Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK INTERVIEW (WAWANCARA)

OLEH:
KELOMPOK 11
MUHAMMAD BAGUS SYAHPUTRA (1912000313)
KHAIRUL ANWAR (1912000310)

UNIVERSITAS POTENSI UTAMA


2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat don
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Teknik Interview
(Wawancara)".Makalah ini dapat digunakan sebagai solah satu bahan informasi dalam
melakukan wawancara terutama dalam melamar pekerjaan.

Penulis menyadari materi dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
sebagai akibat keterbatasan informasi yang dimiliki. Untuk itu kiranya saran-saran dan kritik
sangat diharapkan dari semua pihak, sehingga nantinya akan semakin lebih baik lagi. Semoga
kiranya bermanfaat bogi penulis dan berbagai pihak terutama dalam melamar pekerjaan yang
menggunakan teknik wawancara.

Medan, 26 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................5
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN..........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
2.1 PENGERTIAN WAWANCARA................................................................................................6
2.2 PERSIAPAN WAWANCARA KERJA......................................................................................6
2.3 CARA-CARA MELAKUKAN WAWANCARA YANG BAIK.................................................8
2.3.1 Sikap Yang Harus Dimiliki Oleh Pewawancara....................................................................8
2.3.2 Persiapan Sebelum Wawancara............................................................................................9
2.3.3 Ketika Wawancara Berlangsung.........................................................................................10
2.4 TAHAP-TAHAP WAWANCARA...........................................................................................11
A. Wawancara Pendahuluan.....................................................................................................11
B. Wawancara Panel.................................................................................................................11
C. Wawancara Akhir................................................................................................................11
2.5 JENIS-JENIS WAWANCARA.................................................................................................12
A. Wawancara Terstruktur........................................................................................................12
B. Wawancara Terbuka atau Tidak Terstruktur........................................................................12
C. Wawancara Stres.....................................................................................................................12
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................................13
3.2 SARAN.....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Interview (wawancara) merupakan salah satu metode yang cukup handal dan sering
digunakan dalam rangka menggali data dan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan
pemeriksaan psikologis. Secara umum, wawancara memiliki karakteristik yang hampir sama
dengan interaksi sosial yang akrab, percakapan, diskusi ataupun presentasi, namun memiliki
perbedaan yang cukup signifikan. Menurut Budiyono (2003: 52) mengatakan bahwa metode
wawancara (interview) adalah cara pengumpulan yang dilakukan antara peneliti dengan
subyek penelitian atau responden atau sumber data. Dalam jurnal oleh Koichu dan Harel
(2007) mengatakan “ A clinical task-based interview can be seen as a situation where the
interview-interview interaction on task is regulated by a system of explicit and implicit
norms, value, and rules”.
Stewart dan Cash (2012) memberikan batasan yang spesifik tentang wawancara ini,
yaitu, "Wawancara adalah proses komunikasi interaksi antara dua pihak yang setidaknya satu
diantara mereka memiliki tujuan serius yang telah ditetapkan dan melibatkan proses Tanya
jawab tentang sesuatu". Dalam jurnal lain, Hurst (2007: 274) mengungkapkan bahwa:
“Interview were chosen as the main data gathering strategy for the original project because it
was felt that potentially ‘data rich’ environment this afforded would provide the best context
for assesistry and probing for presence of three models of thinking (mathematical knowledge,
contextual knowledge, and strategic knowledge) both before and following the intervention
phase of project”.
Dari pengertian wawancara yang dikemukakan para ahli atau pakar di atas dapat
dijelaskan bahwa wawancara adalah situasi dimana terjadi interaksi antara pewawancara dan
yang diwawancarai dengan pedoman wawancara berdasarkan pada hasil tugas / tes yang telah
diberikan kepada yang diwawancarai. Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data
primer yang terbaik sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini akan membahas beberapa permasalahan mengenai seluk beluk
yang berkaitan dengan wawancara,yaitu definisi wawancara dan hasil wawancara.

1. Apa pengertian wawancara?


2. Apa saja yang harus dipersiapkan untuk wawancara kerja ?
3. Bagaimana cara melakukan wawancara yang baik?
4. Apa saja tahap-tahap dan tujuan wawancara?
5. Apa saja jenis-jenis wawancara dan tujuannya?

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN


1. Mengetahui apa itu wawancara
2. Mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapi wawancara
3. Mengetahui bagaimana melakukan wawancara yang baik
4. Mengetahui tahap-tahap wawancara dan tujuannya
5. Mengetahui jenis-jenis wawancara dan tujuannya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN WAWANCARA


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah tanya jawab dengan
seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.
Menurut Bungin (2007), wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data
penelitian dimana dalam pelaksanaannya terjadi proses percakapan untuk mengonstruksi
mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya yang
dilakukan dengan dua pihak yakni pewawancara (interviewer) dengan orang yang
diwawancarai (interview).

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin


melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Ruhyat dalam
Sugiyono, 2013). Wawancara adalah salah satu tahap yang harus dilalui oleh pelamar ketika
memutuskan untuk bekerja di suatu perusahaan. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa wawancara merupakan metode pengumpulan data dalam melakukan
suatu penelitian yang dalam pelaksanaannya terjadi proses percakapan antara pewawancara
atau interviewer (yang mengajukan pertanyaan) dengan orang yang
diwawancarai/interviewee dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi secara
mendalam dari responden.

2.2 PERSIAPAN WAWANCARA KERJA


Interview pekerjaan atau wawancara kerja adalah salah satu bagian terpenting dari sebuah
poses perekrutan kerja. Pada tahapan ini, kepribadian Anda akan dinilai. Untuk itu ada
baiknya jika Anda melakukan beberapa persiapan sebelum menghadiri sebuah tes
wawancara. Dalam ulasan kali ini akan dibahasa mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan
menjelang tes wawancara.Mengingat tes wawancara adalah sebuah proses pengenalan pribadi
serta kemampuan Anda, maka ada baiknya Anda mempersiapkan penampilan Anda. Jangan
sampai penampilan Anda tidak mencerminkan hal yang negatif untuk perusahaan yang akan
Anda masuki.
A. Yang harus dilakukan :
 Kenali perusahaan
Yang akan Anda masuki dan pahami betul deskripsi pekerjaan dari posisi yang
ditawarkan.  Pengetahuan seputar kedua hal tersebut akan menjadi nilai tambah dan
menunjukkan keseriusan Anda dalam mengajukan lamaran kerja.
 Melatih diri
Hal ini cukup penting untuk dilakukan karena berlatih pun akan meningkatkan
kepercayaan diri Anda. Dan dengan berlatih, Anda dapat memprediksi pertanyaan-
pertanyaan yang mungkin muncul dalam tes wawancara kerja nantinya. Berangkat
dari prediksi tersebut, Anda pun dapat mempersiapkan jawaban-jawaban dengan lebih
baik sebelum Anda melakukan tes wawancara kerja.
 Kesiapan yang matang
Tentunya akan menunjukkan kompetensi Anda di mata perusahaan yang akan
Anda masuki. Jadi, jangan lupa untuk selalu mempersiapkan diri dan pastikan Anda
menampilkan diri Anda yang terbaik  dalam tes wawancara.
 Berdoa
Berdoalah menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing.
 Datang Lebih Awal
Datang lebih awal dari yang ditentukan (in time) missal 30 menit sebelum
wawancara dimulai.
 Bersikap Tenang
 Percaya Diri
 Siapkan Dokumen
 Matikan Alat Komunikasi
 Mengetuk Pintu Sebelum Masuk
B. Yang harus dihindari :
 Datang Terlambat
 Penampilan yang berlebihan
 Membawa barang yang tidak seharusnya (tidak diperlukan)
 Mengajak teman atau keluarga
 Kecemasan
Kecemasan ini berpengaruh terhadap kualitas interaksi antar pribadi.
Kecemasan itu akan terus timbul, kita hanya dapat berusaha untuk menekan rasa
cemas, interaksi komunikasi antarpribadi saat tes wawancara belum efektif karena
sebagian besar calon karyawan memberi informasi yang dibuat-buat mengenai dirinya
agar pewawancara menganggap mereka sosok yang positif dan bersemangat.

2.3 CARA-CARA MELAKUKAN WAWANCARA YANG BAIK


Pewawancara harus dapat membuat suasana menjadi menarik minat narasumbernya.
Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang simpatik.
Hindari ketegangan, jangan sampai narasumber merasa dirinya sedang dihakimi atau diuji.
Kalau suasana menjadi terasa tegang, narasumber mempunyai hak untuk membatalkan
pertemuan dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus
mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah. Usahakan pula kita dapat
mengontrol cara berbicara kita agar terlihat sopan dan fokus pada topik pembicaraan.
Tips melakukan interview dengan baik dapat membantu anda untuk melakukannya
dengan mudah.  Siapkan mental terbaik Anda saat akan mengikuti test wawancara kerja.
Mental akan tercermin dari gaya berbicara Anda, penampilan, cara duduk dan
sebagainya.Jangan berpikir bahawa pekerjaan di depan Anda adalah pekerjaan terakhir yang
akan menentukan nasib kehidupan Anda, pikirkan bahwa di luar sana masih banyak
perusahaan yang antri membutuhkan Anda. Dengan cara ini, Anda bisa tampil lebih tenang,
tidak terburu-buru dan santai tidak gugup. Apabila persiapan mental Anda sudah gagal, maka
akan tampak secara jelas pada pengaruh fisik Anda.

2.3.1 Sikap Yang Harus Dimiliki Oleh Pewawancara


Cara yang pertama adalah memperhatikan sikap yang harus dimiliki oleh
pewawancara. Pastikan sikap – sikap ini ada di dalam diri seorang pewawancara agar si
narasumber tidak merasa terganggu dan bersikpa kooperatif dengan kegiatan wawancara. 

Sikap – sikap tersebut diantaranya adalah :

1. Ramah

Seorang pewawancara harus ramah terhadap calon narasumbernya. Dengan sikap


ramah ini, tentunya narasumber akan senang sehingga mereka mau memberikan waktunya
untuk diwawancarai.

2. Adil
Yang dimaksud dengan adil adalah pewawancara tidak memihak kepada kelompok
tertentu dan pewawancara harus memperlakukan semua respondennya dengan sama,
sehingga para narasumbernya tida mearasa ditekan, dihakimi atau bahkan dikucilkan.

3. Netral 

Sikap ini adalah sikap yang harus dimiliki oleh pewawancara ketika kegiatan tanya
jawab sedang berlangsung. Mereka tidak boleh mengomentari pendapat yang dikeluarkan
oleh narasumber, seperti meyetujui atau bahkan menolak pendapat narasumber.

4. Menghindari Ketegangan

Ketika wawancara sedang berlangsung, ciptakanlah kondisi yang kondusif agar


terhindar dari ketegangan, sehingga narasumber tidak merasa terhakimi. Jika terjadi hal
seperti itu, narasumber berhak membatalkan wawancara atau meminta untuk tidak
menuliskan hasil wawancara tersebut.

2.3.2 Persiapan Sebelum Wawancara


Cara yang kedua adalah dengan melakukan persiapan sebelum wawancara. Hal ini
dilakukaan agar kegiatan ini menjadi terarah, sehingga wawancara yang akan dilaksanakan
menjadi efektif. Persiapaan yang harus dilakuakan diantaranya adalah :

a) Menghubungi atau mengkonfirmasi calon narasumber apakah mereka siap atau


bersedia untuk diwawancari baik secara langsung maupun tidak langsung.
b) Mempersiapkan tema, atau informasi yang ingin digali dari narasumber dengan cara
menyusun daftar pertanyaan yang akan ditanyakan. Usahakan membuat pertanyaan
yang bagus dengan memperhatikan kelengkapan unsur  unsur dalam teks berita yaitu
5W + 1H, diantaranya adalah apa, siapa, mengapa, dimana, kapan, dan bagaimana.
Hal ini dilakukan agar wawancara yang akan dilakukan menjadi terarah dan tidak
terlalu memakan waktu.
c) Mempersiapakan alat – alat yang diperlukan ketika wawancara sedang berlangsung,
seperti buku catatan, pulpen, atau alat perekam. Alat – alat tersebut sangat penting
untuk dipersiapkan agar informasi yang diberikan oleh narasumber bisa didapatkan.
d) Memperhatikan cara berpakaian. Pewawancara sebaiknya terlihat rapih agar tidak
menimbulkan kesan yang buruk terhadap naraumbernya. Selain itu, perhatikan juga
gaya berbicara dan sikap ketika wawancara akan dimulai.
e) Menciptakan kesan yang baik. Datanglah tepat waktu apa bila telah membuat
perjanjian dengan narasumber sebelumnya, atau mintalah dengan ramah sehingga
narasumber menghargai Anda dan bersedia untuk diwawancarai.

2.3.3 Ketika Wawancara Berlangsung


Cara selanjutnya adalah dengan memperhatikan tehnik umum ketika melakukan suatu
wawancara. Berikut ini adalah pedoman umum ketika melangsungkan wawancara.

a) Perkenalkanlah terlebih dahulu identitas diri Anda dan darimana Anda berasal. Hal ini
untuk mengindari kecurigaan yang mungkin timbul di dalam diri narasumber,
sehingga mereka bisa dengan tenang menjawab pertanyaan – pertanyaan yang akan
diajukan.
b) Lakukan pendekatan secara tidak langsung dan menciptakan suasana yang kondusif
dengan narasumber. Ini bisa dilakukan dengan bertanya identitas narasumber dan bisa
juga menanyai narasumber tentang hobi atau kesenangan mereka. Jika pembicaraan
sudah mulai hangat, barulah menghubungkannya dengan topik yang akan Anda
bicarakan.
c) Mulailah dengan pertanyaan –pertanyaan ringan terlebih dahulu dan barulah menuju
pertanyaan – pertanyaan yang sulit dan membutuhkan penjelasan yang lebih panjang.
d) Dengarkan narasumber ketika menjawab pertanyaan dengan sekasama dan tulislah
jawaban – jawaban tersebut dengan menuliskan point – pointnya saja. Jika
menggunakan alat perekam, pastikan alat perekam telah berjalan dengan baik.
e) Jangan pernah sekali – kali memotong pembicaraan narasumber ketika sedang
berbicara. Jika mereka telah selesai menjawab, barulah pewawancara menanyakan hal
lainnya. 
f) Ada baiknya kita merespon narasumber dengan respon – respon sederhana seperti
mengangguk agar narasumber merasa diperhatikan. 
g) Jangan pernah meminta narasumber untuk mengulangi jawaban yang telah diutarakan.
h) Hindarilah pertanyaan – pertanyaan yang bisa menyinggung, menyudutkan, atau
menghakimi narasumber.
i) Setelah wawancara selesai, usahakan tetap menciptakan suasana yang hangat dengan
cara menyampaikan terimakasih dan mendoakan narasumber.
j) Setelah itu, tulislah hasil wawancara itu ke dalam sebuah teks berita dengan
penyusunan yang baik dan benar.
Demikianlah cara – cara yang harus diperhatikan sebelum memulai sebuah
wawancara, sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan efektif. 

2.4 TAHAP-TAHAP WAWANCARA


Wawancara biasanya dilakukan dalam beberapa tahap. Hal tersebut dilakukan agar
perusahaan tidak salah pilih dalam memilih karyawan nantinya dan benar-benar menemukan
karyawan yang berkualitas dan tepat guna. Berikut beberapa tahap wawancara :

A. Wawancara Pendahuluan
Wawancara pendahuluan merupakan tahapan awaal yang dilakukan oleh
perusahaan atau lembaga lain yang biasa disebut outsource. Outsource pada umumnya
merupakan lembaga yang menangani proses penyeleksian karyawan yang sering bekerja
sama dengan perusahaan, terutama perusahaan besar.Tujuan dari wawancara pendahuluan
ini adalah :

 Untuk menyortir sejumlah besar calon secara efisien.


 Untuk menyingkirkan pelamar yang tidak memenuhi persyaratan dari proses
penerimaan karyawan.

B. Wawancara Panel
Wawancara panel merupakan tahapan wawancara, untuk menilai pelamar secara
lebih mendetail. Pewawancara akan menilai jawaban, tindakan, dan sikap dari pelamar.
Calon pelamar diberikan pertanyaan atau kasus mengenai suatu kejadian, kemudian,
dituntut untuk berdiskusi dan melakukan pemecahan masalah. Dari tahap ini, akan terlihat
sikap dan sifat pelamar dalam menangani masalah, berdiskusi dengan orang lain,
kekuatan analisis dan mempertahankan pendapat. Kemudian akan dinilai, apakah pelamar
merupakan orang yang dikehendaki perusahaan atau tidak.

C. Wawancara Akhir
Wawancara akhir merupakan tahapan terakhir dari proses wawancara. Apabila
wawancara awal dan wawancara panel bisa dilakukan oleh pihak outsource, maka untuk
wawancara akhir ini biasanya akan dilakukan oleh pihak perusahaan langsung.
Pewawancara biasanya dari bagian Human Resource and Development (HRD), bahkan
beberapa direktur dan komsaris pun biasanya turun tangan dalam melakukan wawancara
ini.Tujuan dari wawancara akhir adalah :
 Memaparkan manfaat yang akan diperoleh jika pelamar bergabung dalam sebuah
perusahaan.
 Mengetahui lebih detail berkaitan dengan kepribadian pelamar.
 Bernegosiasi tentang gaji dan tunjangan yang akan diterima apabila menjadi
karyawan perusahaan tersebut.

2.5 JENIS-JENIS WAWANCARA


Wawancara pekrjaan terbagi menjadi tiga jenis antara lain sebagai berikut :

A. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur merupakan jenis wawancara yang dilakukan oleh
perusahaan yang biasanya pewawancara sudah menyiapkan pertanyaan yang akan
diajukan. Pertanyaan tersebut biasanya diajukan sama kepada para calon pelamar dengan
urutan tertentu. Biasanya digunakan untuk penyaringan pelamar dan mengevaluasi
berbagaai sifat dari para pelamar

B. Wawancara Terbuka atau Tidak Terstruktur


Wawancara terbuka metupakan jenis wawancara yang mendorong dialog bebas
antara pewawancara dengan pelamar. Pertanyaan yang diajukan pada umumnya sepontan,
bersifat umum, dan terbuka. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkap dan
mengidentifikasi keterampilan, kepribadian, dan factor sukses yang penting bagi pelamar.

C. Wawancara Stres
Wawancara stress merupakan jenis wawancara yang dilakukan untuk melihat sejauh
mana pelamar menangani pekerjaan yang rumit dan berada di bawah tekanan dan berpotensi
menimbulkan stress. Biasanya pelamar dihadapkan pada sederetan situasi yang membuat
stres, kemudian akan terlihat sikap, tindakan, dan kualitas pelamar ketika menghadapi
tekanan dan masalah dalam pekerjaan.

Ketiga jenis wawancara tersebut biasanya dilakukan untuk perindividu pelamar,


namun beberapa organisasi melakukan wawancara kelompok untuk melihat interaksi diantara
pelamar serta keterampilan komunikasi
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Suatu organisasi perusahaan yang mengundang anda untuk melakukan wawancara
kerja , untuk mencari pelamar yang memiliki kualifikasi sesuai yang dibutuhkan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah tanya jawab dengan
seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.
Menurut Bungin (2007), wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data
penelitian dimana dalam pelaksanaannya terjadi proses percakapan untuk mengonstruksi
mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya yang
dilakukan dengan dua pihak yakni pewawancara (interviewer) dengan orang yang
diwawancarai (interview).

Kesiapan yang matang tentunya akan menunjukkan kompetensi Anda di mata


perusahaan yang akan Anda masuki. Jadi, jangan lupa untuk selalu mempersiapkan diri dan
pastikan Anda menampilkan diri Anda yang terbaik  dalam tes wawancara. Hal hal yang
perlu dipersiapkan sebelum wawancara kerja ( job interview ) demikian artikel mengenai Hal
hal yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara kerja.

Pewawancara harus dapat membuat suasana menjadi menarik minat narasumbernya.


Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang simpatik.
Hindari ketegangan, jangan sampai narasumber merasa dirinya sedang dihakimi atau diuji.

3.2 SARAN
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat dan
memenuhi terhadap tugas yang diberikan. Apabila ada kekeliruan dalam penyusunan
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumastuti, Yatri Indah. 2009. KOMUNIKASI BISNIS (Membangun Hubungan Baik dan
Kredibilitas). Bogor : IPB Press.

Purwanto,Djoko. 2011. KOMUNIKASI BISNIS (edisi keempat). Jakarta: ERLANGGA

http://www.kelasindonesia.com/2015/05/teknik-cara-wawancara-yang-baik-secara-
lengkap.html

http://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/article/view/404

http://www.penalaran-unm.org/artikel/penelitian/373-jenis-jenis-wawancara.html

Anda mungkin juga menyukai