1.penyebab terjadinya sengketa pajak antara wajib pajak dengan Ditjen pajak
1.Perbedaan pemahaman atas hak dan kewajiban antara Wajib Pajak dengan DJP dalam
melaksanakan peraturan perundang-undangan disebut sengketa pajak. Jika keberatan
Wajib Pajak di tolak oleh DJP, maka Wajib Pajak dapat mengajukan banding ke Pengadilan
Pajak sebagai upaya penyelesaian sengketa pajak.
3. Selain itu faktor utama lainnya timbul sengketa pajak adalah karena terdapat prosedur
penegakkan hukum melalui pemeriksa pajak.
6. Munculnya sengketa pajak juga dapat didasari oleh rasionalitas. Dimana baik fiskus
maupun Wajib Pajak berupaya untuk memenuhikepentingannya masing-masing. Fiskus
tentu berupaya untuk memaksimalkan pendapatan negara sedangkan Wajib Pajak
berupaya untuk mengurangi biaya yang harus mereka keluarkan. Terlebih jika terdapat
celah hukum, maka gray area tersebut akan menjadi sumber sengketa.
2. Jelaskan mekanisme pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh fiskus terhadap
wajib pajak Pajak Daerah dan bentuk produk hukum hasIl pemeriksaan Pajak!
Pemeriksaan dimulai dengan penyampaian Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan
atau pengiriman surat panggilan dalam rangka pemeriksaan kantor. Dalam hal khusus,
misalnya kondisi pandemi, pemeriksaan dapat dilakukan secara daring.
a.Pemeriksa pajak memanggil wajib pajak untuk datang ke Kantor Direktorat Jenderal
Pajak yang ditunjuk dalam rangka pemeriksaan dengan menggunakan surat panggilan yang
ditandatangani oleh kepala kantor yang bersangkutan.
b.Pemeriksa wajib pajak menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaankepada wajib pajak
yang akan diperiksa.
c.Pemeriksa pajak wajib membuat Laporan Hasil Pemeriksaan pajak.
d.Pemeriksa pajak wajib memberitahukan secara tertulis kepada wajib pajak tentang hasil
pemeriksaan berupa hal-hal yang berbeda antara pemberitahuan dengan hasil
pemeriksaan.
e.Pemeriksa pajak wajib memberi petunjuk kepada wajib pajak mengenai penyelenggaraan
pembukuan atau pencatatan dan petunjuk lainnya mengenai pemenuhan kewajiban
perpajakan sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan agar
penyelenggaraan pembukuan atau pencatatan dan pemenuhan kewajiban dalam tahun-
tahun selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f.Pemeriksa pajak wajib mengembalikan buku, catatan, atau dokumen lainnya yang
dipinjam dari wajib pajak paling lama 7 hari sejak selesainya pemeriksaan.g.Pemeriksa
pajak dilarang memberitahukan kepada pihak lain yang tidak berhak tau.
Pemeriksaan dalam pengujian kepatuhan Wajib Pajak diakhiri dengan pembuatan Laporan
Hasil Pemeriksaan (LHP) dan produk hukum yang dapat berupa:
Sumber:
-http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2019-11/S66103-Kartika%20Annisa%20Pratiwi
-http://eprints.undip.ac.id/59351/3/BAB_III.pdf
-https://www.pajak.go.id/id/pemeriksaan