Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pajak dan
Subsidi serta Konsumsi dan Tabungan”. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dalam mata kuliah Matematika Bisnis
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Sofnidar, M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Matematika Bisnis, yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami pada materi ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan ilmu pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Sedangkan subsidi merupakan lawan atau kebalikan dari pajak. Oleh karena itu
subsidi sering disebut sebagai pajak negatif. subsidi yang diberikan pemerintah kepada
masyarakat akan menyebabkan ongkos produksi yang dikeluarkan oleh produsen
menjadi lebih rendah dari pada ongkos produksi sebelum adanya atau tanpa adanya
subsidi.
1
diantaranya pendapatan, tingkat harga, tingkat bunga dan sebagainya. Pendapatan
rumah tangga mempunyai pengaruh besar terhadap tingkat konsumsi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan
beberapa masalah, yaitu :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan
kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi) pada
sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya : 𝑃𝑠 = 𝑓 (𝑄) maka setelah
adanya pajak menjadi: 𝑃𝑠 = 𝑓 (𝑄) + 𝑡 Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi
(cateris paribus), titik keseimbangan akan bereser menjadi lebih tinggi.
D : Permintaan
𝑃𝑠 : Penawaran ada pajak
Et
yt
Eo 𝑃𝑠 : Penawaran
yo
Xt Xo
3
Rumus pajak terhadap keseimbangan pasar
𝑃𝑑 : Fungsi Permintaan
𝑃𝑠 : Fungsi Penawaran
𝑃𝑑 : Fungsi Permintaan
𝑃𝑠 : Fungsi Penawaran
𝑡 : Pajak
4
𝑡 : Pajak
𝑄 : Jumlah barang yang ditawarkan setelah dikenai pajak
Subsidi kebalikan dari pajak, jika pajak akan meningkatkan harga maka subsidi
akan menurunkan harga dan jumlah barang yang ditawarkan juga akan bertambah
menyebabkan harga jual barang menjadi lebih murah, karena biaya produksi menjadi
lebih ringan. Setelah ada subsidi, harga keseimbangan menjadi lebih rendah dari
sebelumnya dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak. Sebelum subsidi
persamaan penawarannya: 𝑃𝑠 = 𝑓 (𝑄) maka setelah adanya subsidi menjadi 𝑃𝑠 =
𝑓 (𝑄) − 𝑠
Secara grafis, kurva penawaran setelah ada subsidi b satuan bergeser ke bawah
sebesar subsidi yang diberikan.
D: Permintaan
𝑃𝑠 : Penawaran
Eo
yo 𝑃𝑠 : Penawaran ada subsidi
Eb
yb
xo xb
5
Rumus subsidi terhadap keseimbangan pasar
𝑃𝑑 : Fungsi Permintaan
𝑃𝑠 : Fungsi Penawaran
𝑃𝑑 : Fungsi Permintaan
𝑃𝑠 : Fungsi Penawaran
𝑠 : Pajak
6
2. Besarnya Subsidi yang diberikan Pemerintah (S)
S = s × jumlah barang setelah subsidi
Konsumsi
Konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat dan negara sangat erat hubungannya
dengan pendapatan masyarakat dan negara. Sehingga besar kecilnya konsumsi
ditentukan oleh tingkat pendapatan. Semakin besar pendapatan akan selalu diikuti
meningkatnya konsumsi. Jadi, hubungan antara pendapatan dan konsumsi bersifat
positif (berbanding lurus), atau secara matematis fungsi konsumsi dapat dinotasikan C
= f(Y).
Sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi oleh masyarakat akan ditabung,
sehingga semakin besar pendapatan, akan semakin besar pula tabungan. Jadi, hubungan
antara pendapatan dengan tabungan bersifat positif (berbanding lurus), atau secara
matematis fungsi tabungan dapat dinotasikan S = f (Y).
