id
Oleh :
FATMA SUKMAWATI
K4307007
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Oleh :
FATMA SUKMAWATI
K4307007
Skripsi
SURAKARTA
commit to user
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
From the research, it can be concluded that (1) there are two kind of of
Loranthaceae which attach to Anacardiaceae located in Surakarta, i.e. Dendrophtoe
petandra with all its variety and Scurulla atropurpurea. Both of them have different
morphological characteristics, (2) the utilization of the research result of Loranthaceae
diversity as a moodle-based learning source has a tangible impact towards the cognitive
performance of the Xth grade students of SMAN Kebakkramat.
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang
lain dan kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap.
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
Allah tidak akan mencoba umatnya kecuali sesuai dengan kemampuannya. Jadi,
apapun yang dicobakan Allah kepada kita pasti dapat terlewati asalkan kita
mau berusaha dan terus berusaha.
(Penulis)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Ibu dan Bapakku yang senantiasa memberi doa, cinta dan pengorbanan yang
tak terbatas.
Keluarga besarku, terimakasih atas doa dan dukungannya.
Bu yayin dan pak puguh, terimakasih atas bimbingan dan pengarahannya.
Teman-teman yang selalu ada membantu dan mendukungku (Redno, dego,
jini, mawar).
M.Faruq Afif, terimakasih atas cinta, kasih, dukungan, bantuan dan doanya.
Teman-teman sebimbingan (Dama, Ika NH, fatih, peni, indras, bram)
terimakasih atas bantuannya selama ini.
Teman-teman Biologi 2007, terimakasih atas tempat yang telah kalian
berikan.
Almamater
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
8. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah
membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga karya ini
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Surakarta, 2011
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................................. v
1. Deskripsi Data…………………………………………………… 39
a. Deskripsi Data Keanekaragaman Loranthaceae……………….
b. Deskripsi Data Implementasi Hasil Penelitian Pembelajaran
Biologi………………………………………............................
2. Uji Prasyarat Analisis .................................................................... 48
a. Uji Normalitas .......................................................................... 48
b. Uji Homogenitas....................................................................... 49
3. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 49
B. Pembahasan Hasil Analisis .................................................................. 49
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................................ 55
A. Simpulan .............................................................................................. 55
B. Implikasi .............................................................................................. 55
C. Saran .................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 57
LAMPIRAN ............................................................................................................... 64
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan untuk memperjelas masalah maka
dirumuskan permasalahan sebagaicommit to user
berikut: Adakah pengaruh penerapan hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
Mengetahui pengaruh penerapan hasil penelitian keanekaragaman Loranthaceae
pada famili Anacardiacea sebagai sumber bahan ajar berbasis moodle terhadap
kemampuan kognitif siswa kelas X-9 SMA Negeri 1 Kebak Kramat tahun ajaran
2010/2011.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan mampu memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi Siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Keanekaragaman Jenis Loranthacea pada Inang Famili Anacardiaceae
a. Keanekaragaman Jenis Loranthaceae
Benalu merupakan salah satu kelompok tumbuhan parasit yang termasuk
dalam suku Loranthaceae. Menurut Sunaryo et al (2006:1) tumbuhan parasit ini
umumnya menyerang pepohonan atau pun tumbuhan perdu terutama pada bagian
ranting dan cabang-cabangnya. Pohon atau pun perdu yang diserang benalu akan
terganggu bahkan dapat mati apabila serangan tersebut dalam jumlah besar.
Benalu telah lama dikenal sebagai tumbuhan hemiparasit pada perdu atau
pohon. Akan tetapi melalui kajian yang menggunakan radiocarbon, Marshall dan
Ehleringer (1990, dalam Luttge, 1997) telah menggungkapkan bahwa benalu
adalah benar-benar parasit karena sebagian besar senyawa karbon benalu berasal
dari larutan apoplastik xylem tanaman inang. Selain menggambil mineral,
haustoria benalu juga menyerap senyawa organic dari inang. Benalu juga
menyerap senyawa organic inang. Benalu sering merugikan secara ekonomis dan
mengganggu kehidupan tubuhan inang. Selain dikenal sebagai tumbuhan yang
merugikan ternyata benalu telah sejak lama dikenal sebagai sumber bahan obat
tradisional Indonesia (Kirana, 1996; Chozin dkk, 1998 dan Widandri & Rahajoe,
1998).
Di Cina, benalu telah digunakan sebagai obat sejak tahun 1910 (Anderson
and Phillipson, 1992). Karena itu, potensi benalu sebagai sumber bahan obat dan
kandungan kimia benalu bergantung pada jenis tanaman inang yang ditempati (
Anderson & Phillipson, 1992) menunjukkna bahwa alkaloid benalu teh Scurulla
ortiana disintesis oleh tanaman teh. Sebaiknya, berbagai flavonoid justru
dihasilkan oleh benalu, namun, konsentrasinya sangat bervariasi bergantung jenis
inangnya.
Di kawasan Malesia suku Loranthaceae terdiri atas 23 marga dan 193 jenis
commit
(Barlow, 1997) sedangkan di Jawa to user hanya dapat ditemukan 38 jenis
dilaporkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
benalu dari 14 marga (Backer dan Bakhuizen van den Brink, 1965). Berdasarkan
pengamatan terhadap spesimen herbarium yang disimpan di Herbarium
Bogoriense telah ditemukan 8 jenis tumbuhan benalu di Pulau Bali. Kedelapan
jenis benalu tersebut adalah Amyema cuernosensis (Elmer) Barlow, A. longipes
(Danser) Barlow, A. tristis (Zoll.) Tiegh., Dendrophthoe lanosa (Korth.) Danser,
D. pentandra (L.) Miq., Helixanthera setigera (Korth.) Danser, Scurrula
atropurpurea (Blume) Danser, dan S. parasitica L.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo (1993:122) menyatakan bahwa
Loranthaceae merupakan tanaman setengah parasit yang batangnya berkayu,
tumbuh pada dahan anggota-anggota Gymnospermae dan Cotyledoneaae yang
berkayu, dengan daun-daun tunggal yang kaku seperti belulang, duduknya
bersilang/berhadapan atau berkarang, tanpa daun penumpu. Kadang-kadang tidak
terdapat daun-daun, dalam hal ituruas-ruas cabangnya berwarna hijau dan
berfungsi sebagai alat untuk asimilasi. Tumbuh-tumbuhan membentuk alat
penghisap yang beraneka rupa. Pada perkecambahan alat pelekatnya ada yang lalu
membentuk alat penghisap yang pipih dan meluas melekat pada kayu inangnya.
Ada pula yang dari alat pelekat itu tumbuh tumbuh streng-streng penghisap seperti
akar yang meluas pada permukaan gelam tumbuhan inangnya dan dari streng-
streng tersebut masuk ke dalam kayu alat penghisap yang disebut penyelam, ada
pula yang langsung dari cakram pelekatnya mengeluarkan penyelam ke bagian
kayu inangnya.
Di Jawa ada beberapa genus benalu, diantaranya adalah sebagi berikut:
1. Viscum
Semak yang bercabang banyak, tak berambut, kerapkali menggantung.
Antara ruas yang berurutan dan menjadi pipih membuat sudut siku-siku satu
terhadap yang lain. Antara ruas lama sekali tetap hijau. Daun hanya terlihat pada
antar ruas yang sangat muda, sebagai sisik kecil dibawah karangan bunga.
Karangan bunga duduk, berhadapan, pada ujung dari antar ruas; semula ada satu
bunga betina diujung, kemudian dibawahnya masih beberapa bunga, yang jantan
maupun yang betina; tiap bunga pada pangkalnya dengan dua daun pelindung
commit
yang bersatu dan berbentuk perahu. to user
Bunga berbilang 4. Buah yang masak bulat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Anacardiaceae
Tanaman berkayu dengan saluran damar. Daun tersebar, tunggal atau
menyirip ganjil. Daun penumpu tidak ada. Tanaman berumah 1 atau 2. Bunga
beraturan atau sedikit tidak beraturan, berkelamin 1 atau 2, kadang-kadang
berkelamin campuran; dalam malai; daun kelopak 4-5, bersatu atau tidak bersatu.
Daun mahkota 4-5, berdaun lepas, atau tidak berdaun. Benang sari 10 atau 5,
jarang lebih, kerapkali mereduksi menjadi staminodia. Bakal buah menumpang
atau setengah tenggelam, beruang 1-10, kerapkali 3-1, seringkali miring, kadang-
kadang bertangkai pendek; kadang-kadang beberapa bakal buah lepas. Bakal biji
per ruang 1. Buah batu (Van Steenis et al, 2008: 251).
Menurut Gembong (1996: 305) Suku anacardiaceae membawahi kira-kira 500
jenis, terbagi dalam 70 marga yang tersebar dari daerah-daerah beriklim panas
sampai daerah-daerah beriklim sedang. Contoh-contohnya: Anacardium: A.
occidentale (jambu mete), penghasil mete; buah semu yang berasal dari tangkai
bunganya juga dapat dimakan. Mangifera: M. indica (mangga dengan puluhan
varietas budidaya), penghasil buah-buahan; M. odorata (kuweni), M. foetida
(pakel, limus), M.caesia (kemang). Spondias: S. dulcis, S.pinnata, S.lutea
(kedondong), buahnya dimakan. Lannea: L. grandis (kayu kuda), tumbuh cepat,
penghasil kayu bakar dan gom.
2. HERBARIUM
a. Definisi Herbarium
Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun botani
yang dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi
spesimen yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistim klasifikasi
(Rizal, 2005:1). Fungsi herbarium secara umum antara lain:
1. Sebagai pusat referensi; merupakan sumber utama untuk identifikasi
tumbuhan bagi para ahli taksonomi, ekologi, petugas yang menangani
jenis tumbuhan langka, pecinta alam, para petugas yang bergerak dalam
konservasi alam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Desain MOODLE
Desain moodle menurut (Prakoso, 2005: 48). memberikan kemudahan bagi
penggunanya dalam mengelola situs, pengguna yang terdaftar dalam situs, serta
pelatihan yang dikelola oleh moodle. Moodle memberikan semua hal yang
dibutuhkan untuk mengadakan pelatihan online melalui modul yang ada. Jadi,
seperti inilah desain moodle:
a. Mendukung pendagogi kontruksi sosial (kolaborasi, aktivitas, kritik
refleksi, dan sebagainya).
b. Sangat sesuai untuk kelas online dan dapat pula digunakan sebagai
tambahan kelas tatap muka.
c. Simple, ringan, efisien, dan antar muka browser sederhana.
d. Mudah diinstal pada berbagai macam platform yang mendukung PHP.
e. Abstraksi database moodle mendukung hampir semua merek database
(kecuali definisi tabel).
f. Daftar kursus/pelatihan yang diselenggarakan dilengkapi deskripsi dari
setiap pelatihan yang ada. Selain itu, moodle juga memberikan akses bagi
tamu (guest).
g. Kategori kursus/pelatihan. Satu situs moodle mampu mendukung ribuan
kursus/pelatihan.
h. Penekanan yang tinggi pada sisi keamanan, pemeriksaan ulang terhadap
formulir, validasi data, enskripsi cookie, dan sebagainya.
i. Sebagian besar area entry, seperti resource (sumber/bahan pelatihan),
forum, jurnal, dan sebagainya; dapat diedit menggunakan editor HTML
WYSIWYG (What You See Is What You Get) yang terintegrasi dalam
moodle
5. Sumber Belajar
Sumber belajar menurut Nasution (2000:4-5), lingkungan belajar harus
diatur, diorganisasikan dan dihubungkan dengan peserta didik agar terjadi proses
belajar. Peran guru di sini bukan semata-mata memberikan informasi, melainkan
juga mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the
commit tolingkungan
learning). Guru membimbing, mengatur user dan menciptakan suasana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang sebaik-baiknya bagi siswa untuk belajar, sehingga siswa dapat belajar
melalui kegiatannya sendiri dengan memanfaatkan segala faktor dalam
lingkungan termasuk dirinya, buku-buku, alat peraga, lingkungan dan sumber lain,
jadi tidak hanya buku-buku saja yang dijadikan sebagai sumber belajar.
Pembelajaran sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak
terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya.
Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar.
Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud sumber belajar dalam
pembelajaran adalah segala apa (daya, lingkungan dan pengalaman) yang dapat
digunakan dan dapat mendukung proses/kegiatan pengajaran secara lebih efektif
dan dapat memudahkan pencapaian tujuan pengajaran/belajar, tersedia (sengaja
disediakanm/dipersiapkan), baik yang langsung/tidak langsung, baik konkret/yang
abstrak (Ahmad Rohani, 2004:164).
Mengacu pada pengertian diatas, sumber belajar dapat berbentuk apapun
dan berasal dari manapun, yang dapat dimanfaatkan dan memberi kemudahan
bagi guru maupun siswa dalam pembelajaran. Salah satu bentuk sumber belajar
dapat berasal dari pemanfaatan hasil penelitian biologi yang relevan sebagai acuan
kegiatan pembelajaran.
Menurut Mulyasa (2005: 49-50) pendayagunaan sumber belajar memiliki
arti yang sangat penting, selain melengkapi, memelihara dan memperkaya
khasanah belajar, sumber belajar juga dapat meningkatkan aktivitas dan
kreativitas belajar, yang sangat menguntungkan baik bagi guru maupun bagi
peserta didik. Sumber belajar merupakan pembuka jalan dan pengembangan
wawasan terhadap proses belajar mengajar yang akan ditempuh. Sumber belajar
juga dapat memberikan berbagai macam ilustrasi dan contoh-contoh yang
berkaitan dengan aspek-aspek bidang keilmuan yang dipelajari. Dengan
pemanfaatan sumber belajar secara maksimal, dimungkinkan orang yang belajar
menggali berbagai jenis ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya,
sehingga pengetahuannya senantiasa aktual, serta mampu mengikuti akselerasi
teknologi dan seni yang senantiasa berubah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Ranah Kognitif
Bloom menggolongkan enam tingkatan pada ranah kognitif dari pengetahuan
sederhana atau penyadaran terhadap fakta-fakta sebagai tingkatan yang paling rendah
ke penilaian (evaluasi) yang lebih kompleks dan abstrak sebagai tingkatan yang
paling tinggi. Menurut Ella Yulaelawati (2004:59-61) keenam tingkatan tersebut
adalah C1 (pengetahuan) merupakan kemampuan mengingat hal-hal yang telah
dipelajari sebelumnya; C2 (pemahaman) merupakan kemampuan memahami materi;
C3 (penerapan) merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari dan dipahami ke dalam situasi yang nyata; C4 (analisis) merupakan
kemampuan untuk menguraikan materi ke dalam komponen-komponen yang lebih
terstruktur dan mudah dipahami; C5 (sintesis) merupakan kemampuan untuk
mengumpulkan bagian-bagian menjadi suatu bagian yang utuh dan menyeluruh; C6
(penilaian) merupakan kemampuan untuk memperkirakan dan menguji nilai suatu
materi untuk tujuan tertentu.
B. KERANGKA BERPIKIR
Pembelajaran merupakan proses suatu sistem yang tidak terlepas dari
komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu
komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
X1 Y X1Y
X2 Y X2Y
2
Keterangan:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. HIPOTESIS
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ada pengaruh kemampuan kognitif siswa dengan pemanfaatan hasil penelitian
keanekaragaman Loranthaceae pada famili Anacaediaceae sebagai sumber bahan
ajar berbasis moodle dan tanpa pemanfaatan hasil penelitian keanekaragaman
Loranthaceae pada famili Anacardiaceae sebagai sumber bahan ajar berbasis
moodle.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2.
a. Tahap Persiapan
1) Studi Keanekaragaman Loranthaceae
Tahap persiapan pada studi Keanekaragaman Loranthaceae meliputi
pengajuan judul, pembuatan proposal penelitian dan persiapan studi
keanekaragaman Loranthaceae.
c. Tahap Penyelesaian
1) Studi Keanekaragaman Loranthaceae
Tahap penyelesaian pada studi keanekaragaman meliputi analisis dan
penyusunan laporan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Sampel Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
seseorang , dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan tepat. Riduwan (2009:
76) menyatakan bahwa tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah
serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan
pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau
kelompok. Teknik tes digunakan untuk mengambil data penguasaan konsep yang
dicerminkan dari hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes berbentuk tes objektif
yaitu bentuk pilihan ganda.
b. Teknik Dokumentasi
Riduwan (2009: 77) menyatakan bahwa teknik dokumentasi ditujukan
untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data
yang relevan dengan penelitian. Teknik dokumentasi dilakukan dengan
mengumpukan data, mengambil catatan-catatan dan menelaah dokumen yang ada
yang dimiliki kaitan dengan objek penelitian. Data yang dikumpulkan dengan
teknik ini adalah data nilai siswa (nilai ulangan harian yang meliputi nilai pada
ranah kognitif). Data yang dikumpulkan dengan teknik ini adalah data nilai siswa
(nilai ulangan harian yang meliputi nilai pada ranah kognitif) semester 1.
3. Analisis Instrumen
Analisis instrumen ini dilakukan pada penelitian implementasi hasil penelitian
pada pembelajaran biologi. Instrumen penilaian kemampuan kognitif yang
digunakan berupa tes objektif. Sebelum digunakan untuk mengambil data
penelitian, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui
kualitas soal. Kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini maka
dilakukan uji kelayakan yang diuji dengan statistik sebagai berikut:
a. Validitas
Validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas item/butir. Validitas butir soal dan butir angket dihitung dengan
menggunakan rumus koefisien Product moment dari Karl Pearson sebagai
berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
N xy x y
Rxy =
{N x 2 x }{N y 2 y }
2 2
Keterangan :
Rxy: koefisien korelasi antara x dan y
n : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)
X : skor untuk butir ke-i
Y : skor total (dari subyek uji coba)b
Jika harga ruv < r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item
pertanyaan dikatakan tidak valid. Dan sebaliknya, jika ruv > r tabel maka
item petanyaan dinyatakan valid (Suharsimi Arikunto, 2002: 72).
Acuan penilaian validitas dari butir soal atau item menurut Riduwan
(2009:98) adalah:
0,8 – 1,00 : Sangat Tinggi (ST)
0,6 – 0,799 : Tinggi (T)
0,4 – 0,599 : Cukup (C)
0,2 – 0,399 : Rendah (R)
0,00 – 0,199 : Sangat Rendah (SR)
Tabel 2. Rangkuman Uji Validitas Hasil Tes Kognitif
Instrumen Penelitian Jumlah Item Keputusan Uji Validitas
Valid Invalid
Tes Kognitif 40 31 9
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji validitas tes
penguasaan konsep menunjukkan item yang valid sebanyak 31 soal sedang untuk
item yang tidak valid (invalid) sebanyak 9 soal.
b. Reliabilitas
Reliabel artinya dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf
reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap
apabila diteskan berulang-ulang. Untuk menghitung tingkat reliabilitas tes
hasil belajar, diguanakan rumus Kuder Richason (KR-20) sebagai berikut:
n S pq
2
r11
n 1 S2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keterangan:
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
k = Banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes
p = Proporsi siswa yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 – p)
∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
∑St = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
(Riduwan, 2009: 115).
Hasil uji reliabilitas tes penguasaan konsep dan motivasi belajar secara
lengkap disajikan pada Tabel 3 dan selengkapnya pada Lampiran 9.
Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Tes
Instrumen Penelitian Jumlah Item Indeks Reliabilitas Keputusan Uji
Kemampuan Kognitif 40 0.817 Korelasi Tinggi
Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas tes penguasaan
konsep menggunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) diperoleh r11 = 0,817
yang berarti bahwa koefisien reliabilitas soal tes kognitif tinggi. Berdasarkan hasil
uji reliabilitas dapat diketahui bahwa instrumen penelitian reliabel untuk
digunakan.
c. Indeks Kesukaran
Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang
menjawab benar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan
juga tidak terlalu sukar atau bisa dikatakan bahwa soal yang baik adalah soal
dengan kategori sedang. Untuk mengukur tingkat kesukaran tiap butir soal
digunakan rumus :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B
P
Js
Keterangan :
P = tingkat kesukaran item soal
B = jumlah siswa yang menjawab benar
Js = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Kriteria tingkat kesukaran soal :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keterangan :
J : Jumlah peserta tes
: banyaknya peserta kelompok atas
: banyaknya peserta kelompok bawah
Y : skor total (dari subyek uji coba)
BA: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Butir soal yang dipakai adalah butir soal yang mempunyai indeks
deskriminasi 0.20 - 1.00. Hasil uji daya beda tes try out penguasaan konsep secara
lengkap disajikan pada Tabel 5 dan selengkapnya pada Lampiran 9.
Tabel 5. Rangkuman Uji Daya Beda Hasil Tes Try Out Siswa
Ranah Penilaian Jumlah Kriteria
Soal
Jelek Cukup Baik
Kemampuan 40 9 14 17
kognitif
Berdasar Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil uji daya beda diperoleh soal yang
commit
mempunyai indeks deskriminasi jelek to user
9 item, cukup 14 item, baik 17 item. Soal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang dapat dipakai sejumlah 31 item dan soal yang dibuang sejumlah 9 item
(Suharsimi Arikunto, 2006: 208)
D. Rancangan Penelitian
1. Uji Keseimbangan
Uji ini dilakukan pada saat kedua kelompok belum dikenai perlakuan
bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut seimbang. Sebelum
uji-t, dilakukan uji prasyarat yaitu uji Anderson-Darling Minitab.16 untuk uji
normalitas dan uji Levene’s Minitab.16 untuk uji homogenitas
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian
berasal darim populasi berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji normalitas
sampel menggunakan uji Anderson-Darling.
1) Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 (sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal)
H1 : µ1 ≠ µ2 (sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal)
2) Taraf signifikan (α) = 0,05
3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi
α = 0,05 sehingga H0 diterima
4) Kesimpulan:
a) Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika H0 diterima.
b) Sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika H0 ditolak.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian
mempunyai variansi yang sama atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini
menggunakan uji Levene’s.
1) Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 (samua variasi homogen)
H1 : µ1 ≠ µ2 (tidak semua variasi homogen)
2) Taraf signifikan (α) = 0,05
3) Keputusan uji untuk nilai probabilitas (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi
α = 0,05, H0 diterima
4) Kesimpulan:
a) Semua variasi sampel homogen jika H0 diterima.
commit
b) Tidak semua variasi homogen jika Htoditolak.
user
0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Data Keanekaragaman Loranthaceae
Studi pengumpulan spesimen tumbuhan Loranthaceae yang tumbuh pada
seluruh jenis tanaman family Anacardiacea telah dilaksanakan pada bulan Januari
hingga April 2011 di Surakarta secara eksplorasi. Hasil pengumpulan spesimen
benalu menunjukkan bahwa terdapat dua jenis benalu yang ditemukan pada
penelitian ini. Benalu terutama ditemukan menempel pada tanaman Mangifera
indica, Mangifera odorata dan Spondias dulcis. Jenis-jenis benalu tersebut dapat
diketahui pada tabel 7. Identifikasi dilakukan di Laboratorium Laboratorium
Keanekaragaman dan Klasifikasi Tumbuhan Pendidikan Biologi Fakultas FKIP
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Data yang diperoleh berupa karakteristik
morfolofi akar, batang, daun, bunga dan buah pada famili Loranthaceae yang
ditemukan.
Pada bulan Januari 2011, dimana masih dalam musim penghujan, ternyata
dapat ditemukan benalu yang menempel pada berbagai famili Anacardiaceae
tumbuh dengan subur. Pengamatan spesimen benalu dilakukan dengan cara
mengambil potongan spesimen mulai dari akar, batang, daun, bunga, dan buah
secukupnya, kemudian di tata dalam keras koran, setelah itu dipres dengan sasak
supaya benalu tidak rusak. Hasil pengeringan benalu dibuat preparat kering dan
basah.
a. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Inang
Dari hasil penelitian dilaporkan ditemukan 3 jenis tumbuhan benalu yang
tumbuh sebagai parasit pada family Anacardiaceae di daerah Surakarta (Tabel 7).
Tabel 7. Daftar jenis tumbuhan inang benalu dan jenis tumbuhan parasitnya di
Surakarta.
No Nama jenis tumbuhan inang family Nama jenis benalu
Anacardiaceae
1 Mangifera indica (mangga dengan Dendropthoe petandra (bunga
commit to user
berbagai varietas budidaya) warna kuning)
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
Scurulla atropurpurea.
b. Deskripsi Loranthaceae
Hemiparasit, melekat pada tumbuhan inang dengan haustoria yang banyak
atau merupakan komplek haustoria primer tunggal. Daun kebanyakan berhadapan
dan kadang-kadang berseling atau berkarang, tunggal. Perbungaan pada umumnya
aksiler jarang sekali terminal, bunga tunggal, biasanya mengelompok membentuk
tandan atau payung. Bunga diklamid, umumnya hermaphrodit. Kelompok bunga
merupakan bibir menyelaput di ujung bakal buah dan tanpa berkas pengangkutan.
Mahkota bunga koripetalus atau gamopetalus, 4-6 merus, mengatup. Benang sari
sama banyaknya dengan daun mahkota dan terletak saling berhadapan, epipetalus.
Bakal buah tenggelam, tangkai putik dan kepala putik tunggal. Buah menyerupai
beri. Biji tunggal dikelilingi lapisan lekat di luar berkas pengangkutan.
Suku Loranthaceae yang ditemukan di Surakarta terdiri atas 2 genus
Berikut adalah kunci identifikasi untuk membedakan 2 genus pada family
Loranthaceae.
1.a. Mahkota bunga terdiri atas 5 daun mahkota. Buah bulat telur atau
jorong…Dendrophotoe
b. Mahkota bunga terdiri atas 4 daun mahkota. Buah menyerupai
gada………Scurrula
c. Deskripsi Jenis
Tumbuhan memiliki hubungan kekerabatan yang diturunkan secara
genetic. Keeratan hubungan kekerabatan akan naik dengan turunya tingkat taksa
dan akan semakin berkurang dengan naiknya tingkat taksa. Dalam hubungan
kekerabatan, semakin banyak ciri pembeda maka semakin jauh hubungan
kekerabatanya dan semakin sedikit ciri pembedanya maka akan semakin dekat
commit to user
hubungan kekerabatanya.
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
Akar
1 Tumbuh tumpang 1 1
tindih
2 Tumbuh menjalar 2
Batang
Permukaan batang
1 Berambut 1
2 Tidak berambut 2 2
Kepadatan cabang
1 padat 1 1
2 sedang 2
Daun
Warna daun
permukaan atas
1 Hiaju tua 1
1 Hijau muda 2
2 Hijau tua 2
Warna daun
permukaan bawah
1 Hijau muda 1 1
2 Hijau kecoklatan 2
Permukaan daun
1 Berambut 1
2 Tidak berambut 2 2
Susunan daun
1 Berhadapan 1
2 Berseling 2 2
Bunga
Warna mahkota
1 Merah 1
2 Coklat 2
3 Kuning 3
Jumlah mahkota
1 Berbilang 4 1 1
2 Berbilang 5 commit to user 2
Permukaan mahkota
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
1 Licin 1 1
2 Berambut 2
kuning. Biji sebesar biji papaya, bentuk seperti peluru senapan angin, terdiri dari
dua bagian, yaitu lembaga berwarna hijau dan bagian yang lain berwarna putih,
diliputi oleh gelatin.
Penyebaran terdapat di Kecamatan Jebres , Kecamatan Banjarsari,
Kecamatan Pasar Kliwon. Habitat spesies ini umumnya tumbuh di dataran rendah
sampai ketinggian 500m diatas permukaan laut. Rata-rata Intensitas cahaya 3.2
klx, kecapatan angin 2.0 m/s, dan suhu 30ºC.
2. Dendrophtoe petandra (bunga warna merah)
Akar tumbuh intensif, menjalar pada inang, tumpang tindih, warna akar
kecoklatan, pelekatan kuat. Batang tegak, panjang, berwarna kusam, bercabang
banyak dan panjang, ruas tua dan membesar. Varietas Dendrophtoe petandra
warna merah dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Dendrophtoe petandra warna merah a.akar b. daun c. bunga d. batang
Perbungaan pada ruas-ruas, tandan dengan 6-12 bunga. Mahkota bunga 5 meruas,
warna merah kecoklatan, panjang tabung bunga 7 – 13 mm. Kepala sari panjang
2-5 mm dan tumpul. Buah buni, seperti peluru, dalam tandan, sewaktu muda
berwarna hijau, setelah tua berwarna kuning. Biji sebesar biji papaya, terdiri dari
dua bagian, yaitu lembaga berwarna hijau dan bagian yang lain berwarna putih,
diliputi oleh gelatin.
Penyebaran terdapat di Kecamatan Jebres , Kecamatan Pasar Kliwon. Habitat
spesies ini umumnya tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 m diatas
permukaan laut. Rata-rata Intensitas cahaya 3.2 klx, kecapatan angin 2.0 m/s, dan
suhu 30ºC.
3. Scurulla atropurpurea
Akar tumbuh intensif, ramping, menjalar pada tanaman inang, warna
kusam. Batang muda dengan intedumentum rambut-rambut krem atau abu-abu
padat dan menjadi jarang setelah dewasa, percabangan bentuk bulat, jumlah
banyak, ranting banyak dengan arah tidak teratur. Daun rapuh, warna keabu-
abuan, berbulu halus, boleh dikatakan berhadapan, bertangkai, eliptis sampai bulat
telur terbalik, panjang 5-10 cm dan lebar 2,5-5 cm, pangkal daun meruncing dan
ujung tumpul, panjang tangkai daun 6-12 mm.
Perbungaan pada ruas-ruas, tandan dengan 2-8 bunga. Mahkota bunga
ramping, ujung menggada dan runcing, panjang tabung 7-15 mm. Bagian muda
dan karangan bunga kuning sampai coklat berambut. Karangan bunga kerapkali
berbunga 4-6, yang sebagian terkumpul didalam ketiak. Tangkai bunga pendek.
Tabung kelopak bentuk kerucut terbalik, tinggi lk 3 mm; tepi kelopak pendek,
bergigi 4 lemah. Mahkota waktu kuncup dewasa; panjang 1,5-2 cm, tabung
silindris, dengan ujung yang elipsoid melengkung kebawah, merah. Taju setelah
bunga semuanya membuka mengarah ke satu sisi (ke atas); tabung mahkota yang
berhadapan bercangap dalam. Bagian benang sari yang bebas 2-3 mm. Kepala
putik bentuk tombol. Buah kerucut terbalik sampai bentuk gada. Orange, panjang
lk 8 mm.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
Gambar 11. Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans. a. batang b. akar c. bunga d. daun.
Pada penelitian keanekaragaman Loranthaceae yang menempel pada
family Anacardiaceae di Surakarta menunjukkan bahwa terdapat dua jenis benalu
yang ditemukan pada penelitian ini. Benalu terutama ditemukan menempel pada
tanaman Mangifera indica, Mangifera odorata dan Spondias dulcis. Jenis benalu
yang ditemukan Dendrophtoe petandra dengan berbagai varietasnya bunga
berwarna merah dan kuning, dan Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans. Kedua jenis
benalu tersebut memiliki perbedaan karakteristik morfologi terutama pada
morfologi bunga. Adanya variasi ciri morfologi dan persamaan-persamaan sifat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan Tabel diatas dapat disajikan dalam diagram batang sebagai berikut:
76
74
72
Rata-Rata Nilai
70 Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperiment
68
66
64
Objek Penelitian
Tabel 12. Hasil Perhitungan Uji t untuk Prestasi Belajar Ranah Kognitif
Prestasi Belajar thitung ttabel (0.05:66) Keputusan Uji (H o )
Kognitif 2.52 2.00 H o ditolak
Tabel di atas menunjukkan bahwa thitung > ttabel (0.05:66) baik untuk prestasi
belajar ranah kognitif. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar
biologi siswa pada kelompok eksperimen dengan sumber belajar berupa hasil
penelitian berbasis moodle dan kelompk kontrol tanpa sumber belajar berupa
hasil penelitian.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Hasil penelitian pada keanekaragaman Loranthaceae ini relevan dengan
materi pelajaran biologi SMA kelas X pada pokok bahasan plantae. Sesuai dengan
kompetensi dasar mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan
peranananya bagi kelangsungan hidup di bumi, benalu sebagai salah satu objek
kajian memuat materi pokok yang diajarkan kepada siswa meliputi ciri-ciri
morfologi benalu, pengelompokan jamur berdasarkan ciri-ciri tertentu, siklus
hidup benalu dan peranan benalu dalam kehidupan sehari-hari.
Pemanfaatan hasil penelitian mengenai keanekaragaman Loranthaceae
sebagai sumber belajar untuk materi plantae dilakukan dalam upaya pencapaian
tujuan pengajaran dengan cara memperluas dan memperjelas suatu konsep
pelajaran atau sebagai bahan pengayaan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan
Ahmad Rohani (2004: 167) bahwa penggunaan sumber belajar dalam rangka
pencapaian tujuan pengajaran menjadi daya dukung kegiatan pengajaran,
misalnya dengan cara memperluas atau memperjelas pelajaran (bahan pengajaran)
dengan suatu sumber belajar yang relevan. Sejalan dengan hal tersebut, Nana
Sujana dan Ahmad Rivai (2003: 86) menyebutkan bahwa sumber belajar
mendukung kegiatan belajar-mengajar, memperluas bahan pelajaran, melengkapi
berbagai kekurangan bahan dan dapat digunakan sebagai kerangka mengajar yang
sistematis.
Uji hipotesis implementasi (penerapan) hasil penelitian dalam
pembelajaran biologi pada matericommit
plantaetodiuser
kelas X SMA N Kebakkramat tahun
perpustakaan.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id
sumber belajar dari hasil penelitian berbasis moodle dapat memberikan tambahan
pengetahuan dan siswa dapat membandingkan satu konsep dari hasil penelitian
dengan konsep yang lain. Dengan demikian siswa akan aktif dan pemahaman
siswa akan bertambah. Hal ini sejalan dengan Dimyati dan Mudjiono (2002:45),
dalam proses belajar siswa menampakkan keaktifan dengan bentuk fisik maupun
psikis. Kegiatan fisik berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih,
ketrampilan-ketrampilan dan sebagainya. Kegiatan psikis misalnya menggunakan
pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah yang dihadapi,
membandingkan satu konsep dengan konsep lain, menyimpulkan hasil percobaan.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan
mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecah
permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari hari.
Sumber belajar dalam bentuk moodle yang dikemas menarik dapat
menambah motivasi belajar siswa bertambah. Moodle dikemas dalam berbagai
media pembelajaran seperti modul, animasi berjalan, video, dan power point.
Sumber bahan ajar berbasis moodle ini dapat memberikan gambaran jelas
pengetahuan yang barangkali susah untuk dipahami. Dengan demikian siswa
dapat menangkap informasi lebih mudah dan lebih tertarik dalam pembelajaran di
skelas sehingga pemahaman konsep siswa bertambah. Hal ini sejalan dengan Yan
Li dalam International Education Studies (2011), media pembelajaran seperti
multimedia dapat menangkap perhatian siswa dan ketertarikan siswa dalam
pembelajaran sehingga dapat merangsang motivasi siswa untuk lebih aktif.
Dengan demikian siswa dapat memahami pelajaran dengan jelas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh implementasi hasil
penelitian keanekaragaman Loranthaceae sebagai sumber bahan belajar berbasis
moodle terhadap kemampuan kognitif siswa dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pemanfaatan hasil penelitian keanekaragaman Loranthaceae sebagai sumber
belajar berbasis moodle berpengaruh nyata terhadap kemampuan kognitif pada
siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat.
B. IMPLIKASI
1. Implikasi Teoretis
Hasil penelitian secara teoretis dapat digunakan sebagai bahan kajian dan
referensi pada penelitian sejenis mengenai pemanfaatan hasil penelitian
keanekaragaman Loranthaceae sebagai sumber belajar berbasis moodle
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru
dalam memberikan pembelajaran biologi yaitu dengan membangkitkan motivasi
belajar siswa serta menerapkan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa
sehingga dapat mengoptimalkan pencapaian kemampuan kognitif
C. SARAN
1. Guru
a. Guru mata pelajaran biologi hendaknya mampu menumbuhkan dan
meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga penguasaan konsep dapat
tercapai secara optimal
b. Guru hendaknya mengetahui karakteristik siswa dalam belajar sehingga dapat
menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa.
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55