Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENELITIAN SOSIOLOGI

PENGARUH DIET EKSTRIM


TERHADAP POLA HIDUP SEHAT
PADA REMAJA

Disusun oleh:

Aurell Anabell Hasianna

X MIA 3

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sya dapat menyusun laporan hasil penelitian sosiologi dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya, dukungan orang tua, guru, dan teman-teman saya
tidak akan bisa menyelesaikan tugas penelitian ini dengan baik.

Penelitian ini saya susun dengan mendapatkan bantuan dari berbagai


sumber sehingga pembuatan tugas ini berjalan lancar. Adapun judul dari
penelitian ini adalah “ PENGARUH DIET EKSTRIM TERHADAP POLA
HIDUP SEHAT PADA REMAJA “. Penelitian ini jauh dari kata sempurna, jika
ada salah kalimat atau kata saya mohon maaf. Demikian yang dapat saya
sampaikan, terima kasih.

Penulis

Aurell Hasianna

ii
DAFTAR ISI

JUDUL UTAMA ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................2

C. Tujuan..............................................................................2

D. Manfaat...........................................................................2

E. Metodologi Penelitian......................................................3

F. Hipotesis...........................................................................3

BAB II

LANDASAN TEORI...............................................................................4

A. Diet........................................................................4,5,6,7

B. Pola Hidup Sehat.......................................................7,8,9

C. Remaja....................................................................9,10,11

BAB III

PEMBAHASAN........................................................................12

A. Pengertian Diet..................................................12,13,14

B. Fungsi Diet.............................................................14,15

iii
BAB IV

PENUTUP...............................................................................16

A. Kesimpulan.........................................................................16

B. Saran...................................................................................16

C. Daftar Pustaka....................................................................17

iv
v
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa
dewasa.. Masa remaja biasanya dimulai pada mereka yang berumur mulai dari
12 sampai 17 tahun. Pada fase ini terjadi proses pertumbuhan dan
perkembangan dimana adanya perubahan-perubahan baik secara fisik psikis.
Terutama pada pertumbuhan fisik, remaja perempuan terkadang merasa
kurang puas dengan keadaan dan bentuk fisiknya. Remaja perempuan sering
memiliki gambaran tubuh yang negatif bila dibandingkan dengan laki-laki.
Masa remaja perempuan akan mengalami peningkatan lemak tubuh yang
membuat tubuhnya jauh dari bentuk ideal. Perubahan ini yang menimbulkan
kebanyakan remaja perempuan melakukan berbagai usaha untuk mendapatkan
tubuh yang ideal, salah satunya melakukan diet

Diet adalah pola makan yang cara dan jenis makanannya diatur. Tujuannya
adalah untuk menjaga atau mencapai berat badan yang terkontrol. Tidak hanya
itu, diet juga dapat menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Alasan
mengapa banyak dari remaja perempuan lebih meyukai diet ialah karena cara
tersebut tidak membutuhkan biaya mahal dan tidak menimbulkan efek
samping yang langsung dirasakan (Elga, 2007). Diet yang dilakukan remaja
bukanlah hal yang dapt diremehkan. Karena masa remaja adalah masa dimana
ketika tubuh seseorang berkembang dengan pesat dan harus mendapatkan
komponen nutrisi yang penting untuk dapat bertumbuh dan berkembang.
Sedangkan kebiasaan diet adalah membatasi masukan nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh untuk tumbuh kembang. Hal ini menjadi perhatian bahwa
melakukan diet yang tidak sehat dapat membawa dampak yang buruk bagi
kesehatan tubuh remaja. Diet memiliki pengaruh baik secara positif maupun
negatif terhadap kesehatan. Pengaruh positif diet terhadap kesehatan adalah
mencegah beberapa penyakit, seperti jantung, diabetes, dan lain-lain. Pengaruh
negatif diet adalah memperlambat tingkat metabolisme tubuh, berkurangnya
jaringan otot, meningkatkan aktivitas enzim penyimpanan lemak, mengurangi
energi dan kemampuan untuk bekerja.

Seperti dilansir dari Dailymail seorang wanita asal Swiss meninggal


setelah melakukan diet ekstrem, breatharianism. Cara diet yang satu ini
memang sedikit aneh, orang yang melakukan diet ini hanya mengonsumsi
sedikit makanan dan selebihnya ia mengandalkan udara serta cahaya matahari

1
sebagai makanan. Kisah tragis selanjutnya dialami oleh Eloise Aimee Parry
(17 tahun) dari Shreswbury. Ingin menurunkan berat badannya secara instan,
Eloise membeli obat pil diet dari sebuah situs online. Beberapa jam setelah
mengonsumsi obat tersebut, tubuh Eloise melemah hingga akhirnya
dinyatakan meninggal dunia. Ternyata setelah diusut, pil diet yang diminum
oleh Eloise mengandung zat kimia yang sangat beracun.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengaruh diet ekstrim terhadap pola hidup sehat remaja?


2. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi pola hidup sehat
3. Bagaimana cara mengatasi pola diet yang tidak baik bagi kesehatan
tubuh?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh diet terhadap kesehatan tubuh


2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi diet ekstrim
3. Untuk mengetahui cara mengatasi pola diet yang tidak baik bagi
kesehatan tubuh

D. Manfaat

1. Memberikan informasi mengenai pola diet yang baik dan benar


2. Membantu mengurangi program diet yang berdampak negatif terhadap
kesehatan tubuh
3. Memberikan tips dan trik melakukan diet yang baik dan benar

2
E. Metodologi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam kasus ini


berdasarkan penelitian eksplanasi, yaitu menganalisi hubungan
antarvariabel yang diteliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Data yang
dikumpulkan menggunankan data kualitatif, yaitu mengutamakan cara
kerja dengan mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan data yang
diperoleh. Dan data yang di peroleh peneliti berdasarkan metode penelitian
observasi dan wawancara, yaitu memperoleh berbagai data secara konkret
di lapangan langsung.

A. HIPOTESIS

Diet ekstrim memiliki pengaruh terhadap pola hidup sehat remaja.

3
BAB 2
LANDASAN TEORI

A.Diet
1. Pengertian Diet
Diet berasal dari bahasa Yunani, yaitu diaita yang berarti cara
hidup. Definisi diet menurut tim kedokteran EGC tahun 1994 (dalam
Hartantri, 1998) adalah kebiasaan yang diperbolehkan dalam hal makanan
dan minuman yang dimakan oleh seseorang dari hari ke hari, terutama
yang khusus dirancang untuk mencapai tujuan dan memasukkan atau
mengeluarkan bahan makanan tertentu.
Diet menurut kamus KBBI (kamus besar Bahasa Indonesia) adalah
aturan makanan khusus untuk kesehatan dan sebagainya (biasanya atas
petunjuk dokter). Diet adalah cara mengatur jumlah makan dan minum
yang masuk ke dalam tubuh untukmencapai berat badan yang ideal.
Pengertian diet untuk banyak orang sangat berbeda-beda, karena semua
orang memiliki maksud dan tujuan yang ingin dicapai ketika melakukan
program diet (Fitria, 2018, Maret 2).
Dalam menjalankan diet diperlukan program yang sesuai dengan
usia dan kebutuhan tubuh. Program diet saat ini ada berbagai macamnya
dan setiap program yang dilakukan orang lain tidak tentu akan sama
hasilnya dengan program diet yang akan dilakukan oleh orang yang
melakukan diet yang sama. Maka dari itu lebih baik sebelum melakukan
program diet berkonsultasilah terlebih dahulu ke dokter atau ahli gizi,
supaya mengetahui Angka Kebutuhan Gizi (AKG) harian yang
dibutuhkan. Mengatur pola makan ketika diet berarti harus memilih jenis
makanan yang sesuai dengan AKG harian. AKG harian setiap orang
berbeda-beda ditentukan dengan usia, jenis kelamin, tinggi, berat badan,
dan seberapa aktif tubuh dalam beraktivitas. Sangatlah penting mencari
tahu jumlah AKG harian yang dianjurkan sebelum memulai diet. Ketika
sudah mendapatkan jumlah AKG yang tepat akan diberikan beberapa
pilihan jenis makanan yang jumlah porsinya sesuai dengan kebutuhan
tubuh (Wati, 2017, Desember 4). Diet tidak untuk orang dewasa saja, diet
juga bisa dilakukan bagi anak-anak dan remaja tetapi program diet yang
dijalankan berbeda dengan diet orang dewasa. Contoh seperti kasus
obesitas pada Arya di Karawang karena usianya masih dibawah umur diet
yang dijalaninya berbeda serta sangat diperhatikan oleh dokter gizi di
Indonesia agar gizi yang dibutuhkan tubuh sesuai dengan yang dibutuhkan

4
tubuh. Tidak hanya mengatur pola makan, program diet juga dilakukan
menjaga berat badan ideal.
2. Jenis-Jenis Diet
Semakin berkembanganya zaman kini diet semakin banyak
jenisnya dan memiliki kelebihannya masing-masing ada yang memang
diperuntukan bagi yang mengidap penyakit tertentu adapula yang hanya
untuk sekedar mengurangi berat badan berlebih dan membuat badan
menjadi lebih sehat, berikut adalah program diet yang ada (Fitria, 2018,
Maret 2). Pemilihan program-program diet tersebut berdasar pencarian
teratas menggunakan google, yahoo, serta bing dan juga melalui jurnal
kesehatan mengenai diet.
1. Diet Nasi Putih
Program diet ini dilakukan dengan cara tidak memakan nasi putih, karena
kadar kalori pada nasi putih cukup tinggi dan dapat menjadi pemicu
terjadinya diabetes dan obesitas. Pengganti nasi putih bisa didapat dari
makanan seperti kentang, jagung dan nasi merah karena semua jenis itu
memiliki jumlah kalori yang lebih rendah dari nasi putih (Fitriya, 2018,
Maret 2).Ketika tubuh melakukan program diet ini, keseluruhan badan
akan mengalami proses ketosis, dimana proses tersebut menjadi pemicu
terjadinya ketoacidosis diabetik, khususnya pada penderita diabetes tipe 1,
jadi bagi penderita diabetes tipe 1 sebaiknya jangan melakukan program
diet tersebut serta bagi orang yang memiliki pekerjaan yang membutuhkan
banyak tenaga dari pagi hingga malam sebaiknya pilihlah program diet
yang lain yang dapat menopang aktifitas harian (Indriani, 2017, Oktober
22).
2. Diet General Motorik (GM)
Diet GM (General Motors) metode ini dilakukan dengan meminum
banyak air dan harus menjauhi yang namanya alkohol. Lalu meminum
susu kedelai minimal tiga gelas serta mangkonsumsi pisang sebanyak
delapan buah. Pada diet ini menghindari yang namanya nasi, gula, dan
garam (Fitriya, 2018, Maret 2).Pada program tersebut diharuskan
mengkonsumsi minimal tiga gelas susu kedelai sehari, untuk orang biasa
mungkin tidak terlalu berpengaruh, tetapi jika dikonsumsi oleh orang yang
mengidap penyakit kelenjar tiroid atau alergi terhadap kacang kacangan
sebaiknya jangan menggunakan program diet tersebut karena kedelai
mengandung goitrogen yang dapat mengganggu fungsi tiroid tertekan dan
beresiko menyebabkan kanker tiroid. serta kandungan Omega-6 pada susu
kedelai nonfermentasi lebih banyak dibandingkan Omega-3. Ketidak
seimbangan tersebutlah yang meningkatkan efek samping susu kedelai,
seperti resiko terkena penyakit kanker, diabetes
3. Diet Ketogenik

