Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIK PROFESI

REFLEKSI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NN “F” UMUR 22 TAHUN


DENGAN SKRINING PRAKONSEPSI DI PUSKESMAS
ANGGUT ATAS KOTA BENGKULU

DISUSUN OLEH :

ICA HERLINA
NPM: 2226061001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM PROFESI STIKES TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU 2022/2023
A. Deskripsi kejadian

Kasus ini saya temui ketika berada di stase 1 asuhan kebidanan pra

nikah dan pra konsepsi. Pengkajian dilakukan pada tanggal 14 April

2023.Asuhan kebidanan prakonsepsi terkait dengan calon pengantin di

Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu sudah berjalan dan sudah mempunyai

MOU dengan KUA setempat.

Pasien ini datang bersama dengan calon pengantin pria untuk

melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Anggut Atas guna

melengkapi syarat pernikahan dari KUA. Saya menemukan pasien di ruang

pendaftaran bersama-sama dengan Bidan yang bekerja di ruang KIA.

Kemudian, saya coba melakukan pendekatan untuk bersedia menjadi pasien

dalam asuhan yang akan saya berikan.

Selanjutnya, saya mencoba bertanya apakah calon pengantin

mengetahui tentang skrining prakonsepsi. Hasil jawaban pasien tidak

mengetahui mengenai prakonsepsi. Adanya fenomena ini saya tertarik untuk

melakukan asuhan kebidanan mengenai skrining prakonsepsi dan Saya pun

mulai melakukan langkah-langkah asuhan kebidanan dimulai dari pengkajian

data subyektif dan obyektif, menegakkan analisa dan memberikan

penatalaksanaan.
B. Emosi

Perasaan saya saat menghadapi kasus tersebut saya merasa antusias karena bisa

menjelaskan mengenai mengenai asuhan kepada calon pengantin mengenai

skrining prakonsepsi pada calon pengantin.

C. Evaluasi

Sisi negatif

Setelah kejadian itu saya belajar untuk memberikan KIE dan melakukan

skrining prakonsepsi pada calon pengantin.

Sisi positif

Dari hal tersebut saya belajar bagaimana untuk memberikan KIE dan

melakukan skrining prakonsepsi pada calon pengantin.

D. Analisis

Skrining yang tidak dilaksanakan pada asuhan ini yaitu pelayanan

psikologi tidak dilaksanakan karena di Betungan Kota Bengkulu belum

tersedia tenaga kesehatan psikolog. Selanjutnya, pemberian suplementasi gizi

tidak diberikan karena pada kasus yang ditemukan ibu tidak mengalami anemia

dan LILA ibu dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang hanya dilakukan

pemeriksaan Hb dan PP Test. Pemeriksaan TORCH, sifilis dan infeksi menular

lainnya tidak dilakukan karena tidak adanya alat pemeriksaan di Betungan

Kota Bengkulu.

Pelaksanaan skrining pra konsepsi ini berepedoman pada penelitian

yang dilakukan Yulivantina et al. (2021) pelaksanaan skrining prakonsepsi

pada calon pengantin perempuan terdiri dari pemeriksaan fisik, pemeriksaan


penunjang berupa pemeriksaan laboratorium wajib dan rekomendasi,

pemberian imunisasi tetanus toxoid, suplementasi gizi, konsultasi kesehatan

dan pelayanan psikologi.

E. Kesimpulan

Pelaksanaan skrining prakonsepsi pada calon pengantin perempuan

yang bisa dilaksanakan di Anggut Atas Kota Bengkulu terdiri dari pemeriksaan

fisik, pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium wajib dan

rekomendasi, pemberian imunisasi tetanus toxoid, suplementasi gizi dan

konsultasi kesehatan.

F. Tindak Lanjut

Ada beberapa hal yang menjadi focus perhatian dalam pelaksanaan skrining

prakonsepsi:

1. Tidak ada tenaga psikologi di Puskesmas masih bisa digunakan jalan

alternatif lain yaitu Bidan masih bisa memberikan konseling terkait

persiapan psikologis dalam menghadapi kehamilan nantinya

2. Terkait pemeriksaan laboratorium perlu effort yang tinggi dan ini bisa

dijadikan rencana jangka panjang untuk setiap CATIN yang menikah yang

melakukan pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai