Anda di halaman 1dari 2

“Selain sebagai sumber penghasilan, profesi kita di birokrasi seyogyanya menjadi sarana untuk

mengembangkan kompetensi, serta mendukung dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan. Insyaallah  itu akan
menjadi kontribusi berharga untuk bangsa dan negara”, demikian nasihat seorang senior ketika saya
hendak menyelesaikan pendidikan saya di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), belasan tahun lalu.
Nasihat itu mengiringi langkah saya dalam memasuki dunia birokrasi. Saya bertekad bahwa profesi yang
saya jalani di lembaga sektor publik harus dapat saya jadikan sebagai sarana berkontribusi. Saya ingin
memberikan sumbangsih terbaik terhadap institusi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sehingga
dapat memberikan kemaslahatan sebesar-besarnya bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Saya pun menjalani tahun-tahun awal karier saya di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK). Saya bersyukur karena saya memiliki kesempatan yang cukup luas untuk meningkatkan
kapasitas serta aktif memberikan gagasan baru untuk penyelesaian tugas-tugas yang diberikan. Saya juga
berkesempatan melanjutkan pendidikan pascasarjana di Negeri Kanguru, dan kemudian meraih peluang
kenaikan jenjang karier.
Berkontribusi di Lembaga Baru
Perjalanan karier saya diwarnai perkembangan institusional yang dinamis. Setelah Undang-Undang Nomor
21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan ditetapkan, Bapepam-LK pun bubar untuk kemudian
melebur dalam lembaga baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menjadi pengatur dan pengawas sektor
jasa keuangan nasional.
Ketika bergabung dengan OJK, saya ditugaskan sebagai Analis pada Direktorat Stabilitas Sistem Keuangan.
Ditugaskan di sebuah unit yang sama sekali baru, dengan sumber daya yang terbatas dan tuntutan yang
tinggi, merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Dengan kondisi seperti itu, saya leluasa
mengusulkan berbagai inisiatif dan gagasan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Saya
bersyukur dapat mengalami sendiri bagaimana unit kami berkembang dan semakin mapan.
Salah satu tujuan dibentuknya OJK adalah memastikan agar sektor jasa keuangan nasional terjaga
stabilitasnya, sehingga dapat berperan optimal dalam mendukung kelangsungan pembangunan nasional
serta mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan. Merupakan kehormatan bagi
saya untuk aktif berpartisipasi mendukung pencapaian tugas institusi ini. Dalam empat setengah tahun
terakhir, saya melaksanakan tugas-tugas terkait stabilitas sistem keuangan dan kebijakan strategis sektor
keuangan. Bersama rekan-rekan satu tim, saya melaksanakan  surveillance kondisi sektor jasa keuangan,
berkoordinasi dalam kerangka Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), mempersiapkan protokol
manajemen krisis, menyusun  Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia 2015-2019, dan
menyusun  intervention points untuk pemimpin OJK terkait kebijakan strategis sektor keuangan.
Besar harapan saya, pelaksanaan tugas-tugas tersebut dapat menjadi bentuk kontribusi saya bagi
pembangunan negeri ini. Terlebih ketika saya menyadari bahwa Indonesia dihadapkan pada kebutuhan
pendanaan yang besar untuk melaksanakan pembangunan, dan sektor jasa keuangan diharapkan dapat
memberikan dukungan yang optimal. Untuk itu, sektor jasa keuangan mutlak dijaga kestabilannya.
Ke depan, saya berencana untuk melanjutkan kiprah saya di OJK, dengan kapasitas yang terus meningkat.
Upaya-upaya saya mengembangkan kompetensi, misalnya melalui berbagai pelatihan dan mencari beasiswa
pendidikan doktoral, merupakan ikhtiar saya untuk dapat merealisasikan rencana tersebut.
Minat dan Hobi sebagai Sarana Berkontribusi
Saya juga mendapati bahwa minat saya dalam dunia penelitian dan tulis-menulis dapat menjadi kontribusi
saya bagi negeri ini. Ketika menempuh studi di Australia dan memperoleh akses yang luas terhadap
khazanah ilmiah, saya menemukan bahwa karya para ilmuwan Indonesia di jurnal-jurnal ilmiah
internasional masih tertinggal dibandingkan beberapa negara tetangga di ASEAN, termasuk dalam disiplin
ilmu akuntansi dan manajemen keuangan yang saya tekuni.
Saya kemudian tergerak untuk melakukan penelitian dan mempublikasikannya di jurnal-jurnal internasional.
Saya bersyukur, hingga saat ini sebanyak 9 makalah saya telah diterbitkan di beberapa jurnal ilmiah dan
semakin banyak dikutip. Pengalaman publikasi ilmiah ini kemudian membuat saya meraih sejumlah capaian
berharga, yaitu diundang sebagai reviewer  di beberapa jurnal internasional serta memperoleh Outstanding
Paper Award  dari  Emerald Literati Network dan jurnal  Asian Review of Accounting.
Saya juga termotivasi untuk menginspirasi orang lain melalui media tulisan dan buku, yang turut
memberikan sumbangsih juga terhadap dunia literasi di Tanah Air. Alhamdulillah, saya telah menelurkan
buku pertama saya, “Serpihan Inspirasi: Hikmah dari Negeri Seberang” (Elex Media Komputindo, 2016).
Buku tersebut merupakan kumpulan esai inspiratif yang mengisahkan berbagai pengalaman saya saat
menuntut ilmu di Australia. Respons dan kesan-kesan positif yang disampaikan oleh para pembaca buku
tersebut sungguh membahagiakan.
Ke depan, saya juga ingin berkontribusi bagi negeri ini melalui dunia penelitian dan tulis-menulis. Saya ingin
terus produktif menghasilkan karya ilmiah di jurnal internasional, menulis opini di media massa, maupun
menerbitkan buku-buku berikutnya, sehingga karya-karya tersebut dapat memperkaya khazanah keilmuan
Indonesia, dan dapat menjadi sarana saya untuk menginspirasi sesama anak bangsa.

Anda mungkin juga menyukai