Anda di halaman 1dari 3

PEMBERIAN MINUMAN KERAS SECARA GRATIS

PADA PENGUNJUNG BERAKHIR PENISTAAN AGAMA

Oleh : PUTRI WIDIAWATI


(223140514111035)
Administrasi Bisnis
Fakultas Vokasi
Universitas Brawijaya

Dalam usaha mencapai tujuan nasional masih banyak yang mempunyai


pandangan berbeda atau persepsi berbeda. Untuk itu telah dirumuskan pandangan
nasional yang komprehensif dan integral yang dikenal dengan wawasan nusantara.
Sehingga, adanya pemahaman konsep wawasan nusantara menjadi melembaga pada
semua komponen masyarakat Indonesia untuk menciptakan rasa nasionalisme
kepada bangsa kita yang kaya akan segala potensi dan berusaha untuk
mempertahankan kesatuan dan persatuan serta untuk mempertahankan integritas
bangsa Indonesia. Setiap upaya implementasi wawasan nusantara untuk
memperhatikan prinsip-prinsip utama yang terkandung dalam prinsip utama dibidang
politik, sosial budaya, ekonomi, dan pertahanan dan keamanan yang bertujuan untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Kebebasan beragama di
Indonesia merupakan prioritas pertama untuk dihormati dan tegakkan. Kebebasan
beragama merupakan kebebasan beribadah menurut agama dan kepercayaan yang
dianutnya. Namun, adanya kebebasan beragama yang tidak terbatas dapat
menimbulkan sikap arogansi dan mandang agama lainnya rendah. Sehingga, dalam
beragama perlu adanya etika dan tata susila dengan tujuan untuk melindungi dan
menghormati hak-hak asasi manusia (HAM). Untuk mengimbangi kebebasan
beragama tersebut, manusia perlu memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab
atas semua perbuatannya. Manusia sebagai makhluk yang senantiasa hidup bersama,
sehingga memerlukan pedoman untuk berperilaku dengan baik. Pedoman tersebut
dapat dikenal sebagai norma. Norma tersebut bertujuan untuk mengatur diri pribadi
manusia, sehingga dapat menciptakan keserasian antara kepastian hukum dengan
tujuan untuk menghormat hak-hak orang lain.
Mengingat sila pertama pancasila yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa” maka
berarti di Indonesia adalah negara yang menganut agama dimana seluruh warga
negara Indonesia harus tunduk dan patuh pada norma agama yang di imani nya.
Kasus Holywings ini sebaiknya kita jadikan renungan bersama sudah sejauh mana
kita memegang teguh nilai-nilai pancasila dan implementasinya dalam kehidupan
kita sehari-hari. Sejauh mana kita mempertanggung jawabkan ke-imanan kita pada
Tuhan.

Sejauh mana pelanggaran- pelanggaran yang mungkin tanpa kita sadari sering kali
kita toleransi. Pancasila tidak bisa ditawar, di masa depan kasus ini tidak boleh
terulang kembal. Bersama generasi milenial Hukum harus tegak dan adil
mewujudkan Indonesia yang aman dan sejahtera.
Tidak ada nilai yang terkandung dalam kasus pemberian minuman keras
secara gratis pada pengunjung atas nama Muhammad dan Maria. Seharusnya semua
pihak termasuk pihak Holywings menghormati nilai-nilai luhur agama. Sebenarnya
nilai-nilai luhur, harus dihormati dan kebebasan (berekspresi) tidak boleh melukai
nilai-nilai luhur agama. Penggunaan nama Muhammad dan Maria sebagai promo
mirs gratis melanggar norma dan etika pancasila di dalam etika pancasila
mengajarkan untuk saling menghormati dan menghargai umat beragama. Etika
pancasila semua keyakinan umat beragama dihormati dan dihargai tidak boleh
dilecehkan oleh siapapun. Sila ketuhanan yang Maha Esa yang menjiwai sila ke dua,
ke tiga, ke empat, dan ke lima. Di dalam demokrasi eropa dan amerika, pelecehan
simbol agama dianggap kebebasan berekspresi, meski melukai perasaan umat
beragama. Undang-undang di eropa dan amerika menjamin kebebasan berekspresi
tersebut sehungga tidak bisa di tindak karena dalam demokrasi barat dan amerika itu
pelecehan simbol-simbol agama dianggap bagian kebebasan berekspresi.
References
Arfiansyah, T. R. (2022). Kronologi dan Motif Promosi Miras Holywings "Muhammad-Maria".

Iswinarni, C. (2022). Soal Miras Gratis Muhammad dan Maria oleh Holywings,BPIP tak boleh lukai nilai-nilai luhur agama.

Lesmana, A. S. (2022). Namanya di hina terkait promo Miras gratis .

Ramadhan, B. (2022). Soal Kasus Penistaan Agama Holywings.

Anda mungkin juga menyukai