Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN EFEKTIFITAS SUCTION TERHADAP PERUBAHAN SATURASI

OKTIGEN PADA PASIEN YANG TERPASANG ENDOTRAKEAL TUBE (ETT) DI

RUANG ICU RSUD BRIGJEND H.HASAN BASRY KANDANGAN

PROPOSAL PENELITIAN
(BAB 1)

Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh :
Norlailan Hayati

NIM 2214201210290

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Intensive Care Unit (ICU) merupakan suatu bagian dari rumah

sakit yang mandiri dengan staf khusus dan perlengkapan yang khusus.

Pasien yang layak dirawat di ruang ini yaitu pasien yang memerlukan

intervensi medis segera, pemantauan kontinyu serta pengelolaan fungsi

sistem organ tubuh secara terkoordinasi oleh tim intensive care. Hal

tersebut dilakukan supaya pasien terhindar dari dekompensasi fisiologis

serta dapat dilakukan pengawasan yang konstan, terus menerus dan

pemberian terapi titrasi dengan tepat (Kemenkes RI, 2012).

Menurut World Health Organization (WHO), pasien kritis di ICU

prevalensinya meningkat setiap tahunnya. Tercatat 9.8-24.6% pasien sakit

kritis dan dirawat di ICU per 100.000 penduduk, serta kematian akibat

penyakit kritis hingga kronik di dunia meningkat sebanyak 1,1 -7,4 juta

orang (WHO, 2016)

Intensive Care Unit (ICU) menyediakan kemampuan, sarana dan

prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital

dengan menggunakan keterampilan staf medik, perawat dan staf lain yang

berpengalaman dalam pengelolaan keadaan tersebut. Sehingga Pelayanan

dapat berjalan dan diberikan sesuai dengan indikasinya. Melihat semakin

banyaknya Kebutuhan pelayanan kesehatan pasien ICU yang meliputi

tindakan resusitasi yang mendukungan kebutuhan hidup untuk fungsi-


fungsi vital seperti: Airway (fungsi jalan napas), Breating (fungsi

pernapasan), Circulation (fungsi sirkulasi), Brain (fungsi otak) dan fungsi

organ lain, dilanjutkan dengan diagnosis dan terapi definitive. Khususnya

kebutuhan terapi pada masalah Breating/ pernafasan sangatlah penting.

(Kemenkes RI. 2015)

Penanganan untuk obstruksi jalan napas akibat akumulasi sekresi

pada Endotrakeal Tube adalah dengan melakukan tindakan penghisapan

lendir (suction) dengan memasukkan selang kateter suction melalui

Hidung/mulut/Endotrakeal Tube (ETT) yang bertujuan untuk

membebaskan jalan nafas, mengurangi retensi sputum dan mencegah

infeksi paru, mempertahankan jalan napas, memudahkan penghilangan

sekret jalan napas, merangsang batuk dalam, dan mencegah terjadinya

pneumonia. Suction harus dilakukan dengan prosedur yang tepat untuk

mencegah terjadinya infeksi, luka, spasme, edema serta perdarahan jalan

nafas. Khusunya suction pada endotrakeal yang memiliki resiko lebih

tinggi untuk terjadi infeksi (Fristyaningsih, 2017).

Menurut Wiyoto (2010), dampak lainnya apabila tindakan suction

tidak dilakukan pada pasien dengan gangguan bersihan jalan nafas maka

pasien tersebut akan mengalami kekurangan suplai O2 (hipoksemia),

mengakibatkan suplay oksigen terganggu keseluruh tubuh dan apabila

suplai O2 tidak terpenuhi dalam waktu 4 menit maka dapat menyebabkan

kerusakan otak yang permanen. Cara yang mudah untuk mengetahui

hipoksemia adalah dengan pemantauan kadar saturasi oksigen (SPO2)


yang dapat mengukur seberapa banyak prosentase O2 yang mampu

dibawa oleh hemoglobin. Perawat sebagai ujung tombak pelayanan di

rumah sakit khususnya perawat ICU perlu dan harus memiliki pemahaman

dasar mengenai penggunaan ventilator mekanik dan mampu dalam

pengelolaan pasien dengan ventilator mekanik yang meliputi: salah

satunya yaitu Perawatan jalan napas, perawatan endotrakea dengan cara

suction yang tepat dan cepat (Purnawan. I & Saryono, 2010)

Mengingat pentingnya pelaksanaan tindakan penghisapan lendir

(suction) agar kasus gagal nafas yang dapat menyebabkan kematian dapat

dicegah maka sangat diperlukan pemantauan kadar saturasi oksigen yang

tepat. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian

tentang pengaruh tindakan penghisapan lendir Endotrakeal Tube (ETT)

terhadap kadar saturasi oksigen pada pasien yang dirawat di ruang ICU

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

1.2. Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan antara efektifitas suction terhadap

perubahan saturasi oktigen pada pasien yang terpasang Endotrakeal Tube

(ETT) di Ruang ICU RSUD Brigjend H.Hasan Basry Kandangan

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum


Mengetahui hubungan antara usia masa pubertas dengan sikap

dan perilaku remaja putri terhadap kesehatan reproduksi di SMP Negeri 1

Gudo Kabupaten Jombang.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui karakteristik usia masa pubertas pada remaja putri

di SMP Negeri 1 Gudo Kabupaten Jombang.

2. Mengidentifikasi usia masa pubertas dengan sikap kesehatan

reproduksi remaja putri di SMP Negeri 1 Gudo Kabupaten

Jombang.

3. Mengidentifikasi usia masa pubertas dengan perilaku

kesehatan reproduksi remaja putri di SMP Negeri 1 Gudo

Kabupaten Jombang.

4. Menganalisis hubungan usia masa pubertas pada remaja putri

dengan sikap dan perilaku kesehatan reproduksi.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber

informasi mengenai kesehatan reproduksi pada remaja putri yang

sudah mengalami masa pubertas. Penelitian ini dapat

dikembangkan pada ilmu keperawatan khususnya dalam bidang

keperawatan maternitas.

1.4.2. Manfaat Praktis

1.4.2.1. Institusi Pendidikan

Sebagai informasi bagi perawat dalam

meningkatkan sikap dan perilaku kesehatan reproduksi


pada remaja putri yang mengalami masa pubertas agar

remaja putri khususnya dapat menjaga kesehatan

reproduksinya dengan baik guna kesejahteraan

reproduksinya di masa mendatang.

1.4.2.2. Masyarakat

Masyarakat lebih sadar mengenai pentingnya

kesehatan reproduksi, khususnya sikap dan perilaku

remaja putri yang mengalami masa pubertas. Sehingga,

remaja terfasilitasi dengan informasi sejak dini tentang

sikap dan perilaku yang baik untuk kesehatan

reproduksinya.

1.4.2.3. Sekolah

Dapat meningkatkan pengetahuan mengenai

kesehatan reproduksi khususnya tentang sikap dan

perilaku remaja putri yang mengalami masa pubertas di

sekolah menengah pertama.

Anda mungkin juga menyukai