Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

METODE SISTEMATIS ILMU ADMINISTRASI

DOSEN PENGAMPU

Ibu Karina Utami Anastuti S.AB, M.AB

DISUSUN OLEH:

1. Radina Putri Ahmad (22101092036)


2. Afiatul Hamidah (22101092038)
3. Nadya Rosalin Augustin (22101092063)
4. Nabila Khuluqiyyah (22101092066)

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

JALAN MAYJEN HARYONO NO. 193, DINOYO,

KEC. LOWOKWARU, KOTA MALANG,

JAWA TIMUR 65141


SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan bagi seluruh alam semesta. Karena berkat
Rahmat dan karunia-Nya kami diberi kesehatan dan bisa menulis makalah ini. Tak lupa
shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga
nya, shahabatnya dan semoga sampai kepada kita selaku umat nya. Aamiin Yaa Rabbal
'Alamin.

Makalah ini merupakan syarat untuk memenuhi tugas dari Ibu Karina Utami
Anastuti S.AB, M.AB selaku dosen mata kuliah Pengantar Administrasi. Kami juga
mengucapkan terima kasih atas semua bimbingannya untuk menyelesaikannya.
Dalam menyelesaikan makalah ini kami menghadapi banyak kendala, namun
dengan bantuan kelompok, semua masalah tersebut dapat dilalui. Semoga Allah SWT
memberkati mereka. Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan dalam
penyusunan dan penjelasannya, namun kami berharap dapat dijadikan referensi bagi
pembaca untuk memahami tentang Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi.
Malang,
5 Oktober 2021
DAFTAR ISI
Sampul........................................................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
Bab I Pendahuluan.....................................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................
Bab II Pembahasan.....................................................................................................
2.1 Pengertian Sistem.............................................................................................
2.2 Dasar teori sistem admnistrasi.........................................................................
2.3 Titik pusat dan tujuan administrasi..................................................................
2.4 Pengaruh Brand Experience, Brand Personality dan Sales Promotion
Terhadap Brand Equity.....................................................................................
Bab III Penutup..........................................................................................................
3.1 Kesimpulan......................................................................................................
3.2 Tinjauan Pustaka..............................................................................................
BAB I

1.1 LATAR BELAKANG

Pengertian sistem, sistem adalah suatu kesatuan atau kebulatan yang


didalamnya terdiri bagian-bagian atau sub-sub bagian yang masing-masing saling
berkaitan, berhubungan dan saling pengaruh mempengaruhi membentuk suatu
rangkaian kerja tertentu.

Administrasi secara umum adalah keseluruhan orang atau kelompok orang


sebagai suatu kesatuan menjalankan proses kegiatan-kegiatan untuk mencapai
tujuan bersama. Administrasi sebagai proses yaitu keseluruhan proses yang berupa
kegiatan-kegiatan,pemikiran-pemikiran,pengaturan-pengaturan sejak dari
penentuan tujuan sampai penyelangaraan sehingga tercapai suatu tujuan.

Beberapa pendapat para ahli tentang pengertian administrasi, menurut


Sondang P. Siagian (2001:4) bahwa “Administrasi adalah keseluruhan proses
kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.Menurut Liang Gie
dalam Ali Mufiz (2004:1.4) bahwa administrasi adalah suatu rangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam bentuk kerjasama untuk mencapai
tujuan tertentu. Sehingga dengan demikian Ilmu Administrasi dapat diartikan
sebagai suatu ilmu yang mempelajari proses, kegiatan dan dinamika kerjasama
manusia.

Demikian halnya sistem administrasi selain membentuk suatu kesatuan yang


mencakup spektrum yang luas, juga didalamnya terdiri dari unit-unit tertentu
sebagai sub-sistemnya. Spektrum dan unit-unit atau bagian-bagian yang terkait
dalam sistem administrasi tentunya tidak terlepas dari perangkat organisasi dan
manajemen itu sendiri.

Menurut Siagian (1998) pada dasarnya teori sistem administrasi dapat


ditinjau dari dua segi yaitu : administrasi sebagai total sistem dan administrasi
sebagai sub-sistem. Masing-masing sub-sistem memiliki cara kerja dan fungsi
tertentu yang saling berkaitan serta akhirnya dapat menghasilkan kerja administrasi
yang menyeluruh.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang kalian ketahui tentang sistem?

2. Bagaimana dasar teori sistem administrasi?

3. Mengapa titik pusat menjadi tujuan pokok administrasi?

4. Apa alasan memilih royal atk sebagai studi kasus?

1.3 TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui sistem dalam aministrasi

2. Untuk menjelaskan dasar teori sistem administrasi

3. Untuk mengetahui alasan titik pusat menjadi tujuan pokok administrasi

4. Untuk mengetahui perkembangan royal atk


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SISTEM


Sistem sebagai suatu kesatuan yang menyangkut spektrum yang sangat luas yang
didalamnya terdiri bagian-bagian/unit-unit tertentu sebagai sub-sistemnya. Demikian pula
sistem administrasi meliputi sub-sub sistem yang masing-masing punya cara kerja dan
fungsi-fungsi tertentu yangs ecara keseluruhan saling berkaintan dan pengaruh
mempengaruhi dan akhirnya menghasilkan kerja administrasi yang kompleks. Karenanya
sistem administrasi dapat dilihat dari total dan sub sistem. Kesemuanya ini bermanfaat
sebagai falsafah untuk memandang, memikirkan dan menganalisis administrasi di masa
datang.

2.2 DASAR TEORI SISTEM ADMINISTRASI

Menurut Siagian (1998) pada dasarnya teori sistem adminitrasi dapat ditinjau
dari dua segi yaitu : administrasi sebagai total sistem dan administrasi sebagai sub-sistem.
Masing-masing sub-sistem memiliki cara kerja dan fungsi tertentu yang saling berkaitan
serta akhirnya dapat menghasilkan kerja administrasi yang menyeluruh. Karenanya
paradigma sistem administrasi baik sebagai total maupun sub sistem dapat dipergunakan
sebagai kerangka konsepsional sebagai falsafah administrasi yang diharapkan dianut dan
bermanfaat bagi pengembangan organisasi dimasa mendatang.

2.2.1 ADMINISTRASI SEBAGAI SISTEM TOTAL

Dilihat dari teori sistem total, administrasi dapat didefinisikan sebagai


keseluruhan proses kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok orang secara
rasional untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi dalam pengertian administrasi
terkandung untur proses kerjasama, kelompok orang, unsur rasionalitas dan tujuan
tertentu.

1. ADMINISTRASI

Administrasi sebagai sistem total mempunyai pengertian yang luas. Artinya


admnistrasi sebagai sistem yang menyeluruh (totalitas). Selain dipengaruhi sub-
sistem dalam rangka total sistem yang terdapat didalamnya juga dipengaruhi
oleh sistem super yang ada diluar sistem administrasi itu sendiri. Secara umum
tujuan dapat berarti sasaran (goals) dan tujuan akhir(objektive). Karenanya
tujuan administrasi baik berarti goals maupun objektive harus mampu
mencerminkan dan tidak terlepas dari efektifitas dan efisiensi. Efektivitas
memperhatikan sasaran atau tujuan suatu kegiatan. Sebaliknya,efisiensi
merupakan ukuran penggunaan berbagai sarana produksi terhadap program
yang telak dialokasikan atau ukuran tingkat penggunaan sumber-sumber secara
optimal.

