Anda di halaman 1dari 3

Kehidupan berjalan seperti biasanya aku hidup seperti

orang yang tak ada rasa cinta bagiku cinta adalah hal yang
sangat historis bila kita mencintai seseorang maka kita akan
rela berkorban . Tak pantang menyerah dalam hidupku ada
seseorang yang patut untuk memperoleh nya iya dengan kata
lain aku ingin hidup bersamanya. Namun hatiku gelisah ketika
membayangkan betapa besarnya rasa cinta sehingga aku takut
akan melupakan Allah dan rasulnya karna dalam hidupku untuk
dulu sebelum mengenal dirinya hatiku begitu damai, tenteram,
dan sejahtera.
"Hidup apa itu hidup jika hanya membuat hal sia-sia" itulah
yang tersirat
Dalam hatiku. Dalam hal lain aku juga tak bisa melupakan
bahkan membencinya. Walaupun tak bisa ku katakan namun
aku bisa memperjuangkannya lewat doa.
Iss soswed banget kata natasya kepadaku.
"Kamu itu tidak cemburu bila dia dekat dengan yang
lain ?" Tanya natasya kepadaku.
"Cemburu tak ada yang patut ku cemburui karna hidup itu
punya aturannya masing2. Mencintai itu sewajarnya saja tak
ada yang patut di banggakan."jawabku dengan serius..
Itu sebabnya aku tak merasa beban dalam hal kerinduan.
Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat aku idolakan.
Beliau jauh2 hari telah merindukan umatnya, rasa cinta kepada
umat hingga akhir hayat iya menyebut-nyebut nama "ummati,
ummati, ummati". Bukan istrinya,bukan anaknya, bahkan bukan
pula ahli baitnya.
Sore itu, aku melihat whatsAp tiba2 dapat pesan
"assalamualaikum "
Dengan gembira aku pun membalas "Waalaikum salam".
"Apa kabar" tandanya kepadaku...
"Alhamdulillah ana bil kair" balasku
"Kapan kita belajar bareng?"sambungku
Dia menjawab ; "lagi di RS "jawabnya
"Ohh" jawabku singkat
Bagiku untuk kali ini ada yang berbeda dari hari-hari
sebelumnya. Yang biasanya dia itu asyik namun tak ada kata2
ya g patut untuk kupertanyakan. Selesai itu dia mengirim foto
seorang bocil yang imut katanya itu selalu mengikutinya di RS.
Aku tak meresponnya. Hingga tak ada lagi percakapan di
antaraku dan dirinya begitu renggang.
Hari demi hari berjalan dengan langkah yang cepat aku tak
lagi memikirkannya bahkan hatiku sudah tenang dikala aku
berselawat. Di kala rindu selawatlah obatnya.
"Fokus" itulah yang tersirat Dalam benakku
Iya Fokus pada kuliah yang sedang ku jalani sekarang. Tiap2
hal yang terjadi itulah pelajaran bagi ku. Belajar dan belajar itu
yang ku pertahankan. Membahagiakan orang yang aku sayang
itulah tujuanku sekarang. Bagiku cinta itu hanyalah figuran hal
sampingan jika pun tak ada tidak menjadi hal utama. Namun
bagaimana dengan pernyataan "orang yang sempurna ialah
orang yang bisa mencintai ". Benar itu bagiku benar benar saja.
Karna aku bukan tak mencintai tapi tidak memaksa orang yang
aku cintai mengikuti sesuai yang aku inginkan.
Belajarlah dari masa lalu untuk yang terbaik kedepannya.
Allahlah tujuanku apapun yang terjadi di dunia ini tersimpul 2
kemungkinan yaitu di kenang atau di lupakan.

Anda mungkin juga menyukai