Anda di halaman 1dari 2

1.

Resiko mengikuti kepemilikan, apakah ada dalam Kontrak tentang SAAT PERALIHAN
KEPEMILIKAN ATAS BENDA yang merupakan objek transaksi yang bersangkutan.
Jelaskan mekanisme penuntuan resiko dalam:
a. Jual beli online dalam suatu Marketplace berdasarkan standart Klausala baru
b. Jual beli Konvesional dalam pasar Modern
Jawaban:
a. Klausala baku umummnya dikenal sebagai ketentuan dengan syarat-syarat yang telah
disiapkan terlebih dahulu. Dalam perkembangannya, klausala baku memegang peranan
penting dalam dunia usaha dan perdagangan modern. Sistem jual beli menggunakan
media online tidak dapat dijelaskan dari Aspek hukum perjanjian yang mensyaratkan
adanya kesepakatan diantara pihak penjual dengan pembeli. Keberadaan klausala baku
sebagai media untuk mempermudah transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen
dengan konsumen ternyata disalahgunakan produsen dengan memberikan persyaratan
yang sangat merugikan bagi konsumen. Dengan bunyi klausala baku “Barang yang sudah
dibeli tidak dapat dikembalikan, barang rusak/hilang bukan menjadi tanggung jawab kami.
Bagi konsumen yang merasa dirugikan atas adanya klausala dalam melakukan jual-beli
secara online dapat memilih penyelesain sangketa melalui pengadilan atau diluar
pengadilan. Biasanya untuk memudahkan dalam penyelesaian sangketa antara konsuen
dengan pelaku usaha akan memilih penyelesaian sangketa diluar pengadilan dengan
kesepakatan mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi dan/atau mengenai tindakan
tertentu untuk menjamin tidak akan terjadi kembali atau tidak akan terulang kembali
kerugian yang diderita oleh konsumen.
b. Jual beli konvesional adalah kegiatan jual beli yang dilakukan secara langsung, bertatatap
muka, dan kesepakatan transaksi dibuat untuk memperoleh keuntungan bagi kedua belah
pihak. Proses awal terjadinya transaksi jual beli konvesional dimulai dari penawaran
produk yang berupa barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual kepada pembelinya.
Setelah cocok antara barang dan harganya, lahirnya persetujuan untuk menjual dan
membeli yang berlandaskan kata sepakat. Transaksi konvesional lebih banyak
mempertemukan penjual dan pembeli di suatu tempat, sehingga memiliki badan hukum
yang jelas. Tidak ada aktivitas tawar menawar harga dalam pasar modern karena hanya
dipasang sudah mutlak atau tidak dapat berubah ubah lagi. Sehingga pada jual beli
konvensional dalam pasar modern sangat jarang terjadi resiko.

2. Jelaskan tentang tanggung jawab mutlak “strict liability” yang juga disebut sebagai tanggung
jawab tanpa kesalahan, berikan contohnya

Jawaban:
Tanggung jawab mutlak “strict liability” diartikan bahwa pelaku usaha harus bertanggung
jawab atas kerugian konsumen tanpa harus membuktikan ada tidaknya kesalahan pada
dirinya. Prinsip tanggung jawab mutlak merupakan prinsip yang didasarkan pada aspek
kesalahan (fault) dan hubungan kontrak (privity of contract), tetapi didasarkan pada cacatnya
produk (objective liability) dan risiko atau kerugian diderita konsumen (risk based liabilty)
contohnya pada kasus ledakan tabung gas dan susu beracun, maka dalam kasus ini penerapan
tanggung jawab mutlak “strict liability” merupakan suatu alternatif yang dapat ditempuh.
Karena melalui prinsip ini produsen yang tidak bertanggung jawab akan dapat sanksi yang
berat.
3. Syarat Perjanjian :
Jawaban :

Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat :


1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
2. Cakap untuk membuat suatu perjanjian;
3. Mengenai suatu hal tertentu;
4. Suatu sebab yang halal;

4. Pembatalan kesepakatan
Jawaban :

Cara-cara tersebut adalah :


1). pembayaran;
2) .penawaran pembayaran tuna diikuti dengan penyimpanan atau penitipan;
3). pembaharuan utang;
4).perjumpaan utang atau kompensasi;
5). percampuran utang;
6) pembebasan utang;
7). musnahnya barang yang terutang;
8). batal/pembatalan;
9). berlakunya suatu syarat batal dan
10). lewatnya waktu.

5. Kedududkan hukum bagi nasabah setelah bank di likuidasi


Jawaban :

hukum memberikan tempt bagi nasabah untuk melindungi dirinya dengan cara:
a. Perlindungan secara implisit (implisit deposit protection) vaitu:
Perlindungan yang dihasilkan ole pengawasan dan pembinaan bank yang efektif, yang dapat
menghindarkan terjadinya kebangkrutan bank. Perlindungan yang diperoleh: (1) peraturan
perundang undangan di bidang perbankan, (2) perlindungan yang dihasilkan oleh pengawasan
dan pembinaan yang efektif yang di lakukan oleh Bank Indonesia, (3) upaya menjaga
kelangsungan usaha bank sebagai sebuah lembaga pada khususnya dan perlindungan
terhadap sistem perbankkan pada umumnya, (4) memelihara tigkat kesehatan bank, (5)
melakukan usaha sesuai dengan prinsip kehati- hatian, (6) cara pemberian kredit yang tidak
merugikan bank dan kepentingan nasabah, dan (7) menyediakan informasi resiko kepada
nasabah.
b. Perlindungan eksplisit (explicit Deposit Orotection) , yaitu:
perlindungan melalui pembentukan suatu lembaga yang menjamin simpanan masyarakat,
sehingga apabila bank mengalami kegagalan, lembaga tersebut yang akan mengganti dana
masyarakat yang disimpan pada bank yang gagal tersebut. Perlindungan ini diperoleh melalui
pembentukan lembaga yang menjamin simpanan masyarakat sbagaimana diatur dalam
keputusan presiden Republik Indonesia Nomor 26 tahun 1998 tentang jaminan terhadap
kewajiban bank umum.

Anda mungkin juga menyukai