Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KANKER

MATA KULIAH:
Keperawatan Medikal Bedah 2

DOSEN PENGAMPU:

Oktavin, S.Kep,Ners,M.Kep

Kelompok 7

DISUSUN OLEH:

Ahmad Surya Panarang 113063C1121001


Dea Frastika Sari 113063C1121006
Govita Amalia Rassi 113063C1121012
Ray Syifa Liqolbi 113063C1121020
Yessy Juliani 113063C1121027

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai selesai. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Medikal Bedah
II. Kami Menyadari Penyusunan Makalah ini tidak berdiri Sendiri, untuk itu kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak yang telah turut serta membimbing, membantu dan memberikan
motivasi. Ucapan terimakasih ini penulis sampaikan sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Oktavin, S.Kep,Ners,M.Kep


2. Semua pihak yang turut serta membantu penulis dalam penyusunan makkalah
keperawatan medikla bedah ini yang tidak bisa penulis disebutkan satu persatu
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 2 Mei 2023

DAFTAR ISI
BAB I

ANATOMI FISIOLOGI

Berisi gambar anatomi system Imun yang mengalami gangguan


BAB II

KONSEP PENYAKIT

A. Definisi

Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus
dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari
asalnya yang disebut metastasis. Sel kanker bersifat ganas dapat berasal atau tumbuh dari setiap jenis sel
di tubuh manusia. Kanker yang paling banyak diderita laki-laki adalah kanker paru-paru, prostat,
kolorektal, lambung dan hati. Sedangkan kanker yang banyak mengenai wanita adalah payudara,
kolorektal, paru-paru, serviks serta tiroid.

Jenis atau Lokasi Kanker

a. Payudara

Merupakan gangguan patologis yang dimulai karena adanya perubahan gangguan genetik pada sel
tunggal dan memebutuhkan waktu beberapa tahun untuk dapat dipalpasi. Faktor risiko yang
mempengaruhi terjadinya kanker payudara yaitu gender (wanita) dan usia lanjut, adanya kanker payudara
sebelumnya, riwayat keluarga: memiliki kerabat yang memiliki derajat satu yang menderita payudara
(ibu, saudara perempuan, anak perempuan) (Suddarth, 2016).

b. Kolon rektum

Merupakan neoplasma viseral terbanyak kedua. Faktor risiko yang mempengaruhinya usia lebih dari 40
tahun, makanan (lemak hewani berlebihan, terutama sapi, dan serat rendah), penyakit lain disaluran
pencernaan (Wilkins, 2011).

c. Laring

Tumor berada di pita suara sejati dan cenderung tidak menyebar karena jaringan ikat yang mendasari
kekurangan nodus limfe, yang ditandai dengan suara parau yang berlangsung lebih dari 3 hari
(Wilkins,2011).

d. Paru

Kanker ini biasanya berkembang didinding atau epitelium pohon bronkial. Yang ditandahi pada stadium
awal tidak ada, sedangkan pada stadium lanjut berupa nyeri dada, batuk, demam, suara parau, nyeri bahu,
berat badan turun, bunyi menciut (Wilkins, 2011).

e. Leukemia

Merupakan poliferasi ganas prekursor sel darah putih (white blood cell / WBC) disumsum tulang dan
akumulasi didarah perifer, sumsum tulang, dan jaringan tubuh (Wilkins, 2011).

f. Pankreas
Merupakan gangguan gastrointestinal yang mematikan yang berkembang secara cepat. Yang disebabkan
karena merokok dan faktor risiko yang mempengaruhi yaitu diabetes melitus, pangkreatitis akut,
penyalagunaan alkhohol (Wilkins, 2011).

g. Prostat

Merupakan neoplasma terbanyak kedua yang ditemukan pada pria berusia 50 tahun keatas. Kebanyakan
sarkoma berasal dari kelenjar prostat posterior, sedangkan yang lainnya dari ureter, yang ditandahi
dengan kesulitan berkemih, hematuria, anuria, retensi urin (Wilkins, 2011).