Keterangan:
7
Y = income / pendapatan
C = consumption / konsumen
S = saving / tabungan
I = investment / investasi
Jika pendapatan berubah, maka akan berakibat konsumsi dan tabungan juga
berubah. Perubahan tersebut dapat ditentukan sebagai berikut:
Keterangan :
ΔC = selisih konsumsi atau tambahan konsumsi atau perubahan konsumsi
ΔY = selisih pendapatan atau tambahan pendapatan atau perubahan pendapatan
2) MPS (Marginal Propencity to Save) adalah perbandingan antara bertambahnya
tabungan dengan bertambahnya pendapatan nasional, yang dapat dirumuskan
∆𝑆
sebagai berikut: MPS = ∆𝑌
Keterangan:
ΔS = selisih dari tabungan atau tambahan dari tabungan atau perubahan tabungan
ΔY = selisih pendapatan atau tambahan pendapatan atau perubahan pendapatan
Fungsi Konsumsi
C = a + bY
8
nilai b = harus positif
Keterangan:
Dimana:
𝐶 ∆𝐶
APC= 𝑌, sedangkan b atau = ∆𝑌
Dalam fungsi konsumsi, kita juga harus mengenal tingkat pendapatan Break
Even Point (BEP) atau Break Even Income (BEI). Adapun maksud tingkat pendapatan
BEP adalah tingkat pendapatan, di mana besarnya pendapatan sama dengan besarnya
pengeluaran untuk konsumsi, yang dapat dirumuskan:
Y = C atau S = 0
Dimana:
C = fungsi konsumsi
S = fungsi tabungan
9
2.2.2 Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan yaitu fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan (S)
dengan pendapatan (Y). Dengan menggunakan rumus fungsi konsumsi, dapat
ditentukan sebagai berikut:
Y=C+S
S=Y–C
C = a + bY,
Sehingga S = Y – (a + bY)
S = Y – a – bY
S = -a + (1 – b) Y
S = -a + (1 – b)Y
Sehingga:
∆𝑆
1 – b atau MPS = ∆𝑌
Keterangan:
Secara matematis hubungan antara MPC dan MPS dapat dinyatakan sebagai berikut:
10
MPC + MPS = 1
MPC = 1 – MPS
MPS = 1 – MPC
1 1
k = 1 − MPC = 𝑀𝑃𝑆
11
𝑌2 = tingkat pendapatan yang ke-2
Jawab :
Diketahui :
Fungsi permintaan : 𝑃 = 2𝑄 − 16
Subsidi : 𝑠 = 1
Ditanya :
12
7. Berapa bagian dari subsidi untuk konsumen dan produsen?
8. Berapa subsidi yang diberikan pemerintah?
Penyelesaian :
𝑃 = 1,5𝑞 − 10 + 4
𝑃 = 1,5𝑞 − 6
𝑃𝑑 = 𝑃𝑠 + 𝑡
2𝑄 − 16 = 1,5𝑄 − 6
2𝑄 − 1,5𝑄 = 16 − 6
13
0,5𝑄 = 10
𝑄 = 20
Dengan 𝑄 = 20
Maka :
𝑃 = 2𝑄 − 16
= 2(20) − 16
= 40 − 16
𝑃 = 24
Jadi titik keseimbngan setelah adanya pajak adalah jumlah barang yang
ditawarkan 𝑄 = 20 dan tingkat harga adalah 𝑃 = 24.
3. Besar penerimaan pajak oleh pemerintah
𝑇 = 𝑡 × 𝑄 = 4 × 20 = 80
Jadi besarnya penerimaan pemerintah dari pajak adalah: Rp 80
14
Jadi keseimbangan pasar sebelum adanya subsidi adalah jumlah barang yang
ditawarkan 𝑄 = 12 dan harga barang adalah 𝑃 = 8.
𝑃 = 1,5𝑞 − 10 − 1
𝑃 = 1,5𝑞 − 11
𝑃𝑑 = 𝑃𝑠 + 𝑡
2𝑄 − 16 = 1,5𝑄 − 11
2𝑄 − 1,5𝑄 = 16 − 11
0,5𝑄 = 5
𝑄 = 10
Dengan 𝑄 = 10
Maka :
𝑃 = 2𝑄 − 16
= 2(10) − 16
= 20 − 16
𝑃=4
Jadi titik keseimbngan setelah adanya pajak adalah jumlah barang yang ditawarkan
𝑄 = 10 dan tingkat harga adalah 𝑃 = 4.