5
Diet ini sebenarnya dikhususkan bagi penderita penyakit epilepsi. Diet ini
cukup efektif untuk dilakukan untuk seseorang yang memiliki tubuh kurus
yang ingin memiliki berat tubuh yang ideal karena diet ini diharuskan
mengkonsumsi makanan berlemak, sedikit protein dan karbohidrat. Pada
program keto ini diharuskan untuk tidak mengkonsumsi makanan bergula
dan juga bertepung seperti buah, sayur, roti, dan pasta (Mayang, 2017, h.
1).Larangan keras bagi orang yang memiliki tensi darah yang tinggi
karena program diet ini mewajibkan memakan makanan yang berlemak
sehingga dapat memperburuk penyakit hipertensi yang dideritanya. Jadi
sebaiknya menghindari program diet ini, tetapi sebaliknya bagi yang
memiliki berat badan yang kurus dapat melakukan program ini untuk
menambah berat badan menajadi ideal.
5. Diet Obsessive Corbuzier Diet (OCD)
OCD dikenal cepat dalam menurunkan berat badan. Diet ini
memperbolehkan makan apa saja yang disukai, tetapi dalam jumlah porsi
makan yang wajar. Diet ini menerapakn sistem puasa, yaitu di mana waktu
makan akan meningkat seiring dengan berjalannya diet. Jika ketika diawal
melakukan diet dibolehkan makan dalam jangka waktu delapan jam lalu
dibeberapa hari kemudian jam makan akan berkurang menjadi enam jam
atau bisa menjadi emapt jam saja, ketika di luar jam makan tersebut hanya
bisa mengkonsumsi air mineral saja (Fitriya, 2018, Maret 2).
6. Diet Dukan
Diet ini menganjurkan tubuh mengkonsumsi jumlah protein yang tinggi
dan mengurangi konsumsi karbohidrat serta makanan berlemak. Asupan
protein pada tubuh yang tinggi akan membuat tubuh merasa tidak lapar
dalam waktu yang lama. Ketika melakukan diet ini bisa memilih tubuh
dapat mengkonsumsi semua makanan selama menu makanan tersebut ada
di 100 menu yang telah ditetapkan dan sesuai. 100 menu tersebut harus
terdiri dari 72 sumber hewani dan 28 sumber nabati (Fitriya, 2018, Maret
2).
7. Diet Mayo
Ketika melakukan diet ini dalam 13 hari tubuh akan berpuasa garam, mau
itu makanan yang dimasak dengan garam atau jenis makanan asin yang
lain. Ketika proses ini tubuh akan kehilangan kadar garam serta cairan
dalam tubuh, yang mengakibatkan berat badan turun dengan derastis,
dikarenakan garam bersifat mengikat cairan dan ketika tubuh tidak
mengkonsumsi garam maka cairan dalam tubuh akan berkurang bayak
(Fitriya, 2018, Maret 2).
8. Diet Atkins
Dalam melakukan diet ini diharuskan mengkonsumsi makanan rendah
karbohidrat atau bahkan tidak sama sekali mengkonsumsi karbohidrat,
tetapi diet ini dianjurkan utnuk mengonsumsi protein dan juga lemak

6
dengan jumlah yang banyak. Dengan mengurangi karbohidrat akan
mendorong tubuh untuk membakar lemak sehingga berat badan akan
berkurang dengan pesat, tetapi hal tersebut dapat menimbulkan berbagai
gangguan tubuh seperti mudah cape, gangguan pencernaan, gangguan
tidur, mual, serta bau mulut.

B. Pola hidup sehat


1. Perilaku Hidup Sehat
a. Pengertian
Dari segi biologis, perilaku merupakan aktivitas organisme
yang mempunyai bentangan yang luas. Menurut Soekidjo (2006: 133)
yang dimaksud perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia
baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati
oleh perilaku luar.
Para ahli mengatakan bahwa perilaku sama dengan tindakan
atau aktivitas yang dilakukan individu sebagai akibat adanya stimulus
atau rangsang. Hal ini sesuai dengan pendapat Skinner yang dikutip
oleh Soekidjo (2006 : 133) yang menyatakan bahwa perilaku
merupakan reaksi seseorang terhadap stimulus dari luar. Sedangkan
menurut M Ichsan (1988 : 11) yang dimaksud aspek perilaku adalah
suatu proses keadaan mental yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu.
Dari pendapat beberapa ahli diatas bahwa perilaku adalah
aktivitas yang dilakukan oleh individu yang terwujud dalam tindakan
atau sikap karena adanya stimulus yang diterima dan dapat diamati
oleh pihak luar serta dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari hal tersebut perilaku hidup sehat Menurut Soekidjo (2006:
137) adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan
seseorang untuk menciptakan dan meningkatkan kesehatannya.
Sedangkan menurut Rusli Lutan (2000: 14) perilaku sehat adalah
setiap tindakan yang mempengaruhi peluang secara langsung atau
jangka panjang semua konsekuensi fisik yang terwujud lebih baik.
Dapat disimpulkan bahwa perilaku hidup sehat yang berkaitan
dengan upaya seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya melalui interaksi dengan lingkungan, khususnya
berhubungan dengan kesehatan.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Hidup Sehat


Pada bagian ini diuraikan faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap perilaku hidup sehat. Soekidjo Notoadmojo (1993: 62)
berpendapat bahwa perilaku hidup sehat pada dasarnya adalah suatu
respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang terkait dengan

7
makanan, kebersihan diri, kebersihan lingkungan, kebiasaan terhadap
sakit dan penyakit dan keseimbangan antara kerja, istirahat, dan
olahraga. Seperti telah diuraikan diatas, bahwa pengaruh yang ada
antara lain dari perilaku terhadap makanan dan minuman, perilaku
terhadap kebersihan diri sendiri, perilaku terhadap kebersihan
lingkungan, perilaku terhadap sakit dan penyakit dan keseimbangan
antara kegiatan, istirahat dan olahraga.

1) Perilaku terhadap Makanan dan Minuman


Tubuh manusia tumbuh karena adanya zat-zat yang berasal
dari makanan. Oleh sebab itu untuk dapat melangsungkan
hidupnya manusia mutlak memerlukan makanan. Pemenuhan
unsur-unsur dalam komposisi makanan menunjang tercapainya
kondisi tubuh yang sehat. Variasi makanan sangat memegang
peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan, semakin
beraneka ragam bahan makanan yang dimakan, semakin beragam
pula sumber zat gizi yang masuk kedalam tubuh. Adapun fungsi
makanan bagi tubuh adalah mengurangi dan mencegah rasa lapar,
mengganti sel-sel tubuh yang rusak, untuk pertumbuhan badan,
sebagai sumber tenaga, dan membantu penyembuhan penyakit.
Menurut pendapat Purnomo dan Abdul Kadir (1994:23) air
yang sehat adalah air bersih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
mengandung hama dan tidak mengandung zat-zat kimia yang
berbahaya. Minum air yang sudah dimasak sampai mendidih ±
100º C sebanyak 6-8 gelas sehari. Bila banyak mengeluarkan
keringat dan buang air, jumlah yang diminum hendaknya perlu
ditambah agar tubuh tidak kekurangan cairan.
2) Perilaku terhadap Kebersihan Diri Sendiri
Upaya pertama dan yang paling utama agar seseorang dapat
tetap dalam keadaan sehat adalah menjaga kebersihan diri sendiri.
Tujuan kebersihan diri sendiri adalah agar seseorang mengetahui manfaat
kebersihan diri sendiri dan mampu membersihkan bagianbagian tubuh, serta
mampu menerapkan perawatan kebersihan diri
sendiri dalam upaya peningkatan hidup sehat. Setiap orang harus
selalu berupaya memelihara dan meningkatkan taraf kebersihan
diri sendiri, antara lain dengan cara :
a) Mandi
Mandi adalah membersihkan kotoran yang menempel pada
badan dengan menggunakan air bersih dan sabun. Menurut
Purnomo dan Abdul Kadir (1994: 7) manfaat mandi adalah
sebagai berikut, menghilangkan kotoran yang melekat pada
permukaan kulit, menghilangkan keringat, merangsang syaraf,

8
mengembalikan kesegaran tubuh.

b) Membersihkan Rambut
Menurut Purnomo dan Abdul Kadir (1994: 10-11) menjaga
kebersihan rambut dapat dilakukan dengan cara mencuci
rambut yaitu rambut dicuci dengan shampo paling sedikit dua
kali seminggu, kemudian rambut disiram dengan air dan
digosok dengan shampo ke seluruh bagian rambut. Permukaan
rambut digosok sampai hilang selanjutnya disiram dengan air.
Setelah itu rambut dikeringkan dengan handuk.
c) Membersihkan Mulut dan Gigi
Mulut termasuk lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat
pencernaan makanan. Menurut Purnomo dan Abdul Kadir(1994: 12),
mulut berupa rongga yang dibatasi oleh jaringan
lemak, dibagian belakang berhubungan dengan tenggorokan
dan di depan ditutup oleh bibir. Gigi menurut Sadatoen (1986:
99) adalah alat-alat sistem pencernaan makanan yang
memegang peranan penting dalam kesehatan tubuh.
Mengosok giggi sebaiknya dilakukan sesaat setelah selesai
makan pagi dan pada waktu malam ketika akan tidur dengan
menggunakan sikat pribadi. Setiap dua bulan sekali juga harus
diperiksa secara teratur ke dokter gigi. Menurut pendapat
Sadatoen (1986: 104) guna gigi adalah terutama untuk
menghaluskan makanan dan juga digunakan untuk berbicara.
d) Memakai Pakaian yang bersih dan Serasi
Fungsi pakaian menurut pendapat Purnomo dan Abdul Kadir
(1994: 14) adalah untuk melindungi kulit dari kotoran yang
berasal dari luar dan juga untuk membantu mangatur suhu
tubuh. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal pakaian
ini antara lain: Pakaian hendaknya diganti, setiap selesai mandi,
dan bila kotor atau basah karena keringat atau kena air. Jangan
biasakan memakai pakaian orang lain untuk mencegah
tertularnya penyakit.

C.Remaja
1.Definisi Remaja
Remaja berasal dari kata latin ”adolescere” yang artinya tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa, terjadinya kematangan secara keseluruhan dalam
emosional, mental, sosial dan fisik (Hurlock,1991). Berdasarkan Krummel
(1996),

9
remaja ialah masa kehidupan manusia antara usia 11 sampai dengan 21
tahun.
Masa ini adalah masa seseorang mengalami perubahan dalam hal biologis,
emosional, sosial, dan kognitif. Masa ini juga merupakan masa transisi
dari anakanak menuju dewasa, terjadinya perkembangan individu dalam
mencari identitas
diri, moral dan nilai kehidupan, penghargaan terhadap diri, dan pandangan
terhadap masa depan depan. Menurut Gunarsa dan Gunarsa (1995), ciri-
ciri yang
menonjol dari remaja adalah:
• Memiliki keadaan emosi yang labil
• Timbulnya sikap menantang dan menentang orang lain, hal itu
dilakukan sebagai wujud remaja ingin merenggakan hubungan
maupun ikatan dengan orangtuanya
• Memiliki sikap untuk mengeksplorasi atau keinginan untuk
menjelajahi lingkungan alam sekitar
• Memiliki banyak fantasi, khayalan dan bualan
• Remaja cenderung untuk membentuk suatu kelompok.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Masa Remaja


A.Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik yang terjadi pada remaja adalah pertambahan berat
badan dan tinggi badan. Pada remaja putri puncak pertambahan berat
badan terjadi selama masa growth spurt (pertumbuhan pesat). Remaja putri
mengalami kenaikan berat badan sekitar 8.3 kg pertahun, umumnya terjadi
saat umur 12.5 tahun dan kenaikan berat badan mulai stabil setelah
mengalami menarche dan saat menginjak masa remaja akhir kenaikan
berat badan berkisar 6.3 kg. Pada remaja.putri mengalami perubahan
drastis pada komposisi tubuh sepanjang masa pubertas. Massa otot
mengalami penurunan sebesar 14% sedangkan komposisi lemak dalam
tubuh meningkat sebesar 11%. Meningkatnya komposisi lemak
tubuh ini wajar terjadi pada remaja putri untuk pertumbuhan dan
perkembangan seksualnya. Namun remaja putri memandang negatif dan
diikuti dengan ketidakpuasan terhadap berat badan, sehingga memicu
mereka melakukan perilaku kesehatan yang buruk (Brown,2005).

B. Perkembangan Psikososial
Berdasarkan perkembangan psikososial, remaja dibagi menjadi tiga
periode yaitu remaja awal, remaja menengah dan remaja akhir
(Krummel,1996). 1. Remaja awal, usia 10-14 tahun Karakteristik remaja
awal yaitu mengalami percepatan pertumbuhan fisik dan seksual. Mereka
kerap kali membandingkan sesuatu dengan teman sebaya dan sangat

10
mementingkan penerimaan oleh teman sebaya, hal ini mengakibatkan
timbulnya kemandirian dan cenderung mulai mengabaikan pengaruh yang
berasal dari lingkungan rumah.
2. Remaja menengah, usia 15-17 tahun
Remaja menengah memiliki karakteristik yaitu berkembangnya
kesadaran terhadap identitas diri. Khususnya pada remaja putri mereka
mulai memperhatikan pertumbuhan fisik dan memiliki citra tubuh
yang cenderung salah. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan pada
bentuk tubuh sehingga menyebabkan mereka mulai berusaha merubah
bentuk tubuh yang ideal menurut persepsi mereka. Mereka lebih
mementingkan menghabiskan aktivitas di luar lingkungan rumah dan
lebih terpengaruh oleh teman sebaya. Tekanan sosial yang timbul
untuk menjadi kurus merupakan hal yang sangat sulit dilakukan untuk
sebagian besar remaja putri, hal ini tentu saja akan meningkatkan
risiko perilaku kesehatan yang buruk. Wardlaw dan Kessel (2002)
menyatakan bahwa periode remaja merupakan periode dimana
terjadipergolakan tekanan seksual dan sosial dan mereka berusaha diterima
dan mendapatkan dukungan dari teman sebaya dan orang tua

3. Remaja akhir, usia 18-21 tahun


Remaja akhir ditandai dengan kematangan atau kesiapan menuju tahap
kedewasaan dan lebih fokus pada masa depan baik dalam bidang
pendidikan, pekerjaan, seksual dan individu. Karakteristik remaja akhir
umumnya sudah merasa nyaman dengan nilai dirinya dan pengaruh
teman sebaya sudah berkurang. Menurut Brown (2005) remaja menengah
(15-17 tahun) perkembangan emosionalnya mulai memisahkan diri dengan
orangtua dan secara sosial yaitu meningkatnya perilaku yang berisiko
terhadap kesehatan dan mulai tertarik dengan hubungan heteroseksual dan
mulai memikirkan rencana bekerja.

11
BAB III
PEMBAHASAN

A.Pengertian Diet
Diet sering di salah artikan sebagai usaha mengurangi makan untuk
mendapatkan berat tubuh yang ideal atau untuk mendapatkan bentuk tubuh yang
ideal. Padahal, berdasarkan asal serapan katanya, arti ini yang sebenarnya adalah
mengatur pola makan. Tentu saja, saat ini masih banyak orang yang menyalah
artikan arti berat badan sendiri. Oleh karena itu perlu diluruskan mengenai arti
menurunkan berat badan yang sebenarnya.
Diet sangat akrab di kalangan kaum wanita, karena memang sebagian besar
wanita tentu saja menginginkan tubuh yang ideal. Cara ini dipercaya dapat
membantu mereka untuk mengkonsumsi makanan dengan porsi cukup yang
dibutuhkan oleh tubuh, sehingga berat badan mereka juga tetap terkontrol dan
terjaga Dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009 keluaran
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Diet memiliki arti sebagai pengaturan
pola dan konsumsi makanan serta minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya,
dimodifikasi, atau diperolehkan dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi
penyakit yang diderita, kesehatan, atau penurunan berat badan.
Oleh karena itu, Diet dapat didefenisikan sebagai usaha seseorang dalam
mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk mendapatkan berat badan
yang ideal. Sekarang diet memiliki banyak jenis dari diet rendah kalori, diet
rendag protein, diet jantung, diet rendah gula, diet rendah garam, hingga diet
rendah purin (untuk penderita gout atau asam urat). Adapun demikian macam-
macam diet dan definisinya akan dirangkum dibawah ini:
1. Diet berdasarkan asupan makanan / gizi :
- Diet rendah kalori rendah karbohidrat. Tidak berarti orang lantas tidak
makan semua jenis karbohidrat. Asupan karbohidrat hanya dikurangi.
Konsumsilah beras merah atau roti gandum. Asupan protein dan lemak tetap
diperhatikan, namun tidak terlalu tinggi.
- Diet rendah kalori tinggi protein. Bagi yang ingin melakukan diet ini, dia
harus benar-benar fit, terutama ginjal dan lever. Jika tidak, organ tubuh akan
makin terbebani dan kondisi tubuh justru melemah. Diet ini banyak mengonsumsi
protein, seperti daging atau telur.
- Diet rendah kalori rendah lemak. Orang dengan diet seperti ini harus pintar-
pintar menghitung asupan kalori. Semua jenis makanan biasanya dikonsumsi,
hanya saja dikurangi kalori dan lemak. Perlu diingat, satu gram lemak sama
dengan sembilan kalori. Diet jenis ini memang tidak bisa berlangsung dengan

12
cepat, paling-paling dua kilogram sebulan. Namun, hal ini sudah cukup jika
dilakukan secara konsisten.
- Diet rendah kalori tinggi lemak dan protein. Di sini yang dilakukan adalah
mengurangi asupan karbohidrat. Diet ini akan berlangsung lebih lama lagi, itu pun
jika orang yang berdiet mampu makan sedikit nasi atau bahkan tidak sama sekali.
- Food Combining. Cara ini adalah mengatur pola makan yang melibatkan teori
asam dan basa, juga PH netral. Meskipun semua makanan bisa dipilih, baik
karbohidrat, protein, maupun lemak, biasanya jenis makanannya tetap harus
diatur. Misalnya, makan pagi hanya dengan buah-buahan atau susu kedelai, lalu
siang dengan nasi tiga sendok dipadu sayur-mayur dan tempe-tahu. Makan
malam, karbohidrat juga dikurangi. Meski bisa menurunkan berat badan cukup
lumayan, sampai sekitar lima kilogram sebulan, namun cara ini cukup rumit.
2. Diet berdasarkan Golongan Darah :
Diet golongan darah ditemukan oleh Dr Peter D’Adamo penulis “Eat Right for
Your Type”. Menurutnya reaksi kimia terjadi antara makanan dan darah yang
dimakan. Reaksi ini merupakan bagian dari warisan genetik. Reaksi ini
disebabkan oleh faktor yang disebut Lektin. Lektin dan beragam protein yang di
temukan dalam makanan memiliki sifat aglutinasi yang mempengaruhi darah. Jadi
ketika makan makanan yang mengandung lektin protein yang tidak cocok dengan
tipe antigen darah. Maka lektin mulai mengaglutinasi sel-sel darah dan ini akan
menyebabkan berbagai masalah kesehatan dari sinilah konsep diet golongan darah
bermula. Dibawah ini adalah tipe golongan darah beserta keterangan dan profile
diet yang harus dilakukan :
- Diet Golongan darah O. Golongan darah O di yakini sebagai kelompok
hunter (pemburu). Golongan darah O merupakan golongan darah yang pertama
kali muncul pada manusia. Diet golongan darah O merekomendasikan bahwa
golongan darah O adalah diet dengan protein tinggi. D’Adamo mendasarkan ini
pada keyakinan bahwa golongan darah O adalah tipe darah yang pertama ada di
muka bumi, berasal 30.000 tahun yang lalu. Pemilik golongan darah ini biasanya
cenderung berprestasi tinggi, seorang yang aktif dan terorganisir. Olahraga yang
cocok untuk diet golongan darah O adalah kardio, jogging, bersepeda, berenang
atau jalan cepat. Latihan di pagi hari lebih baik daripada malam hari.
Profile diet : rendah karbohidrat dan tinggi protein.
Pantangan : Daging babi, kacang tanah, kacang mede, kuaci, laichi, kentang,
mentimun, kembang kol, kerang, kodok, gurita, telur (angsa, puyuh), es krim,
keju, susu sapi, yoghurt (semua jenis), minyak kelapa, penyu, minyak jagung,
jagung, jamur, blewah, jeruk mandarin, pisang raja, pare, anggur putih, kecap,
kopi, minuman keras, cumi-cumi, sotong, bunga brokoli.
- Diet golongan darah A. Golongan darah A disebut cultivator (penggarap
tanah,bercocok tanah) oleh D’Adamo, golongan darah A berkembang pada zaman
pertanian, sekitar 20.000 tahun yang lalu. Diet golongan darah merekomendasikan
bahwa individu-individu yang sedang melakukan diet golongan darah A

13
diharuskan memperbanyak makan sayuran dan menghindari daging merah, asupan
makanan diarahkan lebih ke arah vegetarian. Orang dengan golongan darah A
cenderung sangat kreatif, sangat sensitif, dan pemecah masalah yang baik. Para
pemilik golongan darah A cenderung lebih cocok melakukan olahraga yang santai
selama 30 menit, seperti yoga, tai chi, berjalan, dan olahraga outdoor. Pemilik
golongan darah ini kurang aktif dalam berolahraga.

B. Fungsi Diet
Tubuh itu seperti mesin, tidak pernah berhenti bekerja. Setiap langkah
produktivitas di tunjang oleh sistem kerja berbagai organ yang ada didalam tubuh.
Tubuh kita juga membutuhkan bahan bakar seperti layaknya mesin, yaitu
makanan yang kita konsumsi setiap hari sehingga makanan itu haruslah sesuai
dengan jumlah aktifitas kita setiap hari.
Anda pun tak bisa sembarangan memasukkan makanan ke dalam tubuh.
Karena apabila kita memasukkan zat yang buruk ke dalam tubuh kita, maka zat itu
dapat menurunkan daya tahan tubuh kita dan menghambat kerja dan metabolisme.
Contohnya adalah makanan hewani yang sarat lemak tak jenuh dan berkolesterol
tinggi. Lemak memang dibutuhkan oleh tubuh untuk sumber tenaga tetapi dalam
jumlah yang tepat seperti halnya protein, karbohidrat, dan mineral. Pasalnya,
aktifitas dan elemen nutrisi yang cukup akan menghasilkan produktivitas yang
tinggi dan menunjang kesehatan.
Memiliki tubuh yang langsing dianggap menjadi standar kecantikan di
tengah masyarakat. Tak heran banyak yang mencoba berbagai macam diet untuk
mendapatkan bentuk tubuh yang diimpikan. Sayangnya tak semua orang
melakukan diet dengan pola yang tepat. Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang
berbeda-beda. Pola diet yang salah akan berdampak buruk bagi tubuh. Alih-alih
akan mendapatkan tubuh yang langsing, pola diet yang salah justru akan bisa
menyebabkan stunting pada seseorang di masa yang akan datang.
Tren diet yang belakangan mulai menjamur lebih sering diikuti oleh remaja putri.
Banyak dari mereka yang rela mengurangi porsi makannya demi mendapatkan
tubuh yang menurutnya ideal. Terkadang diet yang dilakukan tanpa
memperhatikan nilai gizi. Banyak faktor penyebab mengapa remaja putri
melakukan diet, salah satunya adalah dari adanya iklan di media cetak dan
elektronik. Sampul majalah, iklan-iklan televisi dan film berperan penting dalam
pembentukan standar kecantikan dalam suatu masyarakat. Pengaruh media massa
seolah-olah menyatakan semakin kurus seseorang, maka semakin menarik. Hal ini
menyebabkan orang-orang beranggapan bahwa tubuh yang ideal adalah tubuh
yang langsing, oleh karena itu banyak dari remaja putri yang berdiet demi
mendapatkan tubuh yang ideal.
Memasuki masa remaja banyak perubahan yang terjadi pada tubuh remaja
putri, diantaranya adalah jaringan lemak tubuh yang akan terus bertambah hingga
akhir usia 20 tahun, serta kesehatan dan kekuatan otot yang mulai menunjukkan

14
tanda penurunan sekitar umur 30 tahun (Hurlock, 2006). Bagian tubuh memang
merupakan kebanggaan bagi seorang wanita saat memasuki masa remaja.
Penampilan dan kecantikan menjadi modal utama bagi seorang wanita. Banyak
wanita yang berpendapat bahwa dalam memenuhi kebutuhannya, banyak dari
mereka yang melakukan perawatan fisik, salah satunya melakukan perilaku diet.
Seperti dilansir dari Dailymail seorang wanita asal Swiss meninggal
setelah melakukan diet ekstrem, breatharianism. Cara diet yang satu ini memang
sedikit aneh, orang yang melakukan diet ini hanya mengonsumsi sedikit makanan
dan selebihnya ia mengandalkan udara serta cahaya matahari sebagai makanan.
Kisah tragis selanjutnya dialami oleh Eloise Aimee Parry (17 tahun) dari
Shreswbury. Ingin menurunkan berat badannya secara instan, Eloise membeli
obat pil diet dari sebuah situs online. Beberapa jam setelah mengonsumsi obat
tersebut, tubuh Eloise melemah hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Ternyata setelah diusut, pil diet yang diminum oleh Eloise mengandung zat kimia
yang sangat beracun.
Seorang wanita asal Inggris juga menjadi korban diet ekstrem. Seperti
dilansir dari The Telegraph wanita ini meninggal setelah menjalankan diet rendah
kalori. Diet tersebut dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan rendah kalori
(sekitar 500 kalori) yang di produksi oleh sebuah perusahaan. Diet seharusnya
dilakukan secara benar dan sesuai dengan anjuran dokter. Ingat, kekuatan tubuh
kamu dan tubuh orang lain berbeda, jadi belum tentu diet yang berhasil dilakukan
oleh orang lain, berhasil sama kamu juga. Dan yang terpenting kamu jangan lupa
melakukan olahraga.

15
BAB IV
PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diperoleh kesimpulan: Diet
merupakan mengatur asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh
seseorang berguna untuk menjaga kesehatan serta berat badan yang lebih
terkontrol dan cara yang aman saat melakukan diet adalah dengan petunjuk dari
dokter ahli gizi. Dimana kondisi tubuh setiap orang berbeda – beda saat menerima
diet yang dilakukan, terdapat kondisi tubuh yang masih bisa menerima dan juga
terdapat kondisi tubuh yang tidak bisa menerima saat melakukan diet tersebut.
Diet dibagi menjadi dua, yaitu diet sehat dan diet tidak sehat. Motif melakukan
diet tersebut berkaitan dengan tubuh, terutama yang populer terdapat pada
kalangan remaja perempuan. Bentuk tubuh sering menjadi bahan pembicaraan
yang tidak menyenangkan pada kalangan remaja, khususnya remaja perempuan.
Dimana saat masa tumbuh kembang remaja perempuan mengalami perubahan
seperti pubertas yang mempengaruhi bentuk tubuh, berat badan, dan juga
penampilan. Kegemukan dan obesitas pada tubuh seseorang menjadi suatu
persoalan juga terhadap kesehatan mental seperti depresi,stres dan kecemasan
akut. Hal ini terjadi pada kalangan anak remaja perempuan karena sering
terjadi body shaming. Contoh kejadian ini terjadi saat sebagian orang pada
lingkungan sekolah ataupun lingkungan sekitar mengomentari bentuk tubuh
remaja perempuan yangdinilai tidak sesuai dengan standar berat badan. Body
shaming sangat sering terjadi pada
lingkungan sesama remaja perempuan yang belum matang cara berpikir serta
perilakunya.

B. SARAN
Diet sehat untuk remaja bukan berarti mengurangi makan guna
menurunkan berat badan. Namun, ini berarti menjalankan pola makan yang sehat
dan seimbang.Pola makan sehat untuk remaja ini dibutuhkan guna mendukung
pertumbuhan dan perkembangan remaja yang cenderung cepat, mempertahankan
berat badan yang ideal, serta memiliki tubuh yang sehat dan prima.
Hal tersebut tentu saja membantu remaja untuk tetap aktif serta terhindar dari
berbagai penyakit yang mungkin menyerang sejak usia muda.
Meski demikian, diet untuk menurunkan berat badan boleh saja dilakukan oleh
remaja. Hanya saja, ini khususnya berlaku bagi remaja yang mengalami
overweight atau obesitas.

16
Sebab pada dasarnya, pertumbuhan tubuh masih berlangsung di usia remaja.
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-remaja/rencana-diet-sehat-
untuk-remaja/.http://eprints.undip.ac.id/32809/1/Adriardus.pdf.
https://123dok.com/article/kesimpulan-saran-hubungan-antara-body-image-
perilaku-remaja.1y9g01dq. https://jurnal.uns.ac.id/placentum/article/view/43416.
https://www.bing.com/search?
q=JURNAL+TTG+DIET&qs=n&form=QBRE&sp=-
1&lq=0&pq=jurnal+ttg+die&sc=0-
14&sk=&cvid=E1328A004CFC489A81FB03F7B358C1A0.

17

Anda mungkin juga menyukai