NIM : 12320085 Perbedaan Komponen Hidrotermal Daerah Vulkanik dan Daerah Non-Vulkanik 1. Sumber Panas Daerah vulkanik biasanya memiliki sumber panas yang berasal dari magma atau material panas yang ada di bawah permukaan bumi. Sedangkan, di daerah nonvulkanik, sumber panas berasal dari proses geotermal yang terjadi di dalam kerak bumi. 2. Tekanan Tekanan di daerah vulkanik biasanya lebih tinggi karena adanya aktivitas magma yang menyebabkan tekanan pada lapisan bawah tanah. Sedangkan di daerah nonvulkanik, tekanan biasanya lebih rendah. 3. Temperatur Daerah vulkanik biasanya memiliki temperatur yang lebih tinggi karena adanya sumber panas yang berasal dari magma. Sedangkan, di daerah nonvulkanik, temperatur biasanya lebih rendah. 4. Jenis Mineral Mineral yang terbentuk di daerah vulkanik dan nonvulkanik dapat berbeda. Di daerah vulkanik, mineral yang terbentuk biasanya lebih kaya akan logam seperti emas, perak, dan tembaga. Sedangkan di daerah nonvulkanik, mineral yang terbentuk biasanya lebih banyak mengandung belerang, besi, dan tembaga. 5. Bentuk Geologi Daerah vulkanik dan nonvulkanik memiliki bentuk geologi yang berbeda. Daerah vulkanik biasanya terbentuk dari letusan gunung berapi dan memiliki bentuk yang lebih kasar dan tidak teratur. Sedangkan, di daerah nonvulkanik, bentuk geologi biasanya lebih rata dan teratur. Perbedaan Komponen Hidrotermal Daerah Vulkanik High terrain dan Daerah Vulkanik Flat terrain 1. Suhu Daerah vulkanik high terrain cenderung memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan vulkanik flat terrain. Hal ini dikarenakan daerah vulkanik high terrain biasanya terletak di lereng atau puncak gunung berapi yang aktif atau sudah mati, sehingga lebih dekat dengan sumber panas magma. Sedangkan vulkanik flat terrain umumnya terletak di dataran atau lembah yang lebih jauh dari sumber panas magma. 2. Tekanan Daerah vulkanik high terrain cenderung memiliki tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan vulkanik flat terrain. Hal ini dikarenakan daerah vulkanik high terrain terletak di lereng atau puncak gunung berapi yang aktif atau sudah mati, sehingga terdapat tekanan yang lebih besar akibat aktivitas magma di bawah tanah. Sedangkan vulkanik flat terrain cenderung memiliki tekanan yang lebih rendah. 3. Ketersediaan Air Daerah vulkanik high terrain cenderung memiliki ketersediaan air yang lebih rendah dibandingkan dengan vulkanik flat terrain. Hal ini dikarenakan daerah vulkanik high terrain umumnya terletak di daerah yang lebih tinggi dan kering, sehingga sulit untuk menemukan sumber air yang cukup. Sedangkan vulkanik flat terrain biasanya terletak di dataran atau lembah yang lebih mudah ditemukan sumber airnya. 4. Keanekaragaman Mineral Daerah vulkanik high terrain cenderung memiliki keanekaragaman mineral yang lebih tinggi dibandingkan dengan vulkanik flat terrain. Hal ini dikarenakan daerah vulkanik high terrain lebih mudah terbentuknya deposit mineral karena sumber panas magma yang lebih dekat. Sedangkan vulkanik flat terrain cenderung memiliki keanekaragaman mineral yang lebih rendah. 5. Bentuk Geologi Daerah vulkanik high terrain memiliki bentuk geologi yang lebih kasar dan terjal dibandingkan dengan vulkanik flat terrain. Hal ini dikarenakan daerah vulkanik high terrain terletak di lereng atau puncak gunung berapi yang aktif atau sudah mati, sehingga terbentuklah lereng dan lembah yang curam. Sedangkan vulkanik flat terrain memiliki bentuk geologi yang lebih rata dan landai. Perbedaan Komponen Hidrotermal Daerah Water dominated dan Vapour Dominated 1. Fase Air dan Uap Daerah water dominated umumnya memiliki fase air yang lebih banyak, sementara daerah vapour dominated memiliki fase uap yang lebih banyak. Hal ini disebabkan oleh kondisi tekanan dan suhu yang berbeda. Daerah water dominated umumnya memiliki tekanan dan suhu yang lebih tinggi daripada daerah vapour dominated, sehingga fase air lebih banyak terdapat di dalamnya. Sedangkan daerah vapour dominated umumnya memiliki tekanan dan suhu yang lebih rendah, sehingga fase uap lebih banyak terdapat di dalamnya. 2. Kandungan Mineral Daerah water dominated danvapour dominated dapat memiliki kandungan mineral yang berbeda. Di daerah water dominated, mineral yang terbentuk umumnya lebih mudah larut dalam air karena ada lebih banyak fase air di dalamnya. Sedangkan di daerah vapour dominated, mineral yang terbentuk umumnya lebih mudah menguap dan terdapat dalam bentuk gas atau partikel-partikel kecil. 3. Suhu dan Tekanan Daerah water dominated umumnya memiliki suhu dan tekanan yang lebih tinggi daripada daerah vapour dominated. Hal ini dikarenakan daerah water dominated memiliki lebih banyak fase air yang dapat menahan tekanan dan suhu yang lebih tinggi. Sedangkan di daerahvapour dominated, fase uap memiliki sifat yang lebih mudah terkompresi sehingga tekanan dan suhu yang dapat dihasilkan terbatas. 4. Lingkungan Hidup Daerah water dominated umumnya memiliki lingkungan hidup yang lebih kaya dan beragam karena adanya air yang melimpah dan kondisi yang lebih stabil. Sedangkan di daerah vapour dominated, lingkungan hidupnya cenderung lebih sulit karena adanya kondisi suhu dan kelembaban yang tidak stabil serta kandungan mineral yang berbahaya bagi kehidupan.