Anda di halaman 1dari 26

TEORI BETTY NEUMAN

Makalah Ini disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Falsafah
dan Teori Keperawatan yang diampu oleh: Putria Carolina, Ners., M.Kep

OLEH:
KELOMPOK 9
Anantami Ristika Putri NIM. 2022-02-14201-004
Christin Riana Dewi NIM. 2022-02-14201-008
Elsa Septiani NIM. 2022-02-14201-015
Erina Oktavia NIM. 2022-02-14201-016
Idelia Zafirah NIM. 2022-02-14201-026
Monna Meisarah NIM. 2022-02-14201-039
Putri Ayu Wulandari NIM. 2022-02-14201-049

YAYASAN EKA HARAP


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN EKA HARAP
PRODI SARJANA KEPERAWATAN ALIH JENJANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Teori Betty Neuman”.
Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan. Semoga makalah ini dapat memberikan
ilmu, informasi, pengetahuan, dan wawasan baru yang bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyedari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan ilmu yang dimiliki ataupun
kurangnya sumber pustaka. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan
untuk penyempurnaan dengan pengembangan makalah ke arah yang lebih baik.
Semoga segala yang tertuang dalam makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang.

Palangka Raya, 12 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum.........................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus........................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan..............................................................................3
1.4.1 Manfaat Teoritis......................................................................3
1.4.2 Manfaat Praktis.......................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5


2.1 Falsafah dalam Keperawatan..............................................................5
2.2 Paradigma dalam Keperawatan..........................................................5
2.3 Teori Keperawatan Betty Neuman.....................................................5

BAB III HASIL PEMBAHASAN..........................................................................13


3.1 Hubungan Paradigma Keperawatan dan Teori Keperawatan.............13
3.2 Contoh Implementasi Teori Keperawatan Betty Neuman..................13

BAB IV PENUTUP.................................................................................................14
4.1 Simpulan.............................................................................................14
4.2 Saran...................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan individu,
keluarga dan komunitas dalam mencapai proses merawat dan menyembuhkan
kesehatan yan optimal, dimana perawat sebagai provider dan masyarakat sebagai
konsumen pelayanan kesehatan. Ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan
yang selalu berubah menurut tentuan zaman. Merupakan tugas penting yang
dihadapi profesi keperawatan dalam memperkembangkan sebuah teori salah
satunya adalah Model Keperawatan Komunitas Betty Neuman (Hidayat, 2018).
Betty Neuman mandefinikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari
konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia merupakan
makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dan fisiologis, sosialkultur,
dan variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Dan sebagai
sistem terbuka manusia berinteraksi, beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh
lingkungan yang digambarkan sebagai stressor lingkungan internal terdiri dari
segala sesuatu yang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri
klien. Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu yang berasal dari luar diri
klien (interpesonal). Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien untuk
menciptakan lingkungan yang aman, yang mungkin terbentuk oleh mekanisme
yang didasari maupun yang tidak didasari. Tiap lingkungan memiliki
kemungkinan tergantung oleh stressor yang dapat merusak sistem. Model Neuman
mencakup stressor intrapersonal, interpersonal dan ekstrapersonal (Ali, 2020).
Neuman menyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara
utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membanyu individu, keluaga dan kelompok
dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan optimal. Perawat
mengaji, mengatur dan menevaluasi sistem slien. Perawatan berfokus pada
variabel variabel yanng mempengaruhi respon kline terhadap stressor. Tindakan
perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer
berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi fakttor faktor

1
risiko yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan
sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan bersumber internal melalui
penetapan perioritas dan rencana pengobatan gejala gejala yang tampak.
Sedangkan pencegahan tersiar berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari
pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh
terhadap stressor melalui pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam
mencegah terjadinya masalah yang sama (Ali, 2020).
Model sistem Neuman memberikan gambaran baru tentang cara pandang
terhadap manuasia sebagai mahlik Wholistik (memandang manusia secara
kesuluruhan) meliputi aspek (variabel) fisiologis, psikologis, sosiokultural.
Perkembangan dan spritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan
adanya respon respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal
maupun eksternal (Asmadi, 2018).
Komponen utana dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap
strees. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus imput,
proses output dan reedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan
menggunakan prefektif sistem ini, maka klien bisa meliputi individu, kelompok,
keluarga, komunitas atau agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai
disiplin keilmuan. Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas
sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitilisasi dan
sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh,
meningkatkan, memepertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik di
dalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Newman
menyebutkan gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki
dampak negatif mapun positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual
melalui respon dan gejala yang didapat diidentifikasi (Asmadi, 2018).
Asuhan keperawatan ditunjukkan untuk mencegah dan mengurangi reaksi
tubuh akibat stressor dengan cegahan primer,sekunder,tersier. Pada perkembangan
ilmu keperawatan menurut teori sistem Newman bertujuan untuk stabilitas sistem.
Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mempelajari model keperawatan
komunitas Betty Newman supaya dapat mengaplikasikan dalam praktik
keperawatan komunitas.

2
1.2 Rumus Masalah
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas
dalam makalah ini antara lain:
a) falsafah dalam keperawatan
b) paradigma dalam keperawatan
c) teori keperawatan betty neuman
d) hubungan paradigma keperawatan dan teori keperawatan
e) contoh implementasi teori keperawatan

1.3 Tujuan Penulisan


Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas,
hingga tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Tujuan Umum
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas mata
kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan sekaligus sebagai literatur tambahan
bagi mahasiswa/i atau pembaca yang ingin menambah wawasan yang
mencakup teori Betty Neuman.
1.3.2 Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui falsafah dalam keperawatan.
b) Untuk mengetahui paradigma dalam keperawatan
c) Untuk mengetahui teori keperawatan Betty Neuman
d) Untuk mengetahui hubungan paradigma keperawatan dan teori
Keperawatan.
e) Untuk mengetahui contoh implementasi teori keperawatan.

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Manfaat Teoritis
Makalah ini bisa dimanfaatkan sebagai acuan melakukan aktivitas
berikutnya khususnya bidang keperawatan serta makalah ini mampu
memberikan pengetahuan dan wawasan bagi para penulis selanjutnya. Serta
makalah ini juga berfungsi untuk mengetahui terkait teori Betty Neuman.
1.4.2 Manfaat Praktis
1) Bagi Mahasiswa

3
Manfaat praktis penulisan makalah ini bagi mahasiswa/i, yaitu
mahasiswa/i dapat mengetahui apa saja tentang teori Betty Neuman.

2) Bagi Instansi Akademik


Manfaat praktis bagi instansi akademik yaitu dapat digunakan
sebagai referensi bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan
ilmu keperawatan tentang teori Betty Neuman

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Falsafah dalam Keperawatan


Falsafah Keperawatan adalah dasar pemikiran yang harus dimiliki
perawat sebagai kerangka dalam berfikir, pengambilan keputusan dan
bertindak yang diberikan pada klien dalam rentang sehat sakit, yang
memandang manusia sebagai makhluk yang holistic, yang harus dipenuhi
dalam hal kebutuhan biologi, psikologi, sosial, kultural dan spiritual melalui
upaya asuhan keperawatan yang komprehensif, sistematis, logis, dengan
memperhatikan aspek kemanusiaan bahwa setiap klien berhak
mendapatkan perawatan tanpa membedakan suku, agama, status sosial dan
ekonomi.

3 Falsafah Keperawatan
adalah dasar pemikiran
yang harus dimiliki
4 perawat sebagai
kerangka dalam
berfikir, pengambilan
keputusan dan
5 bertindak yang
diberikan pada klien

5
dalam rentang sehat
sakit, yang
6 memandang manusia
sebagai makhluk yang
holistic, yang harus
dipenuhi
7 dalam hal kebutuhan
biologi, psikologi, sosial,
kultural dan spiritual
melalui
8 upaya asuhan
keperawatan yang
komprehensif,
sistematis, logis,
dengan

5
9 memperhatikan aspek
kemanusiaan bahwa
setiap klien berhak
10 mendapatkan
perawatan tanpa
membedakan suku,
agama, status sosial dan
11 ekonomi
12 Falsafah
Keperawatan adalah
dasar pemikiran yang
harus dimiliki
13 perawat sebagai
kerangka dalam
berfikir, pengambilan
keputusan dan
5
14 bertindak yang
diberikan pada klien
dalam rentang sehat
sakit, yang
15 memandang manusia
sebagai makhluk yang
holistic, yang harus
dipenuhi
16 dalam hal kebutuhan
biologi, psikologi, sosial,
kultural dan spiritual
melalui
17 upaya asuhan
keperawatan yang
komprehensif,

5
sistematis, logis,
dengan
18 memperhatikan
aspek kemanusiaan
bahwa setiap klien
berhak
19 mendapatkan
perawatan tanpa
membedakan suku,
agama, status sosial dan
20 ekonomi
21 alsafah Keperawatan
adalah dasar pemikiran
yang harus dimiliki
22 perawat sebagai
kerangka dalam
5
berfikir, pengambilan
keputusan dan
23 bertindak yang
diberikan pada klien
dalam rentang sehat
sakit, yang
24 memandang manusia
sebagai makhluk yang
holistic, yang harus
dipenuhi
25 dalam hal kebutuhan
biologi, psikologi, sosial,
kultural dan spiritual
melalui
26 upaya asuhan
keperawatan yang
5
komprehensif,
sistematis, logis,
dengan
27 memperhatikan
aspek kemanusiaan
bahwa setiap klien
berhak
28 mendapatkan
perawatan tanpa
membedakan suku,
agama, status sosial dan
29 ekonom
30
2.2 Paradigma dalam Keperawatan
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah
satu faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu
tenagakeperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak
pertamadan terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari
perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma

5
keperawatan, peran,fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar
dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan
asuhan keperawata padaklien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan
secara individual dari segi bio, psiko, sosial, spiritual dan cultural.
Paradigma memiliki fungsi antara lain :
1. Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi
keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan kperawatan, praktik
dan organisasi profesi.
2. Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan
kita dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi
disekitar kita.
2.3 Teori Keperawatan Betty Neuman
2.3.1 Sejarah Betty Neuman
Betty Neuman lahir di loell diohiyo pada tahun 1924 ayahnya seorang
petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia merupakan anak kedua

5
dari tiga bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya diumur 11
tahun ayahnya meninggal karena penyakit chronic renal fairure. Rasa cinta
pada tanah kelahiran membuat beliau bertekad untuk membangun desanya.
Setelah lulus SMA Neuman bekerja sebagai teknisi di perusahaan pesawat
terbang dan sebagai juru masak dalam rangka menabung untuk
pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program militer
dikeperawatan mempercepat Neuman ke sekolah keperawatan (FAWCETT,
2005) tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan diuniversity of
calivornia dengan jurusan psikologi klinik dipacific western university
(Tomey and Alligood, 2006).
Gelar sarjana muda didapatkan tahun 1957 dipublic health dan
psikologi dengan peringkat sangat baik dia mendapat gelar dokternya dalam
klinical psikologi dai pacific western university tahun 1985. Neuman
merupakan penggagas perkembangan keperawatan khusunya dalam
kesehatan mental. Neuman mengembangkan suatu metode pembelajaran
yang terbuka dan model praktik untuk konsultasi kesehatan mental pada
akhir 1960-an, sebelum dia membuat “model system” .
Neuman menjabarkan modelnya secara menyeluruh dan dinamis pada
prinsipnya model tersebut, fokuskan pada reaksi klien terhadap ketegangan
dan faktor-faktor yang mendukung rekonsitusi (mengembalikan keadaan
jasmani) dan adaptasi.
Betty Neuman mulai mengembangkan model saat mengajar
dikomunitas kesehatan mental UCLA. Tahun 1972 model keperawatannya
pertama kali diterbitkan sebagai “model untuk mengajar dengan pendekatan
total kemasalah pasien” model system neuman memberikan warisan baru
tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistic
(memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek fisiologis,
psikologis sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang perhubungan
dengan adanya respons-respons system terhadap stressor baik dari
lingkungan internal maupun eksternal (Tomey and Alligood, 2006).
Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilita system secara
optimal. Neuman menyebutkan gangguan-gangguan stressor memiliki

6
dampak negatif atau positif. Evaluasi terbaru dari modelnya adalah
komponen yang perlu untuk lebih dikembangkan adalah variabel speritual
dan lingkungan yang diciptakan, selanjutnya adalah pandangan Neuman
tentang konsep kesehatan dan hubungan antara klien dan lingkungan
merupakan dua area yang perlu diidentifikasi dan diklarifikasi untuk
perkembangan selanjutnya. Fawcett menyarankan bahwa klarifikasi dari
konsep kesehatan melalui identifikasi sehat dan sakit sebagai batas akhir
dari satu rangkaian dari pada melihatnya sebagai sesuatu yang terpisah. Ia
juga menambahkan bahwa interaksi antara klien dan lingkungan dipandang
sebagai sesuatu keseimbangan yang dinamis, tetap dan homeostatis sebagai
bentuk logic yang tidak tepat (Tomey and Olligood, 2006).

2.3.2 Biografi Betty Neuman


Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang
petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada
tanah kelahirannya, beliau bermaksud untuk membangun desanya yang
bernama Ohio. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People
Hospital School of Nursing yang sekarang berubah menjadi General
Hospital Akron, Ohio tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles
untuk tinggal dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan
penting sebagai staf keperawatan rumah sakit di California. Dan
melanjutkan pendidikan di University of California dengan jurusan
psikologi. Beliau menyelesaikan pendidikan tahun 1957. Tahun 1966 beliau
mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan
masyarakat di University of California, dan melanjutkan program
administrasi pendidikan tinggi di Ohio University.
Beliau banyak sekali pengalamannya diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person
Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di
UCLA dan memfokuskan sistem sistem tersebut dalam masalah
keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan tahun 1972, A
Model of teaching total person appoach to patient problem dalam riset

7
keperawatan. Publikasi edisi I (Conseptual Modelsn For Nursing Practice)
tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman System Model.
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara
pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia
secara keseluruhan) meliputi aspek fisologis, psikologis sosiokultural,
perkembangan dan spiritual yang berhubungan dengan adanya respon-
respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun
eksternal. Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem
secara optimal.

2.3.3 Teori Betty Neuman

2.3.3.1 Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik


Keperawatan
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah
model konsep health care system yaitu model konsep yang
menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukkan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri
secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas.
Garis pertahanan diri pada komunitas tersebut meliputi garis
pertahanan fleksibel, yaitu ketersediaan dan pelayanan kesehatan,
iklim dan pekerjaan, dan lain-lain, garis pertahanan normal yang
meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi
secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat
kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dan garis
pertahanan resistan yang meliputi adanya ketersediaan pelayanan
kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat, transportasi, tempat
rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang ada. Intervensi
keperawatan dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder, dan
tersier.

Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini


memiliki dasar pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma
yaitu memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang selau

8
mencari keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari variable
yang utuh diantaranya fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan
spiritual, juga memandang pelayanan keperawatan akan dipengaruhi
lingkungan sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi
terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan
keseimbangan yang dinamis dari menghindari stressor.
Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut
Neuman ini berfokus pada respon terhadap stressor serta factor-faktor
yang mempengaruhi proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tindakan
keperawatan yang seharusnya dilakukan menurut Neuman adalah
mencegah atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stressor.
Upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer, sekunder
dan tersier.
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan
manusia secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membantu
individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan
mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji
mengatur dan mengevaluasi system klien. Perawatan berfokus
variable-variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor.
Betty Neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh
merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system
terbuka. Bagi Neuman, manusia merupakan makhluk dengan
kombinasi kompleks yang dinamis dari fisiologi, social kultural dan
variable perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka.
Sebagai system terbuka, manusia berinteraksi, beradaptasi dengan dan
disesuaikan oleh lingkungan, ang digambarkan sebagai stressor.
Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi
(Interpersonal) yang berasal dari diri klien. Pembentukan lingkungan
yang aman yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang disadari
maupun yang tidak disadari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan
terganggu oleh stressor yang dapat merusak system. Model Neuman
mencakup stressor interpersonal, intra personal, dan eks Persona.

9
Konsep utama yang teridentifikasi adalah pendekatan Holistik,
system terbuka (meliputi fungsi, input dan output, feedback,
negentropy, egentropy dan stabilitas).

2.3.3.2 Empat Komponen Sentral dalam Paradigma Keperawatan


Menurut Teori Betty Neuman.
1) Manusia
Manusia sebagai klien, model sistem Neuman menyatakan
konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga,
kelompok, komunitas atau kelompok sosial tertentu. Sistem klien
adalah gabungan hubungan yang dinamik antara faktor fisiologi,
psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. System klien
digambarkan sebagai perubahan atau pergerakan konstan yang hidup
sebagai system terbuka dalam hubungan timbal balik dengan
lingkungan.
2) Kesehatan
Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera.
Dia memandang kesehatan sebagai kondisi yang terus menerus dari
sehat menuju sakit yang secara alamiah dinamis dan secara konstan
seseorang berubah untuk mencapai kondisi sehat yang optimal atau
stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan system terpenuhi.
Menurutnya kondisi sehat merupakan akibat dari tidak terpenuhi
kebutuhan system. Klien berada dalam kondisi dinamis baik sehat atau
sakit dalam beberapa tahap yang diberikan pada waktu itu.
3) Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah
memperhatikan semua aspek manusia. Dia juga menggambarkan
bahwa keperawatan adalah profesi yang unik yang memperhatikan
semua variable yang mempengaruhi respon individu terhadap stress.
Persepsi perawat mempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan
sehingga Neuman menyatakan bahwa persepsi antara pemberi
pelayanan dan pasien harus dikaji. Dia mengembangkan instrument
pengkajian dan intervensi untuk membantu melakukan tugas tersebut.

10
4) Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar
fenomena dari model system Neuman, bahwa hubungan manusia
dengan lingkungan adalah hubungan yang timbal balik. Lingkungan
didefinisikan sebagai semua factor internal dan eksternal yang berada
disekeliling manusia dan berinteraksi dengan manusia dan klien.
Stressor adalah signifikan terhadap konsep lingkungan dan
digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan
dan secara potensial dapat mengubah stabilitas system. Neuman
mengidentifikasi 3 lingkungan yang relevan sebagai berikut:
(1) Lingkungan internal adalah interpersonal dengan semua
interaksinya yang terjadi pada klien.
(2) Lingkungan eksternal adalah interpersonal atau ekstra personal
dengan semua interaksinya yang terjadi di luar klien.
(3) Lingkungan yang diciptakan adalah perkembangan tidak sadar
dan digunakan klien untuk membantu mekanisme pertahanan.

2.3.3.3 Proses Keperawatan Betty Neuman


1) Diagnose Keperawatan
(1) Pengkajian
a) Identifikasi, klarifikasi dan evaluasi 5 variabel klien
menurut Betty Neuman.
b) Identifikasi stressor dan factor interpersonal,
intrapersonal, ekstra personal pada pasien.
c) Identifikasi dan bedakan persepsi antara klien dan
caregiver.
d) Mencoba untuk menyelesaikan perbedaan perceptual.
(2) Buatlah diagnose keperawatan yang mencakup diagnose
actual atau potensial.
2) Tujuan Keperawatan
a) Hasil yang diharapkan, prilaku yang diharapkan untuk
menangani masalah actual atau potensial pada klien
(diputuskan Bersama oleh klien dan care giver)

11
b) Rencana keperawatan, tindakan yang dilakukan oleh klien,
caregiver atau orang lain dapat mempengaruhi hasil yang
diharapkan
3) Evaluasi
(1) Intervensi Actual
(2) Evaluasi
a) Analisa respon pasien
b) Penentuan pencapaian hasil yang diharapkan
c) Jika tujuan tidak tercapai tentuka penyebabnya
d) Rumusnkan lagi tujuan keperawatan sesuai kebutuhan
pasien
4) Aplikasi Teori dan Model Neuman
(1) Penerapan teori Betty Neuman dalam pengkajian seorang ibu
yang mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami
pendarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa
dipertahankan.
(2) Dengan menerapkan teori Betty Neuman dalam, meliputi
lima aspek yaitu aspek perkembangan, fisiologis, psikologis,
sosiokultural dan spritual.

12
BAB III
HASIL PEMBAHASAN

3.1 Hubungan Paradigma Keperawatan dan Teori Keperawatan Betty


Neuman
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki
dasar pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma yaitu
memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang selau mencari
keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari variable yang utuh
diantaranya fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual, juga
memandang pelayanan keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar
klien serta memandang sehat sebagai kondisi terbebasnya dari gangguan
pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan yang dinamis dari
menghindari stressor. Betty Neuman memandang manusia di dalam
paradigma keperawatan sebagai makhluk yang multidimensi. Oleh sebab
itu, keperawatan harus berkonsentrasi terhadap seluruh aspek dari manusia,
termasuk lingkungan internal, eksternal, dan lingkungan yang tercipta dari
interaksi manusia dengan lingkungan itu sendiri.
3.2 Contoh Implementasi Teori Keperawatan Betty Neuman
Penerapan teori Betty Neuman terdapat dalam pengkajian seorang ibu
yang mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami pendarahan
dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan. Dengan
menerapkan teori Betty Neuman dalam, meliputi lima aspek yaitu aspek
perkembangan, fisiologis, psikologis, sosiokultural dan spritual.
Setelah dilakukan pengajian secara menyeluruh, selanjutnya tahapan
perencana, intervensi, dn evauasi akan menggunakan proses yang sama.
Perangkat penilaian akan menukur hal hal yang akan berdampak secara
khusus pada aspek aspek fisiologis, psikologis rohani, sosial budaya, dan
perkembangan. Selanjutnya, perawat perlu mempertimbangkan aspek
perkembangan seseorang dari perasaan berduka. Intervensi yang sesuai
untuk ibu muda primigravida tentunya kan sagat berbeda dengan ibu yang
telah memiliki anak sebelumnya.

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Secara garis besar teori model Neuman mengemukakan bahwa dalam
memberiakan tindakan keperawatan terhadap kline atau pasien yang
mengalami strees (gangguan mental) perawatan harus dilaksanakan melalui
beberapa pendekatan – pendekatan perorangan secara total dengan
memperhatikan faktor faktor antara lain tekanan, struktur pokok sumber
energi, struktur ketahanan, garis normal pertahanan, gangguan ketahanan,
intervensi, tingkat tingkat pencegahan dan penyesuaian kembali.
Neuman model sistem dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan
memandang keluarga sebagai suatu sistem terbuka yang bereaksi terhadap
tressor dan lingkungan. Variabel klien adalah fsiologis, social budaya,
perkembangan dan spritual. Intervensi keperwatan terjadi melalui tiga cara
pencegahan yaitu primer, sekunder, dan terties. Model ini digunakan dalam
pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung diperlayanan
keperawatan.
Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan
akan membantu perawat dalam mendefinisikan area penilain dan
memberikan pedoman untuk standar outcome yang sesuai. Ketika perawat
melakukan sebuah riset keperawatan, maka model konseptualan membantu
dalam menyusun struktur yang logis dan konsisten dengan asumsi asumsi
yang sudah ada, erutama dalam menyusun berbagai instrumen, metode, dan
indikator hadil pengukuran.
4.2 Saran
Diharapkan penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalis
suatu konsep tertentu dapat memberikan pedoman bagi kita dalam
pengembangan perangkat penilaian dan pengukuran yang lebih spesifik,
andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan adalah klien,
lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan membrikan kerangka pikir
holistik dan tak tepisahkan untuk menilai konsep konsep yang menarik

14
perhatian bagi profesi perawat. Sudut pandang yang holistik seperti itu
penting sekali digunakan bila perawat terhadap dengan variabel yang
bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut, marah, atau hal
hal lain yang penting dalam asuhan keperawatan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. Zaidin. 2020. Dasar Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya


Mediks

Asmadi. 2018. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2020. Pengaturan Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:


Salemba Mediks

Id.scribd.com. Biografi Betty Neuman. [internet]. Biografi Betty Neuman, 7


November 2019. https://id.scribd.com/document/338648767/Biografi-Betty-
Neuman

Studocu.com. Makalah Falsafah Keperawatan. [internet]. 2021.


https://www.studocu.com/id/document/universitas-yarsi/holida-bia-dinda/
makalah-falsafah-keperawatan-revisi/31851899

Anda mungkin juga menyukai