Anda di halaman 1dari 15

PERANAN PERBANKAN DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuiah Bank Dan Lembaga Keuangan
Sebelum Melaksanakan Ujian Akhir Semester
Tahun Ajaran 2021\2022
Dosen : Ir. RUSIANTO, MM

Disusun Oleh :

ANDILA DWI APRILLIANA

NIM : 20211110650

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN


UNIVERSITAS WAHIDIYAH
KEDIRI

136
ABSTRACT

Indonesia as a developing country aims to achieve a fair and prosperous society, evenly material
and also spiritual. As a country with a goal and strategy, Indonesia is implementing a lot of things
to do to improve Indonesia's mature economy along with equitable development spread throughout
the archipelago. BUMN is one of the national economy drivers. Banking as one of the State
enterprises in implementing its operations is not solely to seek profit, but should support the
Government's efforts in enhancing the national economy. It is expressly stated in article 4 of the
Republic of Indonesia Law number 7 year 1992 concerning banking mentions: "Indonesia's
banking aims to support national development implementation in order to improve equitable,
economic growth, and national stability toward the enhancement of many people's welfare. "

Key words: Bank, national development.

ABSTRAK : Negara Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang bertujuan untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur, merata materil dan juga spiritual. Sebagai Negara
yang memiliki tujuan dan strategi, Indonesia menerapkan banyak hal yang harus dikerjakan untuk
meningkatkan perekonomian Indonesia yang matang disertai dengan pemerataan pembangunan
yang tersebar ke seluruh pelosok Nusantara. BUMN merupakan salah satu pendorong
perekonomian nasional. Perbankan sebagai salah satu BUMN dalam melaksanakan
operasionalnya tidak semata-mata untuk mencari keuntungan, akan tetapi harus mendukung usaha
pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional. Hal ini tegas tercantum dalam Pasal 4
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan menyebutkan:
“Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan
kesejahteraan rakyat banyak.”

Kata kunci: Bank, Pembangunan nasional.

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanau Wata’ala yang telah melimpahkan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan
baik. Judul karya ilmiah yang penulis ambil
adalah “”. PERANAN PERBANKAN DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN
INDONESIA”.
Adapun tujuan dari karya ilmiah ini adalah dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bank dan
Lembaga Keuanagan. Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini yang namanya penulis
tidak dapat sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari atas kekurangan kemampuan penulis dalam pembuatan karya ilmiah ini,
sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi penulis apabila mendapatkan kritikan dan
saran yang membangun agar karya ilmiah ini sehingga selanjutnya akan lebih baik dan sempurna
serta komprehensif.Demikian akhir kata dari penulis,semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak dan sebagai media pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritas sehingga dapat

137
membuka wawasan ilmu budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa yang akan
dating.
Demikian akhir kata dari penulis, semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak dan
sebagai media pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis sehingga dapat membuka
wawasan ilmu budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Kediri,10 Desember 2022

Penulis

ANDILA DWI APRILLIANA

138
DAFTAR ISI

ABSTRAK..................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUN..............................................................................................................

A. Latar Belakang........................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................

2.1. Pmgertian bank.......................................................................................................................

2.2. Asal Mula Bank......................................................................................................................

2.3. Landasan Hukum Perbankan Di Indonesia.............................................................................

2.4. Asas,Fungsi,dan Tujuan Bank Di Indonesia...........................................................................

2.5. Landasan Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia................................................................

2.6. Asas Fungsi dan Tujuan Bank Syariah Di Indonesia..............................................................

2.7. Jenis-jenis Bank.......................................................................................................................

2.8. Kegiatan-kegiatan Bank...........................................................................................................

2.9. Sumber-sumber dan Bank........................................................................................................

2.10. Kontribusi Kredit Perbankan Bagi Pemberdayaan Ekonomi


Masyarakat......................................................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSAKA

139
Pendahuluan fungsi intermediasi, institusi perbankan
mempunyai kemampuan untuk
Menurut Lover (1997 : 1), industri perbankan merealokasikan dana secara lebih efektif
sering dianggap sebagai jantungnya dan motor diantara dua pihak (surplus and deficit units)
penggerak perekonomian suatu negara. yang terpisah dan tidak saling mengenal satu
Sebagaimana terlihat dan strategisnya peran sama lainnya. Karena itu, melalui fungsi
perbankan dalam perekonomian selaku intermediasi ini lembaga perbankan
intermediary institution dalam menghimpun mempunyai posisi yang sangat penting dalam
dan menyalurkan dana masyarakat bagi menunjang kehidupan dan kemajuan ekonomi.
pembiayaan kegiatan sektor perekonomian Peranan perbankan sebagai perantara dalam
sehingga akan memperkuat struktur memobilisasi dan menyalurkan dana, secara
perekonomian suatu negara. langsung ataupun tidak langsung, membuat
Secara garis besar, peranan perbankan dalam lembaga ini memiliki kemampuan untuk
perekonomian adalah, pertama, menjalankan menstransformasikan dan mendistribusikan
fungsi transmisi (transmission function). resiko. Maksudnya, di satu sisi, semua
Kedua, menghimpun dan menyalurkan dana kegiatan ekonomi mengandung resiko. Hanya
(intermediation function). Ketiga, saja, satu kegiatan ekonomi mungkin memiliki
mentransformasikan dan mendistribusikan resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan
resiko dalam suatu perekonomian kegiatan ekonomi lainnya.
(transformation and distribution of risk Di sisi lain, penabung (savers) atau surplus
function). Keempat, serta instrumen untuk unit yang bertindak sebagai pemberi pinjaman
menstabilkan kondisi perekonomian (lenders) dan investor atau deficit units yang
(stabilization function ) dalam Gill (1966 : berperan sebagai peminjam (borrowers)
20). merupakan pelaku ekonomi yang pada
Berperan sebagai lembaga transmisi, dasarnya kurang menyukai resiko (risk
mengandung arti bahwa institusi perbankan averse). Akan tetapi penabung (surplus unit)
mempunyai kemampuan dalam mengontrol biasanya lebih risk averse dibandingkan
jumlah dan lalulintas uang yang beredar. dengan investor (deficit unit). Demikian pula,
Artinya, sebagai institusi yang mampu persepsi mengenai risk averse dari seorang
menciptakan instrumen keuangan (seperti investor mungkin berbeda dibandingkan
penciptaan uang kartal oleh Bank Sentral dan dengan investor lainnya.
uang giral oleh Bank Umum), maka Permasalahannya adalah, apabila resiko tidak
perbankan dapat mempengaruhi pasokan dari bisa didistribusikan, maka dana dari surplus
sebagian besar uang yang beredar (money unit hanya akan terkonsentrasi pada kegiatan
supply) yang akan digunakan baik sebagai alat ekonomi yang tidak terlalu beresiko yang
tukar (medium of exchange) ataupun sebagai dikelola oleh investor yang sangat risk averse.
alat pembayaran (unit of account). Singkatnya Padahal, kegiatan ekonomi yang memiliki
melalui kemampuan dalam mengontrol resiko tinggi mungkin bisa memberikan

jumlah dan lalulintas uang yang beredar, manfaat yang sangat besar bagi kemajuan
maka lembaga perbankan mempunyai peranan perekonomian secara keseluruhan. Karena itu,
yang sangat penting sebagai transmisi dalam kemampuan perbankan untuk memobilisasi
menjalankan kebijakan moneter. dan menyalurkan dana, memungkinkan
Sementara itu, sebagai lembaga intermediasi, lembaga ini untuk mampu
lembaga perbankan berperan sebagai tempat menstransformasikan dan mendistribusikan
untuk memobilisasi dana dari pihak yang resiko, tidak saja diantara kegiatan ekonomi,
mempunyai dana menganggur atau kelebihan tetapi juga diantara surplus unit dan deficit
dana (surplus unit) untuk kemudian unit serta diantara investor.
menyalurkan kepada pihak yang memerlukan Akhirnya, sebagai bagian dari struktur
atau kekurangan dana (deficit unit). Melalui moneter, institusi perbankan mempunyai

