Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MATEMATIKA BISNIS

Disusun oleh :
Lia Apriyani
20031028
1F EKSTENSI
DIII AKUNTANSI
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kepada ALLAH SWT, atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai yang membahas tentang:
Teori “Permintaan dan Penawaran, Pajak dan Subsidi, Biaya, Penerimaan dan
Anggaran, Laba dan Rugi Dalam Pasar, Pendapatan Nasional”.

Dengan tersusunnya makalah ini saya mengucapkan banyak terima kasih


kepada Bapak selaku dosen mata kuliah Matematika Bisnis telah membimbing
saya dengan baik. Saya sebagai Mahasiswa menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun guna perbaikan di kemudian hari.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan bagi pembaca yang lainnya.

Tegal, 23 September 2020

Lia Apriyani
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

1.1 Latar Belakang .......................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................
1.3 Tujuan Makalah .....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................

2.1 Teori Permintaan Dan Penawaran ..........................................................

2.2 Pajak Dan Subsidi ..................................................................................

2.3 Biaya, Penerimaan Dan Anggaran ..........................................................

2.4 Laba Dan Rugi Dalam Pasar ..................................................................

2.5 Pendapatan Nasional ..............................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Matematika sebagai alat untuk analisis dalam berbagai bidang cabang disiplin
ilmu, mempunyai peranan sangat menonjol sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Dalam mempelajari teori ekonomi ilmu-ilmu sosial, matematika
semakin banyak digunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan ataupun
perencanaan.
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang aplikasinya sangat mempengaruhi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan matematika selalu
dibutuhkan, tidak hanya dibidang matematika saja, tetapi juga mempengaruhi
cabang ilmu lainnya. Selain itu, banyak fenomena yang selalu kita jumpai dan itu
menerapkan prinsip-prinsip matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Agar perubahan perilaku itu memberikan hasil sesuai dengan tujuan pembelajaran
matematika maka dituntut keaktifan Mahasiswa dalam belajar. Mahasiswa harus
menyenangi matematika karena matematika memberikan mereka tantangan dalam
proses pengerjaannya. Seharusnya mahasiswa penuh semangat, kreatif, gigih, dan
antusias dalam belajar matematika.
Kenyataan yang ada di lapangan belum menunjukkan pembelajaran matematika di
sekolah maupun di Universitas belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini
terlihat dari berbagai aktivitas-aktivitas lain yang dilakukan mahasiswa dalam
proses belajar-mengajar. Bagi siswa maupun Mahasiswa matematika hanyalah
pelajaran yang terdiri dari sekelumit angka-angka, serta tidak tahu untuk apa
sebenarnya mereka mempelajari dan memecahkan persoalan matematika tersebut.
Hal ini disebabkan siswa tidak memahami konsep dengan baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Teori permintaan dan penawaran
 Hokum permintaan dan penawaran
 Pajak dan subsidi
 Biaya, penerimaan dan anggaran
 Laba dan rugi
 Pendapatan nasional
1.3 TUJUAN MAKALAH
 Untuk mengetahui teori permintaan dan penawaran
 Untuk mengetahui pajak dan subsidi
 Untuk mengetahui biaya, penerimaan dan anggaran
 Untuk mengetahui laba dan rugi dalam pasar
 Untuk mengetahui pendapatan nasional dan tiga pendekatan
pendapatan nasional
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Permintaan Dan Penawaran
Pengertian Permintaan Dan Penawaran
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin atau mampu dibeli oleh
konsumen, pada tingkat harga dan waktu tertentu. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi permintaan tersebut, yaitu:

 Harga barang itu sendiri


 Harga barang lain yang berkaitan
 Tingkat pendapatan
 Selera konsumen
 Perkiraan.

Sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia yang dapat
dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga dan pada waktu tertentu.
Penawaran ada beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran yaitu:

 Harga barang itu sendiri


 Harga sumber produksi
 Tingkat produksi
 Perkiraan.

Dalam ilmu ekonomi teori permintaan dan penawaran adalah penggambaran atas
hubungan-hubungan di pasar, antara calon pembeli dan penjual suatu barang.
Model permintaan dan penawaran digunakan untuk menentukan harga dan
kuantitas barang yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan
analisis ekonomi micro terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual.

Hukum Permintaan Dan Penawaran


Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit
jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang,
maka makin banyak jumlah barang yang diminta. Adanya kenaikan permintaan
menyebabkan kenaikan harga pada harga ekuilibrium maupun kuantitas
ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunan harga
ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.

Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang, makin banyak
jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual, dan sebaliknya makin rendah harga
suatu barang, maka makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Kenaikan harga
penawaran akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium dan menyebabkan
kenaikan kuantitas ekuilibrium. Penurunan penawaran menyebabkan kenaikan
harga ekuilibrium dan menyebabkan penurunan kuantitas ekuilibrium.

2.2 Pajak Dan Subsidi


1. Pajak
Pajak merupakan iuran wajib yang harus dibayar oleh wajib pajak (baik orang
atau badan hokum) secara langsung. Pajak dipungut oleh pemerintah tersebut dapat
bersifat pajak langsung dan tidak langsung. Pajak langsung artinya bahwa pajak
tersebut ditarik secara langsung dari wajib pajak yaitu antara lain adalah pajak
penghasilan, pajak perseroan, dan pajak kekayaan. Sedangkan pajak tidak langsung
merupakan pajak yang ditarik dari wajib pajak secara tidak langsung seperti pajak
penjualan, pajak tontonan, pajak penambahan nilai, dan sebagainya.

System perpajakan yang dikenakan pemerintah terhadap suatu barang


dibedakan menjadi dua macam, yaitu pajak tetap (lump-sum tax) dan pajak
proposional (proportional tax). System perpajakan yang tetap adalah pemerintah
mengenakan pajak sebesar tertentu atas satu unit barang tanpa menghiraukan
tingkat harga jual barang tersebut, sedangkan system perpajakan yang proposional
adalah pemerintah mengenakan pajak atas suatu barang dasar persentase tertentu
terhadap harga jual barang tersebut.

Pajak yang dikenakan oleh pemerintahan terhadap suatu barang dan akan
mempengaruhi sisi penawaran dari barang tersebut dan tidak mempengaruhi sisi
permintaannya. Dengan demikian apabila suatu barang terkena pajak, maka akan
mengubah kesediaan produsen dalam menawarkan barang. Suatu barang yang
terkena pajak tetap akan mengakibatkan pergeseran ke kiri atas dari kurva
penawaran dalam arah yang sejajar, sedangkan suatu barang yang terkena pajak
proporsional akan mengakibatkan berputarnya kurva penawaran ke kiri atas.

2. Subsidi
Berbeda dengan pajak yang merupakan iuran wajib masyarakat (produsen)
terhadap pemerintah, maka subsidi merupakan bantuan yang diberikan oleh
pemerintah kepada masyarakat (dalam hal produsen) terhadap produk yang
dihasilkan atau di tawarkannya. Subsidi merupakan kebalikan dari pajak dan
menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih murah karena biaya
produksi menjadi lebih ringan. Subsidi yang diberikan atas produksi atau penjualan
sesuatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah.
Dengan adanya sebsidi, produsen merasa ongkos produksinya menjadi lebih kecil
sehinggaia ia bersedia menjual lebih murah, akibatnya harga keseimbangan yang
tercipta dipasar lebih rendah dari pada harga keseimbangan menjadi lebih banyak.

Bagian subsidi yang dinikmati oleh konsumen, subsidi produksi yang diberikan
oleh pemerintah menyebabkan ongkos produksi yang dikeluarkan oleh produsen
menjadi lebih sedikit dari pada ongkos sesungguhnya menghasilkan barang-barang
tersebut. Perbedaan antara ongkos produksi nyata dan ongkos produksi yang
dikeluarkan merupakan bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen. Karena
ongkos produksi yang dikeluarkan oleh produksi lebih kecil, ia bersedia
menawarkan harga jual yang lebih rendah, sehingga sebagian dari subsidi tadi
dinikmati pula oleh konsumen.

2.3 Biaya, Penerimaan Dan Anggaran


1. Biaya
Pengertian Biaya
Biaya adalah harga pokok atau bagian yang telah dimanfaatkan atau
dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan. Dalam akuntansi yang dimaksud biaya
adalah aliran sumberdaya yang dihitung dalam suatu moneter yang dikeluarkan
untuk membeli atau membayar persediaan, jasa, tenaga kerja, produk, peralatan,
dan barang lainnya yang di gunakan untuk keperluan bisnis atau kepentingan
lainnya.

Fungsi Biaya
Biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam operasi
bisnisnya terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya variable (variable cost).

Rumus : C = g(Q) = FC + VC = k + vQ

Biaya tetap (Fixed Cost) sifat biaya tetap adalah tidak tergantung pada jumlah
barang yang dihasilkan. Berapa unit pun barang yang dihasilkan, jumlah biaya
tetap dalam jangka pendek senantiasa tidak berubah.

Rumus : FC = k

Biaya variable (Variable Cost) tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan.
Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan semakin besar pula biaya
variabelnya.

Rumus : VC = f (Q) = vQ

Keterangan :

FC : biaya tetap
VC : biaya variable
C : biaya total
K : konstanta
V : lereng kurva VC dan kurva C

2. Penerimaan
Pengertian Penerimaan
Jadi pengertian penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh
perusahaan atas penjualan produk yang dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi
penerimaan diistilahkan revenue. Proses produksi yang dilakukan oleh seorang
produsen akan menghasilkan sejumlah barang, atau produk. Produk inilah yang
merupakan jumlah barang yang akan dijual dan hasilnya merupakan jumlah
penerimaan bagi seorang produsen.

Fungsi Penerimaan
Penerimaan sebuah perusahaan dari hasil penjualan barang merupakan fungsi
dari jumlah barang yang terjual atau dihasilkan. Semakin banyak barang yang
diproduksi dan terjual semakin besar pula penerimaannya. Penerimaan total (total
revenue) adalah hasil kali jumlah barang yang terjual dengan harga jual per unit
barang tersebut. Secara matematik, penerimaan merupakan fungsi jumlah barang
kurvanya berupa garis lurus berlereng positif dan bermula dari titik pangkal.

Rumus : R = Q x P = f (Q)

Dalam menganalisis penerimaan selalu dianggap bahwa perusahaan senantiasa


berhasil menjual setiap barang yang dihasilkannya, dengan demikian Q dalam R =
f (Q) bukan saja melambangkan jumlah barang dihasilkan tetapi juga
melambangkan jumlah barang yang terjual.

3. Anggaran
Pengertian Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk
angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi semua aktivitas
perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu dimasa yang akan datang.

Oleh sebab itu rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter,
maka anggaran seringkali disebut juga rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan
kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan
dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga bisa diukur pencapaian efisiensi
dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.

