PENDAHULUAN
manusia yang hidup bersama dan dengan adanya pergaulan hidup itu maka
terdapatlah hukum.
ditinggalkannya.
waris menduduki tempat amat penting dalam hukum Islam. Ayat Alquran
mengatur hukum waris dengan jelas dan terperinci. Hal ini dapat dimengerti
sebab masalah warisan pasti dialami oleh setiap orang. Kecuali itu, hukum
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kewarisan
ahli waris pada waktu pewaris masih hidup tidak dipandang sebagai
kewarisan.
adanya hubungan darah (anak, cucu, orang tua, saudara, kakek, nenek,
dan sebagainya).
waris laki-laki yang dekat kepada pewaris lebih berhak atas sisa
harta warisan.
bahwa orang muslim tidak berhak waris atas harta orang kafir
dibunuhnya.
perempuan sisanya.
dibagi dua.
C. Ijtihad
sebagai berikut :
menghalangi ahli waris dari haknya atas harta warisan, dan ahli
sah.
e. Hukum waris Islam tidak membedakan hak anak atas harta warisan.
dimakamkan.
harta warisan orang yang tidak meninggalkan ahli waris sama sekali
6. Syarat Warisan
atau dengan kata lain benar-benar dapat diketahui bahwa ahli waris
7. Penghalang Warisan
dari segi kelaminnya dan dari segi haknya atas harta warisan. Dari segi
jenis kelaminnya, ahli waris dibagi menjadi dua golongan, yaitu ahli
waris laki-laki dan ahli waris perempuan. Dari segi haknya atas harta
warisan, ahli waris dibagi menjadi tiga golongan, yaitu dzawil furudl,
Ayah, Kakek dan seterusnya ke atas dari garis laki-laki, Anak laki-
Ibu, Nenek dan seterusnya ke atas dari garis perempuan, Nenek dan
Rasul. Bagian tertentu itu ialah : 2/3, ½, 1/3, ¼, 1/6 dan 1/8.
ada ahli waris dzawil furudl sama sekali. Jika ada ahli waris dzawil
furudl, ia berhak atas sisanya dan apabila tidak ada sisa sama sekali,
1. Kesimpulan
kaum cerdik pandai menjadikannya sebagai salah satu cabang ilmu yang
berdiri sendiri, yang disebut ilmu faraid, ilmu tentang pembagian harta
warisan.
2. Saran
a. Ijtihad terhadap ketentuan hukum kewarisan Islam perlu
seluruh Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA