Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KEPALA TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI UNIT PELAKSANA TEKNIS


DINAS PENDIDIKANKECAMATAN CIPAKU KABUPATEN CIAMIS

Oleh :
Nina Martina
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh
Jln. R.E. Martadinata No.150 Ciamis

Abstrak

Penelitian yang penulis lakukan berawal dari adanya masalah bahwa produktivitas kerja
pegawai masih rendah, diantaranya yaitu : 1) Tidak ada kemauan pegawai untuk meningkatkan
hasil pekerjaan secara maksimal; 2) Lemahnya kemampuan pegawai dalam meningkatkan hasil
mutu pekerjaan; 3) Adanya penurunan semangat dan kreatifitas kerja pegawai.
Berdasarkan masalah tersebut maka penulis merumuskan permasalahan: 1) Bagaimana
pelaksanaan pengambilan Keputusan oleh Kepala di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan
Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis ? 2) Bagaimana produktivitas kerja pegawai di Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis ? 3) Bagaimana
pengaruh pengambilan keputusan oleh Kepala terhadap produktivitas kerja pegawai di Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis ?
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif analitis. Populasi penelitian adalah Guru, Pegawai dan Staf di Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan di Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis sebanyak 578 orang
dengan sampel sebanyak 85 orang dan teknik sampling menggunakan random sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan yang terdiri dari
observasi, wawancara dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif,
sedangkan untuk menentukan hubungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment
dan mencari pengaruh dengan menggunakan koefisien determinasi.
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya, maka
dapat penulis simpulkan hal-hal sebagai berikut : 1) Pengambilan keputusan oleh Kepala di
diperoleh rata-rata skor sebesar 243, yang termasuk pada kategori cukup baik, apabila
dipersentasekan diperoleh hasil sebesar 57,23 %. 2) Produktivitas kerja pegawai diperoleh rata-rata
skor sebesar 217, yang termasuk pada kategori rendah, apabila dipersentasekan diperoleh hasil
sebesar 51,08 %. 3) Terdapat hubungan antara pengambilan keputusan oleh Kepala dengan
produktivitas kerja pegawai dengan koefisien korelasi yang ditemukan adalah sebesar 0,703 yang
termasuk dalam kategori kuat dan nilai koefisien determinasi sebesar 49,42 %, artinya 49,42 %
produktivitas kerja pegawai dipengaruhi oleh pelaksanaan pengambilan keputusan oleh Kepala
sedangkan sisanya sebesar 50,58 % merupakan faktor lain yang tidak terdeteksi seperti
kepemimpinan dan budaya organisasi, yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui koefisien korelasi 0,703 itu positif. Dengan demikian
hipotesis yang penulis ajukan yang berbunyi terdapat pengaruh positif antara pengambilan
keputusan oleh Kepala terhadap produktivitas kerja pegawai di Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis, terbukti.

Kata Kunci : Produktivitas Kerja Pegawai, Pengambilan Keputusan

I. PENDAHULUAN Kedudukan fungsi dan peran seorang pemimpin


Pengambilan keputusan menjadi suatu selama ini mempunyai posisi yang sangat
proses yang harus dijalankan pemerintah untuk strategis, terutama sebagai pengambil keputusan.
mendapatkan keputusan yang dapat Pengambilan keputusan dalam suatu organisasi
menyelesaikan permasalahan sesuai dengan yang dilakukan oleh pimpinan merupakan suatu
kondisi lingkungan yang ada. Selama ini kelanjutan dari cara pemecahan masalah,
Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sehingga pengambilan keputusan dapat lebih
kepala di lingkungan organisasi dipandang terarah, maka perlu diketahui unsur-unsur atau
sebagai penentu pencapaian tujuan organisasi.

638
komponen-komponen dari pengambilan (1999:108) sebagai berikut : “Decision-Making
keputusan tersebut. pada hakekatnya adalah Choosing (memilih),
Akan tetapi meskipun pengambilan yang didahului oleh Evaluating (menilai),
keputusan dipandang sebagai faktor penentu Judgement (menyatakan) dan Selection
jalannya suatu organisasi, namun seringkali (menyaring)”.
pengambilan keputusan menjadi penghambat Pengambilan keputusan menurut Siagian
dalam pencapaian tujuan organisasi, sehingga (1996:47) yaitu :
tidak jarang menyebabkan kinerja organisasi Pada hakekatnya pengambilan keputusan
secara keseluruhan menjadi tidak maksimal, adalah suatu pendekatan yang sistematis
khususnya terkait dengan sikap dan perilaku terhadap suatu masalah yang dihadapi
pegawai dalam menunjukkan kualitas hasil yang menyangkut pengetahuan tentang
pekerjaan sebagai bentuk totalitas pencapaian hakekat daripada masalah yang dihadapi
kinerja. Dikaitkan dengan produktivitas kerja, itu. Pengumpulan fakta dan data yang
kepatuhan tersebut bukanlah kepatuhan yang relevan dengan masalah yang dihadapi
bersifat robotic akan tetapi yang situasional dan analisa dan mempergunakan fakta dan data
penuh dengan dinamika. Berarti diperlukan untuk mencari alternatif pemecahannya
keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan sehingga ditemukan alternatif yang paling
organisasi melalui produktivitas kerja pegawai rasional dan penilaian dari pada hasil yang
yang lebih baik. dicapai sebagai akibat daripada keputusan
Pada dasarnya produktivitas kerja belum yang diambil.
semata-mata ditunjukan untuk mendapatkan hasil Adapun menurut Weiss (1990:64)
kerja sebanyak-banyaknya, melainkan kualitas pemilihan terhadap alternatif dari beberapa
kerja juga penting diperhatikan. Sehingga dalam alternatif adalah proses pengambilan keputusan,
upaya meningkatkan produktivitas kerja pegawai sebagai berikut :
maka diperlukan adanya kesediaan pimpinan Sebenarnya hanya sedikit perbedaan antara
untuk mampu membuat pengambilan keputusan pemecahan masalah dan pengambilan
yang tepat dengan memberdayakan para keputusan. Pemecahan masalah berarti
bawahannya antara lain melalui partisipasi para memilih tindakan alternatif yang tepat untuk
bawahan tersebut untuk mengambil keputusan memecahkan semacam kesulitan : misalnya
yang menyangkut pekerjaannya, mutu hasil bagaimana memberikan beban kerja yang
kerjanya, kariernya dan cara-cara yang tepat kepada orang-orang dengan
dianggapnya paling efektif dalam menyelesaikan keterampilan dan kemampuan yang berbeda
permasalahan kinerja yang dihadapinya di tempat sedangkan pengambilan keputusan berarti
kerja. Namun kendati demikian, ternyata memilih antara alternatif.
ditemukan adanya penurunan tingkat
produktivitas kerja pegawai karena perilaku atau Berhasil atau tidaknya seorang Kepala
sikap atau kreativitas kerja pegawai belum dalam melaksanakan tugasnya, dapat dilihat dari
mampu meningkatkan performance kerja secara keputusan-keputusan yang diambilnya, hal
keseluruhan. tersebut dikemukakan oleh Atmosudirjo
(1982:24) dikatakan bahwa “Pengambilan
II. LANDASAN TEORI keputusan merupakan suatu seni, namun seni
1. Pengertian Pengambilan keputusan tersebut pengembangannya tidak semata-mata
Pengambilan keputusan merupakan tugas tergantung dari bakat seseorang di mana untuk
utama dari seorang pemimpin. Pengambilan pengembangan suatu seni diperlukan adanya
keputusan harus berdasarkan perhitungan yang teori-teori.”
matang, sehingga keputusan yang dikeluarkan Berdasarkan pendapat di atas maka dapat
dapat memecahkan suatu permasalahan dan dapat dilihat bahwa pengambilan keputusan tidak bisa
diterima oleh semua pihak yang bersangkutan. dilakukan dengan sembarangan karena
Dalam mengambil keputusan, seorang pemimpin pengambilan keputusan merupakan penentuan
harus menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan akhir dari berbagai masalah yang timbul, oleh
yang telah dibuat sebelumnya dan harus karena itu dalam suatu pengambilan keputusan
didukung dengan teknik-teknik pengambilan yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah
keputusan. yang timbul hendaknya dilakukan dengan
Pada hakekatnya pengambilan keputusan setepat-tepatnya, memperhatikan alternatif yang
merupakan sebuah cara untuk memilih dengan dipilih dan menganalisa alternatif yang dipilih
memperhatikan hasil penilaian sebelumnya. Hal dengan menggunakan langkah-langkah
ini sesuai dengan pendapat Atmosudirjo pengambilan keputusan, sehingga dalam
639
pelaksanaannya akan memperoleh hasil sesuai meningkatkan efisiensi. Peningkatan
dengan tujuan yang diharapkan. produktivitas kerja dapat dilihat sebagai masalah
2. Produktivitas Kerja Pegawai keperilakuan, tetapi juga dapat mengandung
Produktivitas dipandang sebagai aspek-aspek teknis.
penggunaan yang lebih intensif terhadap sumber-
sumber konverensi seperti tenaga kerja dan mesin III. METODE PENELITIAN
yang jika diukur secara tepat dan benar-benar 1. Metode Penelitian
menunjukan suatu penampilan atau efisiensi. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang
Hakekatnya, melalui produktivitas manajemen digunakan adalah penelitian deskriptif analisis,
dan para penentu kebijakan mengarahkan yaitu suatu metode penelitian yang
efektivitas dan pelaksanaan organisasi menggambarkan objek penelitian berdasarkan
perseorangan secara menyeluruh, yang mencakup fakta-fakta yang ada dan sedang berlangsung
sedikit gambaran jelas seperti tidak adanya pada saat penelitian dilakukan. Dengan maksud
rintangan dan kesulitan. agar penelitian ini dapat untuk mengeksplorasi
Dikemukakan oleh (Suwatno, 2008:158) dan mengklarifikasi dengan jalan
dalam bukunya Manajemen Sumber Daya mendeskripsikan bagaimana pengaruh
Manusia bahwa : pengambilan keputusan terhadap produktivitas
Produktivitas dapat diukur dengan dua kerja pegawai di Unit Pelaksana Teknis Dinas
standar utama, yaitu produktivitas fisik Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten
dan produktivitas nilai. Produktivitas Ciamis.
fisik dapat diukur dari aspek kuantitas Menurut Tan (Silalahi, 2010:28)
dan kualitas produk yang dihasilkan, “Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan
sedangkan produktivitas nilai dapat menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu
diukur atas dasar nilai-nilai kemampuan individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu,
sikap, perilaku, disiplin, motivasi, dan atau untuk menentukan frekuensi atau
komitmen terhadap pekerjaan. penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya
hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala
Produktivitas pada dasarnya mencakup lain dalam masyarakat.”
sikap mental dan perilaku yang berorientasi pada 2. Unit Analisis, Populasi dan Sampel
perbaikan berkelanjutan (continuous a. Unit analisis
improvement), dan mempunyai pandangan Unit analisis dalam penelitian ini adalah
bahwa kerja hari ini harus lebih baik dari hari pegawai di Unit Pelaksana Teknis Dinas
kemarin dan kerja hari esok harus lebih baik dari Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten
prestasi hari ini. Pola perilaku yang demikian Ciamis.
akan mendorong bawahan untuk senantiasa b. Populasi
terus berusaha meningkatkan kerja, sebagai Adapun populasi dalam penelitian ini
stimulus untuk selalu berbuat yang baik. berjumlah 578 orang responden yang
Sedarmayanti (2009:58) mengemukakan merupakan guru, pegawai dan staf pegawai di
bahwa : Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan
Produktivitas memiliki dua dimensi Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis.
produktivitas kerja yakni efektivitas dan c. Sampel
efisiensi. Dimensi pertama berkaitan Jumlah pegawai dan guru-guru yang berada
dengan pencapaian untuk kerja yang di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Dinas
maksimal, dalam arti pencapaian target Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten
yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas Ciamis yang digunakan sebagai ukuran
dan waktu. Sedangkan dimensi kedua sampel adalah sebanyak 85 orang.
berkaitan dengan upaya membandingkan 3. Teknik Pengumpulan Data
masukan dengan realisasi penggunaannya Data penelitian ini dikumpulkan melalui
atau bagaimana pekerjaan tersebut beberapa teknik pengumpulan data, yaitu teknik
dilaksanakan. studi kepustakaan dan studi lapangan yang terdiri
dari teknik observasi, wawancara dan angket.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat 4. Teknik Pengolahan/Analisis Data
dilihat bahwa hal yang dapat mencapai Data yang berhasil dikumpulkan melalui
produktivitas kerja dapat dicapai dengan berbagai teknik pengumpulan data
kemampuan aparatur yang berkualitas, berupaya diolah/dianalisis dengan menempuh langkah-
untuk meningkatkan hasil sesuai dengan target, langkah sebagai berikut :
mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja dan
640
a. Menentukan rentang, yaitu dengan cara IV. HASIL PENELITIAN DAN
skor/nilai tertinggi dikurangi skor/nilai PEMBAHASAN
terendah. 1. Analisis Pengaruh Pengambilan
b. Menentukan kategori penilaian. Keputusan Oleh Kepala di Unit Pelaksana
c. Menentukan persentase. Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan
d. Mengukur hubungan antara variabel bebas Cipaku Kabupaten Ciamis
(X) dengan variabel terikat (Y) dengan Setelah melakukan pembahasan terhadap
menggunakan rumus koefisien korelasi setiap data indikator variabel X (pengambilan
product moment. keputusan oleh kepala) yang diperoleh melalui
e. Menghitung koefisien determinasi untuk penjelasan angket, akhirnya hasil pembahasan
mengetahui besar pengaruh variabel X tersebut dapat direkapitulasikan pada tabel
terhadap variabel Y. berikut :

REKAPITULASI HASIL PENELITIAN TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH


KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN CIPAKU
KABUPATEN CIAMIS (VARIABEL X)

No. Indikator Skor Kategori Persentase Kategori


1 Pimpinan mengetahui masalah-masalah Cukup Cukup
242 56,94
yang terjadi di tempat kerja Baik Baik
2 Pimpinan senantiasa tanggap terhadap Cukup Cukup
258 60,71
setiap masalah yang timbul di tempat kerja Baik Baik
3 Pimpinan memiliki prioritas dalam Kurang Cukup
218 51,29
penyelesaian masalah yang timbul Baik Baik
4 Pimpinan memiliki data/ informasi yang Kurang Cukup
215 50,59
akurat untuk mengambil keputusan Baik Baik
5 Pemimpin berupaya untuk menelusuri Cukup Cukup
254 59,76
fakta-fakta yang ada Baik Baik
6 Pimpinan melibatkan pegawai dalam Cukup Cukup
258 60,71
pengumpulan informasi Baik Baik
7 Pimpinan mengikuti suatu prosedur dalam Kurang Cukup
218 51,29
pemecahan masalah Baik Baik
8 Pimpinan menentukan batasan masalah Cukup Cukup
233 54,82
Baik Baik
9 Pimpinan memiliki pengetahuan tentang
Cukup Cukup
permasalahan yang dihadapi dan teknik 245 57,65
Baik Baik
pemecahan yang akan digunakan
10 Pimpinan memiliki analisa dan Cukup
271 63,76 Baik
argumentasi mengenai alternatif yang ada Baik
11 Pimpinan melakukan konsultasi dengan
Cukup Cukup
pegawai mengenai konsekuensi dari 239 56,24
Baik Baik
alternatif yang ada
12 Pimpinan memilih beberapa alternatif Kurang Cukup
218 51,29
dalam pengambilan keputusan Baik Baik
13 Pimpinan dapat memecahkan Cukup Cukup
239 56,24
permasalahan yang ada Baik Baik
14 Pimpinan memilih alternatif terbaik
Cukup
sebagai bentuk tanggung jawab kepada 266 62,59 Baik
Baik
bawahan
15 Pimpinan memiliki gagasan dalam upaya Cukup
272 64,00 Baik
memecahkan masalah Baik
16 Pimpinan melakukan diskusi yang diikuti Cukup
264 62,12 Baik
oleh semua pihak Baik
17 Pimpinan mendapat masukan pada tahap Cukup Cukup
244 57,41
pengambilan keputusan akhir Baik Baik
641
18 Pimpinan membuat keputusan yang Cukup Cukup
239 56,24
disepakati oleh semua pihak Baik Baik
19 Pimpinan memiliki alasan-alasan yang Cukup Cukup
258 60,71
dapat diperhitungkan Baik Baik
20 Pimpinan melakukan pendekatan yang Cukup Cukup
242 56,94
rasional untuk mencapai kesepakatan Baik Baik
21 Pimpinan berupaya mencapai kesepakatan
Kurang Cukup
yang disetujui dan didukung oleh semua 215 50,59
Baik Baik
pihak
Jumlah 5108 Cukup 1201,88 Cukup
Rata-rata 243 Baik 57,23 Baik
Sumber : Hasil Penelitian 2017

Dari tabel rekapitulasi hasil jawaban Rata - Rata Skor


responden untuk variabel pengambilan keputusan x 100 %
Persentase = Skor Ideal
oleh Kepala di Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten 243
x 100 %
Ciamis diperoleh total skor sebesar 5108, = 425
kemudian untuk mencari rata-rata skor dilakukan = 57,23 %
perhitungan sebagai berikut: Angka 57,23 % jika dikonsultasikan pada
Total Skor kategori Sugiyono (2010:107) termasuk atau
Jumlah Item berada pada kategori cukup baik. Dengan
Rata-rata skor =
demikian dapat penulis simpulkan bahwa
5108
pengambilan keputusan oleh Kepala Unit
= 21 Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan
= 243 Cipaku Kabupaten Ciamis sudah cukup sesuai
Berdasarkan perhitungan rata-rata skor dengan teknik-teknik pengambilan keputusan
jawaban responden di atas, penulis dapat menurut pendapat Siagian (1996:65).
menyimpulkan bahwa pengambilan keputusan 2. Analisis Produktivitas Kerja Pegawai Di
oleh Kepala di Unit Pelaksana Teknis Dinas Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan
Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis
Ciamisdiperoleh rata-rata skor sebesar 243. Setelah melakukan pembahasan terhadap
Angka tersebut termasuk ke dalam kategori setiap data indikator variabel Y (efektivitas
cukup baik. Jika dipersentasekan maka akan pembuatan sertifikat tanah) yang diperoleh
diperoleh angka sebagai berikut : melalui penjelasan angket, maka hasil
pembahasan tersebut dapat direkapitulasikan
pada tabel sebagai berikut :

REKAPITULASI HASIL PENELITIAN TENTANG PRODUKTIVITASKERJA PEGAWAI


DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN CIPAKU
KABUPATEN CIAMIS (VARIABEL Y)

No. Indikator Skor Kategori Persentase Kategori


1 Adanya pemeriksaan hasil pekerjaan
218 Rendah 51,29 % Cukup Baik
secara rutin
2 Adanya evaluasi yang dilakukan secara
206 Rendah 48,47 % Cukup Baik
menyeluruh
3 Adanya penempatan pegawai yang
218 Rendah 51,29 % Cukup Baik
disesuaiakn dengan kemampuan
4 Penegasan tujuan pelaksanaan pekerjaan 254 Sedang 59,76 % Cukup Baik
5 Adanya komitmen pekerjaan 206 Rendah 48,47 % Cukup Baik
6 Menjaga kondusifitas lingkungan
218 Rendah 51,29 % Cukup Baik
pekerjaan
7 Adanya peningkatan kapasitas pegawai
202 Rendah 47,53 % Cukup Baik
dalam melaksanakan pekerjaan
8 Adanya peningkatan fasilitas penunjang 215 Rendah 50,59 % Cukup Baik
642
pekerjaan
9 Adanya hasil pekerjaan yang diselesaikan
213 Rendah 50,12 % Cukup Baik
oleh pegawai dengan efektif dan efisien
10 Adanya inisiatif dalam membentuk
inovasi baru untuk meningkatkan kualitas 254 Sedang 59,76 % Cukup Baik
pekerjaan
11 Adanya pengembangan teknologi untuk
206 Rendah 48,47 % Cukup Baik
meningkatkan kualitas pekerjaan
12 Adanya standar kualitas pekerjaan 218 Rendah 51,29 % Cukup Baik
13 Adanya kesempatan kepada pegawai
215 Rendah 50,59 % Cukup Baik
untuk meningkatkan kemampuan
14 Adanya kebebasan kepada pegawai untuk
213 Rendah 50,12 % Cukup Baik
berkreatifitas dalam pekerjaan
15 Adanya pemberian kepercayaan kepada
pegawai untuk mengambil keputusan 254 Sedang 59,76 % Cukup Baik
dalam pelaksanaan pekerjaan
16 Adanya peningkatan disiplin kerja
215 Rendah 50,59 % Cukup Baik
pegawai
17 Adanya pemberian kesempatan untuk
melakukan pelatihan dan pengembangan 215 Rendah 50,59 % Cukup Baik
bagi pegawai
18 Adanya reward and punishment terhadap
254 Sedang 59,76 % Cukup Baik
kinerja pegawai
Jumlah 3994 939,74 % Cukup
Sedang
Rata-rata 222 52 % Baik
Sumber : Hasil Penelitian 2017

Dari tabel rekapitulasi hasil jawaban = 52 %


responden untuk variabel pengambilan keputusan Angka 52 % jika dikonsultasikan pada
oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas kategori Sugiyono (2010:107) termasuk atau
Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten berada pada kategori cukup baik. Dengan
Ciamis, diperoleh total skor sebesar 3994, demikian dapat penulis simpulkan bahwa
kemudian untuk mencari rata-rata skor diperoleh produktivitas kerja pegawai di Unit Pelaksana
dengan menggunakan perhitungan sebagai Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Cipaku
berikut : Kabupaten Ciamis sudah cukup sesuai dengan
Total Skor faktor-faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yang dikemukakan oleh
Rata-rata skor = Jumlah Item Siagian (2009:10-13).
3994 3. Analisis Pengaruh Pengambilan
= 12 Keputusan Oleh Kepala Dengan
= 222 Produktivitas Kerja Pegawai Di Unit
Berdasarkan perhitungan rata-rata skor Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan
jawaban responden di atas, penulis dapat Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis
menyimpulkan bahwa pengambilan keputusan Untuk mengetahui Pengambilan Keputusan
oleh Kepala di Unit Pelaksana Teknis Dinas Oleh Kepala Dengan Produktivitas Kerja
Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten Pegawai Di Unit Pelaksana Teknis Dinas
Ciamisdiperoleh rata-rata skor sebesar 222. Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten
Angka tersebut termasuk ke dalam kategori Ciamis, dapat diketahui melalui perhitungan
sedang. Jika dipersentasekan maka akan koefisien korelasi. Adapun hasil dari perhitungan
diperoleh angka sebagai berikut : tersebut adalah sebagai berikut :
Persentase =
 
 
Rata - Rata Skor
Skor Ideal
x 100 %      
2 2

222
x 100 %
= 425
643
7438 0,703 85  2
t hitung 
=
12051 57892 1  0,703 2
7438 0,703 83
697668329 t hitung 
= 1  0,494209
7438 6,4046
= 26413 t hitung 
0,7112
= 0,282
t hitung  9,0053
Selanjutnya untuk mengetahui
pengambilan keputusandengan variabel terikat Untuk mencari t tabel dengan tingkat
produktivitas kerja pegawai akan digunakan keyakinan 95 % dengan α = 0,05 dan untuk n =
teknik statistik, dengan menghitung besarnya 85, maka diperoleh t tabel sebesar 2,2818. Oleh
koefisien determinasi dengan cara karena t hitung sebesar 9,0053 > dari t tabel sebesar
mengkuadratkan koefisien korelasi yang 2,2818, maka hipotesis Ho ditolak dan Ha
ditemukan. Adapun perhitungan untuk diterima.
mengetahui besarnya determinasi adalah sebagai Dengan demikian dapat disimpulkan
berikut : bahwa terdapat pengaruh yang positif antara
Kd = r 2 x 100 % pengambilan keputusan oleh Kepala terhadap
= 0,2822 x 100 % produktivitas kerja pegawai di Unit Pelaksana
= 7,95 % Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Cipaku
Dari perhitungan di atas diperoleh nilai Kabupaten Ciamis dan terbukti kebenarannya.
koefisien determinasi sebesar 7,95 %, artinya Artinya hipotesis penulis yang berbunyi :
produktivitas kerja pegawai dipengaruhi oleh “Terdapat Pengaruh Signifikan pengambilan
pelaksanaan pengambilan keputusan oleh kepala keputusan Oleh Kepala dan Produktivitas Kerja
sebanyak 7,95 %. Dapat disimpulkan bahwa Pegawai Di Unit Pelaksana Teknis Dinas
pengaruh pengambilan keputusan oleh Kepala Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten
Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Ciamis”, diterima.
Kecamatan Cipaku terhadap produktivitas kerja
pegawai sebesar 7,95 %, sedangkan 92,05 % V. KESIMPULAN DAN SARAN
adalah faktor lain yang tidak diteliti seperti 1. Kesimpulan
disiplin kerja dan kreatifitas kerja pegawai. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah
Untuk membuktikan hipotesis, selanjutnya diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat
dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut : penulis simpulkan hal-hal sebagai berikut :
Hо = r ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh yang a) Pengambilan keputusan oleh Kepala UPTD
positif dari pengambilan Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten
keputusan oleh Kepala terhadap Ciamis telah dilaksanakan dengan cukup
produktivitas kerja pegawai di baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis
Unit Pelaksana Teknis Dinas angket dengan rata-rata skor sebesar 243,
Pendidikan Kecamatan Cipaku dan apabila dipersentasekan sebesar 57,23 %
Kabupaten Ciamis pada kategori cukup baik. Artinya
Ha = r > 0 : Terdapat pengaruh yang positif pengambilan keputusan oleh Kepala UPTD
dari pengambilan keputusan oleh Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten
Kepala terhadap produktivitas Ciamis dilaksanakan cukup baik. Namun
kerja pegawai di Unit Pelaksana masih ada beberapa ada beberapa teknik-
Teknis Dinas Pendidikan teknik pengambilan keputusan yang belum
Kecamatan Cipaku Kabupaten dilaksanakan dengan optimal seperti pada
Ciamis. indikator pimpinan memiliki data/informasi
Selanjutnya untuk menguji hipotesis yang akurat untuk mengambil keputusan dan
apakah ditolak atau diterima, maka dapat indikator pimpinan berupaya mencapai
dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan kesepakatan yang disetujui dan didukung
t tabel dengan perhitungan rumus sebagai berikut : oleh semua pihak. Berdasarkan hasil
wawancara diketahui bahwa pelaksanaan
r n2 pengambilan keputusan oleh Kepala secara
t hitung 
1 r2 umum telah dilaksanakan dengan cukup
baik. Begitu pula dengan hasil observasi
bahwa dalam pelaksanaan pengambilan
644
keputusan oleh Kepala telah dilaksanakan mencoba menyampaikan saran-saran sebagai
sesuai dengan teknik-teknik pengambilan berikut :
keputusan menurut Siagian (1996:65). a) Untuk mengoptimalkan pelaksanaan
b) Produktivitas kerja pegawai UPTD pengambilan keputusanoleh Kepala, maka
Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten Kepala sebaiknya melakukan berbagai
Ciamis telah dilaksanakan dengan cukup upaya mengingat berdasarkan hasil
baik berdasarkan hasil angket dikategorikan penelitian terdapat beberapa indikator yang
sedang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai masih perlu ditingkatkan, seperti belum
rata-rata sebesar 217, dan apabila optimal dalam memiliki data/informasi yang
dipersentasekan diperoleh hasil sebesar akurat untuk mengambil keputusan dan
51.08 %, berada pada kategori cukup baik. masih kurangnya upaya dalam mencapai
Artinya produktivitas kerja pegawai di Unit kesepakatan yang disetujui dan didukung
Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan oleh semua pihak. Selanjutnya untuk
Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamistelah pelaksanaan indikator-indikator yang sudah
dilaksanakan dengan cukup baik.Namun cukup baik diharapkan dapat ditingkatkan
demikian masih ada beberapa hal yang lagi sehingga pelaksanaan pengambilan
menyebabkan menurunnya produktivitas keputusan oleh Kepala dapat dilaksanakan
kerja pegawai yang belum dilaksanakan dengan lebih optimal.
dengan optimal seperti pada indikator b) Untuk meningkatkan produktivitas kerja
adanya peningkatan kapasitas pegawai pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan
dalam melaksanakan pekerjaan. Berdasarkan Cipaku Kabupaten Ciamissebaiknya
hasil wawancara diketahui bahwa dilakukan berbagai upaya terhadap
produktivitas kerja secara umum telah indikator-indikator yang masih belum
dimiliki oleh pegawai dengan cukup baik. optimal seperti masih kurangnya upaya
Begitu pula dengan hasil observasi peningkatan kapasitas pegawai dalam
produktivitas kerja pegawai telah sesuai melaksanakan pekerjaan yang belum
dengan faktor-faktor yang dapat berjalan maksimal. Selanjutnya untuk
meningkatkan produktivitas kerja yang pelaksanaan indikator-indikator yang telah
dikemukakan oleh Siagian (2009:10-13). dilaksanakan dengan cukup baik diharapkan
c) Terdapat pengaruh pengambilan keputusan dapat ditingkatkan lagi.
oleh Kepalaterhadap produktivitas kerja c) Mengingat pelaksanaan pengambilan
pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan keputusan oleh Kepala berpengaruh
Cipaku Kabupaten Ciamis. Hal ini terhadap produktivitas kerja pegawaiUPTD
dibuktikan dengan hasil koefisien Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten
determinasi sebesar 49,42%. Perolehan nilai Ciamis, maka sebaiknya Kepala lebih
tersebut menunjukan tingkat pengaruhnya memperhatikan indikator-indikator
yang kuat. Jadi terdapat pengaruh yang kuat pengambilan keputusan yang masih kurang
pengambilan keputusan oleh Kepala sehingga produktivitas kerja pegawai UPTD
terhadap produktivitas kerja pegawai. Pendidikan Kecamatan Cipaku Kabupaten
Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis Ciamisdapat dimiliki dan dilaksanakan
yaitu dengan membandingkan antara nilai t dengan lebih optimal.
hitung dengan t tabel . Untuk mencari ttabel
dengan tingkat keyakinan 95 % dengan  = DAFTAR PUSTAKA
0,05 dan untuk n = 85 maka diperoleh ttabel A. Buku-buku
sebesar 2,2818. Karena thitung sebesar 9,0053 Atmosudirjo, Prajudi. 1999. Beberapa
> dari ttabel sebesar 2,2818. Maka hipotesis Pandangan Umum Tentang
Ho ditolak dan Ha diterima dengan kata lain Pengambilan Keputusan. Jakarta :
hipotesis yang penulis ajukan yaitu terdapat Ghalia Indonesia.
pengaruh yang positif antara pengambilan Sedarmayanti, 2009. Sumber Daya Manusia
keputusan oleh Kepala terhadap dan Produktivitas Kerja. Bandung :
produktivitas kerja pegawai, terbukti. Mandar Maju.
Siagian, Sondang P. 2009.Kiat Meningkatkan
2. Saran-Saran Produktivitas Kerja. Jakarta : PT.
Setelah melakukan penelitian di Unit Rineka Cipta.
Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Siagian, Sondang P. 1996. Manajemen
Cipaku Kabupaten Ciamis, maka penulis Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Bumi Aksara.
645
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Weiss, D.H. 1990. Meningkatkan
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kemampuan Membaca. Jakarta :
kualitatif dan R&D). Bandung : Binarupa Aksara.
Alfabeta. Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2008.
Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia.
Sosial. Jakarta: Refika Aditama. Bandung : Alfabeta.

646

Anda mungkin juga menyukai