Anda di halaman 1dari 10

Bank ASI dan Sperma

Makalah disusun untuk tugas mata kuliah Masail Fiqih

Dosen Pengampu:
Subhan Fathul A, S.Pd

Disusun oleh kelompok 1/PAI K:


Muhammad Fitrah Arifuddin (201200348)
Novyta Anggraeny (201200362)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
TAHUN 2023
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin, dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Kami panjatkan rasa puja dan puji syukur kami kehadirat Allah SWT. Yang
telah melimpahkan segala rahmat, karunia, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berisi tentang “Hukum jual beli Sperma dan
ASI”
Makalah ini selesai kami susun dengan semaksimal mungkin dari berbagai referensi.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Masail Fiqih yang diampu oleh Bapak Subhan Fathul Asrofi Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan penulis. Terlepas dari itu kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang akan kami silahkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan pasti ada saja problematika yang terjadi, tak terlepaskan dalam
masalah fiqih yang mana ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat ataupun ada tragedi
yang terjadi di dalam kehidupan ini, seperti halnya jual beli sperma dan ASI, masalah ini
tak henti hentinya di pertanyakan dan di permasalahkan oleh masyarakat muslim di seluruh
dunia,walaupun ada hukum syariat yang ada, namun bisa dijelaskan pula secara rasional
manusia karena ALLAH memberikan akal agar manusia mau berpikir dan selalu mau
belajar terhadap hal yang terjadi, maka dari problematika yang tak hanya terjadi di
Indonesia saja bahkan seluruh dunia maka ada baiknya hal ini di pahami dan di perjelas
dalam mata kuliah “Masail Fiqih” yang akan di kupas tuntas secara syariat maupun dari
segi aspek lainya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Bank ?
2. Apa pengertian dan hukum dari Bank ASI ?
3. Apa pengertian dan hukum dari Bank Sperma ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Bank
2. Untuk mengetahui pengertian dan hukum dari Bank ASI
3. Untuk mengetahui pengertian dan hukum dari Bank Sperma
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bank

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata bank sebagai badan usaha di
bidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang dalam masyakarat, terutama
memberikan kredit dan jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. 1 Sedang Wikipedia
memberi kesimpulan bahwa bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran
uang dan menurut undang-undang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.2

Bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan
memberikan kredit, baik dengan alat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperolehnya dari
orang lain, dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang giral.3

Berdasarkan definisi tersebut kata bank diidentikkan dengan penyimpanan yang


bergerak dalam ruang lingkup keuangan, namun pada pembahasan kali ini bank yang dimaksud
adalah bank yang berfungsi melakukan penyimpanan sel sperma manusia, untuk diguanakan
di kemudian hari. Penjelasan lebih rinci akan dibahas pada subbab berikutnya.

B. Pengertian ASI

Ar-Radha-ah (persusuan) secara etimologi adalah nama isapan dari seorang ibu secara
mutlak. Menurut terminologi syar’, persusuan adalah suatu nama untuk mendapatkan susu dari
seorang wanita atau nama sesuatu yang didapatkan darinya sampai dalam perut anak kecil. 4Air

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bank, http://kbbi.web.id/bank, ( Diakses pada tanggal 13
Juni 2014).
2
Wikipedia, bank, http://id.wikipedia.org/wiki/Bank#Pengertia, (Diakses pada tanggal 13 Juni
2014)
3
Thomas Suyatno, Djuhaepah T marala, Azhar Abdullah, Johan Thomas Aponno, C.Tinin
Yunianti Ananda, Chalik. Kelembagaan Perbankan, (Cet. XIV: Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2007). h. 1.
4
Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahab Sayyed Hawwas, Fiqh Munakahat Khitbah,
Nikah, dan Talak ( Jakarta: Amzah, 2009).hlm.152..
Susu Ibu atau disebut “ ASI “adalah bagian yang mengalir dari anggota tubuh manusia dan
merupakan karunia Allah swt. bagi manusia

dimana dengan adanya ASI seorang bayi dapat memperoleh gizi. Karena menyusui
merupakan hal yang esensial bagi manusia, maka sebagian orang berpikir bagaimana cara agar
semua orang dengan segala aktivitas dapat menyesui tanpa mengganggu kinerja kerjanya.
Maka tercetuslah ide untuk mendirikan bank ASI. 5

Para ulama berbeda pendapat dalam mendefinisikan ar -radha’. Menurut Hanafiyah bahwa
arradha’ adalah seorang bayi yang menghisap ASI seorang perempuan pada waktu tertentu.
Menurut Malikiyah mengatakan bahwa ar radha’ adalah masuknya susu manusia ke dalam
tubuh yang berfungsi sebagai gizi. As Syafi’iyah mengatakan ar-radha’ adalah sampainya susu
seorang perempuan ke dalam perut seorang bayi. Al Hanabilah mengatakan ar-radha’ adalah
seorang bayi di bawah dua tahun yang menghisap ASI pada perempuan yang muncul akibat
kehamilan, atau meminum ASI tersebut atau sejenisnya.6

C. Pengertian Bank ASI

Bank ASI merupakan sebuah tempat khusus yang melayani, mengumpulkan, meneliti,
mengolah dan menyumbangkan ASI yang didapat dari sumbangan ibu susu, atau Bunda yang
tak secara biologis memiliki hubungan dengan bayi yang akan menerima. Di negara
maju, Bank ASI sudah sangat familiar juga sudah banyak dan mudah ditemui.

D. Hukum bank ASI

Menyusukan anak kepada selain ibunya hukumnya adalah boleh secara syaraʻ, dan ini
merupakan perintah yang sudah orang-orang ketahui bahkan sebelum Islam datang. Setelah
datangnya Islam kemudian ditetapkan hukumnya dan tidak diharamkan, selagi itu untuk
kemaslahatan dan kebutuhan yang mendesak, seperti ibu kandung dari sang anak telah
meninggal atau alasan lain yang membuat ibu kandung tidak bisa menyusui anaknya. Anak
yang disusui oleh wanita lain menjadikannya haram untuk dinikahi, baik oleh wanita itu sendiri
maupun keturunannya, apabila syarat-syarat yang menjadikan radh ʻah syarʻiyyah (penyusuan
yang menurut syaraʻ) itu terpenuhi. Diantara syarat-syarat tersebut adalah: syarat bagi radhiʻ,

5
PP No. 33 tahun 2012, yang mengatur tentang pemberian ASI eksklusif, pendonor ASI,
pengaturan penggunaan susu formula bayi dan produk bayi lainnya, pengaturan bantuan
produsen atau distributor susu formula bayi, saksi terkait, serta pengaturan tempat kerja dan
sarana umum dalam mendukung program ASI Eksklusif.
6
Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam Wadilatuhu Jilid 9.( Jakarta: Gema Insani, 2011),hlm.132
yaitu tidak lebih dari usia 2 tahun (ini merupakan pendapat jumhur ulama). Syarat bagi
murdhiʻah, yaitu harus seorang wanita yang berusia 9 tahun atau lebih, Sy fiʻiyah
menambahkan murdhiʻah adalah harus seorang wanita yang masih hidup. Syarat yang
berhubungan dengan air susunya, yaitu air susunya harus memiliki sifat ASI, harus cair, tidak
kental, tidak menjadi krim, ataupun beku, serta warnanya harus warna ASI. Air susu harus
sampai ke perut sang anak baik menyusu secara langsung ataupun dengan perantara dan
menuangkannya ke tenggorokan (wuj r) ataupun menuangkannya ke telinga (saʻ th), serta
sampainya air susu ke perut sang anak dengan yakin. Sy fiʻiyah dan Hanabilah menambahkan
bahwa penyusuan yang mengharamkan pernikahan yaitu apabila si anak menyusu sebanyak 5
kali susuan.

Hal yang dilarang akibat hubungan persusuan adalah pernikahan, diharamkan untuk
menikahi ibu susu serta semua keturunannya seperti yang telah dijelaskan pada bab terdahulu.
Hal yang diperbolehkan akibat hubungan persusuan adalah bolehnya melihat wajah,
berkhalwat, dan melakukan perjalanan bersama saudara-saudara sepersusuan tersebut.
Konsekuensi-konsekuensi tersebut perlu mendapatkan perhatian karena ajaran Islam sangat
memperhatikan persoalan kehormatan dan keturunan. Para ulama salaf terdahulu belum sampai
membahas secara spesifik tentang Bank ASI, namun dalam istilah fikih ada yang dinamakan
dengan waj r dan saʻ th. Waj r yakni sampainya ASI ke perut sang anak dengan cara
menuangkannya ke mulut, sedangkan saʻ th adalah sampainya ASI ke perut sang anak dengan
cara menuangkannya ke hidung. Cara ini hampir sama dengan cara penyusuan yang ada di
Bank ASI, yakni tidak secara langsung menghisap payudara sang ibu susu. Para ulama berbeda
pendapat atas permasalahan waj r dan saʻ th ini, pendapat jumhur ulama bahwa pengharaman
itu terjadi melalui keduanya yakni memasukkan susu ke dalam perut baik lewat mulut maupun
lewat hidung. Adapun yang melalui mulut (waj r), karena hal ini menumbuhkan daging dan
membentuk tulang, maka sama saja dengan menyusu. Sedangkan lewat hidung (saʻ th), karena
merupakan jalan yang dapat membatalkan puasa maka ia juga menjadi jalan terjadinya
pengharaman (perkawinan) karena susuan, sebagaimana halnya melalui mulut.7

Dari pendapat di atas sudah jelas bahwa Bank ASI di bolehkan bagi umat islam namun
perlu di garis bawahi aspek aspek yang tidak memperbolehkan sepertiidentitas Asi tidak jelas
maupun perubahan zat dari ASI tersebut,

7
Ulfa, Maria. "Bank ASI Dilihat Dari Sisi Agama Serta Kaitannya Dengan Hukum Radha'ah."
(2016).
E. Pengertian Sperma

Spermatozoid atau sel sperma atau spermatozoa berasal dari bahasa Yunani kuno yang
berarti benih, yang berarti makhluk hidup. Sperma adalah sel dari sistem reproduksi laki-laki.
Sel sperma akan membuahi ovum untuk membentuk zigot.

Zigot adalah sebuah sel dengan kromosom lengkap yang akan berkembang menjadi
embrio. 8 Kamus Bahasa Indonesia mengartikan sperma sebagai mani tau cairan kental yang
menyembur dari kelamin laki-laki pada waktu ejakulasi, merupakan produk dari berbagai
organ, masalah buah zakar, gelembung mani, kelenjar prostat.9

F. Pengertian bank sperma

Lembaga yang menyimpan dan mengawetkan sperma dari donor untuk kepentingan
penelitian, ilmu pengetahuan, dan kepentingan individu yang ingin memperoleh keturunan10

Bank sperma adalah pengambilan sperma dari donor sperma lalu dibekukan dan
disimpan ke dalam larutan nitrogen cair untuk mempertahankan fertilitas sperma. Dalam
bahasa medis bisa disebut juga Cryiobanking. Cryiobanking adalah suatu teknik penyimpanan
sel cryopreserved untuk digunakan di kemudian hari. Pada dasarnya, semua sel dalam tubuh
manusia dapat disimpan dengan menggunakan teknik dan alat tertentu sehingga dapat bertahan
hidup untuk jangka waktu tertentu.11

Teknik yang paling sering digunakan dan terbukti berhasil saat ini adalah metode
Controlled Rate Freezing, dengan menggunakan gliserol dan egg yolk sebagai cryoprotectant
untuk mempertahankan integritas membran sel selama proses pendinginan dan pencairan.
Teknik cryobanking terhadap sperma manusia telah memungkinkan adanya keberadaan donor
sperma, terutama untuk pasangan-pasangan infertil. Tentu saja, sperma yang akan didonorkan
perlu menjalani serangkaian pemeriksaan, baik dari segi kualitas sperma maupun dari segi
pendonor seperti adanya kelainan-kelainan genetik.

8
Wikipedia, Sperma, http://id.wikipedia.org/wiki/Spermatozoid, (Diakses pada tanggal 13
Juni 2014).
9
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Mani, http://www.kamusbesar.com/24849/mani, (Diakses
pada tanggal 25 Agustus 2014).
10
Kamus Bahasa Indonesia Online, sperma, http://kamusbahasaindonesia.org/ sperma/mirip,
(Diakses pada tanggal 13 Juni 2014).
11
Abdul Helim, Bank Sperma Perspektif Hukum,
http://www.abdulhelim.com/2012/06/banksperma-dalam-perspektif-hukum. html, (Diakses
pada tanggal 25 Agustus 2014)
Dengan adanya cryobanking ini, sperma dapat disimpan dalam jangka waktu lama,
bahkan lebih dari 6 bulan (dengan tes berkala terhadap HIV dan penyakit menular seksual
lainnya selama penyimpanan). Kualitas sperma yang telah disimpan dalam bank sperma juga
sama dengan sperma yang baru, sehingga memungkinkan untuk proses ovulasi.

Selain digunakan untuk sperma-sperma yang berasal dari donor, bank sperma juga
dapat dipergunakan oleh para suami yang produksi spermanya sedikit atau bahkan akan
terganggu. Hal ini dimungkinkan karena derajat cryosurvival dari sperma yang disimpan tidak
ditentukan oleh kualitas sperma melainkan lebih pada proses penyimpanannya.

G. Hukum bank Sperma

Dalam ceramah yang disampaikan oleh ulama tersohor yakni buya yahya bahwasanya
hukum dari Bank sperma adalah haram jikalau sperma yang di gunakan bukan sperma dari
suaminya karena itu sama saja zina, hal ini sering terjadi di luar negara yang mayoritas non
muslim, banyak Wanita yang tidak ingin menikah namun ingin memiliki anak mereka akan
membeli sperma dari bank sperma tersebut ataupun bisa terjadi kasus seorang Wanita yang
sudah menikah tidak bisa hamil di karenakan sang suami mandul, maka dia akan membeli
sperma di bank sperma walaupun kasus nya di sini bayi tabung tetap saja di takutkan akan
merusak nasab dari sang anak.12

Walaupun di perbolehkannya bayi tabung yang mana sperma berasal dari suami langsung
tetap saja proses tetap harus di perhatikan di takutkan ada malpraktek yang terjadi semisal
seorang dokter yang hanya ingin menyukseskan program bayi tabung sang dokter
menghalalkan segala cara agar program ini berhasil semisal sperma dari suami yang mana
sudah diketahui lemah dan tidak bisa membuahi akhirnya di ganti dengan sperma orang lain
atau bhkan sperma dokter tersebut, maka tidak hanya dari sisi hukum saja sisi proses pun harus
tetap di perhatikan seksama agar tidak akan menyesal di kemudian hari.

