Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKHIR INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA (KKN)


UIN RADEN FATAH PALEMBANG ANGKATAN KE-66 TAHUN 2016

Disusun untuk melengkapi sebagai syarat-syarat dalam mengikuti


Kuliah Kerja Nyata UIN Raden Fatah Palembang
Angkatan Ke-66 Tahun 2016

Oleh :
Eva Puspitasari : ( 12140016)
Fakultas Syari’ah
Jurusan Akhwal al syakhsiyah
Desa Gelumbang Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat

Dosen Pembimbing Lapangan :


H. Pathurrahman, M,Ag

UIN RADEN FATAH PALEMBANG


2016
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
pertolongannya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan individu KKN. Shalawat serta
salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kebenaran
kepada umat manusia,dan membawa umat islam menuju kejayaan yang hakiki, serta beliau
adalah sebagai panutan sepanjang hayat. Sehubungan dengan pelaksanaan kuliah kerja nyata
(KKN) UIN Raden Fatah Palembang angkatan 66 tahun 2016 yang dilaksanakan pada
tanggal 02 Februari s/d 17 Maret 2016 di tempat Desa Gelumbang, Kecamatan Kikim Timur,
Kabupaten Lahat maka kami membuat laporan individu hasil kegiatan pelaksanaan KKN
tersebut mulai dari pengkajian sampai evaluasi.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini banyak terdapat kekurangan disana
sini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan
penulisan dikemudian hari.
Untuk penyelesaian kelompok KKN ini kami banyak mendapat dukungan dan
bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu kami menyampaikan ribuan rasa
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Aflatun Muhtar, selaku rektorUIN Raden Fatah Palembang
2. Bapak Prof. Dr. Ris’an Rusli, MA selaku ketua LP2M (Lembaga Pengabdian Masyarakat
UIN Raden Fatah Pelembang.
3. Bapak,H.Paturrahman,M.Ag selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN Desa
Gelumbang Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat yang telah memberikan nasehat,
saran, bimbingan dan asuhan, sehingga kami dengan optimis menjalankan program kerja.

4. Bapak Jumadil Kubro, selaku kepala desa Gelumbang yang telah memberikan izin,
perlindungan, membimbing, memotivasi, dan menyediakan posko sehingga kami merasa
nyaman.
5. Bapak Hendy Pebriansyah sebagai Sekertaris Desa (SEKDES) desa atas kerja sama dan
nasehantnya selama kami berada di desa tersebut.
6. kepada Bapak ujang, yang telah memberi izin kepada kami untuk menetap di rumahnya
selama dua puluh lima (25) hari dan bisa menjadi orang tua yang baik dan menyenangkan
bagi kami.
7. Bapak ikrom, selaku Tokoh Agama desa Gelumbang Kecamatan Kikim timur Kabupaten
Lahat yang telah memberikan arahan dan informasi kepada kami tentang keadaan
masyarakat disana.
8. Bapak kurnain, selaku Pemangku Adat, atas nasehat dan do’a yang telah diberikan.
9. kepada seluruh masyarakat dan saudara-saudara di desa desa Gelumbang kecamatan
Kikim Timur kabupaten Lahat, serta kepada adik-adik yang telah banyak membantu
sehingga program kami dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan.
10. kepada orang tua kami yang selalu menyayangi dan memberikan dorongan moril maupun
materil serta do’anya kepada kami, sehingga kami dapat dengan lancar melaksanakan
KKN ini khususnya dan perkuliahan pada umumnya.
11. kepada teman-teman seperjungan kelompok KKN 161 yang turut serta membantu dalam
melaksanakan program KKN ini dengan baik dan sesuai harapan. Yakinlah kita adalah
saudara yang akan selalu terpatri di lubuk hati terdalam.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang–Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan dan Peraturan Republik Indonesia No. 10 tahun 1999 bahwa " Perguruan Tinggi

dapat Menyelenggarakan Pengabdian kepada Masyarakat sesuai dengan Sifat Pengetahuan

dan tujuan Pendiri pelaksanaan yang bersangkutan" . Secara teoritis untuk mendapatkan

kemandirian ketika terjun dalam masyarakat sehingga perlu diberikan pembekalan diri antara

lain melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan kegiatan perkuliahan dalam bidang

administrasi pendidikan serta di bidang lain yang relevan dengan study, karena mahasiswa

harus belajar banyak hal tentang administrasi pendidikan, termasuk bidang perkantoran dan

bekerja dengan praktek langsung melalui pemagangan ditempat mahasiswa ber- KKN.

Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu wujud dari

pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian, dan

Pengabdian kepada Masyarakat yang bertujuan untuk memperdalam dan menerapkan

pengetahuan teori maupun tenaga yang mempunyai potensi profesional dibidangnya,

mahasiswa mampu menerima dan mengembangkan serta meningkatkan pendidikan sesuai

dengan visi dan misi UIN Raden Fatah Palembang.

Oleh karena itu, UIN Raden Fatah Palembang melakukan program Kuliah Kerja

Nyata (KKN) dalam kurun waktu yang telah ditentukan.kegiatan ini dimulai dengan

mengadakan pengamatan dan pengalaman langsung dengan jalan mengadakan observasi

disekolah-sekolah dan instansi–instansi yang telah dipilih langsung oleh LP2M UIN Raden

Fatah Palembang

B. SEJARAH SINGKAT DESA GELUMBANG

Desa Gelumbang merupakan salah satu desa di kikim timur, yang sebelumnya
bernama kecamatan Kikim Area. Setelah terjadi pemekaran kecamatan, desa Gelumbang
menjadi kawasan wilayah Kikim Timur yang terdiri dari 32 desa.Desa gelumbang berasal
dari nama air yang bergelumbang yang terletak pada dataran rendah yang dikelilingi oleh
arus air sungai Empayang, bila terjadi banjir air sungai meluap dan bergelumbang-
gelumbang atas dasar itulah masyarakat desa pada waktu itu, menamakan desa dengan
sebutan desa Gelumbang sampai sekarang ini.Sebelumya desa gelumbang ini belum
dipimpin oleh kepala desa, akan tetapi masih dipimpin dengan istilah Ginde.Adapun
Ginde yang pernah memimpin desa gelumbang atara lain: Abu Seton.Pada tahun 1983
desa gelumbang mulai dipimpin oleh kepala desa, beberapa kepala desa yang pernah
memimpin desa gelumbang antara lain: Sopyan Hanan periode 1983-2000, Adi Supriadi
period 2001-2006, dan Jumadil Kubro periode 2007-Sekarang.

C. KEADAAN UMUM
Provinsi Sumatera Selatan yang lebih dikenal dengan sebutan bumi Sriwijaya
memiliki luas daerah 9.609.676 Hektar, 6.736.876 jiwa penduduk dan memiliki 11 kabupaten
4 kota.
1. Luas dan Batas Wilayah
a. Luas
Luas desa Gelumbang kecamatan Kikim Timur kabupaten Lahat adalah 10 km2.
dan terdiri dari 3 dusun dengan jumlah penduduk .
b. Batas-Batas Wilayah
Desa Gelumbang ditinjau dari batas-batas wilayahnya dapat dikemukakan sebagai
berikut :

 Sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Desa Lubuk Nambulan


 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Gunung Aji
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Banu Ayu
 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pagar Agung.

2. Keadaan Geografi dan Tofografi


a. Keadaan Tanah
Keadaan tanah di desa gelumbang kecamatan kikim timur kabupaten lahat
merupakan hutan, rawa, dan safanah hijau.
b. Keadaan Iklim
Keadaan iklimnya hampir sama dengan daerah-daerah lain di desa gelumbang
kecamatan kikim timur kabupaten lahat yaitu Penghujan dan Kemarau.

3. Perhubungan dan Komunikasi


a. Perhubungan

Untuk akses keluar masuk desa Gelumbang kecamatan Kikim Timur kabupaten
Lahat, adalah jalan darat. Desa ini tidak memiliki akses jalan melalui sungai ataupun udara.
sarana angkutan yang digunakan adalah Sepeda motor, mobil, angkutan, sepeda.

b. Komunikasi
Untuk sarana komunikasi kami tidak perlu meragukan kemampuan masyarakat desa
Gelumbang kecamatan Kikim Timur kabupaten Lahat.sarana sinyal handphone banyak untuk
pengguna jaringan telkomsel Dan sarana untuk komunikasi lainnya juga masyarakat desa
sebagian besar telah memiliki televise, radio, dan alat elektronik yang sudah maju sekarang
ini sehingga mereka tidak ketinggalan informasi.memiliki computer/Leptop lengkap dengan
printer. Selain itu juga remaja desa Gelumbang kecamatan Kikim Timur kabupaten Lahat
sebagian ada yang dapat mengoperasikan fasilitas dunia maya atau internet.

