NPM ; C1C021016
MATKUL ; Tata Kelola dan Etika
Berikut adalah table perbandingan Praktik CG antara perusahaan US, EU, dan Indonesia
Aspek US EU Indonesia
Keterbukaan Lebih terbuka Lebih terbuka Kurang terbuka
Struktur Perusahaan Lebih terpusat Lebih terpusat Kurang terbuka
Pengawasan Regulasi Ketat Regulasi Ketat Pengawasan Kurang
efektif
Partisipasi pemegang Pemegang sahan Pemegang sahan Pertisipasi pemegang
sahan lebih berkuasa lebih berkuasa saham kurang
CG atau Corporate Governance mengacu pada cara perusahaan dikelola dan diatur agar
memenuhi standar etika, transparansi, dan akuntabilitas yang tinggi. Perusahaan-perusahaan di
berbagai negara dapat memiliki perbedaan dalam praktik CG, dan perbandingannya antara
perusahaan US, EU, dan Indonesia dapat dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut:
Keterbukaan: Perusahaan-perusahaan di US dan EU cenderung lebih terbuka dalam
mengungkapkan informasi keuangan dan operasional mereka dibandingkan dengan
perusahaan-perusahaan di Indonesia. Di Amerika Serikat, Securities and Exchange
Commission (SEC) memiliki persyaratan pengungkapan yang ketat untuk perusahaan-
perusahaan publik, sementara di UE, perusahaan-perusahaan diwajibkan untuk mengikuti
standar pelaporan keuangan yang ketat. Di Indonesia, masih banyak perusahaan yang tidak
memenuhi persyaratan pengungkapan yang sesuai.
Struktur perusahaan: Perusahaan-perusahaan di US dan EU cenderung memiliki struktur
perusahaan yang lebih terpusat dan dikelola secara profesional, dengan pemegang saham
dan dewan direksi yang kuat. Di Indonesia, struktur perusahaan masih sangat dipengaruhi
oleh keluarga atau individu tertentu, dan kurangnya pemegang saham institusional yang
kuat dapat mempengaruhi CG di beberapa perusahaan.
Pengawasan: Di US dan EU, terdapat regulasi yang ketat untuk mengawasi praktik CG
perusahaan-perusahaan, seperti Sarbanes-Oxley Act di AS dan Undang-Undang
Perniagaan UE. Di Indonesia, meskipun terdapat regulasi, pengawasan masih kurang
efektif, dan terdapat masalah dalam implementasi regulasi.
Partisipasi pemegang saham: Di US dan EU, pemegang saham memiliki hak yang lebih kuat dalam
mempengaruhi keputusan perusahaan melalui rapat pemegang saham dan mekanisme lainnya. Di
Indonesia, meskipun regulasi memberikan hak yang sama bagi pemegang saham, namun
partisipasi pemegang saham masih kurang karena beberapa faktor seperti budaya, infrastruktur dan
regulasi.
Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan di US dan EU cenderung memiliki praktik CG yang
lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia, meskipun masih ada
perbedaan antara perusahaan-perusahaan di negara-negara tersebut. Namun, Indonesia saat ini
sedang berupaya untuk memperbaiki praktik CG melalui reformasi kebijakan dan penegakan
hukum yang lebih efektif.