Anda di halaman 1dari 13

Anamnesis - Kehamilan saat ini:

1. Apakah ada dirasakan mules?


- Sapa pasien, perkenalkan diri
2. Adakah pengeluaran cairan/ darah dari liang vagina
- Identitas Pasien: dengan ibu siapa? 3. Apakah gerak janin masih dirasakan?
- Keluhan Utama: Ingin memeriksakan kehamilan ATAU Mual/ - RPD
Pegal/Sakit Kepala/ Sulit BAB (TANYAKAN ONSET) 1. Riwayat Operasi: pernah menjalani operasi
- RPS: sebelumnya? Terutama pada abdomen atau uterus
1. Usia kehamilan berdasarkan pengakuan pasien seperti: SC, miomektomi
2. HPHT, teratur tidaknya haid 2. Riwayat Hipertensi, DM, Penyakit jantung, Alergi, Asma
3. Konfirmasi HPHT - RPK
4. Izin untuk menghitung TP, gestasional age dari HPHT 1. Riwayat Hipertensi, DM, Penyakit Jantung bawaan/
TP: kelainan kongenital lainya di keluarga
- Tanyakan hal sesuai dengan keluhan pasien
JAN-MARET Hari +7 bulan +9 tahun +0 Misalnya: Mengeluhkan batuk, eksplorasi kemungkinan
APRIL-DES Hari +7 bulan -3 tahun +1 Infeksi TB
- Riwayat kebiasaan:
5. Sampaikan Tafsiran partus dan usia kehamilan pasien Tanyakan adakah konsumsi obat2an tertentu baik yang
- Keluhan tambahan lainnya? boleh/terlarang, merokok, konsumsi alcohol dalam waktu
Misalnya ada Nyeri Pinggang (EKSPLORASI nyeri lama. (TANYAKAN PADA SUAMI DAN ISTRI)
pinggangnya) - Riwayat Pernikahan
Tanyakan, ONSET, hal yg memperberat/meringankan/ Sudah 1. Sudah menikah?
diobati belum 2. Pernikahan keberapa?
- Riwayat pemeriksaan Antenatal 3. Sudah berapa lama menikah?
1. Sebelumnya rutin melakukan pemeriksaan tidak? - Riwayat menstruasi: Siklus mentruasi regularitasnya,
2. Biasanya periksa dimana? Di klinik dr/puskesmas atau jumlah pembalut
dengan bidan - Riwayat Obstetri: G P A
3. Sudah pernah diperiksa apa saja? USG? Evaluasi masing2 GPA: Hamil yang pertama lahirnya SC/
4. Sudah pernah periksa Lab darah? normal, Berat Janin, ada kelainan tidak, jarak dengan
5. Pernah menerima suplemen vitamin/ imunisasi? kehamilan selanjutnya?
- Bila kehamilan dengan risiko tinggi, tanyakan - Riwayat Kontrasepsi:
kemnungkinan komplikasi yang dapat terjadi. Melalui 1. Pernah menggunakan Kontrasepsi Apa?
tanyakan tanda 2. Kapan dilepasnya?
Nyeri kepala, sesak, nyeri ulu hati (tanda2 akan terjadinya - Riwayat Sosial Ekonomi (pendidikan, pekerjaan,bpjs)
kejang), nyeri perut bawah (curiga ruputur Uteri)
PEMERIKSAAN OBSERVASI KALA I

- Keadaan umum Sapa pasien dan keluarga, perkenalkan bahwa anda yang
- Kesadaran akan melakukan tindakan medis
- Kesan gizi: TB BB LLA Lakukan pemeriksaan keadaan umum ( kesadaran, kesan sakit),
- Tanda vital: Nadi, RR, SUHU, TD tanda vital ( tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu ).

