Radiologi
4. Pokja Pelayanan IGD
5. Pokja Pelayanan Medik
6. Pokja Pelayanan Administrasi dan Manajemen
7. Pokja Rekam medic
8. Pokja Farmasi
9. Pokja K3
10. Pokja Pelayanan Keperawatan
11. Pokja Pengendalian Infeksi
12. Pokja Pelayanan Perinatal Resti

7
IV. HASIL DAN PEMBAHSAN

1.1 Deskripsi Kegiatan Magang Kerja

Kegiatan magang dilaksanakan di Bagian Komite PPI di RS Idaman


Banjarbaru. Kegiatan magang yang dilakukan oleh penulis berdurasi 192 jam
dengan waktu kerja 8 jam sehari dan dalam enam hari dalam satu minggu.
Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan tahun 2017 adalah IPCN yatu perawat
yang ditugaskan dalam komite PPI bekerja purna waktu dengan perbandingan 100
tempat tidur minimal satu IPCN. IPCN bertanggung jawab mengunjungi ruangan
setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi, melatih petugas tentang PPI,
memotivasi dan menegur tentang pelaksanaan kepatuhan PPI (PMK 27, 2017).

Berdasarkan PMK 27, 2017 struktur Organisasi Tim PPI yaitu Pimpinan
Fasyenkes, Ketua, IPCN dan Anggota Lainnya. Kriteria IPCN sendiri yaitu :

1. Perawat dengan pendidikan minimal diploma III Keperawatan

2. Mempunyai Minat PPI

3. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan IPCN.

4. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara.

5. Memiliki Kemampuan Leadership dan inovatif.

6. Bekerja Purnawaktu.

Selama magang di RSD Idaman Banjarbaru ada beberapa yang dapat


dilakukan penulis selama kegiatan magang adalah mempelajari tentang Tugas
IPCN sebagai perawat pencegah dan pengendalian infeksi di RS, kunjungan di
beberapa ruang rawat inap, ICU, NICU, IGD, PONEK, HD (Hemodialisa), CSSD.

Berdasarkan PMK 27, 2017 Tugas dan Tanggung jawab IPCN :

1. Melakukan kunjungan kepada pasien yang berisko diruangan setiap


hari untuk mengidentifikasi kejadian infeksi pada pasien dibalik
rumah sakit dan fasliltas pelayanan kesehatan lainnya.

8
2. Memonitor pelaksanaan program PPI, kepatuhan penerapan SPO dan
memberikan saran perbaikan bila diperlukan

3. Melaksanakan Survilans infeksi dan melaporkan kepada Komite/Tim


PPI

4. Turut serta melakukan kegiatan mendeteksi dan investigasi KLB.

5. Memantau petugas kesehatan yang terpajan bahan infeksius / tertusuk


bahan tajam bekas pakai untuk mencegah penularan infeksi.

6. Melakukan diseminasi prosedur kewaspadaan isolasi dan memberikan


konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus tertentu yangterjadi
di fasyankes.

7. Melakukan audit PPI di seluruh wilayah fasyankes dengan


menggunakan daftar tilik.

8. Memonitor pelaksanaan pedoman penggunaan antibiotika bersama


Komite/Tim PPRA.

9. Mendesain,melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan melaporkan


surveilans infeksi yang terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan
bersama Komite / Tim PPI

10. Memberikan motivasi kepatuhan pelaksanaan program PPI.

11. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan
prinsip PPI.

12. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang


PPI.

13. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pasien, keluarga


dan pengunjung tentang topik infeksi yang sedang berkembang (New-
emerging dan reemerging) atau infeksi dengan insiden tinggi.

14. Sebagai coordinator antar departemen/unit dalam mendeteksi,


mencegah dan mengendalikan infeksi dirumah sakit.

9
15. Memonitoring dan evaluasi peralatan medis single use yang di re –
use.

Selama magang di RSD Idaman Banjarbaru untuk tugas IPCN tidak dapat
melaksanakan semua sesuai PMK 27, 2017 karena keterbatasan waktu.
Sehingga yang dapat dilakukan hanya kunjungan beberapa unit di RSD Idaman
Banjarbaru.

10
4.2. Tantangan Dari Kegiatan Yang Dilakukan Di Tempat Magang

Selama kegiatan magang berlangsung penulis banyak melakukan kegaitan


atau pekerjaan yang jarang atau sebelumnya tidak pernah dilakukan. Hal tersebut
menjadi suatu tantangan tersendiri dalam menjalani kegiatan magang. Tantangan
selanjutnya bagi penulis pribadi adalah bagaimana mengatasi tantangan tersebut.
Seperti yang telah dituturkan penulis pada bab sebelumnya bahwa kegiatan yang
dilakukan oleh penulis antara lain adalah kunjungan dibeberapa unit di RSD
Idaman Banjarbaru.

Tantangan dari kegiatan pengemasan yang dilakukan oleh penulis adalah


kegiatan tersebut sangat jarang dan bahkan belum pernah melakukannya. Tetapi
kegiatan yang dilakukan oleh penulis sudah terlebih dahulu diberi arahan cara
pengerjannya. Dalam hal ini yang termasuk dalam program PPI yaitu monitoring
dan evaluasi yang bertujuan untuk menguku keberhasilan pelaksanaan program
dan kepatuhan penerapan petugas serta evaluasi angka kejadian HAIs melalui
pengkajian risiko infeksi/ Infection Control Risk Assesment (ICRA) , Audit dan
monitoring dan vealuasi lainnya secara berkala yang dillakukan Komite atau TIM
PPI.

11
4.3. Kegiatan Magang Yang Dapat Merubah Mindset

Setelah melaksanakan kegiatan magang di RSD Idaman Banjarbaru


penulis mendapatkan berbagai manfaat, diantaranya yaitu dalam hal pengetahuan,
keterampilan, dan juga sikap. Pengalaman adalah hal yang paling berharga yang
penulis dapatkan dari kegiatan magang tersebut. Dalam hal pengetahuan penulis
menjadi tahu akan seluk-beluk Komite PPI yang nyata. Penulis pun dapat
mengetahui bagaimana Kerja Komite PPI .

Penulis pun mendapatkan pengalaman terkait keterampilan melakukan


sesuatu yang tidak biasa atau belum pernah penulis lakukan sebelumnya,
diantaranya adalah mempelajari PPI dan bebrapa item perbaikan PPI pada
Akreditasi.

Lalu dari segi sikap atau attitude diantaranya adalah ketertiban,


kedisiplinan, dan ketelitian. Dalam menjalankan kegiatan magang sangat
dibutuhkan sikap tersebut karena dalam prosesnya bila tidak dibarengi dengan
ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian maka akan mengahmbat suatu pekerjaan.
Dalam hal disiplin dan tertib paling sederhana adalah dengan tepat waktu dan taat
terhadap aturan yang telah dibuat. Dalam mengerjakan sesuatu pun menjadi lebih
termotivasi agar dapat menyelesaikan tepat waktu dan dengan ketertiban serta
kedisiplinan maka pekerjaan yang dilakukan akan lebih rapi hasilnya. Ketelitian
dalam bekerja atau melakukan suatu pekerjaan sangatlah penting guna meraih
hasil yang optimal.

12
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan magang yang dilakukan penulis di RSD Idaman


Banjarbaru saya telah mencapai tujuan yaitu :
1. Memperbaiki beberapa item perbaikan akreditasi dalam Pencegahan
dan pengendalian infeksi (PPI)
2. Kunjungan ke beberapa Unit di RSD Idaman Banjarbaru
3. Mempelajari Program Kerja Komite PPI
4. Membuat Log Book dalam audit PPI
Namun tidak semua dapat dilaksanakan sesuai yang diinsturksikan,
diakarenakan program kerja Komite PPI memerlukan pelatihan-pelatihan khusus,
sehingga waktu yang disediakan tidak cukup mencakup semua program PPI.

5.2 Rekomendasi
Rekomdasi yang diberikan oleh RSD Idaman Banjarbaru Berdasarkan
PMK 27, 2017 Komite PPI atau Tim PPI (Infection Prevention and Control
Nurse/IPCN) harus memiliki pendidikan dan pelatihan pencegahan dan
pengendalian infeksi terdiri dari pelatihan PPI dasar dan IPCN dasar sera
pengembangan pengetahuan PPI lainnya. Sehingga Saya harus memiliki sertifikat
tersebut agar terakreditasi dan diakui kemampuannya.

13
LAMPIRAN

Dokumentasi Foto Kegiatan

Pemberian Materi PPI pada Mahasiswa magang Supervisi tindakan keperawatan pemasangan infus

Pemantauan kepatuhan prinsip PPI Supervisi pengelolaan Linen

Penyampaian Hasil analisa data Komite PPI Autoclave

14
Penyimpanan Linen Laundry Penyajian makanan

Penyimpanan Makanan Kering Pemantauan perbaikan pemulasaran kamar jenazah

15

Anda mungkin juga menyukai