Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan mekanisme dari defisiensi vitamin D dan kalsium!

Terjadinya defisiensi vitamin d dan defisiensi kalisum ini sebenarnya saling berhubungan.

Note :

- Jarang terkena sinar matahari


Pajanan terhadap sinar UV-B dengan panjang gelombang 290-315 nm akan mengawali
pembuatan vitamin D
- Penuaan
penurunan sintesa 25 (OH)2 di ginjal akibat proses penuaan ginjal.
- Vitamin D dibentuk di epidermis kulit dengan bantuan sinar matahari (UV-B) yaitu vitamin
D3 (7-dehidrokolesterol) dan akan mengalami dua kali hidrosilasi sebelum menjadi vitamin D
aktif, yaitu 1,25(OH)2D atau kalsitriol (21,31). Fungsi dari kalsitriol adalah meningkatkan
kadar kalsium dan fosfat plasma. Vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium di dalam usus
untuk mempertahankan kadar kalsium dalam tubuh (9,13,21,32).
Sumber :
- Karjadidjaja,I.2013.Defisiensi Vitamin D dan Terapi. Ebers Papyrus.19(2):117-125
- Hikmat Permana dr.,SpPD. PATOFISIOLOGI PRIMARY OSTEOPOROSIS Metabolisme Vitamin
D. Sub bagian Endokrinologi dan metabolisme Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUP Universitas
Padjadjaran Bandung

7. Jelaskan faktor risiko dari osteoporosis primer!

Jawaban :

Osteoporosis adalah osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya, dan biasanya terjadi
dikarenakan usia yang menyebabkan perubahan pada hormon hingga mempengaruhi sel tulang ,
sementara osteoporosis sekunder terjadi sebagai komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit lain,
seperti pada penderita yang mendapatkan terapi steroid jangka panjang, ini dapat menyebabkan
penurunan massa tulang.

Faktor risiko Osteoporosis primer/ osteoporosis pada lansia

1. Usia
Makin bertambah usia, makin tinggi risiko terkena osteoporosis karena semakin meingkat
usia seseorang, maka tulang-tulang akan berkurang kekuatan dan kepadatannya
2. Menapouse
Pada usia antara 45 dan 55 tahun, indung telur wanita mulai berhenti menghasilkan hormon
esterogen yang disebut sebagai masa menopause. Pada saat mengalami masa menopause
wanita lebih rentan terkena osteoporosis. Kejadian osteoporosis ditandai dengan sel
osteoklas yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena terjadi gangguan sehingga
timbul ketidakseimbangan antara fungsi osteoklas dan osteoblas. Aktivitas osteoklas lebih
besar daripada osteoblas. Massa tulang akan menurun sehingga akhirnya terjadi
pengeroposan tulang
3. Konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan selama bertahun-tahun mengakibatkan berkurangnya
massa tulang. Kebiasaan meminum alkohol lebih dari 750 mL per minggu mempunyai
peranan penting dalam penurunan densitas tulang. Alkohol dapat secara langsung meracuni
jaringan tulang atau mengurangi massa tulang karena adanya nutrisi yang buruk.
4. Kebiasaan Merokok
Tembakau dapat meracuni tulang dan juga menurunkan kadar estrogen, sehingga kadar
estrogen pada orang yang merokok akan cenderung lebih rendah daripada yang tidak
merokok.

Sumber :

- Siahaan, S. 2019. Faktor-Faktor Terjadinya Osteoporosis Pada Lansia Di Puskesmas Pancur


Batukab. Deli Serdangtahun 2019. Jurusan Keperawatan Poltekkes Negeri Medan
- Limbong,E.dkk.2015. Rasio Risiko Osteoporosis Menurut Indeks Massa Tubuh, Paritas, Dan
Konsumsi Kafein. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 3, No. 2 Mei 2015: 194–204

Anda mungkin juga menyukai