STATUS GENERALIS Persilahkan ibu berbaring dengan kaki fleksi pada sendi paha
dan lutut untuk mengurangi ketegangan dinding perut.
- Mata: sklera ikterik, konjungtiva anemis Lakukan pemeriksaan status generalis. Sisihkan pakaian ibu
- Leher: KGB TIROID sehingga bagian parut ibu tampak jelas.
- Thoraks: jantung dan paru Cuci dan bilas tangan pemeriksa dengan air hangat, keringkan
- Abdomen: dengan handuk
Inspeksi  perut membuncit tdk sesuai usia kehamilan,
jaringan parut jejas bekas luka Pemeriksa berada disisi kanan ibu, menghadap bagian lateral
kanan. Lakukan pemeriksaan:
Palpasi  perut tegang, nyeri tekan
 Penilaian komponen kontraksi/his/mules ( frekuensi,
PEMERIKSAAN OBSTETRI kekuatan, lama, interval, waktu ) setiap 30 menit atau
apabila ibu mengalami :
A. Pemriksaan LEOPOLD dan DJJ auskultasi lannaec  Kesakitan yang berlebihan
Leopold=kalo usia >28 minggu
B. Pemeriksaan Pelvimetri (ukuran panggul usia >36 minggu) LEOPOLD 1:
 Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus
Dilakuin KALO G1 atau BELUM PERNAH PERVAGINAM
uteri untuk menentukan tinggi fundus uteri atau dengan
C. Pemeriksaan HIS = IBU MULES MULES/ TANDA INPARTU menggunakan meteran, dengan meletakkan ujung meteran
bloody show pada tulang simpisis dan ukur sampai fundus
D. INSPEKIULO & VAGINAL TOUCHEER =Tanda inpartu/keluhan  Kemudian atur posisi pemeriksa menghadap ke bagian
vagina kepala ibu
 Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
KALA I: fundus uteri dan rasakan bagian bayi pada bagian
tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan
Pembukaan 0-lengkap menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara
bergantian
FASE LATEN: pembukaan 2-3 (8 jam) LEOPOLD 2:
FASE AKTIF: AKSELERASI 3-4, AKSELERASI MAX 4-9, DESELERASI 9-10  Letakkan kedua telapak tangan pada sisi lateral perut ibu
secara sejajar dengan ketinggian yang sama
 Mulai bagian atas kemudian geser kearah bawah, tekan
secara bergantian dan bersamaan telapak tangan kiri dan
sorvices:dilatasi, consistensi

kanan, rasakan bagian yang rata atau bagian-bagian Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
kecil keringkan tangan dengan handuk yang bersih dan kering.

LEOPOLD 3: Pakai sarung tangan DTT dengan baik dan benar pada kedua
 Posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke tangan.
bagian kaki ibu
 Letakkan ujung tangan kiri pada dinding lateral kiri Bersihkan vulva dan perineum dari depan ke belakang dengan
bawah, telapak tangan kanan pada dinding lateral kanan menggunakan kapas atau kasa DTT
bawah perut ibu, tekan secara lembut bergantian untuk INSPEKSI area vulva dan perineum, bagaimana distribusi
menentukan bagian terbawah janin rambut pubis, adakah kelainan bentuk warna pembengkakak
di labia mayus anus dan sekitarnya
LEOPOLD 4:
 Letakkan ujung jari tangan kanan dan kiri pada tepi atas Lakukan periksa dalam setiap 4 jam atau apabila ada indikasi
simpisis, rapatkan semua jari untuk meraba dinding bawah ( ketuban pecah, pasien kesakitan, pasien tiba - tiba ingin
uterus mengejan, bunyi jantung anak memburuk),untuk menilai :
 Perhatikan sudut yang dibentuk jari-jari tersebut  Pembukaan,
(konvergen atau divergen)  Presentasi,
 Pindahkan ibu jari dan telunjuk kiri pada bagian terbawah  Posisi
janin untuk memfiksasi bagian tersebut kearah pintu atas  Penurunan kepala.
panggul kemudian letakkan jari-jari tangan kanan
 Molase,
diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa
jauh bagian terbawah telah masuk pintu atas panggul  Selaput ketuban,
AUSKULTASI
Observasi tanda – tanda ancaman ruptura uteri ( lingkaran
 Ambil stetoskop monoaural dengan tangan kiri, tempelkan
patologis Bundle )
ujungnya pada dinding perut ibu yang sesuai dengan
posisi punggung janin
Dekontaminasi sarung tangan ke dalam larutan klorin,
 Tempelkan telinga kiri pemeriksa untuk mendengar bunyi lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik. Cuci kedua
jantung janin.Usahakan untuk mendapatkan punctum tangan dengan air mengalir, keringkan.
maksimum
 Hitung BJJ setiap 5 detik sebanyak 3 kali pemeriksaan Mendokumentasikan hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan
dengan interval 5 detik diantara masing-masing obstetric, pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil penilaian
penghitungan lainnya dalam partograf
 Jumlah hasil penghitungan 1, 2, dan 3 dikalikan 4 untuk Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien
mendapatkan frekuensi BJJ permenit Menjelaskan hal – hal yang harus dilakukan oleh ibu dan
 Perhatikan perbedaan jumlah masing-masing keluarga saat proses persalinan.
penghitungan untuk menilai irama atau keteraturan BJJ Memberikan penjelasan kepada suami/keluarga untuk
mendampingi atau menunggu di ruang tunggu saat persalinan.
DIAGNOSA OBSTETRI
1. IBU: G…P…Hamil……Minggu +Dengan (hipertensi gestasional/preeklampsia/bila ada penyulit)

2. JANIN: Janin PRESENTASI…..jumlah (TUNGGAL/GEMELI) HIDUP/MATI +dengan KELAINAN/Tidak.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. LAB darah
2. Pemeriksaan proteinuria : pasien PREEKLAMPSIA
3. Pemeriksaan Gula darah DM Gestasional

PEMERIKSAAN PANGGUL
PERSETUJUAN PEMERIKSAAN
1. Memberi salam
2. Jelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan
3. Jelaskan terkadang pemeriksaan menimbulkan perasaan khawatir tetapi tidak akan membahayakan janin dalam kandungan
4. Bila ibu mengerti, mintakan persetujuan secara lisan
PEMERIKSAAN
1. Setelah ibu mengosongkan kandung kemih, persilahkan untuk berbaring diatas ranjang periksa dalam posisi litotomi
2. Cuci tangan dan bilas, keringkan dengan handuk bersih
3. Pakai sarung tangan dengan baik dan benar
4. Usap vulva dan perineum dengan kapas antiseptik
INSPEKSI:
-Periksa lapang pandang vulva perineum, distribusi rambut pubis, kelainan bentuk, warna, pembengkakan pada labia mayus perineum anus
dan sekitarnya
-buka celah lab mayus, perhatikan lab minora klitoris, muara OUE adakah tanda perdangan
-Introitus vagina apakah ada perdarahan pervaginam/massa yg nonjol
5. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, sisihkan labium mayus ke lateral untuk membuka vulva
6. Masukkan telunjuk dan jari tangan kanan ke dalam lumen vagina melalui introitus yang terbuka, pindahkan tangan kiri ke fundus
7. Arahkan bagian ventral/palmar jari-jari tangan dalam ke simfisis os pubis, tentukan sudut yang dibentuk antara os pubis kiri dan kanan
8. Dengan ujung bagian ventral jari-jari dalam, telusuri linea inominata kiri dan kanan sejauh mungkin
9. Letakkan jari dalam pada sekitar pertengahan linea inominata kiri kemudian geser ke bawah (sejajar sumbu badan ibu) menelusuri

normal
dinding samping panggul untuk menilai arah dan sudutnya (rata, menyudut kedalam atau keluar) 10. Menjelang akhir dinding samping

ma trraba 1/b
panggul (sekitar 5 cm dari pintu atas panggul) akan teraba tonjolan tulang, kearah dalam jalan lahir dan berbentuk segitiga, yang disebut
dengan spina isiadika. Nilai derajat penonjolan spina ke jalan lahir. Kemudian nilai distansia interspinorum
11. Raba tuberositas isiadikum dengan meneruskan rabaan dinding samping panggul hingga bagian ujung untuk dinding kiri dan kanan,
nilai distansia intertuberosum
12. Geser tangan dalam kearah belakang sehingga teraba bagian tulang yang rata dan mempunyai lengkungan ke belakang yang disebut
sacrum. Nilai konkafitas tulang tersebut dengan menelusuri dari atas ke bawah
13. Teruskan perabaan bagian tengah sacrum hingga mencapai ruas dan bagian ujung tulang koksigis. Nilai inklinasi tulang tersebut ke
depan atau kebelakang
14. Pindahkan jari tangan dalam ke linea inominata kemudian telusuri sejauh mungkin ke belakang hingga posisi jari mengarah ke tengah
(promontorium). Dengan menggunakan jari telunjuk kiri, berikan batas jari telunjuk tangan kanan yang sejajar dengan tepi luar simfisis
pubis.
15. Keluarkan telunjuk dan jari tengah tangan kanan sementara jari telunjuk tangan kiri yang menentukan batas tetap pada posisi. Ambil
penggaris dan ukur untuk menentukan konjugata diagonalis yang kemudian dikonversikan menjadi konjugata vera
16. Beritahu ibu bahwa pemeriksaan telah selesai dan persilahkan ibu untuk berpakaian dan persilahkan duduk kembali
17. Beritahu hasil pemeriksaan dan jelaskan tentang diagnosis yang dibuat berdasar pemeriksaan. Pastikan ibu mengerti diagnosis yang
dibuat
18. Bila perlu lakukan konseling spesifik tentang diagnosis dan penatalaksanaan lanjutan. Pastikan ibu mengerti
19. Catat hasil pemeriksaan, berikan pada ibu dan ucapkan salam
Sillus haidra Gagamana?
SoharigantiPombalotborafa Kali?
GINEKOLOGI
Anamnesis perdarahan
1. Sejak kapan?
VAGINAL BLEEDING
2. Bagaimana karakteristik perdarahan? (jumlah, ada/tdk gumpalan, ada lendir) 1. lesi uterus : menorrhagia (LAMA > 7 hari dan
atau BANYAK > 80 mL)
3. Apakah didahului dengan haid terlamat /terasa sakit perut? 2. lesi cervical : metrorrhagia (jumlah dari
perdarahan intermenstrual tjd ireguler tapi
4. Apakah pasien sebelumnya sudah berhenti haid? sering) -> polip
3. kanker servix
5. Apakah pernah terjadi perdarahan pasca hubungan seks? 4. iatrogenik
5. hamil : implantation bleeding sering terjadi
Setiap berhubungan/hanya sesekali? pada wkt terlewatnya mens pertama
6. kehamilan ektopik
7. threatened, incomplete, missed abortion
Kapan terakhir berhubungan?
6. Apakah ada trias kehamilan ektopik? (terlamabt mens, nyeri, dan perdarahan)
7. Apakah saat ini sedang hamil?
8. Apakah disertai dengan masalah BAK?
Anamnesis Keputihan
1. ONSET
faktor risiko:
2. Apa ada gangguan dengan menstruasi, siklus menstruasi, teratur tidaknya, jumlah pembalut - DM = kandidiasis
- hubungan sex berganti2 pasangan = trichomoniasis
- pencuci vagina = bakterial vaginosis
3. Apakah disertai gatal? bukan bakteri

4. Apakah berbau? bgumpalan? Bercampur darah? warna? bau amis = bakterial vaginosis cottage cheese like = kandida
kuning kehijauan = trichomoniasis

7. Apakah disertai demam? ((cervicitis)) = trichomoniasis

8. Apakah disertai nyeri perut bagian bawah? sebelah mana? hilang timbul?
9. Apakah disertai dengan perdarahn pasca hub seks , brp sering? trichomoniasis

10. Apakah sedang hamil


Anamnesis Benjolan
1. Sejak kapan?
2. Apakah disertai dengan rasa sakit?
3. Apakah hingga menggganggu BAK dan BAB?
4. Apakah disertai gangguan menstruasi?
5. Apakah terdapat gejala pendesakan lainnya?
6. Sifat benjolannya : ukuran, warna, jumlah, lokasi
7. Apakah disertai demam?
8. Apakah disertai dengan perdarahan ?
Anamnesis Nyeri perut
1. Sejak kapan?
2. Bagaimana kejadiannya sampai bisa nyeri?
3. Bagaimana nyerinya dengan hubungan seks dan menstruasi
4. Sifat nyeri (visceral atau kolik, frekuensi, dll)
5. Apakah sebelumnya pernah jatuh atau kecelakaan?
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI • Ambil kapas, basahi dengan larutan antiseptik
kemudian usapkan pada daerah vulva dan perineum

I. PERSETUJUAN PEMERIKSAAN INSPEKSI

1. Memberi salam • Lakukan periksa pandang pada daerah vulva dan

2. Tanyakan keluhan pasien dan riwayat penyakit perineum Bagaimanakah distribusi rambut pubis?

sekarang Adakah kelainan bentuk, warna, pembengkakan pada

3. Jelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan kepada labia mayus, perineum, anus dan sekitarnya

pasien • Buka celah labium mayus, perhatikan labium minora,

4. Jelaskan terkadang pemeriksaan menimbulkan klitoris, muara uretra eksternum adakah tanda

perasaan khawatir atau kurang menyenangkan tetapi peradangan

pemeriksa berusaha menghindari hal tersebut • Perhatikan introitus vagina apakah hymen masih utuh?

5. Bila ibu mengerti, mintakan persetujuan secara lisan Adakah massa yang menonjol dari introitus vagina?

II. PERSIAPAN PASIEN DAN PEMERIKSAAN Perhatikan adanya perdarahan pervaginam atau fluor

1. Minta pasien mengosongkan kandung kemih, albus

melepaskan pakaian dalam dan berbaring di meja INSPEKULO

ginekologi • Dengan tangan kanan, ambil spekulum sesuai ukuran

2. Atur pasien pada posisi litotomi yang telah diberi lubrikans, buka celah labium mayus

3. Cuci dan bilas tangan pemeriksa dengan air hangat, dengan telunjuk dan ibu jari tangan kiri, masukkan ujung

keringkan dengan handuk speculum sejajar introitus, lalu dorong bilah ke dalam

4. Pakai sarung tangan dengan baik dan benar lumen vagina Setelah cukup dalam, putar speculum 90º
• Pemeriksa duduk di kursi menghadap ke aspektus hingga tangkai ke arah bawah, tekan pengungkit hingga
genitalis lumen vagina dan porsio tampak jelas kemudian fiksasi
pengungkit.
• Perhatikan adakah darah dan fluor albus pada dinding • Kemudian lanjutkan pada perabaan serviks secara
vagina? sistematis perhatikan arah, bentuk, besar dan
o Bila didapatkan fluor albus, lakukan swab vagina konsistensi, permukaan, dan apakah kanalis servikalis
dengan kapas lidi dapat dilalui oleh jari.
o Usapkan pada kaca objek, teteskan larutan KOH 10%, • Letakkan ujung jari tangan kiri pada suprasimpisis,
lakukan whiff test tentukan tinggi fundus (apabila besar kandungan
o Usapkan pada kaca objek berikutnya, tetskan saline, memungkinkan untuk diraba dari luar)
untuk diperiksakan di bawah mikroskop: Adakah • Bersama tangan dalam lakukan perabaan korpus uteri,
gambaran clue cell, hifa, trichomonas? tentukan letak/arah, bentuk, besar dan konsistensi,
• Bersihkan vagina dari lendir, perhatikan rugae permukaan dan mobilitas uterus.
vaginalis, adakah tanda eritema Perhatikan adakah • Arahkan kedua jari tangan “vaginal” ke forniks lateral,
darah dan sekret keluar dari kanalis servikalis: periksa dan tangan “abdominal” pada abdomen kuadran bawah,
ukuran, bentuk, warna, permukaan, lesi pada porsio kanan atau kiri sesuai dengan letaknya jari di dalam
• Setelah selesai, lepaskan pengungkit, putar tangkai vagina. Tekan secara lembut tangan “abdominal” ke arah
90º keatas kemudian keluarkan speculum belakang seakan-akan menyentuh kedua jari “vaginal”,
PALPASI BIMANUAL lakukan perabaan parametrium dan adneksa (apakah

posterolateral • Pemeriksa berdiri, lakukan palpasi pada kelenjar teraba tuba dan ovarium, jika ditemukan massa
vestibulum arah jam
4 dan 8
Bartholini adakah pembengkakan atau abses bagaimakah besar dan konsistensinya) normalnya tidak
• Buka labium mayus dengan ibu jari dan telunjuk kiri, teraba, adakah nyeri pada penekanan.
masukkan jari telunjuk dan tengah kanan ke dalam • Arahkan kedua ujung jari dalam vagina pada forniks
vagina (vaginal toucher) posterior, lakukan perabaan pada kavum douglas.
• Diperiksa apakah dinding vagina licin atau kasar apakah teraba penonjolan. Tangan kiri menahan uterus
bergaris-garis; apakah teraba polip atau tumor, apakah pada bagian suprasimpisis, keluarkan kedua jari tangan
ada kelainan bawaan kanan
secara terbalik dan rendam dalam larutan selama 10
Lakukan pemeriksaan rektovaginal jika diperlukan. Usap menit
bekas sekret/cairan pada dinding perut dan 4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
vulva/perineum dengan kapas antiseptik dengan handuk bersih

III. PENCEGAHAN INFEKSI IV. PASCA TINDAKAN


1. Letakkan semua peralatan yang digunakan dalam 1. Persilahkan ibu untuk duduk kembali dan catat hasil
wadah berisi cairan klorin 0,5% selama 10 menit pemeriksaan dalam status
2. Masukkan sampah habis pakai pada tempat yang 2. Jelaskan hasil pemeriksaan dan rencana lanjutan
telah disediakan sesuai hasil pemeriksaan
3. Masukkan tangan kedalam klorin 0,5% bersihkan dari 3. Pastikan ibu mengerti penjelasan yang diberikan
secret/cairan tubuh, kemudian lepas sarung tangan 4. Ucapkan salam
kriteria Amsel :
1. keputihannya tipis,
homogen
2. whiff test +
3. ditemukan clue cell >
20% di mikroskop
4. pH > 4,5
strawberry appearence

kertas lakmus jadi merah

> 20%

terapi:
- metronidazol 2x500 mg PO terapi:
- kotrimoksazol 1% cream 5g
selama 7 hari intravaginal selama 14 hari
- klindamisin 2% cream - fluconazole PO 150 mg single dose
intravaginal sebelum tidur selama
7 hari (prefer untuk ibu hamil)
kalo passion mules wash ditanya HpH

Kaloada Sadah
anak lahit Ganya:
I normal I tidale
2. BBL?

3. Lahir dimana
1. ada pony lit atav tidale

Anda mungkin juga menyukai