Anda di halaman 1dari 3

Nama : Josia Malunsemahe Sengkandai

Nim : 210510257

Mata Kuliah : Manajemen Operasional Bisnis 13F1

Tugas 5

1. Mengapa pengawasan secara kuantitatif juga diperlukan (selain kualitatif) ? apa


keunggulan metode ini ?
2. Ada toleransi bagi statistic ekonomi sebesar 5% khusus produk yang rusak, hilang,
dan indicator lain, menurutmu apakah ideal 5% tersebut ? apakah tidak terlampau
besar ?
3. apa yang terjadi jika sumber pembiayaan pada waktu tertentu tidak terkontrol alias
terjadi gejolak ekonomi makro yang unconrtolable yang terjadi pada proses
pengendalian ?

Jawaban

1. Pengawasan dengan metode kuantitatif sangat diperlukan karena dengan


menggunakan metode ini, kita bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang kerja
suatu sistem perusahaan melalui pengumpulan dan analisis data angka yang akurat.
Kelebihan dari metode ini ialah dapat memberikan data yang akurat dan terukur
secara objektif, sehingga dalam pengambilan keputusan berdasar pada analisis dan
data yang ada. (Abdullah 2015)
2. Pada dasarnya dalam statistik ekonomi harus ditentukan berdasarkan konteks dan
tujuan dari analisis yang dilakukan terhadap barang yang rusak dan hilang, namun 5%
toleransi dalam statistik ekonomi sudah dianggap wajar dalam pengendalian kualitas
produk. Apabila tingkat toleransi yang diberikan terlalu kecil, maka hal itu bisa
menyebabkan biaya pengendalian yang tinggi, sedangkan jika tingkat toleransi terlalu
besar atau melampaui 5%, maka kemungkinan kesalahan dapat terjadi dan banyak
masalah yang tidak dapat terdeteksi dan di perbaiki. (Easterling dkk. 1991)
3. Seandainya terjadi gejolak ekonomi makro yang tidak terkontrol, akan menyebabkan
dampak yang fatal bagi proses pengendalian dan sumber pembiayaan. Ada beberapa
kemungkinan yang akan terjadi antara lain :
 Kenaikan biaya modal : Jika perusahaan masih bisa mendapatkan pembiayaan
dari bursa saham atau bank, mereka mungkin harus membayar suku bunga
yang lebih tinggi untuk meminjam uang. Hal ini dapat meningkatkan biaya
modal perusahaan, mengurangi laba bersih dan mengurangi kemampuan
perusahaan untuk berinvestasi dan tumbuh.
 Penurunan nilai aset : Gejolak ekonomi makro dapat menyebabkan penurunan
nilai aset perusahaan seperti saham, obligasi, dan real estat. Hal ini dapat
mengganggu kemampuan perusahaan untuk memperoleh pembiayaan yang
didukung oleh aset dan juga dapat mengurangi nilai wajar aset perusahaan.
 Penurunan pendapatan dan laba : Fluktuasi ekonomi makro dapat
menyebabkan penurunan permintaan dan penjualan, yang dapat
mempengaruhi penjualan dan keuntungan perusahaan. Hal ini dapat
mempersulit perusahaan untuk membayar hutang dan membiayai operasi
mereka.

Oleh karena itu seharusnya perusahaan lebih memperhatikan kondisi ekonomi


makro dan harus mempersiapkan planning untuk menghadapi kemungkinan
terburuk terjadinya gejolak ekonomi makro yang tidak terkontrol. Perusahaan juga
harus mempunyai manajemen risiko yang kuat dan dapat mengatasi dampak dari
gejolak ekonomi makro yang terjadi. (Catte dkk. 2011)
Daftar Pustaka

Abdullah, Ma’ruf. 2015. “Metode penelitian kuantitatif.”

Catte, Pietro, Pietro Cova, Patrizio Pagano, dan Ignazio Visco. 2011. “The role of
macroeconomic policies in the global crisis.” Journal of Policy Modeling 33(6):787–
803.

Easterling, Robert G., Mark E. Johnson, Thomas R. Bement, dan Christopher J. Nachtsheim.
1991. “Statistical tolerancing based on consumer’s risk considerations.” Journal of
Quality Technology 23(1):1–11.

Anda mungkin juga menyukai