DAFTAR ISI
0
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
DAFTAR TILIK
ANAMNESIS OBSTETRI
NO PROSEDUR KETERANGAN
1
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
2
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN FISIK OBSTETRI (ANC dan Pemeriksaan PELVIMETRI)
NO PROSEDUR KETERANGAN
A. Pemeriksaan
Umum
a. Keadaan umum
b. Tanda vital (tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu tubuh)
c. Tinggi dan Berat Badan
Abdomen
Pembesaran hati dan limpa
B. Khusus Obstetri : Ante Natal Care (ANC)
(bila kehamilan di atas 20 minggu)
Persiapan
Ibu
- Ranjang obstetric/periksa
2.
- Selimut/kain penutup
- Stetoskop monoaural/leanec/ Fetoskop Doppler
Pemeriksa
- Air hangat dan wadahnya
3.
- Tempat bilas/gayung
- Handuk bersih dan kering
Pemeriksaan
4. Persilahkan ibu untuk berbaring
Sisihkan pakaian ibu hingga seluruh bagian perut ibu tampak jelas,
kemudian minta ibu untuk meletakkan kedua telapak kaki pada ranjang
5.
sehingga terjadi sedikit fleksi pada sendi paha (coxae) dan lutut (genu),
untuk mengurangi ketegangan dinding perut.
6. Tutup paha dan kaki ibu dengan kain yang telah disediakan.
Cuci tangan pemeriksa dengan sabun, bilas dengan air hangat kemudian
7.
keringkan kedua tangan tersebut dengan handuk.
8. Pemeriksa berada di sisi kanan ibu, menghadap bagian lateral kanan.
9. Beritahuka pada ibu bahwa pemeriksa akan memulai proses pemeriksaan.
Mengukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
3
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
12.
LEOPOLD 1
Letakkan sisi ulnar tangan kiri pada puncak fundus uteri untuk
menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak
mendorong uters ke bawah (jika diperlukan, fiksasi uterus bawah
dengan meletakkan ibu jari dan teluinjuk tangan kanan di bagian lateral
13.
depan kanan dan kiri, setinggi tepi atas simfisis).
Ukur tinggi fundus uteri dari fundus uteri sampai simfisis, bila
menggunakan meteran kain, sisi ‘inci’ diletakkan mengkadap ke atas
perut ibu, tetapi dibaca pada sisi ‘sentimeter’.
Angkat tangan dari dinding perut ibu, kemudian atur posisi pemeriksa
14.
sehingga menghadap ke bagian kepala ibu.
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan
rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan
secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara
bergantian.
Teraba bulat, lunak tidak melenting : adalah bokong
Teraba bulat keras melenting : adalah kepala
15.
LEOPOLD 2
Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak
16. tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada
ketinggian yang sama.
4
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan)
telapak tangan kiri dan kanan, kemudian geser ke arah bawah dan rasakan
adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian
kecil (extremitas)
17.
LEOPOLD 3
Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan masih menghadap ke bagian
18.
muka ibu.
Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak
19.
tangan kanan pada dinding lateral kanan bawah perut ibu.
Tekan secara lembut dan bersamaan atau bergantian untuk menentukan
bagian terbawah bayi (bagian keras, bulat dan hampir homogen, adalah
kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris, adalah
bokong).
20.
LEOPOLD 4
21. Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap kaki ibu
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan
22. uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas
simfisis.
Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari
tangan yang meraba dinding bawah uterus.
23.
Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan (konvergen/
divergen).
PERLIMAAN
Mengukur masuknya bagian terendah janin dengan perlimaan :
Seluruh tangan kanan dapat menutup kepala : 5/5
4 jari tangan kanan dapat menutup kepala : 4/5
3 jari tangan kanan dapat menutup kepala : 3/5
24.
2 jari tangan kanan dapat menutup kepala : 2/5
1 jari tangan kanan dapat menutup kepala : 1/5
Kepala sudah tidak teraba oleh jari tangan kanan : 0/5
5
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
5/ 5 : PAP/ Hodge I
4/ 5 : HI/ II
3/ 5 : HII / III
2/ 5 : H III
1/ 5 : H III +
0/ 5 : H IV
BIDANG HODGE
Hodge I : Bidang khayal yang dibentuk setinggi PAP
Hodge II : Sejajar dengan HI, setinggi pintu te[I bawah simfisis
Hodge III : Sejajar dengan HI dan II, setinggi spina ischiadica
Hodge IV : Sejajar dengan HI, HII dan HIII setinggi os cocsigeus
Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian
terbawah bayi (bila presentasi kepala, upayakan memegang bagian kepala
25.
di dekat leher dan bila presentasi bokong, upayakan untuk memegang
punggang bayi).
Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul, kemudian letakkan
jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai
beberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
26.
6
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
30. Dengarkan dan hitung bunyi jantung bayi selama 1 menit penuh
31. Letakkan semua peralatan yang telah digunakan pada tempat semula.
Beritahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah selesai, angkat kain
32.
penutup dan rapihkan kembali pakaian ibu.
Persilakan ibu untuk duduk kembali dan catat hasil pemeriksaan pada
33.
lembar yang telah tersedia di dalam status pasien.
Penjelasan hasil pemeriksaan
Jelaskan hasil pemeriksaan palpasi dan auskultasi yang meliputi :
- Usia kehamilan, - Presentasi janin,
34.
- Letak janin, - Kondisi janin (sesuai dengan peme
- Posisi janin, riksaan auskultasi).