4. Pemerintahan Desa
Desa gelumbang kecamatan kikim timur kabupaten lahat memiliki lima perangkat
desa terdiri dari, tiga kadus,Lembaga Pemangku Adat (LPA), Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat(LPM), Karang Taruna, TP-PKK, E,3 dusun, BPD (Badan
Permusyarawatan Desa).
BAB II

PEMBAHASAN

1. TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SANKSI PEMBATALAN

PEMINANGAN DI DESA GELUMBANG DI TINJAU DARI HUKUM ISLAM

PENGERTIAN PEMINANGAN (KHITBAH)

Kata khitbah berasal dari bahasa arab standar yang dipakai dalam pergaulan sehaari-hari

terdapat dalam firman Allah swt dan juga terdapat dalam ucapan Nabi Muhammad saw serta

disyariatkan dalam suatu perkawinan yang waktu pelaksanaanya dilakukan sebelum

berlangsungnya akad nikah, keadaan inipun sudah membudidaya di dalam masyarakat.

Hukum Khibat (meminang) adalah mubah ( boleh) seperti terdapat dalam firman Allah : ‘

dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu

menyembunyikan( keinginan mengawini mereka) dalam hati mu” (al-baqarah ayat 235)

Hukum khitbah

Dalam hukum islam meminang seseorang yang akan di nikahi hukumnya mubah (boleh)

dengan ketentuan sebagai berikut

a. Tidak terikat oleh akad perkawinan.

b. Tidak berada dalam masa iddah talak raj’i

c. Bukan pinangan orang lain

Peminangan di dalam islam disebut juga dengan nama Khitbah, proses ini ditempuh

oleh calon laki-laki dan calon perempuan untuk melangkah lebih serius sebelum

memasuki jenjang perkawinan.

Pengertian Peminangan di dalam kompilasi hukum islam adalah kegiatan-kegiatan

upaya ke arah terjadinya hubungan perjodohan antara seorang pria dengan seoraang

wanita
Di dalam kompilasi hukum islam (undang-undang no 1 thn 1974) Pasal 11

menjelaskan Peminangan dapat langsung dilakukan oleh orang yang berkehendak

mencari pasangan jodoh, tapi dapat pula dilakukan oleh perantara yang dapat dipercaya.

Di dalam undang-undang No 1 Tahun 1974 pasal 13 ayat 1 menjelaskan : pinangan

belum menimbulkan akibat hukum dan para pihak bebas memutuskan hubungan

peminangan.

Dan dalam pasal 13 ayat 2 juga menjelaskan kebebasan memutuskan hubungan

peminangan dilakukan dengan tata cara yang baik sesuai dengan tuntunan agar dan

kebiasaan setempat, sehingga tetap terbina kerukunan dan saling menghargai.

PROSES PEMINANGAN DI DESA GELUMBANG

Sebelum memasuki pada pembahasan adat peminangan di desa gelumbang, akan

dijelaskan secara singkat mengenai tradisi masyarakat setempat yakni sanksi pembatalan

peminangan :

Proses peminangan yang terjadi di desa gelumbang kecamatan kikim timur kabupaten

Lahat, bila sudah ada kesepakatan antara kedua calon yang akan melakukan peminangan

maka calon laki-laki tadi menyuruh calon perempuan untuk memberitahukan kepada orang

tua sih perempuan bahwa calon laki-laki dan orang tuanya akan berkunjung kerumah sih

calon perempuan.

Ketika calon laki-laki bersama orang tuanya datang berkunjung ke sih calon

perempuan maka calon laki-laki tadi membawa barang-barang (bawakkan) untuk sih calon

perempuan yang dapat berupa seperti gula, kopi, susu, baju-baju, sendal dan lain-lain serta

membawa uang yang menjadi kesepakatan kedua belah pihak, misalnya pintakkan dari pihak

wanita 10 juta maka dalam peminangan cukup membawa 3 juta atau 4 juta karena mereka

belum melangkah dalam jenjang perkawinan yang sebenarnya.


Tapi uang yang dibawa oleh calon laki-laki tersebut menandakan bahwa keseriusan

bagi calon laki-laki yang melakukan peminangan terhadap calon perempuan. Dalam

prosesnya, peminangan yang dilakukan oleh calon laki-laki dan calon perempuan disaksikan

oleh tokoh agama, LPA (Lembaga Pemangku Adat), serta masyarakat.

Dalam fungsinya tokoh agama dan Lembaga Pemangku Adat (LPA) adalah untuk

mengesahkan terjadi proses peminangan yang dilakukan oleh calon laki-laki terhadap calon

perempuan.

Di dalam adat peminangan di desa gelumbang kecamatan kikim timur kabupaten lahat ini
maka proses peminangannya seperti berikut : apabila terjadi peminangan antara laki-laki
dengan perempuan di desa gelumbang maka laki-laki akan membawa berbagai macam
bawakkan seperti kain, bahan-bahan pokok dan lainnya bisa juga membawa uang sehingga
dimaksudkan bahwa laki-laki tersebut serius dalam melakukan peminangan ( tanda jadi)
maka proses peminangan terjadi dan apabila salah satu melanggar proses peminangan
tersebut maka ada sanksi atau aturan berdasarkan adat-istiadat peminangan desa gelumbang
yaitu :
a. Apabila laki-laki yang memutuskan peminangannya maka barang bawakkan laki-
laki tadi ketika proses peminangan dulu menjadi hak bagi perempuan yang batal
di pinangnya, sehingga bagi perempuan tadi tidak ada kewajiban untuk
mengembalikan barang bawakkan laki-laki tadi
b. Apabila perempuan yang membatalkan peminangannya maka barang bawakkan
yang dibawa oleh peminang laki-laki harus dikembalikan sebesar 2 kali lipat dari
bawakkan yang di bawa oleh peminang laki-laki tadi, adat ini yang ada di desa
gelumbang kecamatan kikim timur kabupaten lahat

Tujuan adanya proses peminangan ini yaitu bertujuan untuk tanda keseriusan bagi
calon kedua mempelai baik laki-laki maupun perempuan sebelum melangkah ke jenjang
perkawinan, tujuan adanya adat apabila laki-laki memutuskan pinangannya akan hilang hak
dari barang bawakkan yag dibawanya tadi, dan apabila perempuan yang membatalkan
pinangannya maka perempuan wajib mengganti 2 kali lipat dari barang bawakkan yang
dibawa oleh laki-laki tujuan adanya adat tersebut agar baik dari laki-laki maupun perempuan
yang dalam proses peminangan tidak mudah untuk membatalkan pinangannya dan agar dapat
melihat keseriusan bagi kedua mempelai sebelum melangkah ke jenjang membangun bahtera
rumah tangga yaitu proses perkawinan

2. Pelaksanaan Sanksi Pembatalan Tunangan yang dilakukan oleh Pihak Perempuan

Dalam pelaksanaan sanksi pembatalan peminangan di desa gelumbang kecamatan kikim

timur kabupaten Lahat adalah :

a. Tidak ada sanksi bagi pihak laki-laki yang memutuskan peminangan karena
apabila laki-laki yang memutuskan maka barang bawakkan laki-laki tadi ketika
proses peminangan dulu menjadi hak bagi perempuan yang batal di pinangnya,
sehingga bagi perempuan tadi tidak ada kewajiban untuk mengembalikan barang
bawakkan laki-laki tadi
b. Pihak perempuan mendapatkan sanksi apabila dari pihak perempuan yang
membatalkan peminangan, maka barang bawakkan yang dibawa oleh peminang
laki-laki harus dikembalikan sebesar 2 kali lipat dari bawakkan yang di bawa oleh
peminang laki-laki tadi maksudnya disini pihak wanita mengembalikan atau
mengganti barang-barang yang menjadi bawakkan laki-laki tadi yaitu berupa
barang atau benda dan pihak wanita mengganti 2 kali uang yang pernah menjadi
bawakkan laki-laki tadi contoh uang bawakkan laki-laki tadi saat terjadi
peminangan yaitu sebesar 3 juta maka dari pihak perempuan yang membatalkan
pertunangan atau menghianati pertunangan itu maka akan mengganti sebesar 6
juta, maksud mengganti 2 kali lipat dalam adat pertunangan, adat ini yang ada di
desa gelumbang kecamatan kikim timur kabupaten lahat

3. Tujuan Adanya penerapan sanksi pembatalan peminangan di desa tanjung atap

Tujuan adanya penerapan sanksi ini adalah bertujuan adat tersebut agar baik dari laki-

laki maupun perempuan yang dalam proses peminangan tidak mudah untuk membatalkan

pinangannya dan agar dapat melihat keseriusan bagi kedua mempelai sebelum melangkah

ke jenjang membangun bahtera rumah tangga yaitu proses perkawinan, baik dari pihak

laki-laki akan lebih berpikir dengan sangat mantap agar tidak membatalkan
peminangannya karena akan menghilangkan/menghapuskan barang-barang bawakkan

yang dibawanya ketika proses peminangan yaitu dapat berupa bahan-bahan pokok, bahan

sandang (pakaian), perabotan rumah tangga, dan lain-lain, terutama berupa uang yang

menjadi simbol keseriusan dari pihak laki-laki.

Begitu pula dari pihak perempuan yang bertujuan untuk tidak mudah untuk

membatalkan pinangan dari seorang laki-laki karena sanksi adat akan berlaku apabila

terjadi pembatalan/menghianati peminangan, dan apabila terjadi pembatalan pinangan

yang dilakukan oleh pihak wanita maka dari pihak wajib mengganti barang-barang

bawakkan laki-laki tadi yang pernah dibawanya yaitu dapat berupa bahan-bahan pokok,

bahan sandang (pakaian), perabotan rumah tangga terutama mengganti 2 kali lipat uang

bawakkan yg pernah dibawa oleh pihak laki-laki contoh uang bawakkan pihak laki-laki

sebesar 3 juta maka dari pihak perempuan akan mengganti sebesar 6 juta.
BAB III
KESIMPULAN

Kata khitbah berasal dari bahasa arab standar yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari

terdapat dalam firman Allah swt dan juga terdapat dalam ucapan Nabi Muhammad saw serta

disyariatkan dalam suatu perkawinan yang waktu pelaksanaanya dilakukan sebelum

berlangsungnya akad nikah, keadaan inipun sudah membudidaya di dalam masyarakat.

Hukum Khibat (meminang) adalah mubah ( boleh) seperti terdapat dalam firman Allah : ‘

dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu

menyembunyikan( keinginan mengawini mereka) dalam hati mu” (al-baqarah ayat 235)

Di dalam kompilasi hukum islam (undang-undang no 1 thn 1974) Pasal 11 menjelaskan

Peminangan dapat langsung dilakukan oleh orang yang berkehendak mencari pasangan

jodoh, tapi dapat pula dilakukan oleh perantara yang dapat dipercaya.

Di dalam undang-undang No 1 Tahun 1974 pasal 13 ayat 1 menjelaskan : pinangan belum

menimbulkan akibat hukum dan para pihak bebas memutuskan hubungan peminangan.

Dan dalam pasal 13 ayat 2 juga menjelaskan kebebasan memutuskan hubungan

peminangan dilakukan dengan tata cara yang baik sesuai dengan tuntunan agar dan

kebiasaan setempat, sehingga tetap terbina kerukunan dan saling menghargai.

Maka dapat disimpulkan sanksi pembatalan peminangan di desa Gelumbang

kecamatan Kikim Timur kabupaten Lahat ini tidak ada di syariatkan di dalam islam baik

dalam al-qur’an maupun al-hadis,serta ijmak-ijmak ulama sehingga dapat adat ini

menurut kami menyimpang tetapi masyarakat di desa gelumbang ini memiliki pemikiran

atau pandangan yang berbeda dengan peneliti yaitu mereka beranggapan bahwa dengan

adanya denda 2 kali lipat dan pinangan harus ada bawakkan dari pihak laki-laki yaitu

bertujuan untuk keseriusan kedua calon baik dari pihak laki-laki maupun dari pihak

perempuan dan tidak mudah untuk membatalkan peminangan atau pertunangan


SUMBER
Bapak Jumadil Kubro,(kepala desa gelumbang kecamatan kikim timur kabupaten
lahat)
Wawancara Langsung, pada tanggal,15 Februari 2016

Bapak Ikrom ,(tokoh agama desa gelumbang kecamatan kikim timur kabupaten
lahat ), Wawancara Langsung, pada Tanggal, 20 Februari2016

Bapak Kurnain (Pemangku Adat desa gelumbang kecamatan kikim timur kabupaten
lahat), Wawancara Langsung, pada Tanggal, 08 Maret 2016

Ibu Ema (masyarakat desa gelumbang kecamatan kikim timur kabupaten lahat),
wawancara langsung, pada tanggal 14 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai