Anda di halaman 1dari 1

Menurut Maran, politik merupakan studi khusus tentang cara-cara manusia memecahkan permasalahan bersama

dengan masalah lain. Dengan kata lain, politik merupakan bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau
negara menyangkut proses penentuan dan pelaksanaan tujuan-tujuan.[3] Menurut pendapat Roger F. Soltau politik
adalah kegiatan dalam suatu sistem atau negara yang menyangkut proses untuk menunjukkan bersama negara dan
melaksanakan tujuan itu.
David Easton dalam Philipus mendefinisikan politik sebagai semua aktivitas yang mempengaruhi kebijaksanaan.
Surbakti mengemukakan bahwa politik merupakan interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka bersama
masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.[4]
Menurut Aristoteles politik adalah upaya atau cara untuk memperoleh sesuatu yang dikehendaki. Menurut Meriam
Budhiarjo, pengertian politik adalah macam-macam kegiatan yang menyangkut penentuan tujuan-tujuan dan
pelaksanaan tujuan itu. Menurut Hans Kelsen politik adalah macam-macam kegiatan dalam suatu sistempolitik, atau
negara, yang menyangkut proses menentukan sekaligus melaksanakan tujuan-tujuan sistem itu.[5]
M. Sirozi menggambarkan bahwa kata politik pendidikan tidak sesederhana dua kata selanjutnya. Politik pendidikan,
dalam pandangannya, merupakan proses panjang yang membutuhkan keterlibatan struktur, proses perdebatan ilmiah,
dan ramalan dampak (forcasting the effect), serta strategi yang khusus dalam proses Sosialisasinya.[9]
Dale (dalam Sirozi), menambahkan bahwa kajian politik pendidikan memiliki ciri; pertama, mempertanyakan proses
pembuatan keputusan, kedua, mereduksi politik menjadi administrasi, dan ketiga, terfokus pada perangkat kerja
kebijakan. Selain itu, politik pendidikan juga mengkaji efektifitas korelasional antara yang dikonsepsikan dengan
fakta di lapangan.
 Pengertian kebijakan
Menurut Syafaruddin, kebijakan adalah hasil pengambilan keputusan oleh manajemen puncak baik berupa tujuan,
prinsip, maupun aturan yang berkaitan dengan hal-hal strategis untuk mengarahkan para manager dan personel dalam
menentukan masa depan organisasi yang berimplikasi bagi kehidupan masyarakat.
Thomas Dye memberi batasan atas kebijakan sebagai “apa saja yang hendak dilaksanakan atau tidak dilaksanakan
oleh pemerintah.”[13] Aminullah yang dikutip oleh Edi Suharto[14], menyatakan bahwa: “kebijakan adalah suatu
upaya atau tindakan untuk mempengaruhi sistem pencapaian tujuan yang diinginkan, upaya dan tindakan dimaksud
bersifat strategis yaitu berjangka panjang dan menyeluruh”.
Pengertian di atas menunjukkan bahwa pihak-pihak yang membuat kebijakan itu mempunyai kekuasaan untuk
melaksanakannya. Kebijakan tersebut merupakan aturan-aturan yang semestinya dan harus diikuti tanpa pandang
bulu, mengikat siapa pun yang dimaksud untuk diikat oleh kebijakan tersebut.
Pengertian Pendidikan
Menurut Brubacher dalam bukunya “Modern Philosophies of Education”: “Education should be thought of as the
process of mans reciprocal adjusment to nature to his follows and to the ultimates nature of the cosmos. “Pendidikan
diartikan sebagai proses timbal balik dari setiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dengan
teman dan alam semesta.
Mark Olsen & Anne-Maie O’Neil menyatakan bahwa kebijakan pendidikan merupakan kunci bagi keunggulan,
bahkan eksistensi bagi negara dalam persaingan global, sehingga kebijakan pendidikan perlu mendapatkan prioritas
utama dalam era globalisasi. Salah satu argument utamanya adalah bahwa globalisasi membawa nilai demokrasi.
Demokrasi yang memberikan hasil adalah demokrasi yang didukung oleh pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai