Anda di halaman 1dari 31

Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu

hubban (QS. Al-Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf
(7):179).
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2): 165 dengan teliti dan
benar!
‫ا‬
ٓ
ْ
‫و‬
ُ
‫ن‬
َ
‫م‬
ٰ
َ‫ان‬
ْ
‫ذِي‬
ّ
‫ال‬
َ
‫و‬
ۗ
ّ
ٰ
ّ
‫الل‬
ّ
‫ب‬
ُ
‫ح‬
‫َ‬
‫ك‬
‫ْ‬
‫م‬
‫ُ‬
‫ه‬
‫َ‬
‫ن‬
‫ْ‬
‫و‬
‫ّ‬
‫حِ ب‬
‫ّ‬
‫ا يادًدَ‬
‫ْ‬
‫ن‬
‫َ‬
‫ّا‬
‫ٰ‬
‫ّ‬
‫الل‬
‫ِ‬
‫ن‬
‫ْ‬
‫و دُ مِنْ‬
‫ُ‬
‫خِ ذ‬
‫ّ‬
‫ت‬
‫ّ‬
‫ينْ‬
‫َ‬
‫م‬
‫ِ‬
‫اس‬
‫ّ‬
‫النمِنَ‬
‫َ‬
‫و‬
‫ّ‬
‫ن‬
‫َ‬
‫ا‬
‫ّ‬
‫و‬
‫ۙ‬
‫ا‬
‫ً‬
‫عْمِي‬
‫َ‬
‫ّج‬
‫ٰ‬
‫ّ‬
‫لِل‬
‫َ‬
‫ة‬
‫ّ‬
‫و‬
‫ُ‬
‫ق‬
‫ْ‬
‫ال‬
‫ّ‬
‫ن‬
‫َ‬
‫ا‬
‫ۙ‬
‫َ‬
‫اب‬
‫َ‬
‫ذ‬
‫َ‬
‫ع‬
‫ْ‬
‫النَ‬
‫ْ‬
‫و‬
‫َ‬
‫ر‬
‫َ‬
‫ي‬
‫ْ‬
‫ذِا ا‬
‫ٓ‬
‫ْ‬
‫و‬
‫ُ‬
‫م‬
‫َ‬
‫ل‬
‫َ‬
‫ظنَْذِي‬
‫ّ‬
‫ى ال‬
‫َ‬
‫ر‬
‫َ‬
‫ي‬
‫ْ‬
‫و‬
‫َ‬
‫ل‬
‫َ‬
‫و‬
‫ۙ‬
‫ّ‬
‫ٰ‬
‫ّ‬
‫ل‬
‫ّ‬
‫ا لّب‬
‫ُ‬
‫حدّ‬
‫َ‬
‫ش‬
‫َ‬
‫ا‬
‫ِ‬
‫اب‬
‫َ‬
‫ذ‬
َ
‫ع‬
ْ
ُ‫الد‬
ْ
‫دِي‬
َ
‫ّش‬
ٰ
ّ
‫الل‬
Dan ada di antara manusia mengambil selain dari Allah sebagai tandingan,
mereka cintai sebagaimana mencintai Allah. Dan orang yang beriman,
bersangatan cintanya kepada Allah. Dan jika sekiranya orang-orang yang
berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat azab (tahulah mereka)
bahwa sesungguhnya seluruh kekuatan itu kepunyaan Allah dan
sesungguhnya Allah itu sangat keras azab-Nya (pasti mereka menyesal).
b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?
Berdasarkan redaksi ayat tersebut iman identik dengan asyaddu hubban
lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah kata superlative
syadiid (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap yang mengajukan kecintaan
dan kerinduan luar biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Orang-
orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa
dan raganya untuk mewujudkan harapanatau kemauan yang dituntut oleh
Allah kepadanya.
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
Iman identik dengan asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau
kerinduan. Asyaddu adalah kata superlative syadiid (sangat). Astaddu
hubban
berarti sikap yang mengajukan kecintaan dan kerinduan luar biasa. Lillah
artinya kepada atau terhadap Allah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa
iman
adalah sikap (attitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan
kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah. Orang-orang yang
beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan
raganya untuk meweujudkan harapan atau kemauan yangn di tuntut oleh
Allah kepadanya.
d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan
benar!
ْ
‫م‬
ُ
‫ه‬
َ
‫ل‬
َ
‫و‬
ۖ
‫ا‬
َ
‫ه‬
ِ
َ‫بن‬
ْ
‫و‬
ُ
‫ه‬
َ
‫ق‬
ْ
‫ف‬
‫َ‬
‫ي‬
‫ّ‬
‫لبٌ‬
‫ْ‬
‫و‬
‫ُ‬
‫ل‬
‫ُ‬
‫ق‬
‫ْ‬
‫م‬
‫ُ‬
‫ه‬
‫َ‬
‫لۖ‬
‫ِ‬
‫س‬
‫ْ‬
‫ن‬
‫ِ‬
‫ْ‬
‫ال‬
‫َ‬
‫و‬
‫ّ‬
‫ن‬
‫ِ‬
‫ج‬
‫ْ‬
‫النَ‬
‫ّ‬
‫ام‬
‫ً‬
‫رثِيْ‬
‫َ‬
‫ك‬
‫َ‬
‫م‬
‫ّ‬
‫ن‬
‫َ‬
‫ه‬
‫َ‬
‫ا لِج‬
‫َ‬
‫ن‬
‫ْ‬
‫أ‬
‫َ‬
‫ر‬
‫َ‬
‫ذ‬
‫ْ‬
‫د‬
‫َ‬
‫ق‬
‫َ‬
‫ل‬
‫َ‬
‫و‬
‫ْ‬
‫م هُ‬
‫ْ‬
‫ل‬
‫َ‬
‫ب‬
‫ِ‬
‫ام‬
‫َ‬
‫ع‬
‫ْ‬
‫ن‬
‫َ‬
‫ْ‬
‫ال‬
‫َ‬
‫ك‬
‫َ‬
‫ك‬
‫ِ‬
‫ٕ‬
‫ى‬
‫ۤ‬
‫ٰ‬
‫ول‬
‫ُ‬
‫ا‬
‫ۗ‬
‫ا‬
‫َ‬
‫ه‬
‫ِ‬
‫ب‬
‫َ‬
‫ن‬
‫ْ‬
‫و‬
‫ُ‬
‫ع‬
‫َ‬
‫م‬
‫ْ‬
‫س‬
‫َ‬
‫ي‬
‫ّ‬
‫النٌ‬
‫َ‬
‫ذ‬
‫ٰ‬
‫ا‬
‫ْ‬
‫م‬
‫ُ‬
‫ه‬
‫َ‬
‫ل‬
‫َ‬
‫و‬
‫ۖ‬
‫ا‬
‫َ‬
‫ه‬
‫ِ‬
‫ب‬
‫َ‬
‫ن‬
‫ْ‬
‫و‬
‫ُ‬
‫صِ ر‬
‫ْ‬
‫ب‬
‫ُ‬
‫ي‬
‫ّ‬
‫لنٌ‬
‫ُ‬
‫ي‬
‫ْ‬
‫ع‬
‫َ‬
‫ا‬
‫نَ‬
‫ْ‬
‫و‬
‫ُ‬
‫فِل‬
ٰ
‫غ‬
ْ
‫ال‬
ُ
ُ‫م ه‬
َ
‫ك‬
ِ
ٕ
‫ى‬
ۤ
ٰ
‫ول‬
ُ
‫ا‬
ۗ
ّ
َ‫لض‬
َ
‫ا‬
Dan sesungguhnya Kami telah sediakan untuk (isi) neraka Jahannam
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati (tetapi) tidak mau
memahami dengannya, mereka mempunyai mata, mereka tidak melihat
dengannya, mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak mendengar dengannya.
Mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat. Mereka itulah
orang-orang yang lalai
e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS.
Al-A’raaf
(7):179 tersebut?
Aqdun artinya ikatan, keterpaduan, kekompakan. Qalbu adalah potensi psikis
yang berfungsi untuk memahami informasi yang identik dengan pikiran dan
akal. Iqrar bil lisaan artinya pernyataan atau ucapan baik lisan ataupun
tulilsan. Amal bil arkan artinya prilaku Gerakan tubuh. Rukun atau struktur
iman ada tiga aspek yaitu: kalbu, lisan, dan perbuatan. Iman di definisikan
dengan pendirian yang di wujudkan dalam bentuk bahasa dan prilaku. Istilah
iman identik dengan kepribadian manusia seutuhnya, atau pendirian yang
konsisten. Orang yang beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan,
kemauan, dan keterampilan. Iman berarti meyakini dengan hati, di nyatakan
secara lisan ataupun tulisan serta buktikan dengan perbuatan.
f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua
ayat tersebut?
Iman merupakan asas yang menentukan ragam kepribadian manusia. Iman
adalah kepribadian yang mencerminkan keperpaduan antara kalbu, ucapan
dan prilaku menurut ketentuan Allah. Ada tiga aspek iman yaitu pengetahuan,
kemauan dan kemampuan.
Orang yang beriman kepada Allah adalah orang
yang tidak menyekutukan Allah dan orang yang sangat besar cintanya
kepada Allah, tidak ada yang lebih ia cintai selain Allah. Iman adalah meyakini
dengan hati, di nyatakan dengan lisan atau tulisan dan dibuktikan dalam amal
perbuatan dengan menggunakan seluruh indera yang ada.
ِ
‫ل‬
ْ
‫ب‬
َ
ْ‫حِّ مِن‬
ْ
‫ي‬
َ
‫لِ ا‬
‫ُ‬
‫ب‬
‫َ‬
‫ر‬
‫ْ‬
‫ق‬
‫َ‬
‫انُ‬
‫ْ‬
‫حَن‬
‫َ‬
‫و‬
‫ۖ‬
‫ُ‬
‫س‬
‫ْ‬
‫فَ ن‬
‫ِ‬
‫ب‬
‫ُ‬
‫س‬
‫ِ‬
‫و‬
‫ْ‬
‫س‬
‫َ‬
‫و‬
‫ُ‬
‫ات‬
‫َ‬
‫م‬
‫ُ‬
‫م‬
‫َ‬
‫ل‬
‫ْ‬
‫عَن‬
‫َ‬
‫و‬
‫َ‬
‫ان‬
‫َ‬
‫س‬
‫ْ‬
‫ن‬
‫ِ‬
‫ْ‬
‫ا الَن‬
‫ْ‬
‫ق‬
‫َ‬
‫ل خَ دْ‬
‫َ‬
‫ق‬
‫َ‬
‫ل‬
‫َ‬
‫و‬
‫ٗ‬
‫ه ههههههههههههههه‬
ِ‫د‬
ْ
‫ي‬
ِ
‫ر‬
َ
‫و‬
ْ
‫ال‬
Artinya: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya.
Q. Qaaf (50): 16 menjelaskann bahwa Allah mengetahui apa yang
dibisikkan oleh manusia dan tidak ada sesuatu pun yang samar atau
tersembunyi bagi-Nya. Allah menjelaskan bahwa Dia telah menciptakan
manusia dan berkuasa penuh untuk menghidupkannya kembali pada hari
Kiamat dan Ia tahu pula apa yang dibisikkan oleh hatinya, baik kebaikan
maupun kejahatan. Bisikan hati ini (dalam bahasa Arab) dinamakan hadisun
nafsi.
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat
tersebut!
Hakikat Manusia adalah makhluk yang memiliki Akal dan mampu
menggunakannya untuk mengingat allah, mengetahui keagungan-Nya,
kebijaksanaan-Nya, keadilan-Nya, dan kekuasaan-Nya. Baik dengan
melihat
tanda-tanda kekuasaan allah melalui ayat kauniyah maupun ayat qouliyah.
Allah mengetahui apa yang dibisikkan oleh manusia dan tidak ada sesuatu
pun yang samar atau tersembunyi bagi-Nya. Kekuasaan Allah SWT
terpampang nyata yang di gambarkan dengan penciptaan langit dan bumi,
proses bergantinya siang dan malam, serta fenomena alam lain yang menjadi
kekuasaan mutlak Allah Allah mengarahkan hamba-Nya untuk merenungkan
alam, langit dan bumi. Dia mengarahkan agar hamba-Nya mempergunakan
pikirannya dan memperhatikan. Ulil albab yang diterjemahkan sebagai
orang-
orang berakal memiliki dua ciri utama yakni dzikir dan piker.
3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat
tinggal
dan berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu
masyarakat.
a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat?
Masyarakat yang merupakan serapan dari bahasa arab bermakna Bersama.
Secara terminologis masyarakat merupakan salah satu kajian sosiologis
karena itu untuk membantu pemahaman terminologis tentang masyarakat
yang merujuk pada sosiologis. Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup
yang merupaka suatu sistem yang terbentuk karena hubungan dari
anggotanya. Ciri-ciri masyarakat adalah:
 Manusia yang hidup Bersama
 Bergaul selama jangka waktu yang cukup lama
 Adanya kesadaran bahwa setiap manusia yabg menjadi anggotanya
merupakan bagian dari suatu kesatuan
Masyarakat adalah sejumlah individu yang hidup Bersama dalam suatu
wilayah tertentu, bergaul dalam jangka waktu yang lama sehingga
menimbulkan kesadaran pada diri setipa anggotanya sebagai suatu
keaatuan
b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-
Hujuraat: 13 dan QS. Az-Zukhruf: 32
QS. Al-Hujuraat: 13
‫نِّ ا‬
ۚ
‫ا‬
ْ
‫و‬
‫ُ‬
‫ف‬
‫َ‬
‫ار‬
‫َ‬
‫ع‬
‫َ‬
‫لِت‬
‫َ‬
‫ل‬
‫ِ‬
‫ٕ‬
‫ى‬
‫ۤ‬
‫ا‬
‫َ‬
‫ب‬
‫َ‬
‫ق‬
‫ّ‬
‫او‬
‫ً‬
‫ب‬
‫ْ‬
‫و‬
‫ُ‬
‫ع‬
‫ُ‬
‫ش‬
‫ْ‬
‫م‬
‫ُ‬
‫ك‬
‫ٰ‬
‫ن‬
‫ْ‬
‫ل‬
‫َ‬
‫ع‬
‫َ‬
‫ج‬
‫َ‬
‫ىو‬
‫ٰ‬
‫ث‬
‫ْ‬
‫ن‬
‫ُ‬
‫ا‬
‫ّ‬
‫و‬
‫ٍ‬
‫ر‬
‫َ‬
‫ك‬
‫َ‬
‫ذنْ‬
‫ّ‬
‫م‬
‫ْ‬
‫م‬
‫ُ‬
‫ك‬
‫ٰ‬
‫ن‬
‫ْ‬
‫ق‬
‫َ‬
‫ل‬
‫َ‬
‫اخ‬
‫ّ‬
‫نِ ا‬
‫ُ‬
‫اس‬
‫ّ‬
‫ا الن‬
‫َ‬
‫ه‬
‫ّ‬
‫ي‬
‫َ‬
‫ا‬
‫ٓ‬
‫يٰ‬
‫ٌ‬
‫رْي‬
‫ِ‬
‫ب‬
‫َ‬
‫خ‬
‫ٌ‬
‫ملِيْ‬
‫َ‬
‫ّع‬
‫ٰ‬
‫ّ‬
‫الل‬
‫ّ‬
‫نِا‬
‫ۗ‬
‫ْ‬
‫م‬
‫ُ‬
‫ىك‬
‫ٰ‬
‫ق‬
‫ْ‬
‫ت‬
‫َ‬
‫ّا‬
‫ٰ‬
‫ّ‬
‫اللدَ‬
‫ْ‬
‫عِن‬
‫ْ‬
‫م‬
‫ُ‬
‫ك‬
َ
‫م‬
َ
‫ر‬
ْ
‫ك‬
َ
‫ا‬
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Allah menciptakan manusia seorang laki-laki dan seorang perempuan, yakni
berasal dari keturunan yang sama yaitu Adam dan Hawa. Semua manusia
sama saja derajat kemanusiaannya, tidak ada perbedaan antara satu suku
dengan suku lainnya. Kemudian di jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal dan dengan demikian saling
membantu satu sama lain, bukan saling mengolok-olok dan saling memusuhi
antara satu kelompok dengan lainnya. Allah tidak menyukai orang yang
memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kekayaan atau
kepangkatan karena sungguh yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa. Karena itu berusahalah untuk meningkatkan ketakwaan
agar
menjadi orang yang mulia di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu baik yang lahir maupun yang tersembunyi, Mahateliti
sehingga tidak satu pun gerak-gerik dan perbuatan manusia yang luput dari
Nya.
Az-Zukhruf: 32
‫ۙ‬
‫ا‬
‫َ‬
‫ي‬
‫ْ‬
‫ن الدّ يٰ وةِ‬
‫َ‬
‫ح‬
‫ْ‬
‫فِى ال‬
‫ْ‬
‫م‬
‫ُ‬
‫ه‬
‫َ‬
‫ت‬
‫َ‬
‫ش‬
‫ْ‬
‫عِي‬
‫ّ‬
‫م‬
‫ْ‬
‫م‬
‫ُ‬
‫هَن‬
‫ْ‬
‫ي‬
‫َ‬
‫ا بَن‬
‫ْ‬
‫م‬
‫َ‬
‫س‬
‫َ‬
‫قنُ‬
‫ْ‬
‫حَ ن‬
‫ۗ‬
‫َ‬
‫ك‬
‫ّ‬
‫ب‬
‫َ‬
‫رتَ‬
‫َ‬
‫م‬
‫ْ‬
‫ح‬
‫َ‬
‫ر‬
‫َ‬
‫ن‬
‫ْ‬
‫و‬
‫ُ‬
‫سِ م‬
‫ْ‬
‫ق‬
‫َ‬
‫ي‬
‫ْ‬
‫مهُ‬
‫َ‬
‫ا‬
‫ُ‬
‫ت‬
‫َ‬
‫م‬
‫ْ‬
‫ح‬
‫َ‬
‫ر‬
‫َ‬
‫و‬
‫ۗ‬
‫ا‬
‫ّ‬
‫ي‬
‫ِ‬
‫ر‬
‫ْ‬
‫خ‬
‫ُ‬
‫اس‬
‫ً‬
‫ض‬
‫ْ‬
‫ع‬
‫َ‬
‫ب‬
‫ْ‬
‫م‬
‫ُ‬
‫ه‬
‫ُ‬
‫ض‬
‫ْ‬
‫ع‬
‫َ‬
‫ب‬
‫َ‬
‫خِ ذ‬
‫ّ‬
‫ت‬
‫َ‬
‫ي‬
‫ّ‬
‫تٍ لجٰ‬
‫َ‬
‫ر دَ‬
‫ٍ‬
‫ض‬
‫ْ‬
‫ع‬
‫َ‬
‫ب‬
‫َ‬
‫ق‬
‫ْ‬
‫و‬
‫َ‬
‫ف‬
‫ْ‬
‫م‬
‫ُ‬
‫هضَ‬
‫ْ‬
‫ع‬
‫َ‬
‫اب‬
‫َ‬
‫ن‬
‫ْ‬
‫ع‬
‫َ‬
‫ف‬
‫َ‬
‫ر‬
‫َ‬
‫و‬
‫َ‬
‫ن‬
‫ْ‬
‫و‬
‫ُ‬
‫ع‬
‫َ‬
‫م‬
‫ْ‬
‫ج‬
َ
‫اي‬
ّ
‫م‬
ّ
‫م‬
ٌ
‫ر‬
ْ
َ‫ي خ‬
َ
‫ك‬
ّ
‫ب‬
َ
‫ر‬
 Keadilan
Merupakan kesejahteraan umum. Keadilan merupakan sunnatullah di
mana Allah menciptakan alam semesta dengan prinsip keadilan dan
keseimbangan. Keadilan merupakan sikap yang paling dekat dengan
takwa. Setiap praktik ketidakadilan merupakan suatu bentuk
penyelewengan dari hakikat kemanusiaan yag di kutuk keras oleh Al-
quran.
 Supermasi hukum
Keadilan harus di praktikkan dalam semua aspek kehidupan di mulai
dari menegakkan hukum. Menegakkan hukum yang adil merupakan
Amanah yang di perintahkan untuk di laksanakan kepada yang berhak.
Dalam mewujudkan supermasi hukum harus menetapkan hukum
kedapa siapapun tampa pandang bulu.
 Egalitarianisme (persamaan)
Egalitarianisme artinya adalah persamaan tidak mengenal dinasti
geneologis. Tidak melihat keutamaan atas dasar keturunan, ras, etnis,
ddl melainkan atas prestasi yang dalam bahasa Al-quran adalah takwa.
 P luralisme
Adalah sikap dimana kemajemukan merupakan suatu yang harus di
terima sebagai bagian dari realitas obyektif. Yang di maksud tidak
hanya sebatas mengakui tetapi harus di sertai dengan sikap yang tulus
bahwa keberagaman merupakan bagian dari karunia dan rahmat Allah.
Kesadaran pluralime kemudian di wujudkan untuk bersikap toleran dan
saling menghormatidi antara sesame anggota yang berbeda baik dalah
hal etnis, suku, bangsa, dan agama.
 P engawasan sosial
Yang di sebut dangan amal saleh pada dasarnya dalah suatu
kegaiatan demi kebaikan Bersama. Kegiatan manusia apapun
merupakan suatu konsekuensi logis dari adanya keterbukaan dimana
setiap warga memiliki kebebasan untuk melakukan tindakan. Karena
manusia secara fitra baik dan suci maka kejahatan yang di lakukan
bukan karena inhren dalam dirinya akan tetapi di sebabkan oleh factor
luat yang memengaruhinya. Agar manusia dan warga tetap berada
dalam kebaikan sebagaimana fitranya di perlukan adanya oengawasan
sosial. P engawasan sosial baik secara individu ataupun Lembaga
merupakan suatu keharusan dalam suatu usahan pembentukan
masyarakat beradab dan sejahtera. P engawasan tersebut harus di
dasarkan pada prinsip fitrah manusia baik sehingga senantiasa
bersikap husnu al-dzan. P rinsip pengawasan sosial berdiri atas dasar
tidak bersalah sebelum terbukti sebaliknya
Sumber:
Modul MKDU 4221
merdeka/quran/al-baqarah/ayat-
quranhadits/quran/7-al-a-raf/al-araf-ayat-179/
inews/lifestyle/muslim/hukum-tajwid-surat-ali-imran-ayat-190-191-
beserta-artinya-lengkap-dengan-penjelasan#:~
tokopedia/s/quran/qaf/ayat-16#:~
tokopedia/s/quran/al-hujurat/ayat-13#:~
merdeka/quran/az-zukhruf/ayat-
kompas/skola/read/2020/12/21/141433969/masyarakat-madani-
definisi-dan-karakteristiknya.

Anda mungkin juga menyukai