Anda di halaman 1dari 2

Muhamad Jazuli Mustofa

202400181

JOGER merupakan brand merchandise yang berlokasi di Pulau Dewata Bali dengan pendiri Joseph
Theodorus Wulianadi atau lebih sering disebut Mr. Joger. Joger memiliki beraneka jenis produk diantaranya
T-shirt, sandal, gantungan kunci, jam dinding hingga pernak-pernik lainnya. Ciri khas dari produk Joger
sendiri ialah pabrik kata-kata “nyeleneh” dan unik yang dibuat oleh creator sehingga menjadikan daya tarik
bagi pembeli. Joger memiliki pangsa pasar yang luas sehingga menjadikan icon oleh-oleh di Pulau Bali.
Pemasaran dari Joger terbilang unik dibanding dengan brand lain karena menggunakan strategi paradoksal
dibanding brand lainnya yang mengunggulkan produk agar terkesan baik, (Herlina,2017)

Repositioning dari brand Joger terdiri dari segmentasi, targeting dan positioning atau STP.
Segmentasi terdiri atas geografis, psikografis, demografis, dan perilaku. Segmentasi pasar adalah
pengelompokan pasar menjadi kelompok- kelompok yang homogen, di mana setiap kelompok (bagian)
dapat dipilih sebagai pasar yang dituju atau ditargetkan untuk pemasaran suatu produk,(Maria dan
Sheellyana Junaed, 2021). Segmentasi geografis dari Joger yaitu secara mikro atau wilayah local, dimana
perusahaan tersebut tidak melakukan ekspansi di luar wilayah Bali. Hal tersebut dikarenakan Joger ingin
mempertahankan keaslian brand yang hanya bisa dibeli di pulai Bali. sehingga ketika orang ingin
menggunakan produk Joger maka ia harus berlibur di Bali.

Kedua, segmentasi psikografis dari Joger mempunyai berbagai macam kata yang disebut “Pabrik
Kata-kata”, mulai dari kaos, sandal, jam dinding yang mempunyai kata-kata yang nyeleneh. Kata yang
paling banyak ditemui atau menjadi slogan yakni “Bali Bagus, Joger Jelek”. Menjadikan Joger memiliki
keberanian yang besar dan berbeda dengan brand lain. Segmentasi ketiga yaitu demografis, sasaran dari
produk jogger yaitu para wisatawan local maupun wisatawan mancanegara. Keempat, segmentasi perilaku
dari jogger yakni selalu up-to-date dalam mengeluarkan inovasi kata-kata dalam setiap produknya, jadi
tidak heran jika di setiap outlet jogger selalu ramai pengunjung wisata baik local maupun mancanegara.

Strategi targeting, penetapan target pasar merupakan lanjutan dari proses identifikasi segmentasi
pasar. Target pasar dipahami sebagai kelompok yang dipilih oleh suatu bisnis untuk dijadikan sebagai calon
pelanggan. (Maria dan Sheellyana Junaed, 2021). Targeting dari jogger tidak hanya bagi remaja yang
identik dengan menyukai sesuatu yang nyeleneh melainkan mulai dari anak kecil hingga orang dewasa.
Selain itu segmen pasar jogger adalah umum yang mencakup semua kalangan dari menengah atas dan
menengah kebawah karena jogger menjual berbagai lapisan harga mulai ribuan hingga ratusan ribu
tergantung kualitas produk.

Strategi positioning, positioning dilakukan dengan tujuan untuk menempatkan atau memposisikan
produk di pasar, sehingga produk tersebut terpisah atau memiliki perbedaan dengan merek-merek
pesaing dan dapat menyampaikan beberapa hal pokok kepada konsumen dan mencapai hasil yang
diharapkan serta menciptakan keyakinan pelanggan atau konsumen, (Jason dan Astri, 2021). Pemilik
joger menggunakan strategi pemasaran paradoksal adalah, berbanding terbalik dari biasanya, strategi ini
lebih memilih untuk menjelek-jelekan produknya sendiri, ketimbang mengunggulunggulkannya. Padahal
semua orang pun tahu bahwa Produk Joger lebih unggul kualitasnya sampai turis mancanegara pun
mengakuinya. Hal ini merupakan cara tersendiri dari pemilik Joger dalam pemikiran pemilik Joger untuk
selalu berinovasi dengan kata-kata baru yang dirangkainya yang melengkapi setiap produk baru yang
dikeluarkan. Outlet Joger yang didesain seunik kaosnya dan juga jargo “Joger Jelek” yang mampu membius
konsumennya untuk tidak lupa mampir membeli kaos joger sebelum meninggalkan pulau Bali.

Hasil dari penerapan strategi segmentasi, targeting dan positioning dari jogger telah berhasil
menjadi icon produk dan menguasai pangsa pasar di Bali untuk jenis merchandise karena memiliki strategi
STP (Segementing Targeting Positioning) dan bauran pemasaran yang telah direncanakan secara jelas dan
diaplikasikan secara konsisten.

Daftar Pustaka

Herlina,2017. Implementasi Strategi Pemasaran dengan Analisis Segmentasi, Targeting, Positioning dan
Bauran Pemasaran Pada Produk Joger Sehingga Menjadi Icon Produk di Pulau Bali. Universitas Sumatera
Utara.

Jason, Astri, & Muhammad,2021. Inovasi Produk, Persepsi Harga, Pengalaman Konsumen dan Strategi
Positioning dalam Meningkatkan Keputusan Pembelian Pada PT. Cahaya Sejahtera Riau Pekanbaru. Jurnal
Inovasi Bisnis dan Akuntansi.

Maria dan Shellyana, (2021). Analisis Segmentasi, Targeting dan Positioning Animasi Nussa Official di
Youtube. Institute Seni Isi Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai