ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini yaitu masih rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah
23 Medan dalam membaca puisi, sehingga diperlukan perbaikan pembelajaran membaca puisi untuk
meningkatkan hasil belajar pada materi membaca puisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memperbaiki hasil belajar Bahasa Indonesia materi membaca puisi kelas IV SD Muhammadiyah 23
Medan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh
Kemmis dan Mc. Taggart. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Muhammadiyah 23 Medan
yang berjumlah 20 orang. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah secara kuantitatif dan
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I diperoleh 9 siswa tuntas dengan nilai
rata-rata 62,25 dan ketuntasan klasikal 62,25%. selanjutnya pada siklus II, siswa yang tuntas
sebanyak 18 siswa dengan nilai rata-rata 73,4 dan ketuntasan klasikal sebesar 73,4%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi berbantuan video dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi membaca puisi.
Kata kunci : pembelajaran bahasa indonesia, membaca puisi, metode, demonstrasi, video.
PENDAHULUAN
METODE
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.
Model PTK yang diguanakan yaitu model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc.
Taggart. Model ini terkenal dengan proses siklus putaran spiral refleksi diri yang dimulai
dengan Rencana, Tindakan, Pengamtan, Refleksi, dan Perencanaan Kembali yang merupakan
dasar ancang-ancang pemecahan masalah. Adapun alur PTK menurut Kemmis dan Mc
Taggart (Arikunto, 2010) dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar. 3.1.
Siklus Perbaikan Pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Muhammadiyah 23
Medan.
P=
∑ n ×100 %
N
Keterangan :
P : Persentase siswa
∑n : Jumlah frekuensi yang muncul
N : Jumlah siswa
≥ 65 Tuntas
1. Pra Siklus
Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu peneliti mengadakan observasi awal
atau kegiatan pra siklus dengan hanya melaksanakan proses pembelajaran materi membaca
puisi secara konvensional. Kegiatan pra siklus ini merupakan kegiatan yang dijadikan sebagai
patokan atau acuan untuk dijadikan temuan awal sebagai bahan pertimbangan merancang
kegiatan siklus I.
Berdasarkan pengamatan aktivitas guru diperoleh persentase nilai sebesar 30%.
Kemudian berdasarkan pengamatan aktivitas diperoleh nilai 46,87% serta hasil belajar siswa
dari penilaian tugas membaca puisi ke depan kelas diperoleh persentase nilai sebesar 57,35%.
Oleh karena itu, peneliti mengadakan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa Kelas IV SD
Muhammadiyah 23 Medan dengan menggunakan metode demonstrasi berbantuan video
pembelajaran agar dapat meningkatkan kemampuan membaca puisi siswa.
2. Siklus I
Siklus I merupakan penerapan tindakan awal penelitian dengan menggunakan metode
demonstrasi berbantuan video pembelajaran. Tindakan siklus I ini dilakukan untuk
mengetahui kemampuan siswa setelah diterapkan pembelajaran membaca puisi kepada siswa
menggunakan metode demonstrasi berbantuan video pembelajaran. Hasil tes diambil dari tes
keterampilan membaca puisi setelah mengikuti pembelajaran membaca puisi dengan
menggunakan metode demonstrasi.
Berdasarkan pengamatan aktivitas guru diperoleh bahwa guru diperoleh persentase
nilai 80%. Kemudian berdasarkan pengamatan aktivitas siswa diperoleh persentase nilai
sebesar 68,75% serta hasil belajar siswa dari penilaian tugas membaca puisi ke depan kelas
diperoleh persentase nilai sebesar 62,25%.
Simpulan dari hasil praktik membaca puisi pada siklus I yaitu dengan jumlah rata-rata
62,25 dan persentase 62,25%, hasil belajar siswa secara klasikal belum memenuhi KKM
yaitu 65, jika dilihat secara individual baru 9 atau 45% siswa yang dinyatakan tuntas,
sedangkan 11 atau 55% siswa dinyatakan belum tuntas.
Hasil tersebut juga dapat dilihat pada tabel persebaran nilai praktik membaca puisi
berikut ini :
Tabel 2.
Persebaran Nilai Praktik Membaca Puisi Siklus I
81 – 100 0 0% Tuntas
65 – 80 9 45% Tuntas
Jumlah 20 100%
Hal-hal yang masih kurang dari pengamatan pengamat dan perlu perbaikan sebagai berikut:
a. Dalam kegiatan pendahuluan guru tidak menjelaskan dan menyampaikan arahan dan
langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan kepada peserta didik.
c. Guru kurang mampu mengalokasikan waktu yang ada secara efektif, sehingga tidak
sedikit waktu untuk mendisiplinkan siswa melalui setiap langkah pembelajaran.
Dari hasil observasi dan refleksi yang telah dijelaskan di atas, maka perlu bagi peneliti
untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II.
3. Siklus II
Pelaksanaan siklus II adalah sebagai tindak lanjut dari evaluasi dari pelaksanaan
siklus I. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia pada siklus II ini sudah ada perbaikan
dalam pelaksanaan terlihat dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat atas
aktivitas guru yaitu sebesar 100%. Kemudian juga aktivitas guru ini diiringi dengan
penerimaan oleh peserta didik yang memuaskan. Berdasarkan pengamatan aktivitas siswa
diperoleh persentase nilai sebesar 84,38% serta hasil belajar siswa dari penilaian tugas
membaca puisi ke depan kelas diperoleh persentase nilai sebesar 73,4%.
Simpulan dari hasil praktik membaca puisi pada siklus II yaitu dengan jumlah rata-
rata 73,4 dan persentase 73,4%, hasil belajar siswa secara klasikal sudah memenuhi KKM
yaitu 65, jika dilihat secara individual sudah 18 atau 90% siswa yang dinyatakan tuntas,
sedangkan 2 atau 10% siswa dinyatakan belum tuntas.
Hasil tersebut juga dapat dilihat pada tabel persebaran nilai praktik membaca puisi
berikut ini :
Tabel 3. Persebaran Nilai Praktik Membaca Puisi Siklus II
65 – 80 16 80% Tuntas
0 – 50 0 0% Tidak tuntas
Jumlah 20 100%
Berdasarkan hasil siswa yang diperoleh pada siklus II secara klasikal dinyatakan
tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam membaca
puisi dengan menerapkan metode demonstrasi berbantuan video dari siklus I ke siklus II. Ini
menunjukkan adanya perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi membaca puisi
di kelas IV SD Muhammadiyah Medan Tahun Ajaran 2022/2023 dengan menggunakan
metode demonstrasi berbantuan video pembelajaran.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Budiyanto, Moch. Agus Krisno,2016. SINTAKS 45 Metode Pembelajaran Dalam Student
Centered Learning (SCL). Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.
Helmiati, 2012. Model Pembelajaran. Sleman Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Muammar, 2020. Membaca Permulaan di Sekolah Dasar.Mataram: Sanabil
Mukrimah, Syifa S, 2014. 53 Metode Belajar dan Pembelajaran plus Aplikasinya. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
Nahdi, D. S., Yonanda, D. A., & Agustin, N. F. (2018). Upaya Meningkatkan Pemahaman
Konsep Siswa Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA. Jurnal
Cakrawala Pendas, 4(2).
Rohendi, D., Sutarno, H., & Ginanjar, M. A. (2010). Efektivitas metode pembelajaran
demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran
keterampilan komputer dan pengelolaan informasi di sekolah menengah kejuruan. Jurnal
Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, 3(1), 16-18.
Sanjaya, Wina, 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakatra: Kencana Prenada Media Group
Susanto, Ahmad, 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
WANDARI, E., HADIARTI, D., & PUTRA SARTIKA, R. O. D. Y. (2014). PENGARUH
METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP
KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK MAHASISWA PADA PRAKTIKUM KIMIA DASAR
II. FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
Daftar Pustaka
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. JakartaRineka CIpta.
Budiyanto. (2016). Sintaks 45 Metode Pembelajaran Dalam Student Centered Learning (SCL).
Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Handziko. (2015). Pengembangan Video Pembelajaran Suksesi Ekosistem untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar dan Penguasaan Konsep Mahasiswa Biologi. Jurnal Inovasi Pendidikan
IPA, 1, 212-224.
Helmiati. (2012). Model Pembelajaran. Sleman Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Kurniawan. (2018). Pengembangan Media Video Pembelajaran pada MAta eEmbelajaran IPA
Tentang Sifat dan Perubahan Wujud Benda Kelas IV SDN Merjosari 5 Malang. Jurnal
Inovasi Dan Teknologi Pembelajaran, 4, 119-125.
Muammar. (2020). Membaca Permulaan di Sekolah Dasar. Mataram: Sanabil.
Mukrimah, S. (2014). Metode Belajar dan Pembelajaran Plus Aplikasinya. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung.
Nahdi. (2018). Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa MElalui Penerapan Metode
Demonstrasi Pada MAta Pelajaran IPA. JUrnal Cakrawala Pendas, 4, 2.
Rohendi. (2010). Efektivitas Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Siswa Kelas X PAda MAta Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi di
Sekolah Menengah Kejuruan. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, 3, 16-18.
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Prenada Media
Group.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada
Madia Group.
Wandari. (2014). Pengaruh Metode Demonstrasi Berbantuan Video Pembelajaran TErhadap
Kemampuan Psikomotorik Mahasiswa Pada Praktikum Kimia Dasar II. Fakultas KEguruan
Ilmu Pendidikan.