Anda di halaman 1dari 19

HUBUNGAN INTEGRITAS DAN LOYALITAS KARYAWAN DENGAN

VISI MISI PERUSAHAAN


(Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia, Tbk)

Asriana Kibtiyah1, Mardiah2


1
Dosen Universitas Hasyim Asary Jombang
2
Karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Hubungan
Integritas dan Loyalitas Karyawan dengan Visi Misi Perusahaan.
Desain penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah
kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat secara mendalam. Metode analisis yang digunakan
adalah uji korelasi. Adapun tehnik sampling dalam penelitian ini adalah sample
jenuh dengan sampel sebanyak76 responden.
Hasil uji hipotesis berdasarkan pengujian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara integritas karyawan dengan visi misi perusahaan sebesar0,130. Variabel
loyalitas juga terdapat hubungan sebesar 0,188. Sedangkan Hasil nilai koefisien
determinasi (R) sebesar 0,192. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel visi misi
perusahaan memiliki hubungan dengan vaiabel integritas dan loalitas karyawan
sebesar 19,2% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Kata Kunci : Hubungan Integritas, Loyalitas Karyawan, Visi Misi


Perusahaan

PENDAHULUAN yang memberikan kepuasan. Usaha


Pengintegrasian merupakan kegiatan untuk pengintegrasian dilakukan
menyatupadukan keinginan melalui hubungan antar manusia
karyawan dan kepentingan (human relation), motivasi,
perusahaan, agar tercipta kerjasama kepemimpinan, kesepakatan kerja

92
bersama dan perundingan bersama mewujudkan visi dan misi
(collective bergainning). Maka perusahaan akan sulit tercapai.
integritas adalah yang sangat penting Loyalitas merupakan suatu sikap
dan merupakan salah kunci untuk yang timbul sebagai akibat dari
mencapai hasil yang baik bagi keinginan untuk setia berbakti secara
perusahaan maupun terhadap tulus baik terhadap pekerjaan,
karyawan sehingga memberikan kelompok, atasan maupun pada
kepuasan kepada semua pihak tempat kerja seseorang. Jadi apabila
karyawan dapat memenuhi seseorang dengan keyakinan dan
kebutuhannya dan perusahaan keikhlasan bekerja pada posisinya
memperoleh keuntungan. Jika kita tanpa mementingkan materi sebagai
menilik kembali arti integritas imbalan maka loyalitas akan
didalam kamus, kita akan membawa seseorang tersebut kepada
menemukan bahwa integritas juga keberhasilan.
merupakan suatu misi atau tujuan Mengenai persoalan bagaimana
bersama untuk tumbuh dan mengukur loyalitas seseorang,
berkembang. Integritas diharapkan loyalitas
untuk menimbulkan tujuan bersama seseorangtidakhanyadiukurdarikeseti
agar mencapai hal yang dicita- aannyaterhadaptempatkerjanya, yang
citakan. Seperti halnya dalam sebuah lebih penting adalah seseorang dapat
perusahaan, integritas sangat penting memberikan kontribusi yang berarti
dilakukan. Tanpa adanya integritas dan positif bagi tempat dimana
seseorang akan malas melakukan apa seseorang tersebut bekerja. Dengan
menjadi tugasnya dimana hal tesebut perbandingan seperti seorang
dikarenakan seseorang melakukan karyawan yang pada jam kerjanya
semua hal karena terpaksa, bukan hanya bermalas-malasan dan seorang
keluar dalam hati nurani individu karyawan yang memanfaatkan jam
tersebut. Jika ketiadaan integritas kerjanya untuk menyelesaikan
dalam individu benar-benar terjadi, pekerjaan, dari perbandingan tersebut
maka usaha individu dalam kita telah dapat menilai mana
meningkatkan tujuan serta karyawan yang berpotensi

93
membangung sikap loyalitas diantara menyatakan cita-cita atau impian
keduanya. sebuah organisasi atau perusahaan
Sejarah kesuksesan suatu perusahaan yang ingindicapai di masadepan, dan
tidak akan dapat terlepas dari misi merupakan rangkaian kalimat
hubungan antara integritas dan yang menyatakan tujuan atau alasan
loyalitas karyawan yang akhirnya eksistensi organisasi yang memuat
menjadi tolak ukur terhadap apa yang disediakan oleh perusahaan
suksesnya visi dan misi suatu kepada masyarakat, baik berupa
perusahaan. Integritas dan loyalitas produk ataupun jasa.
bagaikan simbiosis mutualisme Sebuah perusahaan memiliki
dimana antara satu dengan yang karyawan yang kompeten dan
lainnya saling menopang dan qualified temasuk integritas dan rasa
berhubungan. Seseorang yang sikap loyalitas merupakan sebuah
memiliki integritas dalam dirinya aset yang sangat berharga bagi
dapat mempengaruhi level loyalitas perusahaan, dimana karyawan
seseorang tersebut terhadap tersebut dapat meningkatkan dan
pekerjaannya. Begitu pula jika membuat perusahaan tersebut
seseorang berusaha membangun menjadi perusahaan yang unggul.
sikap loyalitas, maka dipastikan Berdasarkan paparan diatas, maka
integritas akan timbul mengikutinya. peneliti ingin mengetahui lebih jauh
Menurut DR. A.B. Susanto dalam mengenai kinerja PT Bank Central
Fikri Pratama (2010:1), visi adalah Asia, Tbk. PT. Bank Central Asia
sebuah gambaran mengenai tujuan adalah bank swasta terbesar di
dan cita-cita dimasa depan yang Indonesia, terdapat 1.062 kantor
harus dimiliki organisasi sebelum cabang dan 14.048 unit ATM (data
disusun rencana bagaimana pertanggal 31 Desember 2013 –
mencapainya, dan misi adalah sumber www.bca.co.id). Dan pada
bagaimana untuk menghadirkan daftar bank umum konvensional PT.
impian tadi menjadi kenyataan. Bank Central Asia berada dalam
Sedangkan menurut Wibisono, visi kategori bank swasta nasional devisa.
merupakan rangkaian kalimat yang

94
Pada perusahaan ini, tata nilai kebutuhan nasabah dengan cara
perusahaan serta budaya Smart yang terbaik memberikan solusi
Solution yang menjadi dasar dan kepada nasabah dengan tepat.
referensi system manajemen Dan berikut 4 poin tata nilai yang
perusahaan serta perilaku karyawan berlaku di PT. Bank Central Asia,
dalam bekerja, diyakini dapat Tbk. ;
mendorong percepatan kearah yang 1. Customer Focus (fokus pada
lebih baik guna mendukung visinya nasabah)
yaitu sebagai bank pilihan utama Yaitu memahami, mendalami,
dalan masyarakat yang berperan memenuhi kebutuhan nasabah
sebagai pilar penting perekonomian dengan cara yang terbaik, menjadi
Indonesia, dan misi yaitu concern seluruh lini proses organisasi
membangun institusi yang unggul dan didukung oleh budaya
dibidang penyelesaian pembayaran “mendengarkan” (budaya Smart
dan solusi keuangan bagi nasabah Solution)
bisnis dan perseorangan, kemudian 2. Integrity (Integritas)
memahami beragam kebutuhan Jujur, tulus, lurus, etika bisnis yang
nasabah dan memberikan layanan tinggi secara konsisten. Nasabah
finansial yang tepat demi memiliki bank yang dipercaya yang
tercapainya kepuasan optimal dibangun diatas landasan integritas
baginasabah, dan meningkatkan nilai dan etika bisnis yang tinggi secara
francais serta nilai stakeholder BCA. konsisten serta bertindak secara
PT. Bank Central Asia, Tbk memiliki konsisten dan bertanggung jawab dan
budaya Smart Solution yang artinya ; memiliki komitmen yang tinggi
1. S = Sigap 3. Teamwork (kerjasama Tim)
2. M = Menarik Memiliki pertalian yang khas,
3. A = Antusias komitmen, tata cara, sinergi dan satu
4. R = Ramah tujuan
5. T = Teliti 4. Condtinuous pursuits of
6. Solution = memahami, excellent (berusaha mencapai
mendalami, dan memenuhi yang terbaik)

95
Selalu melakukan perbaikan (lebih yang dimiliki PT. Bank Central
efisien, lebih cepat, lebih baik), Asia,Tbk serta seberapa besar
melakukan inovasi-inovasi, hubungannya dengan nilai integritas
melakukan mekanisme pemantauan dan sikap loyalitas parakaryawan.
untuk kualitas terbaik Selanjutnya penelitian ini akan
Dengan menjujung tinggi visi serta mengambil berjudul: “Hubungan
misi dan budaya serta tata nilai Integritas Dan Loyalitas Karyawan
tersebutlah yang menjadi pedoman DenganVisi Misi Perusahaan” (Studi
bertindak dan berperilaku seluruh Kasus Pada PT. Bank Central Asia,
jajaran manajemen dan karyawan. Tbk).
Dengan melakukan observasi pada
karyawan PT. Bank Central Asia, LANDASAN TEORI
Tbk yang berada di kantor pusat. INTEGRITAS
Ternyata masih terdapat karyawan 1. Pengertian Integritas
yang belum konsisten dengan waktu Integritas adalah suatu nilai yang
kerja yang telah ditentukan oleh mencerminkan kesamaan antara hati,
perusahaan, menunda pekerjaan yang ucapan dan tindakan (Eko B.
seharusnya dapat diselesaikan Supriyanto, 2006). Becker, et al.
dimana mengurangi servis level unit (1998) dalam Eko B. Supriyanto
kerja, dan hal lainnya lagi yaitu (2006) juga mendefinisikan integritas
adanya sikap karyawan yang kurang sebagai suatu hal yang berkaitan
peduli terhadap beban kerja dalam dengan kepercayaan dan kejujuran
tim. Hal - hal tersebut menunjukan seseorang. Integritas berbeda dengan
bahwa belum menyeluruhnya nilai kejujuran, integritas adalah
integritas dan sikap loyalitas menyesuaikan realitas dengan kata-
tertanam diseluruh kalangan kata. Integrtas bersifat aktif,
karyawan. sedangkan kejujuran bersifat pasif
Berdasarkan uraian diatas maka (Prijaksono dan Sembel, 2004).
penulis tertarik untuk melakukan Integritas merupakah hasil dari suatu
penelitian lebih lanjut terhadap proses interaksi antara pribadi/invidu
keefektifan dari budaya dan tata nilai manusia dengan lingkungan sosial

96
berdasarkan suatu nilai dasar yang a. Kode etik profesional. Setinggi
diyakini. apa kode etik ini dijunjung,
Stephen R.Covey dalam Fikri terutama oleh pimpinan
Pratama ( 2010:20) membedakan perusahaan yang akan dicontoh
antara kejujuran dan integritas, oleh bawahannya.
kejujuran berarti menyampaikan b. Bagaimana mereka mengatasi
kebenaran dan ucapannya sesuai conflic of interest. dalam hal
dengan kenyataan. Sedangkan ini sejauh mana ketentuan yang
integritas membuktikan tindakannya telah ditetapkan dan disepakati
sesuai dengan ucapannya.Seseorang dapat dipegang teguh.
yang memiliki integritas dan c. Wewenang. Sebaik apa
kejujuran adalah orang yang wewenang yang diberikan
menunjukan dirinya sebagai seorang dapat dimanfaatkan.
yang bertanggung jawab dan d. Akuntabilitas dan tanggung
berdedikasi. jawab. Jika mengalami
2. Faktor – faktor yang masalah, apa yang akan
mempengaruhi integritas dilakukan apakah berlari atau
Integritas berasal dari kata integrity, menghadapinya.
yang artinya soundness of moral Aspek terpenting dalam menjalankan
principle and character honesty. suatu perusahaan adalah integritas,
Dengan kata lain, mereka yang menurut para ahli dalam Yudhistira
memiliki integritas, lazimnya Victoria (2008:3) ada 2 (dua) faktor
memiliki hati nurani yang bersih, yang mempengaruhi integritas
mempunyai prinsip moral yang seorang karyawan :
tangguh, adil serta jujur dan tidak a. Faktor Internal, yaitu terkait
takut kepada siapapun kecuali Tuhan dengan sikap baik seorang yaitu
(Eko B. Supriyanto, 2006:140). jujur, tulus, dapat dipercaya,
Eileen Rachman dalam Eko B konsisten. Kemudiannilai yang
Supriyanto (2006) mengatakan selau menjadi dasar yang
integritas seseorang dapat diukur dari menjamin kejujuran nilai – nilai
beberapa indikator, yaitu: lainnya serta kepercayaan dan

97
keyakinan atas dari sikap baik c. Keengganan untuk
dan nilai yang tertanam. merasionalisasi perilaku
b. Faktor eksternal, yaitu adanya berprinsip, Tetap komitmen dan
reward dan punishment yang tidak melalukan tawar menawar
dinilai secara objektif guna terhadap prinsip yang telah
terbentuknya sikap integritas dipegang meski dalam situasi
dalam diri seseorang. dan kondisi tertentu yang tidak
Integritas adalah suatu komitmen memungkinkan
pribadi yang teguh terhadap prinsip LOYALITAS
idiologi yang etis dan menjadi bagian 1. Definisi Loyalitas
dari konsep diri yang ditampilkan Loyalitas karyawan terhadap
melalui perilakunya. Schlenker perusahaan memiliki makna
dalam Adrian Susanto (2013) setuju kesediaan karyawan untuk
bahwa integritas berarti suatu situasi melanggengkan hubungannya
dimana seseorang terikat dengan apa dengan organisasi.Kesetiaan pegawai
yang orang lain anggap sebagai untuk mempertahankan diri bekerja
sesuati yang etis dan berharga. dalam organisasi adalah adalah hal
Schlenker (2008) menyatakan yang penting dalam menunjang
terdapat tiga aspek yang digunakan komitmen pegawai terhadap
dalam pengukuran integritas, yaitu : organisasi dimana mereka bekerja.
a. Perilaku berprinsip, Perilaku Hasibuan (2001), mengemukakan
yang didasarkan pada prinsip – bahwa loyalitas kerja atau kesetiaan
prinsip yang etis dan sesuai merupakan salah satu unsur yang
dengan moral digunakan dalam penilaian karyawan
b. Komitmen teguh pada prinsip – yang mencakup kesetiaan terhadap
prinsip, Adanya komitmen untuk pekerjaannya, jabatannya dan
tetap berpegang pada prinsip organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan
yang telah dipegang meskipun oleh kesediaan karyawan menjaga
ada tekanan dari pihak lain dan membela organisasi di dalam
maupun tawaran keuntungan maupun di luar pekerjaan dari
pribadi

98
rongrongan orang yang tidak memenuhi kebutuhan hidup dari
bertanggungjawab. pekerjaannya, sehingga mereka betah
Loyalitas para karyawan dalam suatu bekerja dalam suatu perusahaan.
organisasi itu mutlak diperlukan Yuliandri dalam Vannecia Marchelle
demi kesuksesan organisasi itu Soegandhi (2013) menegaskan
sendiri. Menurut Reichheld dalam bahwa faktor-faktor yang
Vannecia Marchelle Soegandhi mempengaruhi loyalitas karyawan
(2013), semakin tinggi loyalitas para adalah adanya fasilitas-fasilitas kerja,
karyawan di suatu organisasi, maka tinjauan kesejahteraan, suasana kerja
semakin mudah bagi organisasi itu serta upah yang diterima dari
untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
organisasi yang telah ditetapkan Selanjutnya Steers dan Porter dalam
sebelumnya oleh pemilik organisasi Kusumo (2006) menyatakan bahwa
(Utomo, 2002, p.9). Sedangkan timbulnya loyalitas kerja dipengaruhi
untuk sebaliknya, bagi organisasi oleh empat faktor, yaitu:
yang loyalitas para karyawannya a. Karakteristik pribadi
rendah, maka semakin sulit bagi Meliputi usia, masa kerja, jenis
organisasi tersebut untuk mencapai kelamin, tingkat pendidikan, prestasi
tujuan-tujuan organisasinya yang yang dimiliki, ras dan beberapa sifat
telah ditetapkan sebelumnya oleh kepribadian.
para pemilik organisasi. b. Karakteristik pekerjaan
Istijanto (2006:23) Karyawan yang Berupa tantangan kerja, job stress,
memiliki loyalitas yang tinggi kesempatan berinteraksi sosial, job
bersedia bekerja melebihi kondisi enrichment, identifikasi tugas,
biasa, merasa ada kesamaan nilai umpan balik tugas dan kecocokan
dengan perusahaan, merasa tugas.
terinspirasi, dan memperhatikan c. Karakteristik desain perusahaan
nasib perusahaan secara keseluruhan. menyangkut pada internal
2. Faktor - faktor Loyalitas perusahaan itu yang dapat dilihat dari
Loyalitas kerja akan tercipta apa bila desentralisasi, tingkat formalisasi,
karyawan merasa tercukupi dalam tingkat keikutsertaan dalam

99
pengambilan keputusan, paling tidak organisasi yang diekspresikan dalam
telah menunjukkan berbagai tingkat produk dan pelayanan yang
asosiasi dengan tanggung jawab ditawarkan, kebutuhan yang dapat
perusahaan, ketergantungan ditanggulangi, kelompok masyarakat
fungsional maupun fungsi kontrol yang dilayani, nilai – nilai yang
perusahaan. diperoleh serta aspirasi dan cita – cita
d. Pengalaman yang diperoleh masa depan.
dalam pekerjaan Dalam Albaghir (2011:22) dalam
Meliputi sikap positif terhadap pengertian secara mendalam
perusahaan, rasa percaya pada sikap menyebutkan ada beberapa
positif terhadap perusahaan, rasa persyaratan yang hendaknya
aman. dipenuhi oleh persyaratan suatu visi :
Loyalitas karyawan tidak hanya a. Berorientasi pada masa depan
diukur dari kesetiaannya terhadap b. Tidak dibuat berdasarkan
perusahaan.Hal terutama adalah kondisi atau tren saat ini
karyawan dapat memberikan c. Mengekspresikan kreativitas
kontribusi berarti bagi perusahaan. d. Berdasarkan pada prinsip nilai
yang mengandung penghargaan
VISI DAN MISI bagi masyarakat
1. Pengertaian visi dan misi e. Memperhatikan sejarah, kultur,
Menurut Wibisono (2006:43) visi dan nilai organisasi meskipun
merupakan rangkaian kalimat yang ada perubahan terduga
menyatakan cita – cita atau impian f. Mempunyai standar yang tinggi,
sebuah organisasi atau perusahaan ideal serta harapan bagi anggota
yang ingin dicapai dimasa depan. lembaga
Dalam visi suatu organisasi terdapat g. Memberikan klarifikasi bagi
juga nilai – nilai, aspirasi serta manfaat lembaga serta tujuan –
kebutuhan organisasi dimasa depan tujuannya
seperti yang diungkapkan oleh Kotler h. Memberikan semangat dan
dalam Nawawi (2000:122) visi mendorong timbulnya dedikasi
adalah pernyataan tentang tujuan pada lembaga

100
i. Menggambarkan keunikan kesinambungan bisnis dalam jangka
lembaga dalam kompetisi serta panjang, harus sudah memikirkan
citranya kepeduliannya saat awal pendirian
j. Bersifat ambisius serta perusahaan yaitu dengan cara
menantang segenap anggota menetapkan visi dan misi
lembaga ( lewis & Smith 1994 ) perusahaan.Hal tersebut guna sebagai
Pengertian misi menurut Drucker arah tujuan kerja (pedoman)
(2000:87) pada dasarnya misi karyawan dalam usahanya mencapai
merupakan alasan mendasar tujuan perusahaan.
eksistensi suatu Shara Widyastuti (visi misi
organisasi.Pernyataan misi perusahaan :2012) dalam
organisasi, terutama ditingkat unit penyusunan visi misi harus
bisnis menentukan batas dan maksud mempertimbangankan beberapa
aktivitas bisnis perusahaan. faktor berikut :
Menurut Prasetyo dan Benedicta 1. Sejarah
(2004:8) misi merupakan realisasi 2. Preferensi Masa Kini
yang akan dijadikan suatu organisasi 3. Lingkungan Pasar
mampu menghasilkan produk dan 4. Sumber Daya
jasa berkualitas yang memenuhi 5. Kompetensi yang membedakan
kebutuhan, keinginan dan harapan.
Menurut Wheelen sebagaimana METODE PENELITIAN
dikutip oleh Wibisono (2006, p, 46- 1. Populasi Penelitian
47) misi merupakan rangkaian Menurut Sugiyono (2008:115)
kalimat yang menyatakan tujuan atau populasi adalah wilayah generalisasi
alasan eksistensi organisasi yang yang terdiri dari obyek atau subyek
memuat apa yang disediakan oleh yang memiliki kualitas dan
perusahaan kepada masyarakat. karakteristik tertentu yang
2. Faktor – faktor visi dan misi ditetapkkan peneliti untuk dipelajari
Suatu perusahaan atau organisasi yang kemudian di tarik
yang baik dan bertanggungjawab kesimpulannya. Dengan kata lain,
serta ingin memelihara populasi merupakan objek atau

101
subjek yang berada pada suatu Biro Pengembangan
wilayah dan memenuhi syarat-syarat 7 Pengetahuan & 8
tertentu berkaitan dengan masalah Kualitas
penelitian. Populasi yang dimaksud Biro Pelaksana &
8 12
disini adalah karyawan PT. Bank Pendukung Pelatihan
Central Asia, Tbk Divisi 9 Biro Perekrutan 18
Pembelajaran dan Pengembangan Total 76
yang berjumlah 76 orang.

Sumber: Data Sekunder 2015


Tabel Daftar KaryawanPT. Bank
Central Asia, Tbk
2. Penentuan Sampel
Divisi Pembelajaran dan
Pengembangan Sugiyono (2009:73)Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik

No. SubjekPenelitian Jumlah yang dimiliki oleh populasi tersebut.

1 DPP 3 Teknik sampling (teknik


pengambilan sampel) dalam
Biro Pengembangan
penelitian ini adalah menggunakan
2 Program Operasional 6
pendekatan non probability
Perbankan
sampling.
Biro Pengembangan
3 Karir & Pelatihan 3 Pengertian non probability sampling
Potensial menurut Sugiyono (2009: 84) adalah
Biro Pengembangan teknik pengambilan sampel yang
4 Program Kredit & 5 tidak memberi peluang/kesempatan
Pemasaran sama bagi setiap unsur atau anggota
Biro Pengembangan populasi untuk dipilih menjadi
5 Program Diri & 4 sampel. Teknik sampel ini meliputi,
Manajerial sampling sistematis, kuota,
Biro Pengembangan aksidental, purposive, jenuh,
6 17
Program Pendidikan snowball.Karena teknik sampling
atau penarikan sampel yang

102
digunakan adalah non probability pertanyaan),ini dibagikan dan diisi
sampling yang merupakan teknik oleh seluruh responden yang disusun
pengambilan sampel yang tidak berdasarkan variabel yang telah
memberikan peluang sama untuk ditentukan dengan menyediakan
dipilih menjadi sampel, untuk itu jawaban alternatif.
pengambilan sampel ini penulis Pengumpulan data dari responden
menggunakan metode sampling yang digunakan adalah dengan
jenuh. metode komunikasi dengan
menggunakan kuesioner dengan
Pengertian sampling jenuh menurut
pertanyaan tertutup. Pertanyaan
Sugiyono (2006:78) adalah teknik
tertutup adalah pertanyaan yang
penentuan sample bila semua
sudah mengarah ke jawaban yang
anggota populasi digunakan sebagai
alternatifnya sudah ditentukan. Skala
sampel.
pengukuran yang digunakan dalam
Berdasarkan teknik pengambilan
penelitian ini adalah Likert.
sampel di atas dengan menggunakan
Skalalikertdigunakanuntukmengukur
teknik sampling Jenuh dari jumlah
sikap, pendapat dan persepsi
populasi sebanyak 76 orang, maka
seseorang atau kelompok tentang
yang diambil sebagai sampel adalah
kejadian atau gejala sosial
sebanyak 76 orang.
(Indriantoro dan Supomo,
3. Metode Pengumpulan Data 1999:99).Adapun model jawaban
Metode pengumpulan data yang yang digunakan adalah sebagai
digunakan dalam penelitian ini terdiri berikut:
dari data primer dan data sekunder.  Sangat Setuju (SS)
1. Data Primer  Setuju (S)
Data primer merupakan data yang  Ragu-Ragu (RR)
didapat dari sumber pertama baik
 Tidak Setuju (TS)
dari individu atau perseorangan
 Sangat Tidak Setuju (STS)
seperti hasil wawancara atau hasil
Perolehanskordari item-item
pengisian kuesioner (Husein Umar,
berdasarkan jawaban yang dipilih
2008:99). Kuesioner (daftar
responden dengan jenis pernyataan