Menentukan taksiran berat janin dengan rumus Johnson Tousac :
7
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Tanda Hegar
Adneksa
D. PELVIMETRI
(kehamilan > 36 minggu)
Urutan Pelvimetri :
1. Mengukur Pintu Atas Panggul
a. Meraba Promontorium (teraba/ tidak)
40.
b. Menentukan konjugata diagonalis dan konjugata vera
CD = jarak tepi bawah symfisis dan promontorium
CV = jarak diameter antero posterior pintu atas panggul
8
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
= CD – 1,5 cm
c. Menilai Linea inominata
2. Mengukur Pintu Tengah Panggul
a. Menilai kecekungan tulang sacrum (cekung/ cembung)
b. Menilai dinding samping panggul (lurus, konvergen, divergen)
c. Menilai spina ischiadika (runcing atau tumpul)
3. Mengukur Pintu Bawah Panggul
a. Arkus Pubis (sudut ≤ 90° atau lebih)
Menilai tulang koksigeus (mobile atau tidak, ke depan atau tidak)
Menentukan kesan panggul (luas, sedang atau sempit)
E. Penutup
41. Buat kesimpulan hasil pemeriksaan pada kartu pemeriksaan
Cantumkan kondisi kehamilan/ ibu dan bayi dan rencana asuhan antenatal
42.
yang akan dijalankan
Jelaskan apabila diperlukan pemeriksaan atau konsultasi ke bidang
43.
keilmuan lain
44. Pastikan ibu mengerti tentang informasi dan hasil pemeriksaan
Berikan kartu/ buku pemeriksaan ibu hamil, antarkan ibu ke luar dan
45.
ucapkan salam
9
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Kala I : dimulai dari saat persalinan mulai, sampai pembukaan lengkap (10cm). Proses ini
berlangsung antara 18 – 24 jam terbagi dalam 2 fase : fase laten (8 jam) serviks membuka sampai
3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering
pada fase aktif.
Kala II : dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya
berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
Kala III : dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih
dari 30 menit.
Kala IV : Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum
Tujuan asuhan persalinan ialah memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam
upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek
saying ibu saying bayi.
DAFTAR TILIK
ASUHAN PARTUS NORMAL
No PROSEDUR KETERANGAN
A. Melihat tanda tanda dan gejala kala II
Mengamati tanda dan gejala kala II:
Ibu memiliki keinginan untuk meneran
1.
Ibu merasa ada tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan atau
vagina
Perineum menonjol
Vulva- vagina dan sfingter anal membuka
B. Menyiapkan pertolongan persalinan
Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan.
2. Mamatahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung suntik sekali
pakai di dalam partus set
3. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih
Melepaskan semua perhiasan yang dipakai dibawah siku. Mencuci kedua
4. tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan
dengan handuk satu kali pakai/ pribadi yang bersih/
10
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
11
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
12
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan lengan yang ada dia atas
(anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat
24.
punggung dan kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati
membantu kelahiran kaki.
G. Penanganan bayi baru lahir
Menilai bayi dengan cepat kemudian meletakkan bayi diatas perut ibu
dengan posisi kepala bayi sedikit sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali
25.
pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat yang memunglinkan).
13
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan peneganangan tali pusat selama
15 menit :
Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit IM
Menilai kandung kemih dan mengkateterisasi kandung kemih dengan
menggunakan aseptik jika perlu.
Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
Mengulangi penegangan tali pusat selama 16 menit berikutnya.
Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak
kelahiran bayi.
Jika plasenta terlihat di introitus vagina melanjutkan kelahiran plasenta
dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua tangan
dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin.
Dengan lembut dan berlahan melahirkan selaput ketunan tersebut.
38.
Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi
atau steril dan memeriksa Vgina dan serviks ibu dengan seksama
menggunakan jari-jari tangan atau klem atau forceps disinfeksi tingkat tinggi
steril untuk melepaskan bagian selaput yang tertinggal
Pemijatan uterus
Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus,
meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan
39.
melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi
keras)
I. Menilai pendarahan
Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan
selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan
40. utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantong plastik/ tempat khusus.
Jika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan masase selama 15
detik mengambil tindakan yang sesuai.
Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
41.
menjahit laserasi yang mengalami pendarahan aktif
J. Melakukan prosedur pasca persalinan
Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.
42.
Mengevaluasi pendarahan pervaginam.
Mencalupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5%, membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut
43.
dengan air disinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain yang
bersih dan kering.
Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
44. mengikatkan tali disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati di sekeliling
tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.
Mengikat satu lagi simpul mati di bagian tali pusat yang bersebrangan
45.
dengan simpul mati yang pertama.
46. Melepaskan klem bedah dan meletakkannya di dalam larutan klorin 0,5%.
Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya. Memastikan
47.
handuk atau kainnya bersih dan kering.
48. Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI
Evaluasi
Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan pendarahan pervaginam :
49. 2-3 x dalam 15 menit pertama pasca persalinan
Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
14
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
15
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Lampiran 1
16
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Lampiran 2
17
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Pemeriksaan Neonatus
Dubowitz/Ballard Exam for Gestational Age
Neuromuscular Maturity
>90 degrees -1
90 degrees 0
60 degrees 1
45 degrees 2
30 degrees 3
0 degrees 4
Arm Recoil: With the infant supine, fully flex the forearm for 5 seconds, and then fully extend
by pulling the hands and release. Score the reaction:
18
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Popliteal Angle: With the infant supine and the pelvis flat on the examining surface, the leg is
flexed on the thigh and the thigh fully flexed with the use of one hand. With the other hand the
leg is then extended and the angled scored:
180 degrees -1
160 degrees 0
140 degrees 1
120 degrees 2
100 degrees 3
90 degrees 4
<90 degrees 5
Scarf Sign: With the infant supine, take the infant's hand and draw it across the neck and as far
across the opposite shoulder as possible. Assistance to the elbow is permissible by lifting it
across the body. Score according to the location of the elbow:
Heel to Ear: With the infant supine, hold the infant's foot with one hand and move it as near to
the head as possible without forcing it. Keep the pelvis flat on the examining surface. Score as
shown in the diagram above
19
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Physical Maturity
Sign -1 0 1 2 3 4 5
Skin Sticky, Gelatinous Smooth Superficial Cracking, Parchment, Leathery,
friable, red, pink, peeling pale deep cracked,
transparent translucent visible and/or rash, areas, cracking, wrinkled
veins few veins rare veins no vessels
Eye & Lids fused, Lids open, Slightly Well- Formed Thick
Ear loosely = -1, pinna flat, curved curved and firm, cartilage,
tightly = -2 stays pinna, pinna, soft with ear stiff
folded soft with but ready instant
slow recoil recoil
recoil
20
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Maturity Rating
Add up the individual Neuromuscular and Physical Maturity scores for the twelve categories,
then obtain the estimated gestational age from the table below.
Total Gestational
Score Age, Weeks
-10 20
-5 22
0 24
5 26
10 28
15 30
20 32
25 34
30 36
35 38
40 40
45 42
50 44
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN NEONATUS
NO PROSEDUR KETERANGAN
A. Anamnesis
Membina sambung rasa, memperkenalkan diri kepada keluarga
1.
pasien
Menanyakan identitas bayi : Nama, jenis kelamin, tanggal lahir,
2.
alamat, nama orang tua.
Menanyakan tentang keadaan umum bayi :
Onset ikterus? apakah bayi diberi ASI? kurang minum ASI?
3.
Kenaikan berat badan? Apakah bayi bergerak aktif?
Riwayat persalinan
4. Proses kelahiran, berat lahir, asfiksia, trauma kelahiran,
penggunaan oksitosin pada ibu selama kehamilan
Riwayat kehamilan
5. usia kehamilan, infeksi (TORCH), DM, obat-obatan, riwayat
kelahiran sebelumnya dengan ikterus
Riwayat keluarga
6. Golongan darah orangtua, ikterus berulang, penyakit hati,
ikterus yang berkaitan dengan obat-obatan tertentu
B. Pemeriksaan Fisik
21
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
22
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
DAFTAR TILIK
RESUSITASI NEONATUS
No Prosedur Keterangan
1 Setelah bayi lahir (dalam beberapa detik), lakukan penilaian segera
sambil memindahkan bayi dari tempat lahir ke atas perut ibu
2 Bila bayi tidak bernafas atau megap-megap, anggota gerak tunglai
atau tidak bergerak aktif, segera lakukan tindakan berikut ini :
Jepit dan potong tali pusat, beritahukan masalah bayi pada ibu dan
keluarga
Selimuti bayi dengan kain alas yang telah disiapkan dan diletakkan dia
atas perut ibu, kemudian pindahkan bayi ke tempat serusitasi
LANGKAH AWAL
3 Menjaga bayi tetap hangat (pertahankan selimut yang melingkup
tubuh bayi untuk menjaga kehangatan tubuhnya
4 Mengatur posisi bayi
Letakkan bayi posisi telentang, kemudian ganjal bahu bayi
menggunakanlipatan kain yang telah disiapkan
Atur kepala bayi dengan posisi setengah ekstensi agar jalan nafas
terbuka
XXX Menghisap lendir
5 Lakukan hisapan lendir dengan alat penghisap lendir De Lee
6 Lebih dahulu, lakukan penghisapan lendir pada mulut (< 5cm)
7 Setelah itu, lakukan penghisapan lendir dalam hidung (< 3cm)
8 Penghisapan lendir dialkukan sambil menarik keluar pipa penghisap
XXX Keringkan dan rangsang bayi
9 a. keringkan bayi dengan memberi sedikit tekanan, mulai dari muka,
kepala, ke seluruh tubuh
10 b. gunakan telapak tangan untuk menggosok punggung, perut dan
dada.
XXX Mengatur kembali posisi kepala bayi dan bungkus bayi
11 a. Ganti kain yang menyelimuti tubuh bayi dengan kain bersih dan
kering yang telah disiapkan dibawah tubuh bayi
12 b. Selimuti bayi dengan kain kering tersebut, biarkan bagian muka dan
dada sedikit terbuka
13 c. Atur kembali posisi kepala bayi menjadi sedikit ekstensi
XXX Melakukan penilaian bayi
14 Menilai pernafasan bayi; normal, tidak bernafas atau megap-megap
a. Bila bayi bernafas normal
a.1 Letakkan bayi pada dada ibu dan selimuti bayi bersama ibunya
a.2 Anjurkan ibu untuk segera mengysui bayinya
b. Bila bayi tidak bernafas, megap-megap atau menagis lemah, segera
lakukan tindakan ventilasi
VENTILASI
23
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
24
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Anamnesis Ginekologi
Masalah yang sering timbul pada kasus Ginekologi adalah :
1. PERDARAHAN :
Gangguan antomi (miom, polip, radang porsio, keganasan porsio dan korpus) :
a. Perdarahan karena keganasan (serviks), polip, miom terlahir
Gangguan fungsi :
a. Gangguan hormon
b. Kemungkinan perdarahan : kehamilan atau bukan
c. Kehamilan : abortus, ektopik, mola
d. Gangguan haid : menometroragi (dapat pula karena anatomi), amenorea
2. KEPUTIHAN (Infeksi?) :
Apakah disertai gatal?
Bau?
Rasa sakit pada perut?
Warna? (jernih, keruh, hijau, bergumpal, berbusa, seperti nanah)
3. NYERI LUKA PADA PERINEUM
Infeksi, trauma, Herpes Simpleks II luka seperti sariawan pada mulut
4. BENJOLAN PADA PERINEUM
Adanya benjolan pada kemaluan ( + nyeri kista bartholini/ abses bartolini,
kondiloma akuminata
25
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
DAFTAR TILIK
ANAMNESIS GINEKOLOGI
No PROSEDUR KETERANGAN
1. Menyapa pasien dan memperkenalkan diri pemeriksa
Menanyakan identitas pasien :
Nama,
Umur
2. Status perkawinan
Pekerjaan, alamat
Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu : ditolong oleh ……,
normal atau dengan alat bantu)
Keluhan utama dan lama diderita
3.
(Misal : Keputihan sejak 2 minggu yang lalu)
Menanyakan keluhan tambahan :
4. Tanda infeksi (gatal, nyeri terbakar, kemerahan, bengkak, bau, warna,
konsistensi)
Menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) :
Riwayat pengobatan
5. Kebiasaan berpakaian
Hygiene dan penggunaan antiseptik
Riwayat hubungan seksual/ penyakit menular seksual
Menanyakan riwayat Penyakait Dahulu (RPD) yang terkait dengan
6.
Keadan Umum pasien Diabetes Mellitus
Menanyakan riwayat Penyakit Keluarga (RPK) yang terkait dengan
7.
Keadaan Umum Diabetes Mellitus
Menanyakan riwayat Haid :
HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
Siklus haid
Teratur/ tidak
8.
Banyaknya darah haid
Lamanya haid
Teratur
Ada/ tidak dismenorhoe
Menanyakan riwayat Keluarga Berencana :
9.
akseptor KB/ tidak, mengenakan KB jenis apa
10. Keluhan yang berhubungan dengan koitus
11. Riwayat pembedahan (operasi yang berhubungan dengan Gynekologi)
Kebiasaan dan keluhan buang air kecil/ besar
Pada prolapsus uteri ada gangguan pada kencing dan BAB
12.
Pada CA Cerviks dan uterus lanjut kerap mengganggu BAB dan
BAK
Keluhan sistemik/ yang menyangkut sistem lain
Keluhan gangguan kencing (sistitis)
13.
Gangguan pada saluran pencernaan/ nyeri perut (Appendisitis,
peritonitis)
14. Riwayat penyakit medik dan genetik dalam keluarga
26
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Pemeriksaan Ginekologi
ANATOMI
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
NO PROSEDUR KETERANGAN
A. Persetujuan pemeriksaan
1. Jelaskan tentang prosedur pemeriksaan
2. Jelaskan tujuan pemeriksaan ini
Jelaskan bahwa pemeriksaan ini kadang-kadang menimbulka
3. perasaan khawatir atau tidak enak, tetapi pemeriksa akan berusaha
menghindari hal tersebut
4. Pastikan pasien telah mengerti prosedur pemeriksaan
5. Mintakan persetujuan lisan untuk melakukan pemeriksaan
B. Persiapan
Pasien
* kapas dan larutan antiseptik
* Kateter nelaton
* Spekulum cocor bebek (Grave's speculum)
27
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
* Meja instrumen
* Ranjang gynekologi dan penopang kaki
* Lampu sorot
Pemeriksa
* Sarung tangan DTT
* Apron dan baju pemeriksa
* Sabun dan air bersih
* Handuk bersih dan kering
C. Mempersiapkan pasien
Meminta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan
6.
melepaskan pakaian
7. Mempersilakan pasien untuk berbaring di ranjang gynekologi
8. Atur pasien dalam posisi litotomi
Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang
9.
akan diperiksa
D. Memakai sarung tangan
10. Cuci tangan, keringkan dengan handuk bersih dan kering
Buka lipatan sarung tangan, ambil sarung tanagn dengan ibujari dan
telunjuk tangan kanan pada bagian sebelah dalam kemudian pasang
11.
sesuai dengan jari-jari tangan kiri. Tarik pangkal/ gelang sarung
tangan untuk mengencangkannya.
Ambil sarung tangan kanan dengan tangan kiri (yang telah
menggunakan sarung tangan) dengan menyelipkan jari-jari tangan
12.
kiri di bawah lipatan sarung tangan, kemudian tahan pangkal
sarung tangan tersebut dengan tangan kiri.
Pasang sarung tangan tersebut pada tangan kanan, sesuaikan
dengan alur masing-masing jari tangan, kemudian kencangkan
13.
dengan cara menarik pangkal/ gelang sarung tangan
E. Pemeriksaan
Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disediakan, mengkadap
14.
aspektus genitalis
28
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Ambil spekulum dengan tangan kanan, ujung jari telunjuk dan jari
tengah kiri membuka labia mayora, sehingga introitus tampak.
Masukkan ujung speculum dalam posisi tertutup, dengan arah
sejajar introitus . Yakinkan bahwa tidak ada bagian yang terjepit,
lalu dorong ke dalam lumen vagina.
19.
20.
29
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
22.
30
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
1. JNPKKR-POGI dalam Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Saifuddin Ab, Adriaansz G, Wiknjosastro G, Waspodo J (Editor) Edisi I. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo FKUI.2000
31
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
2. Moore K, Agur A in Essential Clinical Anatomy. 3rd ed. Philadelhia, Baltaimore, New York, London,
Buenos Aires, hong Kong Sydney, Tokyo. Loppincott William & Willkins.2007
3. Bickley L S, Szilagyi PG in Bates Guide To Physical Examination And History Taking. Nieginski E,
Gagliardi R, etal (Eds). 5th Ed. Philadelphia, Baltimore, New York, London, Buenos Aires, Hong
Kong, Sydney, Tokyo; Lippincott Williams & Wilkins. 2007.
4. Female anatomy : http://medicalimages.allrefer.com/large/female-reproductive-anatomy-1.jpg
5. Bartolini Cyst :
http://64.143.176.9/library/healthguide/enus/images/media/medical/hw/n5551136.jpg
6. Herpes simpleks II :
http://64.143.176.9/library/healthguide/enus/images/media/medical/hw/n5551628.jpg
7. Condiloma : http://www.netterimages.com/images/vtn/000/000/010/10683-150x150.jpg
8. Fluor albus : http://anandiayuska.com/wp-content/uploads/2009/06/kandidiasis_genitalis_2.gif
32
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Gambar. 1
PEMERIKSAAN
Pada pemeriksaan Pap smear, dokter memasukkan spekulum ke vagina pasien untuk
mengambil sampel dari serviks.Contoh sel serviks diperoleh dengan bantuan sebuah
spatula yang terbuat dari kayu atau plastik (yang dioleskan bagian luar serviks) dan
sebuah sikat kecil (yang dimasukkan ke dalam saluran servikal).
Sel-sel serviks lalu dioleskan pada kaca obyek lalu diberi pengawet dan dikirim ke
laboratorium untuk diperiksa.
24 Jam sebelum menjalani Pap smear, sebaiknay tidak melakukan pencucian atau
pembilasan vagina, tidak melakukan hubungan seksual, tidak berendam dan tidak
menggunakan tampon.
Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan
dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Akibatnya angka kematian akibat kanker
servikspun menurun sampai lebih dari 50%.
Gambar.2 Gambar. 3
33
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Gambar. 4
WAKTU MELAKUKAN
Anjuran untuk melakukan Pap smear secara teratur :
- Setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun
- Setiap tahun untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah
menderita infeksi HPV atau kutil kelamin
- Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB
- Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun jika 3 kali Pap smear
berturut-turut menunjukkan hasil negatif atau untuk wanita yang telah menjalani
histrektomi bukan karena kanker
- Sesering mungkin jika hasil Pap smear menunjukkan abnormal
- Sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prekanker maupun kanker serviks
34
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Pap smear sangat efektif dalam mendeteksi perubahan pre kanker pada serviks. Jika hasil Pap
smear menunjukkan displasia atau serviks tampak abnormal, biasanya dilakukan kolkoskopi
atau biopsi
Karsinoma Serviks
Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks
berasal dari sel squamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar
penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim
Gambar. 5
PENYEBAB
Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tak
terkendali. Jika sel serviks terus membelah maka akan terbentuk suatu massa jaringan
yang disebut tumor yang bisa bersifat jinak atau ganas. Jika tumor tersebut ganas maka
disebut kanker serviks.
Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti, tetapi
terdapat beberapa aktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks :
1 HPV (human papillomavirus) : HPV adalah virus penyebab kutil genitalis (kondiloma
akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya
adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan 56.
2 Merokok : Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan
tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks
3 Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
4 Berganti-ganti pasangan seksual : Suami. Pasangan seksualnya melakukan hubungan
seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun, berganti-ganti pasangan dan pernah
menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks
5 Pemakaian DES (dietilstilbestrol) pada wanita hamil untuk mencegah keguguran
(banyak digunakan pada tahun 1940-1970)
6 Gangguan sistem kekebalan
7 Pemakaian pil KB
8 Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun
9 Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan Pap smear secara rutin)
35
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
GEJALA
Perubahan prekanker pada serviks biasanya tidak menimbulkan gejala, dan perubahan
ini tidak terdeteksi kecuali wanita tersebut melakukan papsmear.
a. Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi
keganasan dan menyusup ke jaringan sekitarnya.
Pada saat ini akan timbul gejala sebagai berikut :
- Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, setelah
melakukan hubungan seksual dan setelah menopause
- Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak
- Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna merah muda, coklat,
mengandung darah atau hitam serta berbau busuk
Kepustakaan :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pap_smear
www.medicastore.com
Papsmear 1 : http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/imagepages/17116.htm
Papsmear 2 : http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/imagepages/9642.htm
Papsmear 3 : http://www.cyto.qc.ca/Public/Images/Pap.jpg
Brush papsmear :
http://www.operationalmedicine.org/ed2/images/Pap/brushpap250.jpg
Cervical dysplasia :
http://www.healthline.com/blogs/health_observances/uploaded_images/17034-
740799.jpg
Papsmear brush : http://www.webwhispers.org/newspics/apr04/Figure4.jpg
Papsmear spatula : http://www.dkimages.com/discover/previews/861/45042010.JPG
DAFTAR TILIK
PAP SMEAR
No Prosedur Keterangan
1. Lakukan informed consent : maksud, tujuan, cara
pastikan pasien menyetujui dilakukannya pemeriksaan dan buat
2.
persetujuan
Persiapkan alat-alat: Sarung tangan, Cairan desinfektan, Spekulum, Cyto
3.
brush, Spatula aire, Objek glass, Alkohol 95 %.
4. Cuci tangan (metode simple hands washing)
5. Pakai sarung tangan (metode skin to skin, glove to glove)
Persilahkan pasien untuk membuka pakaian dalam dan berbaring
6.
dalam posisi litotomi
36
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Duduk di depan pasien, pastikan posisi sejajar dan nyaman. Jarak antara
7. pemeriksa dengan daerah pemeriksaan tidak boleh terlalu dekat atau
jauh.
Nyalakan lampu ke arah daerah pemeriksaan (pastikan posisi lampu
8.
tidak mengganggu lapangan pemeriksaan)
9. Beritahukan pada pasien pemeriksaan akan segera mulai
10. Bersihkan genitalia eksterna, dari atas ke bawah.
Pemasangan spekulum :
11. Dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari kiri buka vulva
Kemudian masukkan spekulum dengan arah sejajar dengan lubang
12. vagina (spekulum sebelumnya beri sedikit jeli atau pelumas) masukkan
perlahan sampai menyentuh portio
13. Putar spekulum sampai 90°.
14. Buka perlahan sampai portio terlihat dengan jelas dan kunci spekulum
Setelah spekulum terpasang :
15. Nilai dinding vagina (permukaannya smooth atau tidak)
Nilai portio (permukaannya, bentuknya, ada/tidaknya fluxus. Jika ada
16.
fluxus, nilai jumlah, warna, kekentalan, bau)
Pap smear bagian ektocervix :
17. Ambil spatula
Masukkan spatula tanpa menyentuh dinding vagina (untuk
18.
meminimalisasi adanya kontaminasi dari dinding vagina)
19. Setelah mencapai portio, putar spatula sampai 360°
Keluarkan spatula dengan prinsip yang sama, tanpa menyentuh dinding
20.
vagina
21. Usapkan hasil ke objek glass
Membuat sediaan untuk ekto cervix
22. Sediakan objek glass (bisa 1 atau 2 objek glass)
23. Pastikan sudah diberi label identitas pasien dan rekam medik
Usapkan spatula aire pada objek glass di sisi yang ada label, bila hanya 1
24.
objek glass cukup usapkan setengah saja.