Jenis-jenis Anggaran
1. Anggaran Penjualan
Anggaran jenis ini mengenai segala rencana penjualan selama periode yang di
tentukan, yang akan dinyatakan dengan satuan uang dan juga kuantitas penjualan.
Anggaran jenis ini bisa di susun berdasarkan proyeksi penjualan yang akan
diberikan oleh perusahaan. Anggaran perusahaan merupakan suatu anggaran yang
bisa menjelaskan secara terperinci mengenai penjualan perusahaan dimasa yang
akan datang.
2. Anggaran Produksi
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai segala rencana unit yang akan di
produksi selama periode anggaran. Dalam taksiran produksi ini ditentukan
berdasarkan rencana dari penjualan atau persediaan yang sudah di rencanakan.
Anggaran ini adalah dasar dari biaya produksi, biaya tenaga kerja, biaya bahan
baku, dan biaya pabrik.
3. Anggaran Biaya Bahan Baku
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai segala macam taksiran mengenai
bahan baku yang diperlukan di dalam proses produksi dengan menyatakan suatu
kuantitas bahan baku dan satuan uang. Dari anggaran ini akan bisa diketahiu
pembelian bahan baku yang akan dipakai sebagai dasar dari penyusunan anggaran
kas dan laba rugi.
4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Anggaran jenis ini mengenai suatu taksiran tentang biaya tenaga kerja selama
beberapa periode anggaran yang akan di pakai menjadi dasar dari penyusunan
anggaran kas dan juga laba rugi. Pada umumnya penyusunan ini adalah
suatu perhitungan biaya kerja yang di kenal dengan dua macam perhitungan seperti
upah per unit dan upah perjam.
5. Anggaran Overhead Pabrik
Jenis anggaran yang satu ini yaitu merngenai biaya overhead pabrik selama
beberapa periode anggaran yang di pakai dalam penyusunan anggaran kas dan
labarugi.
6. Anggaran Persediaan
Jenis Anggaran yang satu ini yaitu mengenai persediaan yang di punyai perusahaan
di dalam suatu periode tentu denga perencanaan terperinci dan jelas.
7. Anggaran Biaya Produksi
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai biaya pemasaran dan anggaran biaya
administrasi yang umum tentang taksiran biaya pemasan, biaya administrasi dan
juga biaya umum.
8. Anggaran Program
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai anggaran operasi yang berdasar segala
program utama perusahaan yang berjenis atau keluarga produk seperti program
penelitian serta pengembangan.
9. Anggaran Pertanggung Jawaban
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai anggaran operasi yang disusun
berdasarkan kepada pusat tanggung jawab yang terdapat di sautu perusahaan.
10. Anggaran Pengeluaran Modal
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai anggaran perencanaan perubahan
aktiva tetap suatu perusahaan selama periode tertentu anggaran.
11. Anggaran Kas
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai sumber dan penggunaan kas di dalam
periode tertentu. Anggaran ini tersusun dari berbagai anggaran operasi dan juga
pengeluaran modal dengan dasar penyusunan anggaran neraca.
12. Anggaran Rugi-Laba
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai laba rugi yang di dapat perusahaan
selama periode yang di tentukan. Anggaran ini di pakai untuk dasar penyusunan
neraca.
13. Anggaran Neraca
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai suatu rencana tentang posisi keuangan
seperti aktiva, modal, dan juga utang yang di punyai oleh perusahaan dari awal
hingga akhir periode.
14. Anggaran Perubahan Posisi Keuangan
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai rencana perubahan aktiva, utang, dan
modal perusahaan selama periode yang di tetapkan.

2.4 Laporan Laba dan Rugi Dalam Pasar


1. Pengertian Laporan Laba Dan Rugi
Laporan laba rugi (income statement) adalah laporan keuSangan yang
melaporkan kinerja keuangan perusahaan dalam periode waktu tertentu. Laporan
laba rugi meringkas jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan selama
beroperasi serta keuntungan yang diperoleh perusahaan selama menjalankan usaha.
Laporan laba rugi merupakan bagian laporan yang penting dari sebuah perusahaan
karena dari laporan ini terlihat pendapatan bersih perusahaan yang dapat dinilai
bersama apakah perusahaan meraih keuntungan selama beroperasi atau justru
merugi.
2. Fungsi Laporan Laba Dan Rugi
 Menyajikan informasi kepada pengguna informasi keuangan perusahaan
mengenai keuntungan atau kerugian yang dihasilkan perusahaan saat beroprasi
dalam periode waktu tertentu (periode sesuai dengan pelaporan).
 Memperlihatkan tren perusahaan selama kelompok waktu tertentu dengan
membandingkan income statement perusahaan dari tahun ke tahun dapat terlihat
apakah perusahaan memiliki tren positif (perusahaan memperoleh keuntungan)
atau tren negative (perusahaan mengalami kerugian) selama menjalankan
usahanya.
 Membantu pengusaha menganalisis dari mana keuntungan paling besar
dihasilkan dan pengeluaran dari segi apa yang paling banyak memakan biaya
sebab laporan laba rugi perusahaan berisi beberapa subtotal revenues maupun
expenses perusahaan selama menjalankan usahanya.
 Menjadi alat bantu untuk mengukur dan menganalisa perkembangan
perusahaan.
 Menjadi patokan bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya apabila
ingin meningkatkan keuntungan yang didapat.
 Menjadi alat bantu dalam menganalisa strategi perusahaan, apakah strategi yang
selama ini telah diterapkan perusahaan sudah sesuai dan menghasilkan
pendapatan sesuai yang diharapkan atau tidak sesuai dan perlu penggantian
strategi demi terpenuhinya tujuan perusahaan.
 Sebagai cerminan profil perusahaan bagi calon investor maupun kreditur yang
akan melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan.
 Menjadi alat bantu untuk evaluasi kinerja perusahaan.
3. Bentuk Laporan Laba Dan Rugi
Laporan Laba Rugi Single Step
Pernyataan single step atau langkah tunggal hanya menunjukkan satu
kategori pendapatan dan satu kategori pengeluaran. Format ini kurang bermanfaat
bagi pengguna eksternal karena mereka tidak dapat menghitung rasio efisiensi dan
profitabilitas dengan lingkup data yang terbatas. Laporan ini bersifat sederhana,
tidak berisi detail perputaran keuangan yang terjadi pada perusahaan tersebut dan
biasanya dipakai oleh perusahaan rintisan atau UKM.
Laporan Laba Rugi Multiple Step
Pada laporan Multiple step atau multi-langkah, akuntan harus memisahkan
akun biaya ke dalam akun lain yang lebih relevan, lebih mendetail dan dapat
digunakan berdasarkan fungsinya. Beban pokok penjualan, biaya operasi dan non-
operasional dipisahkan dan digunakan untuk menghitung laba kotor, laba operasi,
dan laba bersih. Laporan keuangan jenis ini biasanya sudah berdasarkan standar
yang digunakan untuk pelaporan keuangan perusahaan besar atau perusahaan yang
memiliki banyak pemangku kepentingan, seperti kreditor dan investor.

2.5 Pendapatan Nasional


Pendapatan nasional adalah jumlah rata-rata pendapatan yang diterima
seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di satu negara. Pendapatan tersebut dihitung
selama satu periode atau satu tahun. Tidak hanya warga negara yang bekerja,
jumlah pengangguran pun ikut dihitung.
Pendapatan nasional juga merupakan salah satu indikator pengukur tingkat
pembangunan dan perkembangan kesejahteraan suatu negara. Arah, tujuan, dan
struktur perekonomian negara dapat ditinjau dari pendapatan nasionalnya.
Menghitung jumlah ini adalah salah satu cara untuk mengevaluasi ekonomi negara.
Dengan pendapatan nasional, pemerintah dapat menilai kinerja sumber daya
manusianya dan mengukur produktivitas negara.
Terdapat tiga cara untuk mengetahui nilai pendapatan nasional, yaitu :

1. Metode Pendekatan Produksi


Produksi adalah kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added). Dalam
menghitung penghasilan nasional menggunakan pendekatan produksi, hanya
diperlukan perhitungan nilai tambah di setiap sektor produksi. Nilai tambah
dijumlahkan dari seluruh sektor selama satu periode. Nilai tambah di sini merujuk
kepada selisih antara nilai produksi (nilai output) dengan nilai biaya antara (nilai
input), yaitu bahan yang terlibat dalam proses produksi, termasuk bahan baku dan
bahan penolong.
Rumus pendapatan dengan pendekatan produksi adalah sebagai berikut:

Y = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + …. (Pn x Qn)


Y= Pendapatan nasional
P1= Harga barang ke-1
Q1= Jenis barang ke-1
Pn= Harga barang ke-n
Qn= Jenis barang ke-n
2. Metode Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pendapatan menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi
yang menyumbang terhadap proses produksi. Semua pendapatan yang diterima
pemilik faktor produksi selama satu periode dijumlahkan untuk menjadi
pendapatan nasional. Faktor produksi tersebut mencakup tenaga kerja, modal,
tanah, dan keahlian/kewirausahaan. Masing-masing faktor produksi akan
menghasilkan pendapatan yang berbeda. Contohnya adalah tenaga kerja mendapat
gaji/upah, pemilik modal mendapat bunga, pemilik tanah mendapat sewa, dan
wirausaha memperoleh laba.
Rumus penghitungan pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:

Y= r + w + I + p
Y= Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari laba perusahaan atau usaha perorangan.

3. Metode Pendekatan Pengeluaran


Pendekatan ini dilakukan dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran di berbagai
sektor ekonomi, termasuk rumah tangga, pemerintah, perusahaan, hingga
masyarakat luar negeri dalam satu periode waktu tertentu. Jenis pengeluaran dari
masing-masing pelaku ekonomi bermacam-macam, seperti pengeluaran konsumsi,
pengeluaran investasi, pengeluaran pemerintah, dan pengeluaran ekspor serta
impor. Dari situ, kita mendapat rumus pendekatan pengeluaran sebagai berikut.

Y = C + I + G + (X-M)
Y = Pendapatan nasional
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin atau mampu dibeli
oleh konsumen, pada tingkat harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran
adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia yang dapat dijual oleh penjual pada
berbagai tingkat harga dan pada waktu tertentu.
Pajak merupakan iuran wajib yang harus dibayar oleh wajib pajak (baik
orang atau badan hokum) secara langsung. Sedangkan subsidi adalah bantuan yang
diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat (dalam hal produsen) terhadap
produk yang dihasilkan atau di tawarkannya.
Biaya adalah harga pokok atau bagian yang telah dimanfaatkan atau
dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan. Fungsi biaya ada 3 yaitu biaya total,
biaya tetap, biaya variable. Berikut rumusnya:
Rumus biaya total : C = g(Q) = FC + VC = k + vQ
Rumus biaya tetap : FC = k
Rumus biaya variable : VC = f (Q) = vQ
Penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan atas
penjualan produk yang dihasilkan. Rumus fungsi penerimaan :
R = Q x P = f (Q)
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk
angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi semua aktivitas
perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu dimasa yang akan datang.
Laporan laba rugi (income statement) adalah laporan keuSangan yang
melaporkan kinerja keuangan perusahaan dalam periode waktu tertentu.
Pendekatan produksi ada 3 yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan,
pendekatan pengeluaran.
DAFTAR PUSTAKA
 Wikipedia
 http://armedicimol.blogspot.com/2016/07/makalah-matematika-fungsi-
biaya.html
 https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/pengertian-definisi-
manfaat-tujuan-anggaran
 Brainly.co.id
 www.gurupendidikan.co.id
 https://www.beecloud.id/pengertian-fungsi-dan-contoh-laporan-laba-rugi-
akuntansi/
 https://accurate.id/akuntansi/laporan-laba-rugi/
 https://www.gurupendidikan.co.id/pendapatan-nasional/
 https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/3-pendekatan-dalam-
menghitung-pendapatan-nasional-2072/
 https://www.academia.edu/9534141/Pajak_dan_Subsidi_Fungsi_Linear_

Anda mungkin juga menyukai