2. ORGANISASI DAN MANAJEMEN DALAM ADMINISTRASI

Dalam prosesnya administrasi sebagaimana organisme yang hidup dilakukan


oleh organisasi dan dengan pengarahan dari manajemen. Karenanya organisasi
dan manajemen sebagai inti dari administrasi. Keduanya menyatu bagaikan
badan wadah dan daya gerak dari setiap organisme yang hidup. Organisasi
sebagai wadah ataupun tempat terselenggaranya keseluruhan kerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan manajemen merupakan
kumulasi dari ketrampilan untuk menggerakan orang-orang yang bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah diterntukan.

a) Segi Stastis Administrasi : Organisasi (organization)

Menurut The Liang Gie (1989) , struktur organisasi dalam suatu


kerangka yang menunjukkan tata hubungan diantara penjabat maupun
bidang-bidang kerja satu sama lain sehingga jelas kedudukan, wewenang
dan tanggung jawab masing-masing dalam kebulatan yang teratur.

b) Segi Dinamis Administrasi : Manajemen (management)

Menurut George Terry (Handayangningrat,1991), manajemen ialah


proses tertentu yakni terdiri : planning,organizing,actuating,and controlling
dimana masing bidang digunakan seni dan ilmu yang dilakukan dalam
rangka usaha mencapai tujuan.

3. KEPEMIMPINAN DALAM ADMINISTRASI

Pada dasarnya kepimpinan adalah kemampuan , ketrampilan serta sikap


untuk mengatur,membimbing,mengarahkan atau mempengaruhi orang-orang
dalam suatu kerjasama dalam rangka mencapai tujuan. Ada 3 unsur yang
terkandung dalam kepemimpinan yaitu :

a. Pemimpin ; terdapat orang atau orang-orang yang mempengaruhi atau ada


orang yamg memimpin.

b. Pengikut : terdapat orang-orang yang dipengaruhi atau ada orang yang


dipimpin

c. Sasaran/tujuan tertentu : pemipin harus mampu menyakinkan orang-orang


yang dipimpin ke arah tujuan yang hendak dicapai.

4. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ADMINISTRASI

Kepimpinan adalah pengambilan keputusan (decision making) .hakikat dari


pengambilan keputusan ialah suatu tindakan pemimpin untuk memilih satu dari
sejulah alternatif sesuai dengan tujuan atau rencana yang dikehendaki oleh
organisasi.

5. HUMAN REALITIONS, MANUSIA DAN SARANA KERJA DALAM


ADMINISTRASI
Pada dasarnya hubungan manusia adalah hubungan interaksi antara manusia
yang satu dengan manusia yang lain dalam segala situasi dan kondisi kerja suatu
organisasi formal. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan
hubungan interaksi dalam organisasi, diantaranya:

1. Cara komunikasi baik vertikal maupun horizontal yang jelas

2. Sifat sopan, ramah, saling menghargai dan hormat-menghormati

3. Etikat yang baik serta memperhatikan sifat dan tabiat manusia

Dengan memperhatikan uraian diatas, berarti hubungan antar manusia


menitikberatkan hubungan pada humania manusia, artinya manusia dalam proses
administrasi merupakan aspek atau unsur yang terpenting.

2.2.2 Sub-Sistem dalam Administrasi.


Sebagai sistem total administrasi mempunyai arti yang sangat luas dan
merupakan kebulatan/kesatuan yang didalamnya terdiri dari unit-unit atau bagian-
bagian sebagai sub-sistem. Dalam rangkai mencapai sinergi yang diharapkan
pengembangan sub-sistem administrasi dapat dibahas melalui dua pendekatan yaitu:
pendekatan struktural dan pendekatan fungsional/proses.

1. Pendekatan Struktural Dalam Sub-Sistem Administrasi.


Merupakan cara pendekatan yang berorientasi pada stuktur dari institusi atau
lembaga atau wadah dari suatu kerja sama sekelompok orang yang dikoordinasikan
kearah tercapainya tujuan. Menurut Admosudirdjo (1986), setidaknya dalam
organisasi terdapat 3 (tiga) tingkatan manajemen, yaitu: enterpreneurial
management, general management, and specialist management.
Kerangka konsepsional administrasi menurut pendekatan menurut
pendekatan struktural terdiri dari: Manajemen Wirausaha, Manajemen Umum dan
Manajemen Spesialis (Entrepreneurial Management, General Management and
Spesialis Management). Dalam memperjelas pemahaman pengekatan struktural ini
akan diberikan contoh pada struktur organisasi pada koperasi dan Perseroan
Terbatas (PT).

a. Badan Usaha Koperasi


Pada Badan Usaha Koperasi ada Rapat Umum Anggota Koperasi (RUAK),
pengawas (entrepereneurial management), pengurus/manajer (general management)
dan manajer/manajer unit ( specialist management).

b. Perseroan Terbatas (PT)


Pada Perseroan Terbatas (PT) ada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dewan
komisaris (entrepreneurial management), direksi/direktur utama (general
management), direktur fungsional/unit (specialist management).

2. Pendekatan Proses/Fungsional dalam Sub-Sistem Administrasi Bisnis


Pendekatan fungsional akan mendasar pembahasannya pada bidang-bidang
Spesialis yang terdapat pada proses administrasi. Proses administrasi pada dasarnya
merupakan kegiatan yang terjadi secara berurutan dan susul-menyusul.
Kerangka konsepsional keseluruhan proses administrasi terdiri dari 7 (tujuh)
Kegiatan pokok yaitu: penentuan tujuan (visi), perumusan sasaran (misi)
organisasi, perumusan kebijakan dan strategi, pengambilan keputusan, pelaksanaan
keputusan tidak terlepas dari fungsi organisasi dan manajemen. Pengunaan sistem
umpan balik sesuai dengan tujuan. Pendekatan fungsional administrasi sebagai sub-
sistem berada pada langkah kelima yang berupa pelaksanaan keputrusan dari proses
administrasi.

A. Penentuan tujuan atau visi organisasi. Langkah pertama dalam proses


administrasi adalah menentukan tujuan atau sasaran yang akan dicapai.

B. Merumuskan misi atau sasaran organisasi. Setelah tujuan dapat ditentukan


dengan jelas langkah berikut adalah merumuska misi yang hendak dicapai oleh
organisasi. Visi adalah impian yang hendak dicapai di masa yang akan datang
(ideal future) organisasi. Misi merupakan pola dasar dari kegiatan yang hendak
dilaksanakan tahap demi tahap dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang.

C. Perumusan kebijakan pokok organisasi. Kebijakan (polecy) ini sebagai langkah


pertama untuk memberikan arah pelaksanaan yang harus dilakukan oleh
organisasi.

D. Pemgambilan keputusan dalam organisasi. Serangkaian keputusan harus dapat


diambil oleh pemimpin organisasi secara baik dan bersinergi baik oleh pucuk
pimpinan, pimpinan unit kerja yang lebih rendah maupun para petugas
operasional.

E. Pelaksanaan keputusan dalam organisasi. Dalam organisasi bisnis tindakan-


tindakan yang bersifat operasional tidak terlepas dari fungsi administrasi baik
yang bersifat statis maupun dinamis.

 Planning (perencanaan). Dalam proses administrasi


perencanaan meliputi: pemikiran dan penentuan tujuan pokok organisasi termasuk
analisis alternatif-alternatif untuk mencapai tujuan, penerapan standar hasil yang
ingin dicapai serta aktivitas pengukurannya.

 Organizing (penegosiasian). Proses yang berkaitan dengan pengelompokan tugas,


wewenang dan tanggung jawab serta pengaturan tenaga kerja dan alat-alat agar
dapat tercipta suatu organisasi yang digerakkan sebagai suatu kesatuan yang bulat
dan utuh.

 Actuating (pergerakkan). Proses yang ebrkaitan dengan pembinaan kegairahan


dalam diri setiap anggota organisasi agar bersedia memberikan darma baktinya baik
dalam bentuk waktu, keahliandan bakat demi tercapainya tujuan organisasi.

 Controlling (pengawasan). Proses yang berkaitan dengan


pengamatan kegiatan yang sesuai dengan kebijakan dan rencana yang telah dibuat
dan ditetapkan.

Fungsi-fungsi dalam organisasi khususnya oragnisasi bisnis bermacam-macam tetapi pada


dasarnya dapat dokelompokkan menjadi 4 (empat) fungsi utama yakni:

a) Personel/Human Resouces Function (fungsi Personalia/sumber daya manusia).


Proses yang berkaitan dengan perusahaan dan pemakaian tenaga kerja sejak ia
diterima hingga diberhentikan dalam organisasi untuk mencapai tujuan.

b) Production Function (fungsi produksi). Proses yang berkaitan dengan kegiatan


penambahan atau peningkatan nilai/guna barang-barang/jasa-jasa agar lebih
bermanfaat bagi masyarakat/pasar.

c) Financial Function (fungsi keuangan). Proses yang berkaitan dengan usaha


pembiayaan usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan. Fungsi ini
berhubungan dengan bagaimana memperoleh dan menggunakan dana secara efektif
dan efisien.
d) Marketing Function (fungsi pemasaran). Proses yang berkaitan dengan aktivitas
penyampaian barang barang atau jasa dari produsen atau penjual kepada pembeli
konsumen nasabah atau pelanggan lain permasalahan pemasaran dapat dibagi
menjadi tiga kegiatan pokok yakni pertukaran pengadaan secara fisik dan pemberian
jasa-jasa.

F. Evaluasi proses yang berkaitan dengan kegiatan pengukuran dan Perbandingan


hasil kegiatan operasional yang dapat direalisasi dengan hasil yang seharusnya
dicapai Hal ini dapat dilihat dari target atau standar yang telah ditentukan
sebelumnya

G. Pembinaan dan penggunaan sistem feedback suatu sistem dengan mana hasil-
hasil penilaian yang telah dapat diolah dapat disampaikan kepada pimpinan
organisasi tujuan pembinaan dan penggunaan sistem yaitu perumusan kembali
misi menetapkan kebijakan baru memperbaiki pengambilan keputusan
perencanaan kembali reorganisasi memperbaiki nasabah atau merubah sistem
dan teknik evaluasi serta memperbaiki sistem pengawasan dan seterusnya

Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa proses administrasi menunjukkan adanya siklus yang
tidak berujung Yaitu dimulai dengan penentuan tujuan penetapan misi perumusan kebijakan
pengambilan keputusan pelaksanaan keputusan evaluasi dan diakhiri dengan penggunaan
sistem umpan balik kembali lagi pada penentuan tujuan demikian seterusnya.

2.3 Titik Pusat dan Tujuan Administrasi


Dari kata eficere beralih ke dalam bahasa Inggris menjadi
effectivity/effectiveness dan efficiency serta diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia menjadi efektivitas dan efesiensi (ditulis dengan menggunakan satu f saja)
Kata efektivitas dalam bahasa Indonesia sering diartikan sebagai berhasil guna (hasil
guna). Terkait dengan in Emerson menjelaskan bahwa effectivennes is measuring in
term of the attainjng prescribed goals or objectives (Handayaningrat,1985,).

2.3.1 Pengertian Efektivitas dan Efisiensi


Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya atau drucker mendefinisikan bahwa effectivity is
doing right think atau mengerjakan hal yang benar. Berdasarkan kedua Definisi di
atas dapat dikemukakan bahwa efektivitas dapat berarti tercapainya efek,akibat atau
hasil sesuai dengan perbuatan yang dikehendaki.
Jadi bila sasaran,tujuan ,hasil telah tercapai sesuai dengan apa yang direncanakan
berarti telah efektif atau terjadi efektivitas.sebaliknya kalau tujuan,sasaran itu
dicapai tidak sesuai dengan waktu,biaya,tenaga dan pengorbanan lain yang
ditentukan berarti pekerjaan atau perbuatan itu tidak efektif atau tidak terjadi
efektivitas .
Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara input dan ouput,manfaat dan
biaya(antara hasil pelaksanaan dengan sunber yang digunakan) seperti halnya juga
hasil yang maksimum yang dicapai dengan penggunaan sumber yang digunakan)
sepertinya halnya juga hasil yang maksimum yang dicapai dengan penggunaan
sumber yang terbatas. Dari dua definisi di atas dapat dikemukakan bahwa efisiensi
adalah suatu rasio/perbandingan terbaik antara pengorbanan dengan hasil yang
dicapai .
Jadi efisiensi selain ditekankan pada hasil yang ingin dicapai juga diperhitungkan
adanya pengorbanan untuk mencapai hasil tersebut.

a. Efisiensi segi usaha. Suatu usaha dapat dikatakan efisien atau terjadi efisiensi bila
hasil usaha yang dikehendaki dapat dicapai dengan pengorbanan atau usaha yang
teringan atau sekecil-kecilnya. Dalam konteks efisiensi sebenarnya dapat
dikembalikan pada 5 unsur sumber kerja yakni : pikiran,tenaga,waktu,ruang dan
benda termasuk uang. Sedangkan pada organisasi kerja baik public maupun bisnis
usaha adalah seemua sumber (resourse) sebagai input yang meliputi : sarana dan
prasarana kerja yang dibutuhkan dalam proses administrasi.
b. Efisiensi segi hasil . suatu usaha dapat dikatakan efisien atau terjadi efisiensi
bilamana. Aktivitas usaha tersebut dilakukan dengan pengorbanan
tertentu.Singkatnya bahwa untuk mencapai hasil yang dikehendaki dapat dilakukan
dengan tenaga yang termudah,pikiran yang teringan,waktu yang tercepat,uang/biaya
yang termurah,benda/pengorbanan yang terhemat , serta ruang yang terpendek.
Itulah yang dimaksud dengan efisiensi kerja.
2.3.2 Efektivits dan Efisiensi Kerja pada Administrasi/Organisasi Publik
Dapat dilihat dari tujuan,motif,sifat pelayanan,cara kerja yang dilakukan oleh
aparatur dalam organisasi publik.Dalam pekerjaan pemerintah dikatakan efektif atau
terjadi efektivitas bila suatu tujuan atau sasaran yang telah dicapai sesuai dengan
rencana.Akan tetapi pekerjaan tersebut walaupun telah terjadi efektivitas belum
tentu mencerminkan adanya efisiensi . Artinya dalam konteks input dan ouput tujuan
itu telah efektif karena tujuan organsasi public lebih bersifat pelayanan dan punya
efek atau pengaruh yang berarti terhadap kepentingan masyarakat yang luas bahkan
dapat ditinjau dari berbagai segi seperti ekonomi,politik,hokum dan segi lain.
Namun demikian sharp (Handayaningrat,1986) mencoba untuk memberikan
ukuran pada pekerjaan pemerintah yang meliputi:
a. Economic operation (penghematan operasi),maksudnya efisiensi pekerjaan
pemerintah dapat dilakukan bila pekerjaan tersebut tlah diselesaikan dengan baik
serta dilakukan dengan biaya yang minimal.
b. Apply pragmatic test each of operations (penerapan uji secara pragtimatis dari
masing pekerjaan) jadi efisiensi administrasi publiik akan sangat tergantung dari
motivasi para aparaturnya dalam menerterjemahkan kehendak masyarakat/warga
yang dilayani.
2.3.3 Efektivitas dan Efisiensi Pada Administrasi/Organisasi Bisnis
Jadi kegiatan organisasi bisnis baik yang menyangkut fungsi personalia ,
produksi,keuangan dan pemsaran serta fungsi lain dapat diukur dan dikendalikan
dari segi keuangan. Ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui efektivitas dan
efisiensi organisasi bisnis dapat dilakukan dengan alat analisis keuangan yang antara
lain: analisis anggaran usaha,analisis sumber dan penggunaan dana,analisis sumber
dan penggunaan dana , dan analisis rasio keuangan.
Melalui analisis anggaran usaha baik secara keseluruhan maupun sendiri-
sendiri dapat diketahui apakah usaha sangat efektif,efektif,kurang efektif dan tidak
efektif . Demikian juga dengan analisis rasio keuangan baik keseluruhan maupun
sendiri juga dapat diketahui apakah usaha sangat efektif,efektif,kurang efektif dan
tidak efektif.
2.4 Pengaruh Brand Experience, Brand Personality dan Sales Promotion Terhadap
Brand Equity

 SEJARAH
Berdiri tahun 28 oktober 2008 di jl.ciliwung no.2 Malang dengan maksud
menjadikan tempat penjualan barang-barang alat tulis kantor (ATK) dan alat tulis sekolah
menjadi satu tempat yang dapat mempermudah konsumen dalam memilih dan berbelanja
alat tulis kantaor atau alat tulis sekolah. Royal atk juga hadir dengan harga terjangkau dan
tetap memperhatikan keamanan dan kenyamanan dalam berbelanja.
Royal ATK ialah salah satu perusahaan yang berada di wilayah kota malang, yang
menjual berbagai kebutuhan kantor atau sekolah. Perusahaan ini memliki cabang di
beberapa daerah selain itu royal atk juga bekerjasama dengan sekolah atau kantor yang ada
di indonesia. Tujuan didirikan royal ATK untuk mempermudah konsumen dalam mencari
kebutuhan alat tulis atau alat kantor.

 Visi dan Misi

Visi : berkarya bersama mitra menjadi stationary store modern diindonesia,


dengan melaksanakan sistem mutu secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Serta memberikan pelayanan beriorientasi pada kepuasan pelanggan.

Misi : menjadi store swalayan modern dibidang stationary, office & school
equipment,fancy dan gift shop dengan konsep lebih lengkap, murah dan nyaman.

 ALUR KERJA

PRAMUNIAGA KEPALA
SUPERVISOR LOGISTIK
(PO) GUDANG

PIHAK EDP
Pramuniaga
QC dan Security (Entry data
(Display)
produk)
 Dari jurnal yang sudah kita baca bahwa sasaran/tujuan bukan bersifat objektif
namun bersifat subjektif, karena sasaran yang dituju bukan hanya 1 objek
seperti Mahasiswa melainkan berbagai kalangan masyarakat yang memiliki
tujuan yang sama.

 Dari jurnal diatas bahwa keputusan terhadap pembeli dengan promosi penjualan
dalam bentuk persuasif atau Brand Experience, Brand Personality.

 Dari jurnal ini, dapat diketahui bahwa Human Relations dari Royal ATK adalah PT.
Mandiri Anugrah dengan suplier Big Stationary.

 Dari jurnal ini, Royal ATK termasuk titik pusat yang efisien karena dibandingkan
dengan PT yang lain, Royal ATK mampu bertahan meskipun dalam masa pandemi
ini.

 Alasan kami memilih jurnal ini karena memiliki isi yang sesuai dengan materi yg
kita bahas. Disisi lain jurnal ini mencakup bagaimana cara sistematis menerapkan
metode tentang perusahaan Royal ATK itu sendiri
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem sebagai suatu kesatuan yang menyangkut spektrum yang sangat luas yang

didalamnya terdiri bagian-bagian/unit-unit tertentu sebagai sub-sistemnya.

Administrasi sebagai proses yaitu keseluruhan proses yang berupa kegiatan

kegiatan,pemikiran-pemikiran,pengaturan-pengaturan sejak dari penentuan tujuan


sampai penyelangaraan sehingga tercapai suatu tujuan. Administrasi sebagai sistem
total mempunyai pengertian yang luas. Artinya admnistrasi sebagai sistem yang
menyeluruh (totalitas).

Dari studi kasus yang kami analisis merupakan salah satu perusahaan yang
memiliki metode sistematis yang sesuai dengan materi yang kita bahas.

3.2 Daftar Pustaka

… , BRAND PERSONALITY DAN SALES PROMOTION TERHADAP BRAND


EQUITY (STUDI KASUS PADA KONSUMEN BIG STATIONERY DI
ROYAL ATK)

retrospektif ilmu administrasi bisnis dr. supriyanto, m.siss

Anda mungkin juga menyukai