15
Jadi besarnya subsidi diberikan pemerintah adalah: 10
Contoh 1
Penyelesaian :
Diketahui :
𝑌1 = 6.000.000
𝑌2 = 9.000.000
𝑆1 = 1.500.000
𝑆2 = 2.500.000
Ditanya :
Fungsi Konsumsi
Fungsi tabungan
Jawab :
1. Fungsi konsumsi
𝐶 − 𝐶1 𝑌 − 𝑌1
=
𝐶2 − 𝐶1 𝑌2 − 𝑌1
𝐶 − 4.500.000 𝑌 − 6.000.000
=
6.500.000 − 4.500.000 9.000.000 − 6.000.000
16
𝐶 − 4.500.000
2.000.000
𝑌 − 6.000.000
= (𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑟𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑘𝑎𝑙𝑖 1.000.000)
3.000.000
(𝐶 − 4.500.000)(3) = (𝑌 − 6.000.000)(2)
3𝐶 − 13.500.000 = 2𝑌 − 12.000.000
3𝐶 = 2𝑌 − 12.000.000 + 13.500.000
3𝐶 = 2𝑌 + 1.500.000
2𝑌 + 1.500.000
𝐶=
3
𝐶 = 0,66𝑌 + 500.000
𝑆 − 𝑆1 𝑌 − 𝑌1
=
𝑆2 − 𝑆1 𝑌2 − 𝑌1
𝑆 − 1.500.000 𝑌 − 6.000.000
=
2.500.000 − 1.500.000 9.000.000 − 6.000.000
𝑆 − 1.500.000 𝑌 − 6.000.000
= (𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑟𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑖 𝑘𝑎𝑙𝑖 1.000.000)
1.000.000 3.000.000
(𝑆 − 1.500.000)(3) = (𝑌 − 6.000.000)(1)
3𝑆 − 4.500.000 = 𝑌 − 6.000.000
3𝑆 = 𝑌 − 6.000.000 + 4.500.000
3𝑆 = 𝑌 − 1.500.000
𝑌 − 1.500.000
𝑆=
3
𝑆 = 0,33𝑌 − 500.000
17
Jadi fungsi tabungan pak andi adalah 𝑆 = 0,33𝑌 − 500.000
Contoh 2
Penyelesaian :
Diketahui:
𝑌1 = 10.000.000
𝑌2 = 12.500.000
𝐶1 = 13.000.000
𝐶2 = 15.000.000
Ditanya :
Jawab :
𝐶 − 𝐶1 𝑌 − 𝑌1
=
𝐶2 − 𝐶1 𝑌2 − 𝑌1
𝐶 − 13.000.000 𝑌 − 10.000.000
=
15.000.000 − 13.000.000 12.500.000 − 10.000.000
𝐶 − 13.000.000 𝑌 − 10.000.000
=
2.000.000 2.500.000
(𝐶 − 13.000.000)(25) = (𝑌 − 10.000.000)(20)
18
25𝐶 = 20𝑌 − 200.000.000 + 325.000.000
20𝑌 + 125.000.000
𝐶=
25
𝐶 = 0,8𝑌 + 5.000.000
𝑌=𝐶
𝑌 = 0,8𝑌 + 5.000.000
𝑌 − 0,8𝑌 = 5.000.000
0,2𝑌 = 5.000.000
5.000.000
𝑌=
0,2
𝑌 = 25.000.000
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Keinginan produsen, seluruh beban pajak ditanggung oleh
konsumen, kenyataannya tidak, berarti ada sebagian pajak yang ditanggung oleh
produsen.
2. Subsidi kebalikan dari pajak, jika pajak akan meningkatkan harga maka subsidi
akan menurunkan harga dan jumlah barang yang ditawarkan juga akan bertambah
menyebabkan harga jual barang menjadi lebih murah, karena biaya produksi
menjadi lebih ringan.
3. Konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat dan negara sangat erat hubungannya
dengan pendapatan masyarakat dan negara. Sisa dari pendapatan yang tidak
dikonsumsi oleh masyarakat akan ditabung, sehingga semakin besar
pendapatan, akan semakin besar pula tabungan. Fungsi konsumsi adalah fungsi
yang menunjukkan hubungan antara konsumsi dengan pendapatan .
4. Dalam fungsi konsumsi, kita juga harus mengenal tingkat pendapatan Break Even
Point atau Break Even Income . Fungsi tabungan yaitu fungsi yang menunjukkan
hubungan antara tabungan dengan pendapatan .
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, setelah membaca dan menganalisis lebih
jauh, maka kami dapat memberikan saran kepada pembaca agar lebih memberikan
perhatiannya untuk mempelajarin ,terutama bagi orang awam yang baru belajar
mendalaminya. Karena dengan mempelajarinya akan membantu dan memudahkan kita
dalam menyelesaikan berbagai masalah kehidupan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Mesra B, S.E, M.M, Dewi Mahrani Rangkuty, S.E, M.Si, dkk. Januari, 2022.
Matematika Bisnis. Bekasi, Jawa Barat : Penerbit Andalan Bintang Ghonim.
21