Makalah Ini disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Falsafah
dan Teori Keperawatan yang diampu oleh: Putria Carolina, Ners., M.Kep
OLEH:
KELOMPOK 9
Anantami Ristika Putri NIM. 2022-02-14201-004
Christin Riana Dewi NIM. 2022-02-14201-008
Elsa Septiani NIM. 2022-02-14201-015
Erina Oktavia NIM. 2022-02-14201-016
Idelia Zafirah NIM. 2022-02-14201-026
Monna Meisarah NIM. 2022-02-14201-039
Putri Ayu Wulandari NIM. 2022-02-14201-049
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Teori Betty Neuman”.
Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan. Semoga makalah ini dapat memberikan
ilmu, informasi, pengetahuan, dan wawasan baru yang bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyedari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan ilmu yang dimiliki ataupun
kurangnya sumber pustaka. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan
untuk penyempurnaan dengan pengembangan makalah ke arah yang lebih baik.
Semoga segala yang tertuang dalam makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum.........................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus........................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan..............................................................................3
1.4.1 Manfaat Teoritis......................................................................3
1.4.2 Manfaat Praktis.......................................................................3
BAB IV PENUTUP.................................................................................................14
4.1 Simpulan.............................................................................................14
4.2 Saran...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
risiko yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan
sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan bersumber internal melalui
penetapan perioritas dan rencana pengobatan gejala gejala yang tampak.
Sedangkan pencegahan tersiar berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari
pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh
terhadap stressor melalui pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam
mencegah terjadinya masalah yang sama (Ali, 2020).
Model sistem Neuman memberikan gambaran baru tentang cara pandang
terhadap manuasia sebagai mahlik Wholistik (memandang manusia secara
kesuluruhan) meliputi aspek (variabel) fisiologis, psikologis, sosiokultural.
Perkembangan dan spritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan
adanya respon respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal
maupun eksternal (Asmadi, 2018).
Komponen utana dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap
strees. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus imput,
proses output dan reedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan
menggunakan prefektif sistem ini, maka klien bisa meliputi individu, kelompok,
keluarga, komunitas atau agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai
disiplin keilmuan. Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas
sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitilisasi dan
sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh,
meningkatkan, memepertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik di
dalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Newman
menyebutkan gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki
dampak negatif mapun positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual
melalui respon dan gejala yang didapat diidentifikasi (Asmadi, 2018).
Asuhan keperawatan ditunjukkan untuk mencegah dan mengurangi reaksi
tubuh akibat stressor dengan cegahan primer,sekunder,tersier. Pada perkembangan
ilmu keperawatan menurut teori sistem Newman bertujuan untuk stabilitas sistem.
Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mempelajari model keperawatan
komunitas Betty Newman supaya dapat mengaplikasikan dalam praktik
keperawatan komunitas.
2
1.2 Rumus Masalah
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas
dalam makalah ini antara lain:
a) falsafah dalam keperawatan
b) paradigma dalam keperawatan
c) teori keperawatan betty neuman
d) hubungan paradigma keperawatan dan teori keperawatan
e) contoh implementasi teori keperawatan
3
Manfaat praktis penulisan makalah ini bagi mahasiswa/i, yaitu
mahasiswa/i dapat mengetahui apa saja tentang teori Betty Neuman.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3 Falsafah Keperawatan
adalah dasar pemikiran
yang harus dimiliki
4 perawat sebagai
kerangka dalam
berfikir, pengambilan
keputusan dan
5 bertindak yang
diberikan pada klien
5
dalam rentang sehat
sakit, yang
6 memandang manusia
sebagai makhluk yang
holistic, yang harus
dipenuhi
7 dalam hal kebutuhan
biologi, psikologi, sosial,
kultural dan spiritual
melalui
8 upaya asuhan
keperawatan yang
komprehensif,
sistematis, logis,
dengan
5
9 memperhatikan aspek
kemanusiaan bahwa
setiap klien berhak
10 mendapatkan
perawatan tanpa
membedakan suku,
agama, status sosial dan
11 ekonomi
12 Falsafah
Keperawatan adalah
dasar pemikiran yang
harus dimiliki
13 perawat sebagai
kerangka dalam
berfikir, pengambilan
keputusan dan
5
14 bertindak yang
diberikan pada klien
dalam rentang sehat
sakit, yang
15 memandang manusia
sebagai makhluk yang
holistic, yang harus
dipenuhi
16 dalam hal kebutuhan
biologi, psikologi, sosial,
kultural dan spiritual
melalui
17 upaya asuhan
keperawatan yang
komprehensif,
5
sistematis, logis,
dengan
18 memperhatikan
aspek kemanusiaan
bahwa setiap klien
berhak
19 mendapatkan
perawatan tanpa
membedakan suku,
agama, status sosial dan
20 ekonomi
21 alsafah Keperawatan
adalah dasar pemikiran
yang harus dimiliki
22 perawat sebagai
kerangka dalam
5
berfikir, pengambilan
keputusan dan
23 bertindak yang
diberikan pada klien
dalam rentang sehat
sakit, yang
24 memandang manusia
sebagai makhluk yang
holistic, yang harus
dipenuhi
25 dalam hal kebutuhan
biologi, psikologi, sosial,
kultural dan spiritual
melalui
26 upaya asuhan
keperawatan yang
5
komprehensif,
sistematis, logis,
dengan
27 memperhatikan
aspek kemanusiaan
bahwa setiap klien
berhak
28 mendapatkan
perawatan tanpa
membedakan suku,
agama, status sosial dan
29 ekonom
30
2.2 Paradigma dalam Keperawatan
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah
satu faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu
tenagakeperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak
pertamadan terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari
perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma
5
keperawatan, peran,fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar
dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan
asuhan keperawata padaklien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan
secara individual dari segi bio, psiko, sosial, spiritual dan cultural.
Paradigma memiliki fungsi antara lain :
1. Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi
keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan kperawatan, praktik
dan organisasi profesi.
2. Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan
kita dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi
disekitar kita.
2.3 Teori Keperawatan Betty Neuman
2.3.1 Sejarah Betty Neuman
Betty Neuman lahir di loell diohiyo pada tahun 1924 ayahnya seorang
petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia merupakan anak kedua
5
dari tiga bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya diumur 11
tahun ayahnya meninggal karena penyakit chronic renal fairure. Rasa cinta
pada tanah kelahiran membuat beliau bertekad untuk membangun desanya.
Setelah lulus SMA Neuman bekerja sebagai teknisi di perusahaan pesawat
terbang dan sebagai juru masak dalam rangka menabung untuk
pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program militer
dikeperawatan mempercepat Neuman ke sekolah keperawatan (FAWCETT,
2005) tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan diuniversity of
calivornia dengan jurusan psikologi klinik dipacific western university
(Tomey and Alligood, 2006).
Gelar sarjana muda didapatkan tahun 1957 dipublic health dan
psikologi dengan peringkat sangat baik dia mendapat gelar dokternya dalam
klinical psikologi dai pacific western university tahun 1985. Neuman
merupakan penggagas perkembangan keperawatan khusunya dalam
kesehatan mental. Neuman mengembangkan suatu metode pembelajaran
yang terbuka dan model praktik untuk konsultasi kesehatan mental pada
akhir 1960-an, sebelum dia membuat “model system” .
Neuman menjabarkan modelnya secara menyeluruh dan dinamis pada
prinsipnya model tersebut, fokuskan pada reaksi klien terhadap ketegangan
dan faktor-faktor yang mendukung rekonsitusi (mengembalikan keadaan
jasmani) dan adaptasi.
Betty Neuman mulai mengembangkan model saat mengajar
dikomunitas kesehatan mental UCLA. Tahun 1972 model keperawatannya
pertama kali diterbitkan sebagai “model untuk mengajar dengan pendekatan
total kemasalah pasien” model system neuman memberikan warisan baru
tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistic
(memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek fisiologis,
psikologis sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang perhubungan
dengan adanya respons-respons system terhadap stressor baik dari
lingkungan internal maupun eksternal (Tomey and Alligood, 2006).
Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilita system secara
optimal. Neuman menyebutkan gangguan-gangguan stressor memiliki
6
dampak negatif atau positif. Evaluasi terbaru dari modelnya adalah
komponen yang perlu untuk lebih dikembangkan adalah variabel speritual
dan lingkungan yang diciptakan, selanjutnya adalah pandangan Neuman
tentang konsep kesehatan dan hubungan antara klien dan lingkungan
merupakan dua area yang perlu diidentifikasi dan diklarifikasi untuk
perkembangan selanjutnya. Fawcett menyarankan bahwa klarifikasi dari
konsep kesehatan melalui identifikasi sehat dan sakit sebagai batas akhir
dari satu rangkaian dari pada melihatnya sebagai sesuatu yang terpisah. Ia
juga menambahkan bahwa interaksi antara klien dan lingkungan dipandang
sebagai sesuatu keseimbangan yang dinamis, tetap dan homeostatis sebagai
bentuk logic yang tidak tepat (Tomey and Olligood, 2006).
7
keperawatan. Publikasi edisi I (Conseptual Modelsn For Nursing Practice)
tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman System Model.
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara
pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia
secara keseluruhan) meliputi aspek fisologis, psikologis sosiokultural,
perkembangan dan spiritual yang berhubungan dengan adanya respon-
respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun
eksternal. Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem
secara optimal.
8
mencari keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari variable
yang utuh diantaranya fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan
spiritual, juga memandang pelayanan keperawatan akan dipengaruhi
lingkungan sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi
terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan
keseimbangan yang dinamis dari menghindari stressor.
Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut
Neuman ini berfokus pada respon terhadap stressor serta factor-faktor
yang mempengaruhi proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tindakan
keperawatan yang seharusnya dilakukan menurut Neuman adalah
mencegah atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stressor.
Upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer, sekunder
dan tersier.
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan
manusia secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membantu
individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan
mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji
mengatur dan mengevaluasi system klien. Perawatan berfokus
variable-variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor.
Betty Neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh
merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system
terbuka. Bagi Neuman, manusia merupakan makhluk dengan
kombinasi kompleks yang dinamis dari fisiologi, social kultural dan
variable perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka.
Sebagai system terbuka, manusia berinteraksi, beradaptasi dengan dan
disesuaikan oleh lingkungan, ang digambarkan sebagai stressor.
Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi
(Interpersonal) yang berasal dari diri klien. Pembentukan lingkungan
yang aman yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang disadari
maupun yang tidak disadari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan
terganggu oleh stressor yang dapat merusak system. Model Neuman
mencakup stressor interpersonal, intra personal, dan eks Persona.
9
Konsep utama yang teridentifikasi adalah pendekatan Holistik,
system terbuka (meliputi fungsi, input dan output, feedback,
negentropy, egentropy dan stabilitas).
10
4) Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar
fenomena dari model system Neuman, bahwa hubungan manusia
dengan lingkungan adalah hubungan yang timbal balik. Lingkungan
didefinisikan sebagai semua factor internal dan eksternal yang berada
disekeliling manusia dan berinteraksi dengan manusia dan klien.
Stressor adalah signifikan terhadap konsep lingkungan dan
digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan
dan secara potensial dapat mengubah stabilitas system. Neuman
mengidentifikasi 3 lingkungan yang relevan sebagai berikut:
(1) Lingkungan internal adalah interpersonal dengan semua
interaksinya yang terjadi pada klien.
(2) Lingkungan eksternal adalah interpersonal atau ekstra personal
dengan semua interaksinya yang terjadi di luar klien.
(3) Lingkungan yang diciptakan adalah perkembangan tidak sadar
dan digunakan klien untuk membantu mekanisme pertahanan.
11
b) Rencana keperawatan, tindakan yang dilakukan oleh klien,
caregiver atau orang lain dapat mempengaruhi hasil yang
diharapkan
3) Evaluasi
(1) Intervensi Actual
(2) Evaluasi
a) Analisa respon pasien
b) Penentuan pencapaian hasil yang diharapkan
c) Jika tujuan tidak tercapai tentuka penyebabnya
d) Rumusnkan lagi tujuan keperawatan sesuai kebutuhan
pasien
4) Aplikasi Teori dan Model Neuman
(1) Penerapan teori Betty Neuman dalam pengkajian seorang ibu
yang mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami
pendarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa
dipertahankan.
(2) Dengan menerapkan teori Betty Neuman dalam, meliputi
lima aspek yaitu aspek perkembangan, fisiologis, psikologis,
sosiokultural dan spritual.
12
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara garis besar teori model Neuman mengemukakan bahwa dalam
memberiakan tindakan keperawatan terhadap kline atau pasien yang
mengalami strees (gangguan mental) perawatan harus dilaksanakan melalui
beberapa pendekatan – pendekatan perorangan secara total dengan
memperhatikan faktor faktor antara lain tekanan, struktur pokok sumber
energi, struktur ketahanan, garis normal pertahanan, gangguan ketahanan,
intervensi, tingkat tingkat pencegahan dan penyesuaian kembali.
Neuman model sistem dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan
memandang keluarga sebagai suatu sistem terbuka yang bereaksi terhadap
tressor dan lingkungan. Variabel klien adalah fsiologis, social budaya,
perkembangan dan spritual. Intervensi keperwatan terjadi melalui tiga cara
pencegahan yaitu primer, sekunder, dan terties. Model ini digunakan dalam
pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung diperlayanan
keperawatan.
Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan
akan membantu perawat dalam mendefinisikan area penilain dan
memberikan pedoman untuk standar outcome yang sesuai. Ketika perawat
melakukan sebuah riset keperawatan, maka model konseptualan membantu
dalam menyusun struktur yang logis dan konsisten dengan asumsi asumsi
yang sudah ada, erutama dalam menyusun berbagai instrumen, metode, dan
indikator hadil pengukuran.
4.2 Saran
Diharapkan penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalis
suatu konsep tertentu dapat memberikan pedoman bagi kita dalam
pengembangan perangkat penilaian dan pengukuran yang lebih spesifik,
andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan adalah klien,
lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan membrikan kerangka pikir
holistik dan tak tepisahkan untuk menilai konsep konsep yang menarik
14
perhatian bagi profesi perawat. Sudut pandang yang holistik seperti itu
penting sekali digunakan bila perawat terhadap dengan variabel yang
bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut, marah, atau hal
hal lain yang penting dalam asuhan keperawatan.
15
DAFTAR PUSTAKA