Anda di halaman 1dari 1

Keluargaku Penyemangatku

Aku adalah bukan aku jika tanpa kasih sayang kedua orangtua ku.Mereka sangat
berpengaruh besar dalam setiap proses dalam hidupku.Aku adalah putri ke 2 mereka yang
sekarang sudah menjadi mahasiswa Baru yang di terima di Universitas Luar Provinsi
tepatnya di Universitas Sriwijaya Sumatera Selatan.Semakin aku tumbuh dewasa,aku mulai
menyadari bahwa waktu bersama mama dan ayah semakin sedikit.Biasanya bagi seorang
anak perempuan yang sedang kuliah jauh dari kedua orangtuanya.Akan sering merasa rindu
sekali dengan mama.
Mama adalah sosok wanita kuat yang selalu menjadi inspirasiku,Ia ialah perempuan
mulia yang tidak pernah mengeluh.Mama yang mempunyai ikatan rasa batin terhadap
anaknya apa yang anaknya rasakan..Mama yang selalu mengurusku dan membantu dalam hal
apapun namun,sekarang aku harus benar-benar berubah menjadi manusia dewasa dan mandiri
yang harus mempunyai mental yang kuat serta melakuakan apapun harus sendiri.
Aku selalu meluangkan waktu untuk menelpon kedua orangtuaku melalui telepon.Dan
tidak lupa bercanda tawa dengan mama,adik sera kakak ku yang kini telah bekeluarga,tidak
lupa menanyakan kabar mama dan keluarga dirumah,membicarakan apa yang sedang terjafi
dirumah dan menanyakan apa yang mama masak setiap hari.Mama yang selalu memberi
semangat dan selalu menasehati agar selalu hati-hati dan menjaga diri baik-baik.Lalu
bagaimana dengan Ayah?
Ayah…
Ayah adalah sosok lelaki terhebat dari pada laki-laki lainnya yang pernah aku
kenal.Beliau sosok yang pekerja keras,penyabar,bertanggung jawab serta rela melakukan apa
saja demi anak perempuan dan keluarganya.Ayah ialah orang yang selalu ada dibelakangku
yang menjadi penyemangat dan mendukung apapun yang menjadi pilihanku. Mereka yang
selalu bersikeras kepadaku agar aku harus kuat dan tabah serta tidak usah khawatir soal
biaya,Ayah yang bekerja keras demi anaknya kuliah.
Sebelum berkuliah dikampusku saat ini,Ayah yang selalu mengantarku kesana-kemari
untuk mengikuti tes seleksi masuk perguruan tinggi,yang akhirnya takdir menghantarkan aku
untuk berkuliah dikampusku yang sekarang.Ayah yang selalu ada saat aku harus pulang larut
malam saat membuat tugas selama masa aku masih sekolah.
Kini aku melangkah lebih jauh meninngalkan keluargaku untuk melanjutkan
pendidikanku.Aku mengetahui bahwa untuk memasuki dunia kampus membutuhkan biaya
yang tidak sedikit .Aku tidak bisa duduk bersenang-senang dibangku kuliah tanpa perjuangan
keras dari ayahku dan doa dari ibuku.Diperantauan aku merasakan kesepian,kesendirian dan
kerinduan saat jauh dari orangtua,para perantauan menyimpan permasalahan dan kerinduan
mereka sendiri tanpa harus bicara langsung kepada orangtuaku.Namun Ketika aku merasa
lelah,ku ingat bahwa jauh kebih lelah kalian menguliahkanku.
Terimakasih untuk setiap nasihat yang dari dulu tak bosan kalian berikan.Kini setelah
aku jauh,baru kurasakan betapa nasihat yang dulu kalian berikan sangat berarti bagiku yang
sekarang menjadi anak rantau dikota orang.Terkadang dalam kesepian aku tersenyum dan
berpikir bahwa aku merasa beruntung,aku tersenyum dan berpikir bahwa semua terjadi juga
berkat doa kalian.Setiap rindu ini meluap,ingin rasanya aku pulang kerumah.memeluk kalian
hangat dan menyatakan betapa sayangnya aku pada kalian,namun sekarang aku lebih sering
menyampaikan dengan doa.Inilah caraku menyayangi kalian.Semoga Panjang umur sampai
kelak aku bisa membanggakan kalian dan bisa menjadi orang yang berhasil.

Anda mungkin juga menyukai