Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PAJAK FINAL”
“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Administrasi perpajakan”

Dosen Pengampuh:

Vivi Venti Vera Sulila, SE,M.Si

Oleh Kelompok VI :

Moh. Afandi Kohongia

Elvawati Lepi

Nica Gobel

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-nya maka saya dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah yang berjudul Pajak Final. Makalah ini di tulis mempunyai
tujuan untuk sebagai bahan pembelajaran dan sebagai salah satu sumber pengetahuan. Makalah
ini di buat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Administrasi Perpajakan yang di berikan oleh
Ibu Vivi Venti Vera Sulila, SE, M.Si. Dalam penulisan makalah ini penulis minta maaf karena
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam teknis penulisan maupun materi, karena
keterbatasan penulis. Untuk itu kritik dan saran harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Gorontalo, 19 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. Pengertian pajak Final.............................................................................................2


B. Objek Pajak Final dan Traif pajak penghasilan Final..............................................3
C. Batas waktu Lapor dan Bayar Pajak Final...............................................................4
D. Subjek Pajak ...........................................................................................................5

BAB III PENUTUP.............................................................................................................7

A. Kesimpulan..............................................................................................................7
B. Saran........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat tentu harus ada bentuk kerja sama yang
baik antara pemerintah dan masyarakat sekaligus menghasilkan sesuatu yang
menguntungkan antara kedua belah pihak. Pemerintah dapat melaksanakan kewajibannya
sebagai fasilitator dalam melayani publik, dan masyarakat sendiri dapat memperoleh
sesuatu yang diharapkan dari pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah. Adanya
kegiatan pemungutan pajak merupakan salahsatu bentuk kerja sama yang dilakukan
antara pemerintah dengan masyarakat. Sebagai penunjang kegiatan pembangunan,
pemerintah menggunakan pajak yang diberikan olehmasyarakat dan nantinya juga akan
dinikmati oleh masyarakat itu sendiri.Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan
Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara(APBN) dan memiliki peran yang sangat
penting. Dengan adanya penerimaan pajak, pemerintah dapat memperbesar kemampuan
membangu, memperluas ruang gerak pendanaan berbagai macam program kegiatan
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.PPh merupakan pajak yang dikenakan
kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yangditerima atau diperoleh dalam satu
tahun pajak. Maka dari itu pajak penghasilan melekat padasubjeknya dan dikenal dengan
istilah pajak subjektif.Subjek pajak penghasilan atau PPh berarti orang yang harus
membayarkan PPh (PajakPenghasilan), dimana orang tersebut telah terdaftar sebagai
Wajib Pajak atau WP dan telahmemiliki NPWP yaitu Nomor Pokok Wajib Pajak.
Sedangkan objek pajak penghasilan adalah penghasilan atau tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima wajib pajak. Penghasilan itu berasal dari Indonesia
maupun luar Indonesia. Objek pajak digunakan untuk konsumsi atauuntuk menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan. Bentuknya dengan nama atau bentuk apapun.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pajak final?
2. Apa saja objek dari pajak final?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari pajak final.
2. Dapat mengetahui objek dari pajak final.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PAJAK PENGHASILAN FINAL

Pajak Penghasilan Final atau yang juga disebut PPh Pasal 4 ayat (2) pada
dasarnya merupakan pajak yang memiliki skema tarif dan cara perhitungan yang berbeda
dengan pajak penghasilan non-final. PPh Final ini langsung dikenakan dengan tarif dan
dasar pengenaan pajak tertentu atas berbagai jenis penghasilan yang diperoleh WP
selama satu tahun berjalan. Tujuan pemerintah menetapkan PPh Final adalah untuk
meringankan beban WP dalam menunaikan kewajiban perpajakan. Ada dua
pertimbangan yang mendasari keputusan tersebut, yaitu:

• Penyederhanaan pengenaan pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha

• Memudahkan serta mengurangi beban administrasi bagi wajib pajak

Mengingat pungutannya bersifat “langsung”, penghasilan yang dikenai PPh Final lantas
dikecualikan dalam pajak terutang tahunan. Namun terlepas dari hal itu, PPh Final tetap
harus dilaporkan dalam SPT Tahunan. Artinya, perhitungan PPh Final murni hanya
berdasarkan penghasilan bruto dikalikan dengan tarif yang telah ditetapkan. Tidak
diakumulasikan dengan tarif progresif sesuai Undang-Undang PPh Pasal 17, biaya
pengurang, dan tidak dapat dikreditkan di SPT Tahunan. Oleh karena itu, wajib pajak
yang penghasilannya telah dipotong dan menyetor sendiri PPh Final Terutang, dianggap
telah melunasi pajak.

B. OBJEK PAJAK FINAL DAN TARIF PAJAK PENGHASILAN FINAL

Objek pajak penghasilan final adalah jenis penghasilan yang dikenai oleh pajak
penghasilan final atau PPh Final. Tarif PPh Final dari setiap objek pajak berbeda-beda.
Mengacu pada UU nomor 36 Tahun 2008, berikut objek PPh Final beserta tarifnya:
1. Hadiah berupa undian dikenakan tarif sebesar 25%  sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah (PP) No. 132 Tahun 2000.
2. Bunga dari deposito dan jenis-jenis tabungan dikenakan tarif sebesar 20%.
Ketentuan tarif ini diatur dalam PP 131/2000 serta turunannya Keputusan Menteri
Keuangan No. 51/KMK.04/2001.
3. Bunga dari obligasi (surat dan utang negara):

2
 Bunga dari obligasi dengan kupon bagi Wajib Pajak dalam negeri dan Badan
Usaha Tetap (BUT) dikenakan tarif 15%.
 Bunga dari obligasi dengan kupon bagi Wajib Pajak luar negeri non BUT
seusai Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dikenakan tarif 20%.

4. Bunga simpanan dari tabungan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota
masing-masing dikenakan tarif 10 %, sebagaimana diatur dalam PP No. 15 Tahun
2009.
5. Dividen yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri dikenakan
tarif 10% sebagaimana telah diatur dalam Pasal 17 ayat 2C.
6. Peredaran bruto (omzet penjualan) sebuah usaha di bawah Rp4,8 miliar dalam
satu tahun pajak yang awalnya dikenakan tarif 1% menurut PP No. 46 Tahun
2013, diturunkan menjadi 0,5% melalui PP Nomor 23 Tahun 2018.
7. Transaksi saham dan sekuritas lainnya, termasuk transaksi penjualan saham atau
pengalihan penyertaan modal pada perusahaan mitra atau pasangannya yang
diterima oleh perusahaan modal ventura atau usaha dikenakan tarif 0,1%
sebagaimana tercantum dalam PP No. 14 Tahun 1997.
8. Transaksi penjualan saham pendiri dan saham bukan pendiri dikenakan tarif
masing-masing 0,5% dan 0,1%. Ketentuan ini seperti yang tercantum dalam PP
No. 14 Tahun 1997.
9. Transaksi derivatif berjangka panjang yang telah diperdagangkan di bursa efek
dikenakan tarif 2,5% sebagaimana telah diatur PP No. 17 Tahun 2009.
10. Transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan termasuk usaha real
estate dikenakan tarif 5% seperti tercantum dalam PP No.71 Tahun 2008.
11. Usaha jasa konstruksi dikenakan tarif 2-6%. Hal ini dijelaskan dalam PP No. 51
Tahun 2008 serta turunannya PP No. 40 Tahun 2009.
12. Wajib Pajak yang melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
dikenakan tarif 5%.
13. Persewaan atas tanah dan bangunan dikenakan tarif 10%  sebagaimana diatur PP
No. 29 Tahun 1996 dan juga turunannya PP No. 5 Tahun 2002.

3
14. Pengalihan Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana oleh Wajib Pajak
yang usaha pokoknya melakukan Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
dikenakan tarif 1%.