103
favorable. Adapun jawaban favorabl telah diperoleh dari PT. Bank Central
eskornya bergerak dari kanan kekiri Asia, Tbk, yang terdiri dari profil,
(SS  S  RR TS  STS) sejarah dan lain sebagainya.
dengan nilai (5  4  3 2 1). b. Studi Pustaka
Berikut dapat dilihat ringkasannya: Pengumpulan data yang bertujuan
Tabel Bobot Nilai Tiap Item untuk mengetahui teori dari variabel-
Kode Favorable variabel yang diteliti dalam
SS (sangat setuju) 5 kepustakaan (sumber: bacaan, buku-
S (setuju) 4 buku, referensi, jurnal) dan untuk
RR (ragu-ragu) 3 mengetahui tentang penelitian
TS (tidak setuju) 2 terdahulu yang sudah dilakukan

STS (sangat tidak 1 terhadap variabel-variabel yang akan

setuju) diteliti untuk menunjang penelitian.

Sumber :Indriantoro dan Supomo


(1999:99) PEMBAHASAN HASIL

2. Data Sekunder PENELITIAN

Data sekunder merupakan data Gambaran hasil penelitian dari

primer yang telah diolah lebih lanjut masing-masing variabel penelitian,

dan disajikan baik oleh pihak yaitu integritas (X1), loyalitas (X2)

pengumpul data primer atau oleh dan visi misi (Y) di PT. Bank Central

pihak lain. Data sekunder ini Asia Tbk Divisi Pembelajaran dan

digunakan oleh pihak peneliti untuk Pengembangan, diuraikan pada

diproses lebih lanjut (Husein Umar, bagian deskripsi data berikut ini:

2008 :100). Sumber data sekunder


untuk mendukung penelitian ini 1. Hubungan Integritas

diperoleh dari studi pustaka dan Karyawan dengan Visi Misi

dokumentasi mengenai perihal yang Perusahaan

terkait dalam penelitian. Dari hasil uji korelasi yang telah

a. Dokumentasi dilakukan, hubungan integritas

Pengumpulan data dilakukan dengan karyawan dengan visi misi

cara mengutip langsung data yang perusahaan adalah sebesar 0,130

104
(13,0%), maka dapat disimpulkan organisasi atau perusahaan yang
bahwa integritas yang dimilikioleh ingin dicapai dimasa
karyawanPT. Bank Central Asia Tbk depandanMenurut Wheelen
Divisi Pembelajaran dan sebagaimana dikutip oleh Wibisono
Pengembangan memiliki hubungan (2006, p, 46-47) misi merupakan
dengan visi misi PT. Bank Central rangkaian kalimat yang menyatakan
Asia meskipun tidak begitu tujuan atau alasan eksistensi
signifikan. organisasi yang memuat apa yang
Integritas adalah suatu nilai yang disediakan oleh perusahaan kepada
mencerminkan kesamaan antara hati, masyarakat.
ucapan dan tindakan. Becker, et al. 2. Hubungan Loyalitas Karyawan
(1998) dalam Eko B. Supriyanto dengan Visi Misi Perusahaan
(2006) juga mendefinisikan integritas Dari hasil uji korelasi yang telah
sebagai suatu hal yang berkaitan dilakukan, hubungan loyalitas
dengan kepercayaan dan kejujuran karyawan dengan visi misi
seseorang. Integritas berbeda dengan perusahaan adalah sebesar 0,188
kejujuran, integritas adalah (18,8%), maka dapat disimpulkan
menyesuaikan realitas dengan kata- bahwa loyalitas yang dimiliki oleh
kata. Integrtas bersifat aktif, karyawan PT. Bank Central Asia Tbk
sedangkan kejujuran bersifat pasif Divisi Pembelajaran dan
(Prijaksono dan Sembel, 2004). Pengembangan memiliki hubungan
Integritas merupakah hasil dari suatu dengan visi misi PT. Bank Central
proses interaksi antara pribadi/invidu Asia meskipun tidak begitu
manusia dengan lingkungan sosial signifikan.
berdasarkan suatu nilai dasar yang Hal tersebut mengisyarakatkan
diyakini. Integritas juga merupakan bahwa hubungan loyalitas karyawan
salah satu poin dari tata nilai PT. dengan visi misi perusahaan
Bank Central Asia. Menurut memiliki keterkaitan dan sesuai
Wibisono (2006:43) visi merupakan dengan pernyataan bahwa loyalitas
rangkaian kalimat yang menyatakan para karyawan dalam suatu
cita – cita atau impian sebuah organisasi itu mutlak diperlukan

105
demi kesuskesan organisasi itu yang akan dijadikan suatu organisasi
sendiri. Menurut Reichheld dalam mampu menghasilkan produk dan
Vannecia Marchelle Soegandhi jasa berkualitas yang memenuhi
(2013), semakin tinggi loyalitas para kebutuhan, keinginan dan harapan..
karyawan di suatu organisasi, maka 3. Hubungan Integritas dan
semakin mudah bagi organisasi itu Loyalitas Karyawan dengan
untuk mencapai tujuan-tujuan Visi Misi Perusahaan
organisasi yang telah ditetapkan Integritas dan loyalitas karyawan PT.
sebelumnya oleh pemilik organisasi Bank Central Asia Divisi
(Utomo, 2002, p.9). Sedangkan Pembelajaran dan Pengembangan
untuk sebaliknya, bagi organisasi sudah baik, dan hubungan diantara
yang loyalitas para karyawannya integritas, loyalitas dengan visi misi
rendah, maka semakin sulit bagi sebesar 19,2% sedangkan selebihnya
organisasi tersebut untuk mencapai 80,8% dipengaruhi oleh faktor lain
tujuan-tujuan organisasinya yang diluar penelitian.
telah ditetapkan sebelumnya oleh Sebagaimana telah dijelaskan bahwa
para pemilik organisasi.Dalam visi integritas karyawan merupakan suatu
suatu organisasi terdapat juga nilai – sikap dan perilaku konsisten untuk
nilai, aspirasi serta kebutuhan menjujung tinggi etika kerja dan
organisasi dimasa depan seperti yang etika profesi dimana seharusnya
diungkapkan oleh Kotler dalam sikap tersebut harus dimiliki oleh
Nawawi (2000:122)visi adalah setiap karyawan yang diharapkan
pernyataan tentang tujuan organisasi dalam jangka panjang dapat mecapai
yang diekspresikan dalam produk tujuan perusahaan.
dan pelayanan yang ditawarkan, Lebih lanjut loyalitas lebih banyak
kebutuhan yang dapat ditanggulangi, bersifat emosional, namun Loyalitas
kelompok masyarakat yang dilayani, para karyawan dalam suatu
nilai – nilai yang diperoleh serta perusahaan itu mutlak diperlukan
aspirasi dan cita – cita masa depan demi kesuksesan perusahaan.
dan menurut Prasetyo dan Benedicta
(2004:8) misi merupakan realisasi KESIMPULAN DAN SARAN

106
A. Kesimpulan hubungan dengan visi misi PT.
Berdasarkan dari pembahasan pada Bank Central Asia meskipun
bab sebelumnya, maka pada bab ini tidak begitu signifikan.
penulis memberikan kesimpulan dan 3. Hasil uji regresi berganda
saran mengenai hubungan integritas menunjukkan bahwa integritas
dan loyalitas karyawan di PT. Bank dan loyalitas karyawan dengan
Central Asia Tbk Divisi visi misi perusahaan. Hasil
Pembelajaran dan Pengembangan, tersebut memberikan bukti
adapun kesimpulannya adalah bahwa ketiga variabel
sebagai berikut: independen dapat menjelaskan
1. Secara korelasi integritas variabel dependen sebesar
karyawan dengan visi misi 19,2% dan sisanya sebesar
perusahaan memiliki hubungan 80,8% dijelaskan oleh variabel
sebesar 0,130 (13,0%), maka lain diluar penelitian ini.
dapat disimpulkan bahwa B. Saran
integritas yang dimiliki oleh Berbagai kegiatan yang dilakukan
karyawan PT. Bank Central Asia baik dari menganalisis sampai
Tbk Divisi Pembelajaran dan dengan menguraikan kesimpulan,
Pengembangan memiliki maka penulis mencoba memberikan
hubungan dengan visi misi PT. saran-saran.Dimana saran-saran yang
Bank Central Asia meskipun penulis kemukakan adalah sebagai
tidak begitu signifikan. berikut:
2. Loyalitas karyawan secara 1. Hasil uji deskriptif kuesioner pada
korelasi memiliki hubungan variabel integritas dimensi
dengan visi misi perusahaan memahami konsep dari integritas
sebesar 0,188 (18,8%), maka (nilai dan keterampilan) memiliki
dapat disimpulkan bahwa nilai paling kecil dibandingkan
loyalitas karyawan PT. Bank dengan dimensi yang lain. Hal ini
Central Asia Tbk Divisi memberikan isyarat kiranya pihak
Pembelajaran dan manajemen PT. Bank Central
Pengembangan memiliki Asia Divisi Pembelajaran dan

107
Pengembangan untuk dapat menjadi catatan pihak
memberikan pemahaman kembali manajemen PT. Bank Central
kepada para karyawan dengan Asia Divisi Pembelajaran dan
melakukan sosialisasi mengenai Pengembanganbahwa fakor
integritas, dimana integritas internal tersebut terdapat
sendiri merupakan salah satu poin hubungan dengan visi misi
dari visi misi PT. Bank Central perusahaan meskipun tidak begitu
Asia. signifikan.
2. Hasil uji deskriptif kuesioner pada 4. Berdasarkan uji korelasi diketahui
variabel loyalitas dimensi variabel integritas lebih rendah
kesukaan terhadap pekerjaan nilai hubungannya dengan visi
(Unggul dalam bekerja dengan misi perusahaan. Ini menjelaskan
tidak mengharapkan pendapatan fakta lapangan bahwa sikap dan
lebih) memiliki nilai paling kecil perilaku konsisten untuk
dibandingkan dengan dimensi menjujung tinggi etika kerja dan
yang lain. Hal ini kiranya dapat etika profesi belum menyeluruh
menjadi perhatian pihak dimiliki para karyawan oleh
manajemen PT. Bank Central karenanya pihak manajemen harus
Asia Divisi Pembelajaran dan terus mensosialisasikan tata nilai
Pengembangan untuk serta visi misi perusahaan kepada
memberikan dorongan dan para karyawandalam berbagai
semangat kerja kepada para kegiatan.
karyawanagar pekerjaan yang
dilakukan juga optimal. DAFTAR PUSTAKA
3. Hasil uji deskriptif kuesioner pada A.A. Anwar Mangkunegara.
variabel visi misi dimensi internal ManajemenSumberDayaMan
(Perubahan dan ekspansi bisnis, usia Perusahaan. Bandung:
sumber daya manusia, kondisi RosdakaryaRemaja. 2011
finansial) memiliki nilai paling A.B. Susanto, “Managemen for
kecil dibandingkan dengan everyone 5 Human Capital”,
dimensi yang lain. Hal ini kiranya Esensi Erlangga Grup,

108
Jakarta, 2011 Handoko T. Hani. Manajemen,
Adrian Susanto, “Hubungan antara EdisiKedua, Cetakan Ketiga
Persepsi User terhadap belas. Yogyakarta: BPFE.
Integritas dengan Trust pada 2008
karyawan Outsourcing”, Hasibuan, Malayu S. P. Manajemen
Universitas Surabaya, Sumber Daya Manusia.
Surabaya, 2013 Jakarta: PT. Bumi
Akhmad Subekhi dan Mohammad Aksara. 2008.
Jauhar. Pengantar Manajemen Lubis, Satria H. Menjadi Pribadi
Sumber Daya Manusia yang berintegritas. STAN,
(MSDM). Jakarta: Prestasi Tangerang Selatan. 2010.
Pustakaraya. 2012. Mathis, Robert L dan John H
Andityas Meilina, “Pengaruh insentif Jackson.Human Resource
terhadap kinerja Teller Management,edisi 10.
Pooling di Bank Central Asia, Jakarta: SalembaEmpat.
Tbk Kantor Pusat Slipi”, 2006.
Universitas Pamulang, Stephen P. Robbins dan Mary
Tangerang Selatan, 2013 Coulter, Management.
Darsono dan Tjajtuk Siswandoko. Pearson Education Canada..
Manajemen Sumber Daya 2011.
Manusia abad 21. Jakarta: Stephen P. Robbins dan Mary
Nusantara Consulting. 2011. Coulter, Management.
EngkosAchmad Kuncoro dan Riduw Prentice Hall. 2006.
an. Cara Menggunakan Dan Sedarmayanti.Manajemen Sumber
Memakai. AnalisisJalur (Path Daya Manusia, Reformasi
Analysis). Bandung: Penerbit Birokrasi Manajemen
Alfabeta. 2007. Pegawai Negeri Sipil.
Fikri Pratama. Pengaruh Sikap Bandung. PT. Refika
Disiplin kerja terhadap Aditama. 2007.
Suksesnya Visi dan _______, Sumber Daya manusia dan
Misi,Surabaya. 2010 produktivitas. Bandung: CV

109
Mandar Maju. 2009.
Senti Fitri Manurung, “Pernyataan
Visi Misi dan Produtifitas
Kerja paa PT. PLN Persero
Wilayah Sumatera Utara”,
Universitas Sumatera Utara,
Medan, 2011
Sugiyono, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatifdan R &
D. Bandung: Alfabeta. 2011.
Vannecia Marchelle
Soegandhi,“Pengaruh
Kepuasan Kerja dan Loyalitas
Kerja terhadap
Organizational Citizenship
Behaviour pada Karyawan
PT. Surya Timur Sakti
Jatim”, Universitas Kristen
Petra, Surabaya, 2013
Veithzal Rivai. Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk
Perusahaan. Jakarta. Cetakan
Pertama. PT. Raja Grafindo.
2004.
Yudhistira Victoria. Pengaruh
Loyalitas Karyawan
Terhadap Arah Visi dan Misi.
Jakarta. 2008.

110

Anda mungkin juga menyukai