Anda di halaman 1dari 6

Criticall Ill Anak

An. D, berusia 3 tahun 7 bulan, memiliki BB 13,7 kg, TB 97 cm, dan LILA 15,1
cm. Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan utama muntah darah berulang sejak pagi
tanggal 1 Maret 2020. Dua hari SMRS pasien demam (38,39°C) mulai pukul 08.00.
Demam dirasakan hilang timbul. Tidak berkurang dengan pemberian paracetamol. Pasien
juga mengeluhkan nyeri perut dan mual. Pasien masih dapat makan dan minum seperti
biasa. Lebih kurang 12 jam SMRS pasien muntah darah berwarna merah kehitaman ±½
gelas belimbing. Pasien masih demam, mual, dan mengeluhkan nyeri perut. Pasien
muntah darah tiap makan dan minum sehingga pasien dibawa ke IGD RSDM. Saat di
IGD, pasien sadar penuh, muntah darah terakhir jam 19.00 ±½ gelas belimbing warna
merah kehitaman sesaat setelah makan. Pasien batuk ±1 minggu. Diagnosis medis:
perdarahan saluran cerna et causa gastritis erosive disertai dengan varises esofagus dan
tonsilofaringitis akut. Satu minggu SMRS pasien mondok di RSDM Melati 2 dengan
keluhan radang tenggorokan dan demam. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung
bawaan. Pada Januari 2020 dilakukan operasi pemasangan occlude. Hingga saat ini
pasien masih rutin kontrol di poli kardio dengan diagnosis ASD post occlude.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hemoglobin: 10,5 g/dl, hematocrit:
32%, MCV: 79,3 /um, MCH: 26,4 pg, PDW: 16 %, limfosit: 43,00%, monosit: 12,00 %,
natrium darah: 127 mmol/L, dan kalsium ion: 1,14 mmol/L. Sedangkan hasil pemeriksaan
fisik klinis menunjukkan tekanan darah 90/50 mmHg, suhu tubuh 37,5°C, nadi 107
x/menit, respirasi 26 x/menit.
Kebiasaan makan pasien sebagai berikut. Pasien mengonsumsi nasi 3x sehari (½
ctg setiap kali makan), bubur cerelac 2x/minggu (3 sdm setiap kali makan), biskuit roma
1x/minggu (4 keping), dan roti tawar 2x/minggu (5 lembar setiap kali makan). Pasien
mengonsumsi daging ayam goreng 1x/bulan (½ ptg sdg), telur ayam ceplok 2x/minggu (1
btr setiap kali makan), dan ikan kakap 1x/bulan (½ ekor sdg). Pasien mengonsumsi tahu
goreng 2x/minggu (1 ptg sdg) dan tempe goreng 1x/minggu (1 ptg sdg). Pasien tidak suka
sayur maupun buah. Pasien mengonsumsi bakso sapi 3x/minggu (5 btr sdg setiap kali
makan). Pasien mengonsumsi susu batita 5x/hari (5 sendok susu bubuk dan air 120 ml
setiap kali minum) dan air putih 1 botol/hari (600 ml). Saat ini, pasien menjalani puasa
sejak di IGD (1 Maret 2020). Pasien dipasang NGT sejak 2 Maret 2020. Pasien hanya
mendapatkan D5 ½ NS 47 ml/jam. Hasil recall pasien menunjukkan energi: 214,32 Kkal,
protein: 0 gram, lemak: 0 gram, karbohidrat: 56,4 gram, dan cairan 1128 ml.
Selama di rumah pasien mengonsumsi obat aspirin 1x/hari. Pasien sulit diajak
makan sehingga tidak jarang pasien mengonsumsi obat tanpa makan terlebih dahulu.
Daftar obat yang diberikan kepada Px.:
Jenis Obat Fungsi Interaksi dengan Zat
Gizi
Paracetamol Obat untuk penurun Tidak disarankan
demam dan pereda dikonsumsi bersama
nyeri. makanan yang
mengandung alcohol
karena dapat
menyebabkan
kerusakan hati dan
pendarahan saluran
cerna.

Omeprazole Omeprazole adalah Tidak dianjurkan


obat untuk dikonsumsi bersama
mengatasi gangguan makanan karena
lambung,
dapat mengganggu
seperti penyakit asam
absorbsi obat.
lambung dan tukak
lambung. Obat ini
dapat mengurangi
produksi asam di
dalam lambung.

Sucralfate Untuk mengatasi Pemberian sucralfate


peradangan pada dan nutrisi enteral
lambung (gastritis) dan harus berjarak 1 jam
mencegah perdarahan
untuk menghindari
saluran cerna.
pembentukan bezoar.

Ampicilin Obat yang Mengurangi


digunakan untuk penyerapan saluran
mengobati berbagai cerna terhadap
macam infeksi makanan
bakteri

Crtiticall Ill Dewasa

Tn. AS berusia 44 tahun, memiliki BB 57 kg dan TB 171 cm. Pasien MRS


dengan keluhan utama nyeri di pipi kanan, bengkak dan kemerahan. Pasien mengeluh
bengkak pada pipi kanan sejak ± 6 hari SMRS, bengkak disertai nyeri terutama bila
ditekan. Bengkak menyebar ke mata kanan dan membuat mata kanan tidak dapat dibuka,
hidung sebelah kanan tersumbat sejak 6 hari dan keluar cairan berwarna kuning dan
berbau dari hidung kanan. Aliran lendir di tenggorokan berbau dan terasa pahit serta
demam 8 hari (hilang timbul). Diagnosa medis : Renosinusitis Kronis dengan Abses
Mandibula. Pasien memiliki riwayat DM tipe 2 sejak 2 bulan yang lalu dan rutin minum
obat glimepiride 1x1 tablet sebelum makan. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan GDS 188 mg/dl, Hematokrit 48%, Leukosit 19,4 ribu/ul, Kreatinin 0,5
mg/dl, Natrium darah 129 mmol/L, dan Chloride darah 90 mmol/L. Sedangkan
pemeriksaan fisik/klinis menunjukkan TD 160/90 mmHg, RR 22x/menit, Nadi
102x/menit, dan suhu 38,2oC. Kebiasaan makan pasien yaitu suka mengkonsumsi
makanan dan minuman manis dingin seperti es sirup dan es teh hampir setiap hari. Istri
pasien jarang memasak dan lebih sering membeli sayur matang dari luar rumah sebanyak
1-2 bungkus untuk sehari. Pasien juga jarang mengkonsumsi sayur dan buah, dan
biasanya mengkonsumsi susu kambing 2x sehari serta masih menggunakan penyedap
untuk memasak. Hasil Recall 24 jam yaitu Energi 1377 Kkal, Protein 47,7 gram, Lemak
37,3 gram dan Karbohidrat 208,5 gram. Pasien mendapatkan diet DM bentuk lunak.
Frekuensi pemberian yaitu 3x makanan utama dan 3x makanan selinganPasien tinggal
dirumah bersama istri dan 2 orang anak laki-laki. Pasien lulusan SMK dan bekerja
sebagai wiraswasta, serta jarang melakukan olahraga. Daftar obat yang diberikan kepada
Px:

Interaksi dengan
Jenis Obat Fungsi
Zat Gizi
Ciprofloxacin Mengobati Hindari
berbagai jenis penggunaan obat
infeksi bersamaan dengan
miuman yang
mengandung
kafein karena
dapat
menimbulkan efek
samping berupa
jantung berdebar,
sulit tidur, dan
gangguan
kecemasan.
Metronidazole Antibiotik untuk Menyebabkan
mengobati mual, muntah,
infeksi kram perut, dan
kemerahan pada
wajah jika
digunakan
bersamaan dengan
produk yang
mengandung
alkohol.
Metamizole Meredakan nyeri Hindari
dan demam penggunaan obat
bersamaan dengan
minuman
beralkohol karena
dapat
meningkatkan efek
mengantuk.
Sebaiknya
dikonsumsi setelah
makan karena
dapat
menyebabkan sakit
maag.
Methylprednisolon Meredakan Obat sebaiknya
e peradangan dan digunakan setelah
alergi makan untuk
menghindari sakit
maag.
Ampicilin Mengobati Sebaiknya
berbagai macam penggunaan obat
infeksi tidak bersamaan
dengan produk
susu karena dapat
menghambat
penyerapan obat.
Ranitidin Menurunkan Obat sebaiknya
produksi asam digunakan
lambung dan sebelum atau
nyeri ulu hati sesudah makan
untuk membantu
penyerapan.
Hindari konsumsi
alkohol dan
tembakau untuk
mencegah
terjadinya efek
samping.
Asam tranexamat Mengurangi atau Sebaiknya
menghentikan penggunaan obat
pendarahan sebelum dan
sesudah makan
untuk membantu
penyerapan obat.
Obat dapat
meningkatkan
resiko
pembentukan
gumpalan darah
jika penggunaan
bersamaan dengan
hormon esterogen.
Ketorolac Meredakan Obat tersebut tidak
peradangan dan boleh digunakan
rasa nyeri pada saat makan
karena dapat
terjadi interaksi
dengan makanan.
Mengkonsumsi
alkohol atau
tembakau juga
dapat
menyebabkan
interaksi dengan
obat tersebut.
Glimepiride Mengendalikan Hindari
kadar gula darah penggunaan obat
bersamaan dengan
produk yang
mengandung
alkohol karena
dapat
meningkatkan efek
samping. Obat ini
juga dapat
menurunkan kadar
natrium di dalam
darah.
Novorapid Mengendalikan Sebaiknya diinjeksi
kadar gula darah sebelum makan
untuk
memaksimalkan
kerja obat.
Lantus Mengendalikan Diinjeksi 1x sehari
kadar gula darah 1-3 jam setelah
makan dengan
waktu kerja obat
12-24 jam.

Anda mungkin juga menyukai