Dari pendapat buya yahya di atas maka lebih baik di tinggal saja jual beli sperma ini karena
tidak hanya secara syariat saja karena secara kesahatan pun bisa saja membahayakan bagi sang
ibu maupun anak yang akan lahir nantinya bisa saja sperma yang ada dari sperma orang yang
terkena HIV, urusan nya akan Panjang dan akan menyulitkan sang ibu sang suami dan keluarga
besar dari orang yang melakukan proses bank sperma dengan sperma yang tidak jelas bobot
bibit dan bebet nya, naudzubillah, semoga kita selalu di lindungi oleh Allah SWT.

12
Video youtube Cermah dari buya yahya mengenai jual beli sperma dalam prespektif hukum islam
BAB III

KESIMPIULAN

Dari materi yang sudah di sampaikan di atas dapat di pahami bahwa kita harus lebih berhati
hati dalam bertindak apalagi mengenai hukum syariat yang berhubungan dengan nasab dan
keturunan, karena jika kita terlena dengan hal itu akan menyebabkan penyesalan dan hancurnya
sebuah nasab seseorang.

Dari materi di atas mengenai Bank ASI di mana ulama membolehkan asal ada tiga hal,
yakni bayi berumur dua tahun atau kurang, bayi menyusui dengan 5 kali susuan atupun saat
lahir ibunya menunggal yang mana anak harus membutuhkan ASI maka di perbolehkan namun
di garis bawahi sang ibu susuan harus jelas nasab ataunidentitas nya karena ibu susuan sudah
menjadi mahrom dari sang anak yang di susuinya

Sedangkan mengenai bank sperma haram hukum nya secara islam dan wajib di tinggalkan
karena akan merusak secara syariat dan kesahatan, jika secara syariat nasab dari sang anak akan
hancur karena tidak menggunakan sperma dari suami sahnya yang mana hukum nya sama saja
dengan berzina, dan jika secatra Kesehatan ditakutkan sperma tersebut darin orang yang
terjangkit pentyakit HIV yang mana akan merugikan sang ibu dan sang anak semisal lahir di
kemudian hari, semoga kita tetap dalam lindungan Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahab Sayyed Hawwas, Fiqh Munakahat Khitbah,
Nikah, dan Talak ( Jakarta: Amzah, 2009).hlm.152..
Abdul Helim, Bank Sperma Perspektif Hukum,
http://www.abdulhelim.com/2012/06/banksperma-dalam-perspektif-hukum. html,
(Diakses pada tanggal 25 Agustus 2014)
Kamus Bahasa Indonesia Online, sperma, http://kamusbahasaindonesia.org/ sperma/mirip,
(Diakses pada tanggal 13 Juni 2014).
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bank, http://kbbi.web.id/bank, ( Diakses pada tanggal 13 Juni
2014).
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Mani, http://www.kamusbesar.com/24849/mani, (Diakses
pada tanggal 25 Agustus 2014).
PP No. 33 tahun 2012, yang mengatur tentang pemberian ASI eksklusif, pendonor ASI,
pengaturan penggunaan susu formula bayi dan produk bayi lainnya, pengaturan
bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi terkait, serta pengaturan
tempat kerja dan sarana umum dalam mendukung program ASI Eksklusif.
Thomas Suyatno, Djuhaepah T marala, Azhar Abdullah, Johan Thomas Aponno, C.Tinin
Yunianti Ananda, Chalik. Kelembagaan Perbankan, (Cet. XIV: Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2007). h. 1.
Ulfa, Maria. "Bank ASI Dilihat Dari Sisi Agama Serta Kaitannya Dengan Hukum Radha'ah."
(2016).
Video youtube Cermah dari buya yahya mengenai jual beli sperma dalam prespektif hukum
islam
Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam Wadilatuhu Jilid 9.( Jakarta: Gema Insani, 2011),hlm.132
Wikipedia, bank, http://id.wikipedia.org/wiki/Bank#Pengertia, (Diakses pada tanggal 13 Juni
2014)
Wikipedia, Sperma, http://id.wikipedia.org/wiki/Spermatozoid, (Diakses pada tanggal 13 Juni
2014).

Anda mungkin juga menyukai