MATA KULIAH:
Keperawatan Medikal Bedah 2
DOSEN PENGAMPU:
Oktavin, S.Kep,Ners,M.Kep
Kelompok 7
DISUSUN OLEH:
Tujuan penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Medikal Bedah
II. Kami Menyadari Penyusunan Makalah ini tidak berdiri Sendiri, untuk itu kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak yang telah turut serta membimbing, membantu dan memberikan
motivasi. Ucapan terimakasih ini penulis sampaikan sebesar-besarnya kepada:
DAFTAR ISI
BAB I
ANATOMI FISIOLOGI
KONSEP PENYAKIT
A. Definisi
Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus
dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari
asalnya yang disebut metastasis. Sel kanker bersifat ganas dapat berasal atau tumbuh dari setiap jenis sel
di tubuh manusia. Kanker yang paling banyak diderita laki-laki adalah kanker paru-paru, prostat,
kolorektal, lambung dan hati. Sedangkan kanker yang banyak mengenai wanita adalah payudara,
kolorektal, paru-paru, serviks serta tiroid.
a. Payudara
Merupakan gangguan patologis yang dimulai karena adanya perubahan gangguan genetik pada sel
tunggal dan memebutuhkan waktu beberapa tahun untuk dapat dipalpasi. Faktor risiko yang
mempengaruhi terjadinya kanker payudara yaitu gender (wanita) dan usia lanjut, adanya kanker payudara
sebelumnya, riwayat keluarga: memiliki kerabat yang memiliki derajat satu yang menderita payudara
(ibu, saudara perempuan, anak perempuan) (Suddarth, 2016).
b. Kolon rektum
Merupakan neoplasma viseral terbanyak kedua. Faktor risiko yang mempengaruhinya usia lebih dari 40
tahun, makanan (lemak hewani berlebihan, terutama sapi, dan serat rendah), penyakit lain disaluran
pencernaan (Wilkins, 2011).
c. Laring
Tumor berada di pita suara sejati dan cenderung tidak menyebar karena jaringan ikat yang mendasari
kekurangan nodus limfe, yang ditandai dengan suara parau yang berlangsung lebih dari 3 hari
(Wilkins,2011).
d. Paru
Kanker ini biasanya berkembang didinding atau epitelium pohon bronkial. Yang ditandahi pada stadium
awal tidak ada, sedangkan pada stadium lanjut berupa nyeri dada, batuk, demam, suara parau, nyeri bahu,
berat badan turun, bunyi menciut (Wilkins, 2011).
e. Leukemia
Merupakan poliferasi ganas prekursor sel darah putih (white blood cell / WBC) disumsum tulang dan
akumulasi didarah perifer, sumsum tulang, dan jaringan tubuh (Wilkins, 2011).
f. Pankreas
Merupakan gangguan gastrointestinal yang mematikan yang berkembang secara cepat. Yang disebabkan
karena merokok dan faktor risiko yang mempengaruhi yaitu diabetes melitus, pangkreatitis akut,
penyalagunaan alkhohol (Wilkins, 2011).
g. Prostat
Merupakan neoplasma terbanyak kedua yang ditemukan pada pria berusia 50 tahun keatas. Kebanyakan
sarkoma berasal dari kelenjar prostat posterior, sedangkan yang lainnya dari ureter, yang ditandahi
dengan kesulitan berkemih, hematuria, anuria, retensi urin (Wilkins, 2011).
h. Prostat
Merupakan neoplasma terbanyak kedua yang ditemukan pada pria berusia 50 tahun keatas. Kebanyakan
sarkoma berasal dari kelenjar prostat posterior, sedangkan yang lainnya dari ureter, yang ditandahidengan
kesulitan berkemih, hematuria, anuria, retensi urin (Wilkins, 2011).
i. Gaster
Terjadi umunya pada pria yang berusia lebih dari 40 tahun. Yang disebabkan karena gastritis, inflamasi
lambung kronis, ulser gastritis, atrofi gastrik. Dan ditandahi dengan distensi abdominal, ketidaknyamanan
gastrik kronis, disfagia, darah ditinja, muntah berat, berat badan turu, anoreksia, merasa penuh setelah
makan, anemia, dan letih (Wilkins, 2011).
j. Ovarium
Merupakan penyebab utama kematian akibat kanker ginekologi. Faktor resiko yang memepengaruhinya
yaitu riwayat kanker payudara, riwayat keluarga yang menderita kanker ovarium, usia lanjut, peritas
rendah dan obesitas. Yang ditandahi dengan peningkatan lingkar abdomen, tekanan panggul, kembung,
nyeri punggung, konstipasi, nyeri abdomen, urgensi kemih, peningkatan ukuran pinggang, nyeri tungkai,
dan nyeri panggul (Suddarth, 2016).
k. Serviks
Merupakan kanker yang paling umum ketiga disistem reproduksi wanita dan diklasifikasikan sebagai
preinvasif atau invasif, yang ditandahi pada stdium awal yaitu kemungkinan perdarahan vaginal
abnormal, keluaran persisten dari vagina, dan nyeri pada stadium lanjut terjadi nyeri pelvis, kebocoran
vaginal berupa urine dan tinja dari fistula, anoreksia, berat badan turun, dan anemia (Wilkins, 2011).
l. Kandung kemih,dll
Terjadi pada penderita yang berusia lebih dari 55 tahun yang banyak dialami oleh pria. Biasanya muncul
didasar kandung kemih dan mengenahi lubang ureter serta leher kandung kemih. Yang ditandahi
hematuria dan tidak nyeri, terjadi infeksi saluran kemih dan urgensi / desakan berkemih, perubahan urine,
nyeri panggul atau punggung karena adanya metastase (Padila, 2013) dan (Suddarth, 2016)
B. Etiologi
Penyebab kanker tidak dapat ditentukan secara pasti. Menurut Infodatin, Kementerian Kesehatan RI,
faktor penyebab kanker adalah genetik, karsinogen dan gaya hidup. Ketiga faktor tersebut dapat
menyebabkan perubahan genetik. Perubahan genetik terjadi ketika perubahan struktur DNA disebabkan
oleh perubahan sel. Perubahan sel dapat disebabkan oleh paparan sinar UV, sinar X dan bahan kimia.
DNA dapat mengikat faktor-faktor ini dan strukturnya berubah. Perubahan ini merusak pembelahan sel,
sebaliknya menguntungkan proses mutasi (Osterath, 2014). Proses mutasi dapat menghasilkan gen p53,
yang merupakan perubahan genetik paling umum pada kanker manusia.
C. Manifestasi
a. Sel-sel kanker menyebar dari satu organ atau bagian tubuh ke organ atau bagian tubuh yang lain
melalui invasi dan bermetastase. Sehingga manifestasinya sesuai organ atau tubuh yang terkena.
b. Kanker menyebabkan anemia, kelemahan, penurunan berat badan (disfagia (kesulitan menelan),
anoreksia, sumbatan), dan nyeri (sering kali distadium akhir).
c. Gejala disebabkan oleh penghancuran jaringan dan penggantian oleh jaringan kanker nonfungsional
atau jaringan yang sangat produktif (misalnya gangguan sumsum tulang dan anemia atau kelebihan
produksi steroid adrenal), tekanan pada struktur sekitar, peningkatan kebutuhan metabolik, dan gangguan
produksi sel-sel darah (Suddarth, 2016)
Infitrasi
1. Pembedahan
Pembedahan merupakan intervensi yang krusial dan memberikan peluang kesembuhan bagi pasien
kanker. Periode perioperatif ditandai dengan peningkatan risiko percepatan pertumbuhan penyakit
mikrometastatik dan peningkatan pembentukan fokus metastatik baru. Dampak sebenarnya bagi pasien
kanker masih belum jelas. Tinjauan ini merangkum bukti klinis dan eksperimental yang seringkali
terpisah-pisah yang mendukung peran pembedahan dan peradangan sebagai pemicu potensial untuk
kekambuhan penyakit. Pembedahan menginduksi peningkatan pelepasan sel kanker ke dalam sirkulasi,
menekan kekebalan anti-tumor yang memungkinkan sel yang bersirkulasi untuk bertahan hidup,
meningkatkan regulasi molekul adhesi di organ target, merekrut sel imun yang mampu menjebak sel
tumor dan menginduksi perubahan pada jaringan target dan pada sel kanker itu sendiri untuk
meningkatkan migrasi dan invasi untuk terbentuk di lokasi target.
2. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk mengendalikan atau mencegah pertumbuhan sel kanker. Sel
kanker biasanya berkembang lebih cepat dari sel normal. Oleh karena itu, obat kemoterapi dapat lebih
mudah menargetkan sel-sel tersebut. Tapi obat kemoterapi tidak bisa membedakan sel kanker dari sel
sehat. Jadi ada kemungkinan bahwa kemoterapi mempengaruhi sel-sel normal. Namun, sel normal dapat
pulih dari efek kemoterapi, tetapi sel kanker tidak.
3. Radioterapi
Radioterapi menggunakan partikel atau gelombang berenergi tinggi, seperti sinar gamma dan sinar-X,
untuk menghancurkan sel kanker. Sel kanker dapat tumbuh dan membelah diri untuk menciptakan sel
baru yang terus menyebar. Dibandingkan dengan sel normal, sel kanker tumbuh lebih cepat. Radiasi dapat
merusak DNA sel kanker dan mencegah pertumbuhannya. Seperti kemoterapi, radiasi dapat memengaruhi
sel normal, tetapi dapat pulih.
4. Imunoterapi
Imunoterapi menggunakan komponen tertentu dari sistem kekebalan tubuh pasien untuk melawan sel
kanker. Ada dua metode dalam imunoterapi, yaitu: Merangsang atau meningkatkan pertahanan alami
sistem kekebalan tubuh agar bekerja lebih keras dan cerdas untuk menemukan dan melawan sel kanker.
Pembuatan zat yang mirip dengan komponen sistem imun membantu memulihkan atau memperkuat daya
tahan tubuh terhadap sel kanker.
5. Terapi hormon
Hormon adalah protein atau zat yang diproduksi oleh tubuh untuk mengontrol aktivitas sel-sel tertentu.
Beberapa jenis kanker membutuhkan hormon untuk tumbuh. Tujuan dari terapi hormon adalah untuk
mencegah pertumbuhan ini. Obat yang digunakan dalam terapi hormon disebarkan ke seluruh tubuh
untuk mencari hormon yang dibutuhkan oleh sel kanker. Setelah ditemukan, terapi bekerja sebagai
berikut:
BAB III
i. Pengkajian
v. Evaluasi keperawatan