25. Pastikan usapan tidak terlalu tebal atau tipis
Pap smear untuk endocervix :
26. Ambil cyto brush
27. Masukkan cyto brush tanpa menyentuh dinding vagina
28. Putar 360° searah jarum jam.
29. Keluarkan cyto brush tanpa menyentuh dinding vagina
30. Usapkan hasilnya ke objek glass
Membuat sediaan untuk endo cervix :
Sediakan objek glass baru ataupun yang sudah di pakai untuk usapan
31.
ektocervix sebelumnya
Usapkan cyto brush pada objek glass di sisi yang ada label, dengan cara
32.
memutar sambil menggeser. Putaran berlawanan arah jarum jam.
33. Pastikan usapan tidak terlalu tebal atau tipis
Setelah objek glass selesai dibuat fixasi dengan etilalkohol 95 % selama
34.
15-30 menit.
37
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
DAFTAR TILIK
IVA TEST
No Prosedur Keterangan
PEMBUKAAN
1. Menyapa pasien dan memperkenalkan diri
2. Memastikan identitas pasien sesuai yang akan dilakukan tindakan ini
Lakukan informed consent : maksud, tujuan, cara dan meminta
3.
persetujuan
PERSIAPAN
Persiapkan alat-alat:
4. Sarung tangan, Cairan desinfektan, Spekulum, Lidi kapas, Asam
asetat 3-5%
Persilahkan pasien :
5.
membuka pakaian dalam dan berbaring dalam posisi litotomi
Persiapan operator :
Cuci tangan (metode simple hands washing) dan Pakai sarung
tangan (metode skin to skin, glove to glove)
6.
Duduk di depan pasien, pastikan posisi sejajar dan nyaman. Jarak
antara pemeriksa dengan daerah pemeriksaan tidak boleh terlalu
dekat atau jauh.
Nyalakan lampu ke arah daerah pemeriksaan (pastikan posisi lampu
7.
tidak mengganggu lapangan pemeriksaan)
8. Beritahukan pada pasien pemeriksaan akan segera mulai
PROSEDUR IVA TEST
9. Bersihkan genitalia eksterna, dari atas ke bawah.
10. Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna
11. Beri gel pada spekulum (dianjurkan), masukkan spekulum dengan
benar.
38
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
KONSELING
Konseling adalah proses berkelanjutan yang terintegrasi ke dalam semua aspek pelayanan
KB. Melalui konseling informasi mengenai KB yang sesuai dijelaskan dan didiskusikan
bersama calon klien dalam seluruh pelayanan di klinik KB atau pada setiap kunjungan.
Dengan demikian konseling memungkinkan klien untuk membuat pilihan secara sukarela.
KONSELING AKDR
Jika klien memilih AKDR, maka konseling sebaiknya meliputi informasi
tentang :
Bagaimana AKDR mencegah
kehamilan
39
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Kerugian
* Pemeriksaan dalam dan penyaringan terinfeksi saluran genitalia diperlukan
sebelum pemasangan AKDR
* Dapat meningkatkan risiko Penyakit Radang Panggul
(PRP)
* Memerlukan prosedur pencegahan infeksi sewaktu memasang dan mencabutnya
40
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
* Bertambahnya darah haid dan rasa sakit selama beberapa bulan pertama pada
sebagian pemakai AKDR
* Klien tidak dapat mencabut sendiri AKDRnya
* Tidak dapat melindungi klien terhadap PMS, AIDS/ HIV
* AKDR dapat keluar dari rahim mendapat PRP pada pemakai AKDR yang dahulu
pernah menderita penyakit menular seksual atau mereka yang mempunyai
mitra seks banyak
PEMASANGAN AKDR
Banyak masalah yang menyangkut AKDR (ekpulsi, infeksi, dan perforasi) adalah karena
pemasangan yang tidak benar atau kurang cermat. Untuk meminimalkan masalah-masalah
pasca pemasangan, maka seluruh tahap dalam proses pemasangan AKDR harus dikerjakan
dengan hati-hati,. Akhirnya, karena metoda pemasangan berbeda untuk tipe AKDR yang
berbeda maka instruksi dari pabriknya harus dibaca dengan teliti
WAKTU PEMASANGAN
* Setiap waktu selama siklus haid jika dapat dipastikan bahwa wanita itu tidak
hamil
* Sesudah melahirkan (post partum); pemasangan sesudah 1 minggu atau
sebelum lewat 6 minggu melahirkan, sebaiknya dihindarkan karena besarnya
kemungkinan perforasi uterus komplit atau parsial sewaktu pemasangan AKDR
* Segera setelah induksi haid atau abortus spontan atau abortus buatan trimester
pertama, dengan syarat tidak terdapat bukti-bukti adanya infeksi (misalnya,
demam tidak ada, nyeri tekan di daerah uterus tidak ada dan tidak adanya
keputihan ataupun cairan serviks yang purulen dan berbau busuk)
PERALATAN
Alat-alat :
* Spekulum cocor bebek (kecil, sedang, besar)
* Tenakulum
uterus
* Sonde uterus
* Forseps
* Gunting
* Baskom dan larutan
antiseptika
Bahan-bahan
lain :
* Sarung tangan
* Larutan antiseptik untuk membersihkan serviks uteri (lebih disukai iodofor
seperti povidone iodine)
* Kain kasa atau bola kapas
* Sumber cahaya yang cukup untuk melihat serviks uterus (senter sudah cukup
memadai)
41
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
* AKDR Copper T 380A dalam kemasan steril yang belum dibuka, dan belum rusak
DAFTAR TILIK
PEMASANGAN IUD
No Prosedur Keterangan
PERSIAPAN
I. Melakukan konseling pada pasien :
1 Tanya identitas pasien
2 Tanyakan permasalahan pasien
3 Menggali metode KB yang akan dipilih
4 Lakukan penapisan klinik (singkirkan kemungkinan adanya
kehamilan dan adanya riwayat infeksi pada saluran reproduksi)
5 Lakukan persetujuan tindakan medikà persilakan pasien untuk
mempelajari terlebih dahulu, jika setuju minta pasien untuk
menandatangani (informed consent)
PROSEDUR
6 Memposisikan pasien : (Menempatkan pasien pada posisi litotomi
menyiapkan lampu/senter/headlamp untuk menerangi serviks)
7 Mencuci tangan dengan metode simple handwashing
8 Gunakan handschoen
LAKUKAN :
9 melakukan pemeriksaan ginekologi
10 Pemeriksaan bimanual untuk menentukan besar dan posisi uterus,
untuk memastikan ada/tidaknya kehamilan/infeksi/tumorà (bila
perlu lakukan pemeriksaan rektovaginal)
Lepaskan handschoen setelah pemeriksaan ginekologi dan bimanual
10 selesai
11 Persiapkan IUD : (non steril, belum dibuka)
Pastikan IUD terletak pada tabung inserter, Letakkan IUD pada
bidang keras dan datar, Buka plastik penutup IUD, kemudian lipat
kearah depan dan belakang, Masukkan pendorong kedalam tabung
inserter, Letakkan kemasan dalam bidang yang datar, Masukkan ke 2
lengan IUD pada tabung inserter dengan cara memutar/menjungkit
sedikit bila perlu, Pastikan tanda biru pada posisi horizontal, letakkan
pada bidang datar, IUD siap digunakan.
12 Melakukan persiapan alat : Comb berisi cairan antiseptik, Kassa steril,
Spekulum (untuk melihat serviks), Tang/forceps penjepit,
Tenakulum (penjepit serviks), Sonde (untuk mengukur kedalaman
cavum uteri), Gunting mayo (untuk menggunting benang IUD)
PEMASANGAN IUD
13 Pasang spekulum dengan cara tertutup, kemudian dibuka, vertikal,
kemudian putar 90 sampai horizontal dan kunci spekulum
14 Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik sebanyak 2-3 kali
15 Jepit serviks dengan tenakulum pada posisi pukul 11 dan 13
42
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
43
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
untuk melepaskan zat kontraseptif ke dalam tubuh dalam takaran yang relatif rendah
secara berkesinambungan.
KONSELING
Konseling merupakan suatu proses yang berlangsung secara terintegrasi dalam semua
aspek pelayanan keluarga berencana. Bila calon akseptor menerima konseling tahap
awal dan memilih kontrasepsi susuk Norplant sebagai cara keluarga berencana yang
akan dipakainya, maka selanjutnya tetap dibutuhkan konseling khusus bagi susuk
dengan tujuan agar klien dapat memakai kontrasepsi tersebut dengan aman, berhasil
guna, dan puas.
Konseling pasca insersi diberikan setelah prosedur pemasangan susuk, akan tetapi
beberapa aspek informasi tentang perawatan pasca insersi perlu mendapat penekanan
dan disampaikan lebih dini. Konseling pasca insersi harus terarah pada tanda-tanda
yang harus diwaspadai terjadi; seperti infeksi daerah insersi, dan apabila hal ini terjadi
klien harus segera kembali ke klinik.Disamping itu sebaiknya konselor juga harus
mampu meyakinkan klien bahwa paengangkatan Norplant adalah sepenuhnya hak
klien, dan dapat dilakukan setiap saat sesuai keinginannya.
KEUNTUNGAN
* Daya guna tinggi : Rentang angka kehamilan tahun pertama antara 0,2-0,5 per
tahun wanita
* Awitan kerja sangat sepat (kurang dari 24 jam)
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
* pencabutan
* Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
* Tidak membutuhkan pemeriksaan dalam
* Tidak mengandung zat aktif yang beresiko (bebas Estrogen)
* Tidak mengganggu kegiatan sanggama
* Cara penggunaannya mudah
Bersifat efektif dan tidak merepotkan
* klien
* Ekonomis
* Proses penggunaan mudah
* Tingkat proteksi yang berkesinambungan
Menyenangkan dan tidak mengganggu aktifitas
* normal
* Reversibel
Bersifat nyaman dan tidak menonjol (terutama di bawah
* kulit)
* Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
44
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
KERUGIAN
* Tidak memberikan efek protektif terhadap PMS dan AIDS
* Membutuhkan tindakan bedah minor untuk insersi dan pencabutan
* Akseptor tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai
keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
* Dapat memperngaruhi baik penurunan maupun kenaikan berat badan
* Memiliki resiko sebagai layaknya setiap tindakan bedah minor (infeksi, hematoma,
dan pendarahan)
* Secara kosmetik susuk Norplant terlihat dari luar
* Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan terjadinya perubahan pola daur haid :
Perdarahan bercak (spotting); atau ketidak teraturan
* daur
* Hipermenorea atau meningkatnya jumlah darah haid (lazimnya
berkurang dengan sendirinya setelah bulan pertama masa
penggunaan)
Amenorea (20%) untuk beberapa bulan
* atau tahun
Timbulnya keluhan :
* Nyeri kepala * Perasaan mual (nausea)
* Perubahan perasaan (mood) * Pening/ pusing
* Kegelisahan (nervousness) * Dermatitis atau jerawat
* Nyeri payudara * Hirsutismus
* Peningkatan/ penurunan berat badan
MANFAAT KESEHATAN
* Tidak mempengaruhi laktasi * Mengurangi beberapa penyebab PRP
Mengurangi terjadinya kanker
* Mengurangi jumlah darah haid * endometrium
Menurunkan kejadian tumor jinak
* Memperkecil sakit saat haid * payudara
Mencegah kehamial
* Mengurangi anemia * ektopik
EFEK SAMPING
Perubahan pola daur haid, dapat
berupa :
* Masa lama haid memanjang (sering dijumpai pada bulan pertama penggunaan)
* Perdarahan bercak diantara 2 siklus
* Amenorhea beberapa bulan- setahun
* Kombinasi dari pola diatas
Efek samping yang jarang terjadi :
* Sefalgia
* Perubahan berat badan
* Depresi atau gelisah
45
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
DAFTAR TILIK
PEMASANGAN IMPLANT
NO PROSEDUR KETERANGAN
KONSELING PRAPEMASANGAN
1 Menyapa klien dengan ramah dan hangat
2 Menanyakan tujuan pemakaian alat kontrasepsi
3 Bila belum dilakukan konseling implant, berikan konseling sebelum
dilakukan pemasangan
4 Pastikan bahwa klien memang memilih implan
5 Periksa kembali rekam medis untuk memastikan bahwa pasien memang
memilih implan
6 Lakukanlah pemeriksaan fisik lanjutan atau rujuk bila ada indikasi
7 Nilai pengetahuan klien tentang efek samping yang umum pada implan
8 Dengarkan kebutuhan dan kekhawatiran klien terhadap implan
9 Jelaskan proses pemasangan implan dan apa yang akan klien rasakan
pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan
PEMASANGAN KAPSUL IMPLAN
Persiapan
1 Periksa kembali umtuk meyakinkan bahwa klientelah mencuci
lengannya dengan sabun dan air, dan membilasnya hingga tidak ada sisa
sabun
2 Menentukan daerah pemasangan pada lengan atas
3 Memberi tanda pada tempat pemasangan
4 Pastikan bahwa peralatan yang steril atau DTT dan kapsul implan sudah
tersedia
Tindakan pra pemasangan
5 Mencuci tangan dengan air sabun dan mengeringkan dengan kain bersih
6 Mengenakan sarung tangan steril atau DTT (bila sarung tangan diberi
bedak, hapus bedak dengan larutan antiseptik
7 Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik
8 Memasang doek steril atau DTT disekeliling lengan pasien
Pemasangan Implan
9 Menyuntikkan anestesi lokal di bawah kulit sampai kulit
menggelembung
10 Meneruskan penusukan jarum kurang lebih 4cm, dan disuntikkan
masing-masing 1 cc diantara pola pemasangan implan
11 Uji efek anestesinya sebelum melakukan insisi pada kulit
12 Buat insisi dangkal dengan skapel ± 2mm (alternatif lain tusukkan
trokar langsung ke lapisan di bawah kulit)
13 Sambil mengangkat kulit, masukkan trokhar dan pendorongnya
(Mandrein) sampai batas tanda ] (pada pangkat trokhar) tepat berada
pada luka insisi
14 Keluarkan pendorong dan masukkan kapsul ke dalam trokhar (dengan
tangan/ pinset)
46
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN MAMMAE
NO PROSEDUR KETERANGAN
ANAMNESIS
A Keluhan Utama
1 Menyapa pasien dengan hangat dan memperkenalkan diri
2 Dengan sopan ; menanyakan identitas pasien :
47
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
Nama
Usia
Jenis kelamin
Pekerjaan
Status perkawinan
Jumlah anak
3 Menanyakan alasan pasien datang ke klinik
4 Menanyakan hal- hal berikut :
· Benjolan : sejak kapan, progresivitas, nyeri
· Cairan dari puting : warna cairan, apakah keluar secara spontan ?
· Faktor risiko
Keluarga dengan riwayat Ca Mammae, pemakaian hormone
estrogen/ progesterone, merokok, dll
· Apakah ada benjolan lain
· Tanda –tanda metastasis
5 Riwayat Penyakit Dahulu
· Riwayat operasi payudara
· Radiasi didaerah dada oleh karena alas an/ sebab yang lain
B Informed consent untuk pemeriksaan payudara
6 Menjelaskan prosedur pemeriksaan
Menjelaskan hasil yang diharapkan setelah pemeriksaan
Dilanjutkan dengan pemeriksaan payudara setelah menjelaskan
kepada pasien dan pasien setuju untuk diperiksa.
C Persiapan
7 Menyiapkan ruang privasi yang cukup bagi pasien
Penerangan yang cukup
Meminta pasien untuk membuka pakaian atas nya
D Pemeriksaan Fisik
8 Status Generalis
Tinggi badan
Berat badan
Tanda- tanda Vital
Pemeriksaan lengkap dari kepala hingga ekstremitas bawah
9 Status Lokalis
Inspeksi dari regio mammae
Meminta pasien untuk duduk dengan kedua lengan disamping, inspeksi
tekstur kulit, penebalan, perubahan warna kulit, retraksi kulit, dimpling,
retraksi putting, ke-simetrisan kontur payudara, adakah ulserasi.
48
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
10 Palpasi
Dengan menggunakan telapak tangan, mempalpasi seluruh payudara
dimulai dari putting dan bergerak searah jarum jam secara sistematis,
merasakan adanya benjolan atau perubahan tekstur kulit.
Bila menemukan benjolan, periksa konsistensi, pergerakan/
perlengketan dan adakah nyeri
Memeriksa axillary tail of Spence
49
Clinical Skills Practice Blok RPS-Semester VI
Medical education Unit 2018-2019
E Resume pemeriksaan
13 Melaporkan hasil pemeriksaan yang didapat dan men-
dokumentasikannya di status pasien.
Memberitahukan kepada pasien rencana selanjutnya, bila ditemukan
kelainan pada payudaranya.
50