Anda di halaman 1dari 5

Assalamualaikum ustadzah, saya nazwa dari permata biru. Izin bertanya ustadzah...

Ustazah mohon penjelasannya dari hadis riwayat Abu Dawud tentang asabiah.

Jazakillah ustadzah☺️🙏🏻

Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

The Nazwa yang dirahmati Allah, syukron jazaakillah atas pertanyaannya.

Ashabiyah berasal dari kata ‘ushbah (kelompok) dan ‘ashabah (kerabat laki-laki), yang memiliki


makna ikatan kelompok baik kelompok keturunan maupun yang lain. Sehingga ikatan nasionalisme,
kesukuan, golongan, kedaerahan, jamaah, partai, kemadzhaban, dan lainnya, termasuk dalam makna
‘ashabiyah.

Secara bahasa, ashobiyah juga adalah kata yang mengandung arti saling menjaga dan
melindungi. Semangat membela atau menolong karena kesukuan biasa disebut dengan
ashobiyah.

Ibnu Mandzur dalam kitab Lisanul Arab ia berkata, makna ashabiyah adalah:

‫يدعو الرجل إلى نصرة عصبته والتألب معهم على من يناوئهم ظالمين كانوا أو مظلومين‬

“Ajakan seseorang untuk membela keluarga/kelompok dari siapapun yang menyerang


mereka. Tanpa peduli keluarganya melakukan kezaliman atau menjadi pihak yang
terzalimi." (Ibn Mandzur, Lisan al-‘Arab, I/606)

Secara langsung Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga pernah menjelaskan makna
ashobiyah. Sebuah riwayat dari Putri Watsilah bin Al-Asqa’, ia mendengar Ayahnya
berkata, “Aku berkata, wahai Rasulullah, apa itu ashobiyah?” Rasul menjawab:

ُّ ‫ك َعلَى‬
‫الظ ْل ِم‬ َ ‫َأنْ ُتع‬
Sَ ‫ِين َق ْو َم‬
“Engkau menolong kaummu dalam atas kezaliman yang dilakukan.” (HR. Abu Dawud)

Jadi poin dari ashobiyah adalah fanatisme buta terhadap kabilah, suku kelompok maupun
bangsa, dan meletakkan fanatisme terhadap suku dan bangsa melebihi ketaatan kepada
syariat agama. Ashobiyah adalah menjadikan ikatan ‘kelompok itu di atas segalanya, di atas
kebenaran dan di atas ikatan Islam dan keimanan, di atas ukhuwah islamiyah.

Sehingga syariat Allah yang seharusnya menjadi standar dan parameter dalam setiap
perkara malah dikesampingkan karena alasan solidaritas kelompok dan kesukuan.
Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud tentang Ashobiah merupakan larangan secara
tegas dari Rasulullah agar kita menjauhi sifat ashobiah ini,

َ ‫ْس ِمنَّا َم ْن َماتَ َعلَى ع‬


‫َصبِيَّ ٍة‬ َ ‫ْس ِمنَّا َم ْن قَاتَ َل َعلَى ع‬
َ ‫َصبِيَّ ٍة َولَي‬ َ ‫ْس ِمنَّا َم ْن َدعَا ِإلَى ع‬
َ ‫َصبِيَّ ٍة َولَي‬ َ ‫لَي‬

“Tidak termasuk golongan kami orang yang menyerukan ashabiah. Tidak termasuk
golongan kami orang yang berperang atas dasar ashabiah. Juga tidak termasuk golongan
kami orang yang mati di atas dasar ashabiah.”(HR Abu Dawud).

Hadits di atas meski redaksinya berita tapi karena disertai celaan maka maknanya adalah larangan.
Qarinah yang ada menunjukkan ketegasan larangan itu, yaitu qarinah “falaysa min ummatiy“. Maka
ashobiyah hukumnya haram.

Sikap ‘ashabiyah bisa menyebabkan berbagai persoalan besar di tengah umat. ‘Ashabiyah bisa
membuat orang menolak kebenaran, merendahkan orang atau pihak lain. Bisa merusak ukhuwah
islamiyah. Bahkan ‘ashabiyah itu bisa menyebabkan orang atau kelompok mempersekusi orang lain
atau kelompok lain. Bahkan lebih dari itu, ‘ashabiyah bisa membuat kelompok bahkan bangsa saling
berperang dan saling bunuh tanpa alasan yang dibenarkan. Maka ‘ashabiyah menuntun kepada
kehidupan jahiliyah. 

Wallâh a’lam bi ash-shawâb.


Assalamualaikum ustazah, saya Venny dari permata biru izin bertanya 🙏🏻

Sesama kaum muslim diwajibkan tolong menolong, akan tetapi bagaimana menolong
negara lain di Indonesia sendiri masih banyak orang Islam yg kesulitan, mohon
tanggapannya ustazah

Jazakillah khayran katsiraa 🙏🥰

Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

The Venny yang dirahmati Allah, syukron jazaakillah atas pertanyaannya.

Sesungguhnya kesulitan yang menimpa ummat ini hampir merata di seluruh negeri kaum
muslimin.

Negeri-negeri kaum muslimin yang sangat kaya baik dari sumber daya alam dan sumber
daya manusianya tidak mampu sejahtera karena diatur oleh system kapitalisme yang
mengeksploitasi kekayaan hanya untuk segelintir orang saja.

Belum lagi negeri kaum muslimin lain yang ditimpa berbagai konflik karena serangan
negeri-negeri kafir. Diserang terus menerus seperti di Palestina. Didzalimi oleh pemerintah
kafir seperti saudara muslim kita di Uyghur, Rohingya, India, dll.

Sudah menjadi tugas kita untuk menolong mereka semua karena Rasulullah bersabda,

“Perumpamaan kaum mukmin dalam hal cinta dan kasih sayang mereka adalah seperti satu tubuh.
Jika satu anggota tubuh sakit, seluruh tubuh terjaga (tidak bisa tidur) dan merasakan demam.” (HR
Muslim).

Ketika satu anggota tubuh kita sakit, tentunya kita tidak bisa dan tidak boleh membiarkan
sakit itu menjalar terus menerus. Kita harus mencari tahu apa penyebab sakit dan mencari
obat agar sakit itu hilang.

Penyebab sakit yang ada dalam tubuh ummat ini adalah karena ketiadaan junnah (perisai)
yang melindungi ummat ini, yang menerapkan dan mengatur ummat ini dengan aturan sang
pencipta.

Maka obat untuk penyakit ini tiada lain dengan menerapkan kembali aturan Allah dan juga
berjuang agar Junnah (pelindung) itu kembali terwujud yakni daulah Khilafah Islamiyyah.

Pada level individu, kita mungkin bisa menolong saudara kita yang dekat sesuai kemampuan
kita.
Tapi untuk menolong saudara kita di negeri muslim yang lain, maka cara kita menolongnya
adalah dengan perjuangan kita secara sungguh-sungguh unuk menyadarkan ummat untuk
kembali menerapkan islam kaffah dan berjuang menegakkan institusi daulah khilafah ‘ala
minhajin nubuwwah. Karena dengan institusi inilah saudara muslim kita di belahan dunia
manapun insya Allah akan ada yang membela dan melindungi.

Wallahu a’lam bish showab


3. Assalamu'alaikum, ustdzh izin bertanya :

Bagaimana caranya mewujudkan persatuan seluruh kaum muslim, karena mempersatukan


keluarga sj kadang sulit?
Syukron_Jzklh Khoir (Rika_Cileunyi)

Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

The Rika yang dirahmati Allah, syukron jazaakillah atas pertanyaannya..

Anda mungkin juga menyukai