h. Prostat

Merupakan neoplasma terbanyak kedua yang ditemukan pada pria berusia 50 tahun keatas. Kebanyakan
sarkoma berasal dari kelenjar prostat posterior, sedangkan yang lainnya dari ureter, yang ditandahidengan
kesulitan berkemih, hematuria, anuria, retensi urin (Wilkins, 2011).

i. Gaster

Terjadi umunya pada pria yang berusia lebih dari 40 tahun. Yang disebabkan karena gastritis, inflamasi
lambung kronis, ulser gastritis, atrofi gastrik. Dan ditandahi dengan distensi abdominal, ketidaknyamanan
gastrik kronis, disfagia, darah ditinja, muntah berat, berat badan turu, anoreksia, merasa penuh setelah
makan, anemia, dan letih (Wilkins, 2011).

j. Ovarium

Merupakan penyebab utama kematian akibat kanker ginekologi. Faktor resiko yang memepengaruhinya
yaitu riwayat kanker payudara, riwayat keluarga yang menderita kanker ovarium, usia lanjut, peritas
rendah dan obesitas. Yang ditandahi dengan peningkatan lingkar abdomen, tekanan panggul, kembung,
nyeri punggung, konstipasi, nyeri abdomen, urgensi kemih, peningkatan ukuran pinggang, nyeri tungkai,
dan nyeri panggul (Suddarth, 2016).

k. Serviks

Merupakan kanker yang paling umum ketiga disistem reproduksi wanita dan diklasifikasikan sebagai
preinvasif atau invasif, yang ditandahi pada stdium awal yaitu kemungkinan perdarahan vaginal
abnormal, keluaran persisten dari vagina, dan nyeri pada stadium lanjut terjadi nyeri pelvis, kebocoran
vaginal berupa urine dan tinja dari fistula, anoreksia, berat badan turun, dan anemia (Wilkins, 2011).

l. Kandung kemih,dll

Terjadi pada penderita yang berusia lebih dari 55 tahun yang banyak dialami oleh pria. Biasanya muncul
didasar kandung kemih dan mengenahi lubang ureter serta leher kandung kemih. Yang ditandahi
hematuria dan tidak nyeri, terjadi infeksi saluran kemih dan urgensi / desakan berkemih, perubahan urine,
nyeri panggul atau punggung karena adanya metastase (Padila, 2013) dan (Suddarth, 2016)
B. Etiologi

Penyebab kanker tidak dapat ditentukan secara pasti. Menurut Infodatin, Kementerian Kesehatan RI,
faktor penyebab kanker adalah genetik, karsinogen dan gaya hidup. Ketiga faktor tersebut dapat
menyebabkan perubahan genetik. Perubahan genetik terjadi ketika perubahan struktur DNA disebabkan
oleh perubahan sel. Perubahan sel dapat disebabkan oleh paparan sinar UV, sinar X dan bahan kimia.
DNA dapat mengikat faktor-faktor ini dan strukturnya berubah. Perubahan ini merusak pembelahan sel,
sebaliknya menguntungkan proses mutasi (Osterath, 2014). Proses mutasi dapat menghasilkan gen p53,
yang merupakan perubahan genetik paling umum pada kanker manusia.

C. Manifestasi

a. Sel-sel kanker menyebar dari satu organ atau bagian tubuh ke organ atau bagian tubuh yang lain
melalui invasi dan bermetastase. Sehingga manifestasinya sesuai organ atau tubuh yang terkena.

b. Kanker menyebabkan anemia, kelemahan, penurunan berat badan (disfagia (kesulitan menelan),
anoreksia, sumbatan), dan nyeri (sering kali distadium akhir).

c. Gejala disebabkan oleh penghancuran jaringan dan penggantian oleh jaringan kanker nonfungsional
atau jaringan yang sangat produktif (misalnya gangguan sumsum tulang dan anemia atau kelebihan
produksi steroid adrenal), tekanan pada struktur sekitar, peningkatan kebutuhan metabolik, dan gangguan
produksi sel-sel darah (Suddarth, 2016)

D. Patofisiologi narasi dan skema


Poliferasi sel kanker

Sel kanker bersaing dengan sel normal


dalam mendapatkan nutrisi

Infitrasi

Sel normal digantikan sel kanker

Depresi sumsum tulang Sel kekurangan makanan Infiltrasi SSP

Faktor Leukosit Eritrosit Infiltrasi ekstra medular


Perubahan
pembekuan metabolisme tubuh
darah
Risiko Anemia Pembesaran limfe, nidus limfe,
Infeksi liver, tulang
Mual, muntah, anoreksia
Perdarahan
Tulang mengecil/Lemah
E. Penatalaksanaan penyakit (medikasi, pembedahan, nutrisi, aktifitas)

1. Pembedahan

Pembedahan merupakan intervensi yang krusial dan memberikan peluang kesembuhan bagi pasien
kanker. Periode perioperatif ditandai dengan peningkatan risiko percepatan pertumbuhan penyakit
mikrometastatik dan peningkatan pembentukan fokus metastatik baru. Dampak sebenarnya bagi pasien
kanker masih belum jelas. Tinjauan ini merangkum bukti klinis dan eksperimental yang seringkali
terpisah-pisah yang mendukung peran pembedahan dan peradangan sebagai pemicu potensial untuk
kekambuhan penyakit. Pembedahan menginduksi peningkatan pelepasan sel kanker ke dalam sirkulasi,
menekan kekebalan anti-tumor yang memungkinkan sel yang bersirkulasi untuk bertahan hidup,
meningkatkan regulasi molekul adhesi di organ target, merekrut sel imun yang mampu menjebak sel
tumor dan menginduksi perubahan pada jaringan target dan pada sel kanker itu sendiri untuk
meningkatkan migrasi dan invasi untuk terbentuk di lokasi target.

2. Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk mengendalikan atau mencegah pertumbuhan sel kanker. Sel
kanker biasanya berkembang lebih cepat dari sel normal. Oleh karena itu, obat kemoterapi dapat lebih
mudah menargetkan sel-sel tersebut. Tapi obat kemoterapi tidak bisa membedakan sel kanker dari sel
sehat. Jadi ada kemungkinan bahwa kemoterapi mempengaruhi sel-sel normal. Namun, sel normal dapat
pulih dari efek kemoterapi, tetapi sel kanker tidak.

3. Radioterapi

Radioterapi menggunakan partikel atau gelombang berenergi tinggi, seperti sinar gamma dan sinar-X,
untuk menghancurkan sel kanker. Sel kanker dapat tumbuh dan membelah diri untuk menciptakan sel
baru yang terus menyebar. Dibandingkan dengan sel normal, sel kanker tumbuh lebih cepat. Radiasi dapat
merusak DNA sel kanker dan mencegah pertumbuhannya. Seperti kemoterapi, radiasi dapat memengaruhi
sel normal, tetapi dapat pulih.

4. Imunoterapi

Imunoterapi menggunakan komponen tertentu dari sistem kekebalan tubuh pasien untuk melawan sel
kanker. Ada dua metode dalam imunoterapi, yaitu: Merangsang atau meningkatkan pertahanan alami
sistem kekebalan tubuh agar bekerja lebih keras dan cerdas untuk menemukan dan melawan sel kanker.
Pembuatan zat yang mirip dengan komponen sistem imun membantu memulihkan atau memperkuat daya
tahan tubuh terhadap sel kanker.

5. Terapi hormon

Hormon adalah protein atau zat yang diproduksi oleh tubuh untuk mengontrol aktivitas sel-sel tertentu.
Beberapa jenis kanker membutuhkan hormon untuk tumbuh. Tujuan dari terapi hormon adalah untuk
mencegah pertumbuhan ini. Obat yang digunakan dalam terapi hormon disebarkan ke seluruh tubuh
untuk mencari hormon yang dibutuhkan oleh sel kanker. Setelah ditemukan, terapi bekerja sebagai
berikut:

-Mencegah tubuh memproduksi hormon

-Mencegah hormon mengikat sel kanker

-Mengubah fungsi hormonal.

BAB III

TEORI ASUHAN KEPERAWATAN

i. Pengkajian

ii. Diagnose keperawatan

iii. Intervensi keperawatan

iv. Implementasi keperawatan

v. Evaluasi keperawatan

Anda mungkin juga menyukai