Merujuk pada ketentuan PPh Final, maka objek pajaknya meliputi:

 Bunga Deposito
 Tabungan
 Bunga Obligasi
 Surat Utang Negara(SUN)
 Bunga Simpanan
 Hadiah Undian
 Transaksi Saham
 Transaksi Derivatifyang diperdagangkan di bursa
 Transaksi Penjualan Saham
 Pengalihan Penyertaan Modal
 Transaksi Pengalihan Harta
 Usaha Jasa Konstruksi
 Usaha Real Estate
 Persewaan Tanah atau Bangunan
 Penghasilan Tertentulainnya

C. BATAS WAKTU LAPOR DAN BAYAR PAJAK FINAL

Masing-masing jenis pajak penghasilan harus dilaporkan dan dibayarkan sebelum


tenggat waktu yang telah ditentukan pemerintah. Berikut ketentuan pembayaran dan
pelaporan pajak penghasilan final:

 PPh atas omzet penjualan (peredaran bruto) usaha harus dibayarkan setiap tanggal
15 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir. Apabila telah melakukan
validasi NTPN, wajib pajak tidak perlu melaporkannya, namun cukup

4
melampirkan laporan PPh Final 0,5% pada pelaporan SPT Tahunan badan atau
pribadi (SPT 1770).

 PPh atas hadiah undian harus dibayarkan pada tanggal 10 bulan berikutnya
setelah saat terutangnya pajak dan harus dilaporkan 20 hari setelah masa pajak
berakhir.

 PPh atas transaksi penjualan saham harus dibayarkan pada tanggal 20 bulan
berikutnya setelah bulan dilakukannya transaksi penjualan saham. Sementaranya
pelaporannya adalah tanggal 25 bulan berikutnya setelah bulan dilakukannya
transaksi penjualan saham.

 PPh atas bunga deposito atau tabungan, diskonto, SBI dan lain sebagainya harus
dibayarkan pada tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan saat terutangnya pajak
dan dilaporkan 20 hari setelah masa pajak berakhir.

 PPh atas jasa konstruksi harus dibayarkan pada tanggal 10 (bagi pemotong pajak)
atau tanggal 15 (bagi WP jasa konstruksi) dari bulan berikutnya setelah masa
pajak berakhir dan dilaporkan 20 hari setelah masa pajak berakhir.

 PPh atas persewaan tanah dan/atau bangunan harus dibayarkan pada tanggal 10
(bagi pemotong pajak) atau tanggal 15 (bagi WP pengusaha persewaan) dari
bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir dan dilaporkan 20 hari setelah masa
pajak berakhir.

Itulah batas waktu pelaporan dan pembayaran masing-masing jenis pajak penghasilan.
Sebaiknya, Anda melaporkan dan membayarkan pajak penghasilan tepat waktu agar tidak
terkena sanksi.

Undang-undang yang mengatur PPh Final

Berdasarkan Pasal 4 ayat (2) Undang-undang Pajak Penghasilan, Undang-undang


memberikan mandat kepada Pemerintah untuk mengenakan PPh final atas penghasilan-
penghasilan tertentu. Berdasarkan ketentuan ini Pemerintah mengeluarkan Peraturan

5
Pemerintah untuk mengenakan PPh final atas penghasilan tertentu dengan pertimbangan
kesederhanaan, kemudahan, serta pengawasan. Pengenaan PPh Final sebagian berasal
dari ketentuan Pasal 4 ayat (2) ini. Namun demikian, ada juga pengenaan PPh final
berdasarkan Pasal lain yaitu Pasal 15, Pasal 19, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23 dan Pasal 26
Undang-undang PPh. Dengan demikian maka penghasilan yang telah dikenakan Pajak
Penghasilan Final (PPh final) ini tidak akan dihitung lagi Pajak Penghasilannya pada SPT
Tahunan dengan penghasilan lain yang non final untuk dikenakan tarif progresssif (pasal
17 UU PPh). Namun atas pelunasan pemotongan atau pembayaran PPh final tersebut juga
bukan merupakan kredit pajak pada SPT Tahunan.

D. SUBJEK PAJAK
a. Subjek Pajak Penghasilan Final
Yang menjadi subjek Pajak Penghasilan Final adalah :
1. orang pribadi;
2. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak;
3. badan; adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang
meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan
usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam
bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,
perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau
organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak
investasi kolektif dan bentuk usaha tetap
4. bentuk usaha tetap. adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang
pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada
di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan
yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia, yang dapat berupa:
a. tempat kedudukan manajemen;
b. cabang perusahaan;

6
c. kantor perwakilan;
d. gedung kantor;
e. pabrik;
f. bengkel;
g. gudang;
h. ruang untuk promosi dan penjualan;
i. pertambangan dan penggalian sumber alam;
j. wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi;
k. perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan,atau kehutanan;
l. proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan;
m. pemberian jasa dalam bentuk apa pun oleh pegawai atau orang lain,
sepanjang dilakukan lebih dari 60 hari dalam jangka waktu 12 bulan;
n. orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak
bebas;
o. agen atau pegawai dari perusahan asuransi yang tidak didirikan dan
tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang menerima premi asuransi
atau menanggung risiko di Indonesia; dan
p. komputer, agen elektronik, atau peralatan otomatis yang dimiliki,
disewa, atau digunakan oleh penyelenggara transaksi elektronik untuk
menjalankan kegiatan usaha melalui internet.

b. Subjek Pajak Dalam Negeri


1. Subjek Pajak dalam negeri adalah:
a) orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang
pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu
tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk
bertempat tinggal di Indonesia; Kewajiban pajak subjektif
orang pribadi dimulai pada saat orang pribadi tersebut
dilahirkan, berada, atau berniat untuk bertempat tinggal di

7
Indonesia dan berakhir pada saat meninggal dunia atau
meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya.
b) badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia,
kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi
kriteria:
1. pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
2. pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah;
3. penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah; dan
4. pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional
negara; Kewajiban pajak subyektif badan dimulai pada saat
badan tersebut didirikan atau bertempat kedudukan di
Indonesia dan berakhir pada saat dibubarkan atau tidak lagi
bertempat kedudukan di Indonesia.
c) warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan
menggantikan yang berhak. Kewajiban pajak subyektif warisan
yang belum terbagi dimulai pada saat timbulnya warisan yang
belum terbagi tersebut dan berakhir pada saat warisan tersebut
selesai dibagi.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pajak Penghasilan (PPh) Final merupakan salah satu jenis pajak yang dikenakan
dengan tarif dasar pengenaan pajak (DPP) tertentu. Yang mana berbeda dengan skema
pajak secara umum atas suatu penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam
sepanjang tahun pajak berjalan. Jadi, bisa dikatakan jika PPh Final merupakan pajak
yang tidak diikutsertakan lagi dalam penghitungan PPh Terutang tahunan. Hal ini
berarti bahwa suatu PPh yang sudah bersifat final, maka tidak dapat untuk dikreditkan
dengan PPh Terutang.

B. SARAN
Kami sebagai penulis,menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.
Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang
dapat di pertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran tentang pembahasan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://flazztax.com/2021/07/17/apa-itu-pajak-penghasilan-final-pph-final/ - :~:text=Pajak
%20Penghasilan%20(PPh)%20Final%20merupakan,pengenaan%20pajak%20(DPP)
%20tertentu.&text=Dimana%20PPh%20final%20ini%20tidak,final%20untuk%20dikenai%20tarif
%20progresif

https://konsultanku.co.id/blog/penjelasan-lengkap-pajak-penghasilan-final-pph-pasal-4-ayat-2-definisi-
tarif-waktu-pelaporan-pajak

10

Anda mungkin juga menyukai