Disusun oleh :
Puji syukur tak henti-hentinya kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “TARIF PAJAK.”
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca tentang tarif pajak dalam mata kuliah hukum pajak, serta kami
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada ibu Dosen yang telah
membantu dan tidak lupa pula kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu kami atas terwujudnya pembuatan makalah ini.
Hormat Kami
2
Kelompok Penyusun
3
DAFTAR ISI
3.1Kesimpulan .....................................................................................................7
3.2Saran ...............................................................................................................7
II
BAB I
Pemungutan pajak tidak terlepas dari unsur keadilan. Keadilan disini dapat
diartikan dalam prinsip (undang-undang), maupun adil dalam pelaksaannya
sehingga dapat menciptakan keseimbangan sosial untuk kesejahteraan
masyarakat. Salah satu unsur dalam mencapai keadilan melalui penetapan tarif
pajak, yaitu dengan memberikan tekanan yang sama kepada wajib pajak. Tarif
pajak adalah besarnya nilai yang digunakan untuk menentukan pajak terutang
yang harus dibayar wajib pajak kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang
yang berlaku.
Wajib pajak melunasi pajak berdasarkan pajak yang terutang dan berdasarkan
undang-undang yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar asas keadilan terwujud.
Makalah ini membahas macam-macam tarif pajak dan waktu saat-saat terutangnya
pajak sehingga lebih jelas bagi wajib pajak untuk membayar pajak.
1.3 Tujuan
Agar pembaca dapat mengerti dan memahami tentang tarif pajak
Agar pembaca dapat mengerti dan memahami tentang perbedaan tarif
pajak
Agar pembaca dapat mengerti dan memahami tentang sistem dan
kebijakan tarif pajak
1
BAB II
PEMBAHASAN
Tarif pajak adalah besarnya nilai yang digunakan untuk menentukan pajak
terutang yang harus dibayar wajib pajak kepada pemerintah sesuai dengan
undang-undang yang berlaku. Salah satu syarat pemungutan pajak adalah
keadilan, baik keadilan dalam prinsip maupun keadilan dalam pelaksanaannya.
Dengan adanya keadilan, pemerintah dapat menciptakan keseimbangan sosial,
yang sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Penentuan
tarif pajak merupakan salah satu cara untuk mencapai keadilan.
1. TARIF TETAP
Tarif tetap adalah tarif pajak yang jumlah nominalnya tetap walaupun dasar
pengenaan pajaknya berbeda/berubah sehingga jumlah pajak yang terutang selalu
tetap.
Contoh: Bea meterai untuk cek dan bilyet giro, berapa pun nominalnya dikenakan
Rp1.000,
Tarif proporsional adalah tarif pajak yang merupakan presentase tetap tetapi
jumlah pajak terutang akan berubah secara proporsional atau sebanding dengan
dana pengenaan pajaknya.
2
3. TARIF PROGRESIF
Tarif progresif adalah tarif pajak yang persentasenya semakin besar jika dasar
pengenaan pajaknya meningkat. Jumlah pajak yang terutang akan berubah sesuai
dengan perububahan tarif dan perubahan dasar pengenaan pajaknya.
a. Tarif progresif-proporsional.
b. Tarif progresif-progresif.
c. Tarif progresif-degresif.
3
4. TARIF DEGRESIF
Tarif degresif adalah tarif pajak yang presentasenya semakin kecil jika
dasar pengenaan pajakanya meningkat. Jumlah pajak yang terutang akan berubah
sesuai dengan perubuhan tarif dan perubahan dasar pengenaan pajaknya.
a Tarif degresif-proporsional.
b. Tarif degresif-progrenit
c. Tarif degresif-degresif.
4
2.3 Sistem tarif
Setiap negara akan menentukan sendiri sistem tarif pajak yang akan di
terapkan di negaranya masing-masing. Di indonesia, tarif pajak penghasilan
menggunakan tarif progresif, pajak pertambahan nilai menggunakan tarif
proporsional, pajak bumi dan bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan
bangunan menggunakan tarif bentham, Dan lain-lainnya.
Dalam bea cukai di terapkan tarif tetap atau tarif proporsional. Ada tarif
yang di sebut tarif ad valorem dan tarif spesifik. Tarif bea masuk terkait pada
perjanjian GATT (General Agreement on Trede and Tariffs), suatu konvensi
internasional. Di atas tarif yang ditentukan dalam GATT itu masih ada
tambahan-tambahan yang ditentukan oleh pemerintah. Misalnya bea masuk
tambahan. Tarif ad valorem adalah suatu tafir dengan persentase tertentu yang
di terapkan pada harga atau nilai barang.
5
penggunaan tarif pajak tinggi dan tarif pajak rendah (atau 0%). Tetapi karena
tarif pajak termasuk ketentuan material, maka tarif harus dimuat dalam
undang-undang, kecuali jika undang-undang memberi kuasa kepada
pemerintah atau menteri keuangan (delegation of authority).
Besarnya tarif pajak menentukan jumlah pajak yang menjadi beban wajib
pajak sekaligus jumlah penerimaan negara dari pajak. Namun, besarnya pajak
tidak selalu menjadi beban wajib pajak karena dalam wajib pajak tak
langsung, beban pajak dapat dilimpahkan/ di geserkan pada kelompok lain
(tax shifting). Pelimpahan atau pergeseran pajak dapat dibagi menjasi 2, yaitu
pergeseran ke depan (forward shifting) dan pergeseran kebelakang (backward
shifting).
Tarif pajak juga dapat digunakan untuk tujuan politis, misalnya digunakan
dalam rangka pemilihan umum oleh partai-partai politik peserta pemilihan
umum dengan memberikan janji-janji jika terpilih nantinya (terutama di
negara-negara maju). Disamping itu, dalam perjanjian-perjanjian pajak
bilateral maupun multilateral ada kalanya juga mengandung muatan politis.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tarif pajak adalah besarnya nilai yang digunakan untuk menentukan pajak
terutang yang harus dibayar wajib pajak kepada pemerintah sesuai dengan
undang-undang yang berlaku.
Tarif pajak dibedakan menjadi 4, yaitu :
Tarif tetap
Tarif sebaanding (proposional)
Tarif progresif
Tarif degresif
Besarnya tarif pajak menentukan jumlah pajak yang menjadi beban wajib
pajak sekaligus jumlah penerimaan negara dari pajak.
3.2 Saran
Setelah selesainya penulisan makalah ini pastilah penulis banyak
kekurangan didalam penyusunan materi. Oleh sebab itu, penulis
memohon kritik dan saran kepada pembaca. khususnya ibu Dosen selaku
pembimbing mata kuliah hukum pajak untuk memberikan kritik, saran
serta masukan yang membangun guna untuk perbaikan penulis di masa
yang akan datang.