Anda di halaman 1dari 2

Modul 4 Perbedaan filsafat administratif dan ilmu administrasi serta manajemen administrasi

Kb 1
Perbedaan Filsafat administrasi dan ilmu administrasi.

A. Filsafat administrasi dan ilmu administrasi


Gambaran umum tentang ruang lingkup filsafat administrasi dilakukan dengan cara
menjelaskan pengertian filsafat dan administrasi filsafat mempunyai pengertian yang sangat
luas baik ditinjau dari segi etimologi (tata bahasa), historis, maupun terminologi.
Perkataan administrasi berasal dari bahasa latin yaitu administrare. Dalam bahasa Inggris
perkataan administrasi itu adalah administration. Dalam bahasa Indonesia, kata "administrasi"
mengandung arti melayani, memenuhi, mengatur, dan menyelenggarakan suatu usaha atau
organisasi/lembaga dalam mencapai tujuan secara intensif. Administrasi dapat diartikan
sebagai sebuah usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber, baik personel maupun
material, secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan bersama (Suhadi 1985:3)
Ilmu administrasi merupakan hasil penalaran manusia yang disusun berdasarkan rasionalitas
dan sistematika yang mengungkapkan kejelasan tentang objek formal yaitu pemikiran untuk
mencapai suatu keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakukan oleh manusia dan
objek material.
B. Kajian filsafat administrasi
Filsafat administrasi adalah proses berpikir secara matang berstruktur serta mendalam
terhadap hakikat dan makna yang terkandung dalam mencari ilmu administrasi. Pada
hakikatnya, perkembangan ilmu administrasi adalah kajian mendalam di alam dan normal
manusia yang dapat dipahami dan ditandai oleh langkah-langkah rasionalitas di bidang filsafat
administrasi dengan cara berpikir secara otologis, epitemologis, dan aksiologis.
Tujuan membahas fenomena administrasi secara filsafat adalah mengetahui hakikat
administrasi serta menentukan sikap para pelaksana Administrasi dalam menghayati dan
meramalkan nilai-nilai seperti nilai budaya dan nilai-nilai norma yang bersifat ideal. Tujuan
utamanya agar nilai-nilai ideal tersebut dapat menjiwai dan mempengaruhi praktik pelaksanaan
administrasi yang bersumber pada networking principles.
Ruang lingkup filsafat administrasi dimulai dengan membandingkan filsafat lain seperti berikut
ini:
1. Filsafat hukum
2. Filsafat politik
3. Filsafat bahasa
4. Filsafat Budi
5. Filsafat nilai
6. Filsafat sosial
7. Filsafat pendidikan
8. Filsafat kebudayaan
9. Filsafat teknologi
10. Filsafat agama

C. Administrasi negara baru


Konsep administrasi negara dalam perkembangannya juga disebut Administrasi publik. Hal ini
banyak didefinisikan oleh para ahli diantaranya adalah Sondang P Siagian. Ia mendefinisikan
administrasi negara sebagai keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh aparatur
pemerintah dalam suatu negara dalam upaya mencapai tujuan negara. Dari beberapa definisi
administrasi negara dapat dipahami bahwa administrasi negara adalah kerjasama yang
dilakukan oleh sekelompok orang atau lembaga dalam melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan publik secara efisien dan efektif.
Konsep mutakhir administrasi negara adalah good governance yang memberikan lebih banyak
hal yang harus dihadirkan pemerintah dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.
Dan jika benar-benar ingin melaksanakan good governance, lewat penyusunan kabinet hal ini
sudah tercermin. Dan konsep "administrasi negara baru" yang lahir pada 1980-an mendorong
pemerintah untuk tidak saja adil tetapi juga berpihak pada yang lemah.
Administrasi negara baru meliputi kegiatan-kegiatan pemerintah atau negara misalnya kegiatan
administrasi kepegawaian negara, administrasi keuangan negara, perkantoran pemerintah,
perbekalan, dan perpajakan. Di Indonesia, yang disebut administrasi negara baru sudah ada
pada dasar idealistis filosofinya sejak negara kita berdiri pada tahun 1945, yaitu filsafat
Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai