Anda di halaman 1dari 3

Hubungan Tatanan Tektonik, Vulkanisme, dan Sistem Hidrotermal di Sumatra-Jawa,

Bali-Nusa Tenggara, Halmahera-Sulawesi Utara


Pada esai ini akan dibahas keterkaitan antara tatanan tektonik dengan vulkanisme dan sistem
hidrotermal pada daerah Sumatra-Jawa, Bali-Nusa Tenggara, dan Halmahera-Sulawesi Utara
Sumatra-Jawa
Pulau Sumatra dan Jawa terletak pada zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dan
lempeng Eurasia. Proses subduksi yang terjadi pada lempeng-lempeng ini menghasilkan
gunung-gunung api di sepanjang zona subduksi. Keberadaan gunung-gunung api ini
berasosiasi dengan potensi geotermal di Pulau Sumatra dan Jawa.
Walaupun berada pada zona subduksi yang sama, terdapat perbedaan tingkat kerapatan
persebaran gunung api di Sumatra dan Jawa. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dip
penunjaman pada setiap bagian subduksi. Pada peta kontur kedalaman WBF, bagian barat dari
Pulau Jawa menjadi daerah dengan kontur paling tinggi. Keadaan kontur semacam ini
berimplikasi dengan tingkat kecuraman dip penunjaman yang tinggi. Hal ini kemudian dapat
dikorelasikan dengan tingkat kerapatan persebaran gunung api yang ada di wilayah ini.
Menurut data, daerah barat Pulau Jawa memiliki tingkat kerapatan persebaran gunung api
tertinggi dari seluruh wilayah yang ada di pulau tersebut.
Di Pulau Sumatra, batas antara lempeng Eurasia dan India parelel dengan sesar
menganan (Sesar Sumatra). Tatanan tektonik semacam ini berkaitan dengan keberadaan dua
jenis sistem geotermal di Sumatra. Jenis pertama adalah jenis sistem geotermal yang berada
pada lereng vulkanik. Jenis kedua adalah sistem geotermal yang berada di cekungan yang
terpisah sepanjang Sesar Sumatra.
Bali-Nusa Tenggara
Bali dan Nusa Tenggara merupakan dua dari banyak pulau yang tergabung dalam LSI
(Lesser Sunda Island). Secara geologis, LSI dapat dibagi menjadi dua elemen tektonik utama.
Pulau-pulau di bagian utara yang mencakup Pulau Bali sampai Pulau Damar merupakan area
busur vulkanik, sedangkan pulau-pulau di bagian selatan yang mencakup Pulau Roti dan Pulau
Timor merupakan produk baji akresi yang terangkat akibat kolisi antara lempeng benua
Australia dengan LSI. Pulau Sumba dikecualikan dari kedua klasifikasi elemen tektonik
sebelumnya karena pulau Sumba merupakan mikrokontinen terisolasi yang lepas dari lempeng
tektonik ke arah selatan.
Proses-proses tektonik yang terjadi di LSI berkontribusi pada vulkanisme di daerah
tersebut. Sebagaimana penjelasan sebelumnya, vulkanisme berkaitan dengan sistem panas
bumi.
Halmahera-Sulawesi Utara

Anda mungkin juga menyukai