140
kedudukan yang sangat penting dalam menjadi macet yang mengakibatkan kerugian bagi
menjaga stabilitas dan keseimbangan bank pemberi kredit.
perekonomian makro. Artinya, perjalanan
perekonomian setiap negara pada umumnya 2. Tinjauan Umum Tentang Bank
selalu ditandai dengan terjadinya gejolak 2.1. Pengertian Bank
(business cycle), sebagaimana tercermin dan Dalam pengertian sehari-hari, bank dikenal
naik-turunnya atau menguat-melemahnya sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
output, kesempatan kerja, harga (barang), dan utamanya adalah menerima simpanan dari
nilai tukar. masyarakat dalam bentuk Giro, Tabungan,
Dan sisi permintaan agregat (aggregate dan Deposito. Kemudian bank dikenal juga
demand), gejolak seperti tersebut di atas sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit)
merupakan refleksi dan terjadinya bagi masyarakat yang membutuhkan,
ketidakseimbangan di dalam kondisi misalnya untuk tambahan modal. Disamping
perekonomian makro (macroeconomic itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk
disequilibrium) yang disebabkan antara lain menukar uang, mengirimkan uang atau
salah satunya oleh terlalu banyak atau terlalu menerima segala macam bentuk pembayaran
sedikitnya jumlah uang yang beredar. Karena dan setoran seperti pembayaran listrik,
itu, sebagai institusi yang memiliki telepon, air, Pajak Bumi dan Bangunan, uang
kemampuan untuk mengontrol dan kuliah, gaji, dan pembayaran lainnya dalam
mempengaruhi jumlah uang yang beredar, Khasmire (2008 :
maka perbankan bisa berperan sebagai salah 25).
satu instrumen untuk menciptakan stabilitas Istilah bank berasal dari bahasa Italia yaitu
dan menjaga keseimbangan kondisi “Banco” yang artinya bangku atau meja,
perekonomian makro, karena pada waktu itu orang yang melayani
Menurut Sunarsip (2003), di negara kegiatan operasionalnya kepada para nasabah
berkembang seperti Indonesia, keberadaan terutama dalam lalu lintas uang dilakukan
industri perbankan menjadi semakin penting. diatas bangku atau meja. Istilah bangku atau
Ini mengingat, tipikal negara berkembang meja ini kemudian berkembang dan populer
adalah adanya saving-investment gap yang menjadi bank.
tidak bisa ditutupi oleh budget pemerintah. Lembaga perbankan merupakan inti dari
Keterlibatan perbankan dalam mengumpulkan sistem keuangan di setiap negara. Bank adalah
dan menyalurkan kembali dana-dana lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi
masyarakat akan sangat membantu proses orang perseorangan, badan-badan usaha
pembangunan ekonomi. Sehingga tidak swasta, badan-badan usaha milik negara,
mengherankan jika peranan perbankan dalam bahkan lembaga-lembaga pemerintahan untuk
perekonomian negara berkembang lebih menyimpan dana-dana yang dimilikinya.
mendominasi dibandingkan dengan perbankan Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai
di negara-negara maju. jasa yang diberikan, bank melayani
Sebagai gambaran, studi yang dilakukan World kebutuhan pembiayaan serta melancarkan
Bank menunjukkan bahwa asset sektor perbankan mekanisme sistem pembayaran bagi semua
terhadap seluruh asset lembaga keuangan negara- sektor perekonomian.
negara di kawasan Asia dan Amerika Latin pada Menurut Hermansyah (2013 : 7), dalam
tahun 1994 mencapai 60%. Bahkan di Indonesia, Black’s Law Dictionary, bank dirumuskan
rasionya mencapai 90%. Dari sisi investasi, fungsi sebagai: “An institution, usually incopated,
intermediasi yang paling dominan dilakukan bank whose business to receive money on deposit,
adalah penyaluran kredit. Disadari bahwa di cash, checks or drafts, discount commercial
samping menjanjikan keuntungan sebagai sumber paper, make loans, and issue promissory notes
utama pendapatan bank, pemberian kredit juga payable to bearer known as bank notes.”
mempunyai sisi resiko yang tinggi bagi bank, yaitu Pengertian bank yang lain, menurut kamus
resiko kegagalan pengembalian yang lebih besar istilah hukum Fockema Andreae yang
sehingga menyebabkan menimbulkan kredit mengatakan bahwa bank adalah suatu
menjadi bermasalah yang menjurus kepada kredit lembaga atau orang pribadi yang menjalankan
perusahaan dalam menerima dan memberikan

141
uang dari dan kepada pihak ketiga. Berhubung hukum yang menjalankan kegiatan
dengan adanya cek yang hanya dapat menghimpun dana dari masyarakat dalam
diberikan kepada bankir sebagai tertarik, maka bentuk simpanan (Giro, Tabungan, dan
bank dalam arti luas adalah orang atau Deposito) dan menyalurkannya kepada
lembaga yang dalam pekerjaannya secara masyarakat yang membutuhkan dana dalam
teratur menyediakan uang untuk pihak ketiga. bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam
G.M.Verryn Stuart dalam bukunya Bank rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
Politik, berpendapat bank adalah suatu badan banyak untuk mencapai masyarakat adil dan
yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-
kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya Undang Dasar 1945.”
sendiri atau dengan uang yang diperolehnya Usaha bank tidak semata-mata memutar uang
dari orang lain, maupun dengan jalan untuk mencari keuntungan perusahaan, tetapi
mengedarkan alat-alat penukar baru berupa undang-undang menghendaki agar taraf hidup
giral. rakyat banyak dapat ditingkatkan. Hal ini
A.Abdurrachman dalam Ensiklopedia merupakan salah satu tanggung-jawab bank
Ekonomi Keuangan dan Perdagangan dalam rangka mewujudkan cita-cita negara
menjelaskan bahwa, bank adalah suatu jenis Republik Indonesia untuk mencapai
lembaga keuangan yang melaksanakan masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu,
berbagai jenis jasa, seperti memberikan dalam kehidupan sehari-hari bank tidak boleh
pinjaman, mengedarkan mata uang, terlepas dari kegiatan pembangunan. Setiap
pengawasan terhadap mata uang, bertindak kegiatan bank harus berhasil guna bagi
sebagai tempat penyimpanan benda-benda kepentingan masyarakat.
berharga, membiayai usaha perusahaan- Perbankan adalah segala sesuatu yang
perusahaan dan lain-lain. menyangkut tentang bank, mencakup
Definisi bank menurut Pasal 1 butir 2 kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor proses dalam melaksanakan kegiatan
10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 usahanya. Dapat dikatakan bahwa sistim
tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 perbankan adalah suatu sistim yang
Tahun 1992 tentang Perbankan, yang menyangkut tentang bank, mencakup
dimaksud dengan BANK adalah “badan usaha kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
yang menghimpun dana dari masyarakat proses melaksanakan kegiatan usahanya
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya secara keseluruhan.
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan Aktivitas perbankan yang pertama adalah
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka menghimpun dana dari masyarakat luas yang
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak” dikenal dengan istilah di dunia perbankan
Sedangkan menurut Pasal 1 butir 2 adalah kegiatan funding. Pengertian
UndangUndang RI Nomor 21 Tahun 2008 menghimpun dana maksudnya adalah
tanggal 16 Juli 2008 tentang Perbankan mengumpulkan atau mencari dana dengan
Syariah, yang dimaksud dengan BANK adalah cara membeli dana dari masyarakat luas.
“badan usaha yang menghimpun dana dari Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan
masyarakat dalam bentuk Simpanan dan oleh bank dengan cara memasang berbagai
menyalurkannya kepada masyarakat dalam strategi agar masyarakat mau menyimpan
bentuk kredit dan/ atau bentuk lainnya dalam dananya dalam bentuk simpanan. Jenis
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.” simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat
Berdasarkan pengertian tersebut diatas, bank adalah seperti Giro, Tabungan, dan Deposito
adalah merupakan perusahaan yang bergerak Berjangka.
dalam bidang keuangan, artinya aktivitas Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di
perbankan selalu berkaitan dalam bidang bank, maka pihak perbankan memberikan
keuangan; sehingga berbicara mengenai bank rangsangan berupa balas jasa yang akan
tidak terlepas dari masalah keuangan. Dari diberikan kepada si penyimpan dana. Balas
beberapa pengertian tersebut diatas, penulis jasa tersebut istilahnya dapat berupa bunga,
menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa
bank adalah: “Badan usaha yang berbadan lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang

142
diberikan itu, akan semakin tinggi minat Penghasilan/ pendapatan utama dari bisnis
masyarakat untuk menyimpan uangnya di perbankan yang berdasarkan prinsip
bank. Oleh karena itu, pihak perbankan harus konvensional diperoleh dari selisih bunga
memberikan berbagai rangsangan, kredit yang diberikan oleh debitur kepada
kepercayaan dan pelayanan yang prima bank dengan bunga simpanan yang diberikan
(ramah), sehingga masyarakat semakin bank kepada penyimpan dana di bank.
tertarik untuk menyimpan dananya di bank. Keuntungan dari selisih bunga ini di bank
Setelah memperoleh dana dari masyarakat dikenal dengan istilah “spread based”. Apabila
dalam bentuk simpanan (giro, tabungan, dan suatu bank mengalami suatu kerugian dari
deposito), maka oleh perbankan dana tersebut selisih bunga, dimana suku bunga simpanan
diputarkan kembali atau dijualkan kembali lebih besar dari suku bunga kredit, maka
kepada masyarakat yang membutuhkan untuk istilah ini dikenal dengan nama “negatif
tambahan modal dalam bentuk pinjaman atau spread.”
lebih dikenal dengan istilah kredit (lending). Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah
Dalam pemberian kredit ini juga dikenakan tidak dikenal istilah bunga dalam memberikan
jasa pinjaman kepada penerima kredit jasa kepada penyimpan maupun peminjam. Di
(debitur) dalam bentuk bunga dan biaya bank ini jasa bank yang diberikan disesuaikan
administrasi. Sedangkan bagi bank yang dengan prinsip syariah sesuai dengan hukum
berdasarkan prinsip syariah istilahnya Islam. Prinsip syariah yang diterapkan oleh
berdasarkan bagi hasil atau penyertaan modal. Bank Syariah adalah pembiayaan berdasarkan
Selisih bunga yang diterima dari pemakai prinsip “bagi hasil (mudharabah),”
kredit (debitur) dengan bunga yang pembiayaan berdasarkan prinsip “penyertaan
dibayarkan kepada nasabah penyimpan, itulah modal (musharakah)”, prinsip jual beli barang
merupakan pendapatan bank yang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)
dipergunakan untuk membiayai atau pembiayaan barang modal berdasarkan
operasionalnya. Besarnya suku bunga kredit prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau
sangat dipengaruhi oleh besarnya suku bunga dengan adanya pilihan pemindahan
simpanan. Semakin besar atau semakin mahal kepemilikan atas barang yang disewa dari
bunga simpanan, maka semakin besar atau pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
semakin mahal pula bunga pinjaman dan Sistem bank berdasarkan prinsip Syariah
demikian pula sebaliknya; semakin kecil atau sebelumnya di Indonesia hanya dilakukan
semakin murah bunga simpanan, maka oleh Bank Syariah seperti Bank Muamalat
semakin kecil atau semakin murah pula bunga Indonesia dan BPR Syariah lainnya. Dewasa
pinjaman. Di samping suku bunga simpanan, ini sesuai dengan Undang-Undang Perbankan
pengaruh besar kecil bunga pinjaman juga Nomor 10 Tahun 1998 yang baru, bank umum
dipengaruhi oleh keuntungan yang akan dan Bank Perkreditan Rakyat pun dapat
diambil oleh bank, biaya operasional yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
dikeluarkan, jangka waktu kredit, cadangan prinsip syariah sepanjang sesuai dengan
resiko kredit macet, pajak serta pengaruh ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Indonesia (BI), hal ini tercantum dalam Pasal
kegiatan menghimpun dana (funding) dan 1 butir 3 dan butir 4.
menyalurkan dana (lending) ini merupakan Selain menghimpun dana dalam bentuk
kegiatan utama perbankan.. Sedangkan simpanan (giro, tabungan, dan deposito) dan
kegiatan utama dari Perbankan Syariah sama penyaluran dana dalam bentuk kredit,
dengan Bank Konvensional yaitu perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa
menghimpun dana (funding) dalam bentuk perbankan lainnya. Jasa-jasa ini diberikan
simpanan berupa Giro, Tabungan, Deposito, untuk mendukung kelancaran kegiatan
atau bentuk lainnya yang dipersamakan menghimpun dana dan menyalurkan dana,
dengan itu yang tidak bertentangan dengan baik yang berhubungan langsung dengan
Prinsip Syariah, serta menyalurkan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak
pembiayaan (lending) yang tidak bertentangan langsung, antara lain Transfer, Inkaso,
dengan Prinsip Syariah. Kliring, Bank Notes, Safe Deposit Box,

143
Travellers Cheque, Bank Card, Letter of perdagangan yang penting. Bank Venesia
Credit, Bank Garansi. didirikan oleh pemerintah pada tahun 1171
dan merupakan bank negara pertama yang
2.2. Asal Mula Bank. dipakai untuk membiayai perang. Kemudian
Pada zaman Babylonia, Yunanani dan berturutturut berdirilah Bank of Genoa dan
Romawi diduga usaha perbankan telah Bank of Barcelona pada tahun 1320.
memegang peranan dalam lalu lintas Sekitar awal abad ke-16 di London (Inggeris),
perdagangan. Tugas bank pada waktu itu lebih Amsterdam (Belanda), serta Antwerpen dan
bersifat tukar menukar mata uang, sehingga Leuven (Belgia) tukang-tukang emas bersedia
orang yang melakukannya disebut pedagang menerima uang logam (emas dan perak) untuk
uang. Pada umumnya pekerjaan pedagang disimpan. Sebagai tanda bukti penyimpanan,
uang hanyalah sebagai perantara menukarkan tukang emas memberikan kepada penyimpan
mata uang asing dengan mata uang negeri suatu tanda deposito yang disebut
sendiri atau sebaliknya. Kemudia usaha ini Goldsmith’s note. Goldsmith’s note tersebut
berkembang dengan menerima tabungan, merupakan bukti bahwa tukang emas
menitipkan, ataupun meminjamkan uang mempunyai hutang. Lambat laun tanda
dengan memungut bunga pinjaman. deposito itu diterima sebagai alat pembayaran
Awal mula berdirinya bank sebagai berikut. atau menjadi uang kertas.
Kira-kira tahun 2000 SM di Babylonia telah Sejarah mencatat, Goldsmith’s note oleh
dikenal semacam bank. Bank ini pemiliknya jarang ditukar kembali dengan
meminjamkan emas dan perak denan tingkat uang logam. Berdasarkan hal tersebut, tukang
bunga 20% setiap bulan dan dikenal sebagai emas mulai memberanikan diri
Temples of Babylon. Sesudah zaman mempergunakan kesempatan mengeluarkan
Babylon, tahun 500 SM menyusul di Yunani Goldsmith’s note, sekalipun jaminan emas
didirikan semacam bank, dikenal sebagai tidak ada. Namun Goldsmith’s note yang
Greek Temple, yang menerima simpanan dikeluarkan itu tetap merupakan bukti
dengan memungut biaya penyimpanannya utangnya. Dengan perkembangan ini, maka
serta meminjamkannya kembali kepada peralihan tugas tukang emas menjadi tugas
masyarakat. Pada saat itulah muncul bankir- perbankan.
bankir swasta pertama.
Operasinya meliputi penukaran uang dan 2.3. Landasan Hukum Perbankan di
segala macam kegiatan bank. Lembaga Indonesia.
perbankan yang pertama di Yunani timbul Landasan hukum Perbankan di Indonesia
pada tahun 560 SM. adalah:
Setelah zaman Yunani, muncul usaha bank di a. Undang-Undang Republik Indonesia No.7
Romawi (Italia sekarang) yang operasinya Tahun 1992 tentang Perbankan
sudah lebih luas lagi, yakni tukar menukar sebagaimana telah diubah dengan Undang-
mata uang, menerima deposito, memberikan Undang No.10 Tahun 1998 yang
kredit, menstransfer modal, dan bersamaan diundangkan pada tanggal 10 November
dengan jatuhnya kota Roma pada tahun 509 1998, lembaran negara RI tahun 1998
SM, perbankan juga ikut jatuh. Tetapi pada nomor 182..
tahun 527-565 Yustianus mengkodefikasikan b. Undang-Undang Republik Indonesia
hukum Romawi di Konstantinopel sehingga No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
perbankan berkemban kembali. sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Perkembangan ini diawali dengan adanya Undang No.3 Tahun 2004, yang
perdagangan dengan negara Cina, India dan diundangkan pada tanggal 15 Januari
Ethiopia. Bahkan mata uang Konstantinopel 2004, Lembaran Negara RI tahun 2004
ditetapkan sebagai mata uang internasional. nomor 7.
Hubungan perdagangan kemudian
berkembang ke Asia Barat (sekarang Timur 2.4. Asas, Fungsi, dan Tujuan Bank di
Tengah) dan Eropa sehingga kota-kota seperti Indonesia a. Asas
Alexandria, Venesia dan beberapa pelabuhan Asas perbankan yang dianut di Indonesia
di Italia Selatan terkenal sebagai pusat tercantum dalam ketentuan Pasal 2

144
UndangUndang Nomor 7 Tahun 1992 nasional merupakan sasaran perbankan
tentang Perbankan yang mengemukakan dalam melakukan kegiatan sebagaimana
bahwa: “Perbankan Indonesia dalam fungsinya tersebut diatas. Keberhasilan
melakukan usahanya berasaskan demokrasi perbankan dalam memainkan peranannya
ekonomi dengan menggunakan prinsip dalam pembangunan nasional tentu akan
kehati-hatian.” dapat mewujudkan kehidupan rakyat yang
Yang dimaksud dengan demokrasi ekonomi lebih baik dari sebelumnya.
ialah demokrasi ekonomi berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 2.5. Landasan Hukum Perbankan Syariah
Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip di Indonesia
kehati-hatian, bahwa bank dan orang-orang a. Undang-Undang Republik Indonesia No.21
yang terlibat di dalamnya ketika harus Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,
membuat kebijakan dalam menjalankan yang diundangkan pada tanggal 16 Juli
kegiatan usahanya wajib menjalankan 2008, Lembaran Negara RI Tahun 2008
tugas dan wewenangnya masing-masing nomor 94.
secara cermat, teliti, dan profesional
sehingga memperoleh kepercayaan dari 2.6. Asas, Fungsi, dan Tujuan Bank
masyarakat. Selain itu, bank dalam Syariah di Indonesia.
membuat kebijakan dalam menjalankan a. Asas
kegiatan usahanya, harus selalu mematuhi Asas perbankan Syariah yang dianut di
seluruh peraturan perundang-undangan Indonesia tercantum dalam ketentuan Pasal
yang berlaku secara konsisten, dengan 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008
didasari oleh itikad baik. tentang Perbankan Syariah yang
b. Fungsi. mengemukakan bahwa: Perbankan Syariah
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun dalam melakukan usahanya berasaskan
1992 tentang Perbankan, merumuskan Prinsip Syariah, demokrasi ekonomi, dan
mengenai fungsi perbankan, yaitu: “Fungsi prinsip kehati-hatian.
utama perbankan Indonesia adalah sebagai b. Fungsi.
penghimpun dana dan penyalur dana Pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun
masyarakat.” 2008 tentang Perbankan Syariah,
Perbankan di Indonesia mempunyai tujuan merumuskan mengenai fungsi perbankan,
yang strategis dan tidak semata-mata yaitu:
berorientasi ekonomi, tetapi juga (1). Menghimpun dan menyalurkan dana
berorientasi pada hal-hal yang masyarakat,
nonekonomis seperti masalah menyangkut (2). Menerima dana yang berasal dari
stabilitas nasional yang mencakup antara zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana
lain stabilitas politik dan stabilitas sosial. sosial lainnya yang menyalurkannya
c. Tujuan kepada organisasi pengelola zakat.
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 7 Tahun (3). Menghimpun dana social yang berasal
1992 tentang Perbankan menyebutkan: dari wakaf uang dan menyalurkannya
“Perbankan Indonesia bertujuan kepada pengelola wakaf (nazhir)
menunjang pelaksanaan pembangunan sesuai dengan kehendak pemberi
nasional dalam rangka meningkatkan wakaf
pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan (wakif).
stabilitas nasional kearah peningkatan (4). Pelaksanaan fungsi sosial
kesejahteraan rakyat banyak.” sebagaimana dimaksud pada ayat(2)
Bank tidak cukup hanya menjalankan dan (3) Sesuai dengan ketentuan
kegiatannya saja yaitu menghimpun dana peraturan perundangundangan.
dan menyalurkan dana masyarakat, tetapi 3. Tujuan.
juga mempunyai tujuan yang jelas demi Pasal 3 Undang-Undang Nomor 21 Tahun
kepentingan pembangunan nasional. 2008 tentang Perbankan Syariah
Meningkatkan pemerataan, pertumbuhan menyebutkan: Perbankan Syariah bertujuan
ekonomi, dan meningkatkan stabilitas menunjang pelaksanaan pembangunan

145
nasional dalam rangka meningkatkan hal jangkauan wilayah operasi, BPR
keadilan, kebersamaan, dan pemerataan dibatasi hanya dalam wilayah negara
kesejahteraan rakyat. Republik Indonesia saja. Larangan
lainnya bagi BPR adalah ikut kliring
2.7. Jenis-jenis Bank. serta transaksi valuta asing.
Dalam praktek perbankan di Indonesia b. Dilihat dari Segi Cara Menentukan
terdapat beberapa jenis perbankan yang diatur Harga.
dalam Undang-Undang Perbankan. Perbedaan Apabila dilihat dari segi atau caranya bank
jenis perbankan dapat dilihat dari berbagai tersebut dalam menentukan harga baik
segi antara lain : segi fungsi bank dan dari harga jual maupun harga beli terbagi
segi caranya bank tersebut menentukan harga dalam dua kelompok yaitu:
jual dan harga beli. a. Bank yang berdasarkan
a. Dilihat dari segi Fungsi Bank. prinsip konvensional.
Ditinjau dari segi fungsi bank perbedaan yang Mayoritas bank yang berkembang di
terjadi terletak pada luasnya kegiatan atau Indonesia pada saat ini adalah bank
jumlah produk yang dapat ditawarkan yang berorientasi pada prinsip
maupun jangkauan wilayah konvensional. Hal ini tidak terlepas dari
operasionalnya. sejarah bangsa Indonesia dimana asal
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan mula bank di Indonesia dibawa oleh
Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi pemerintah kolonial Belanda. Dalam
dengan keluarnya Undang-Undang mencari keuntungan dan menentukan
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, harga kepada para nasabahnya
jenis perbankan terdiri dari : menggunakan dua metode, yaitu:
1. Bank Umum, adalah bank yang a. Menetapkan bunga sebagai harga,
melaksanakan kegiatan usaha secara baik untuk produk simpanan (giro,
konvensional dan/ atau berdasarkan tabungan, dan deposito) maupun
Prinsip Syariah, yang dalam untuk produk pinjaman (kredit)
kegiatannya memberikan jasa dalam ditentukan berdasarkan tingkat suku
lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang bunga tertentu. Penentuan harga ini
diberikan adalah umum, dalam arti dikenal dengan istilah spread based.
dapat memberikan seluruh jasa Apabila suku bunga simpanan lebih
perbankan yang ada. Begitu pula rendah dari suku bunga pinjaman
dengan wilayah operasionalnya dapat maka dikenal dengan nama positive
dilakukan diseluruh wilayah Republik spreed. Sebaliknya apabila suku
Indonesia dan diluar negeri. Bank bunga simpanan lebih tinggi dari
umum sering disebut bank komersil suku bunga pinjaman maka dikenal
(commercial bank). dengan nama negative spreed.
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) b. Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah perbankan menggunakan atau
bank yang melaksanakan kegiatan menerapkan berbagai biaya-biaya
usaha secara “konvensional” atau dalam nominal atau presentase
berdasarkan tertentu. Sistem pengenaan biaya ini
“prinsip syariah” yang dalam dikenal dengan istilah fee based.
kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Artinya c. Bank yang berdasarkan prinsip Syariah.
kegiatan BPR jauh lebih sempit jika Bank yang berdasarkan prinsip syariah
dibandingkan dengan kegiatan bank belum lama berkembang di Indonesia yaitu
umum. baru pada tahun 1990 dengan didirikannya
Kegiatan BPR hanya meliputi kegiatan Bank Muamalat oleh MUI, namun di luar
menghimpun dana dan menyalurkan negeri terutama di negara-negara Timur
dana saja, bahkan dalam menghimpun Tengah, bank yang
dana BPR dilarang menerima simpanan berdasarkan/menerapkan prinsip syariah
dalam bentuk Giro. Begitu pula dalam sudah berkembang pesat sejak lama, di

146
Mesir tahun 1963, di Iran tahun 1983, di menentukan produk dan jasanya. Sedangkan
Turki tahun 1984, di Pakistan tahun 1985, Bank Perkreditan Rakyat terbatas untuk
dan di Malaysia tahun 1983. Bagi bank menentukan produk dan jasanya, sehingga
yang berdasarkan prinsip syariah dalam kegiatannya lebih sempit.
penentuan harga produknya sangat berbeda Adapun kegiatan-kegiatan dari perbankan
dengan bank yang berdasarkan prinsip yang ada di Indonesia pada saat ini adalah
konvensional. Bank yang berdasarkan sebagai berikut :
prinsip syariah aturan perjanjian adalah a. Kegiatan-kegiatan Bank Umum
berdasarkan hukum Islam antara bank 1. Menghimpun dana dari
dengan nasabahnya yang menyimpan dana masyarakat (funding) dalam
dan atau pembiayaan usaha kegiatan bentuk simpanan:
perbankan lainnya. a. Simpanan Giro (Demand
Dalam menentukan harga atau mencari Deposit)
keuntungan bagi bank yang berdasarkan b. Simpanan Tabungan (Saving
prinsip syariah adalah sebagai berikut : Deposit)
1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi c. Simpanan Deposito (Time
hasil (mudharabah). Deposit) 2. Menyalurkan dana kepada
2. Pembiayaan berdasarkan prinsip masyarakat (lending) dalam bentuk
penyertaan modal (musharakah). kredit:
3. Prinsip jual beli barang a. Kredit Investasi, misalnya kredit
dengan memperoleh keuntungan untuk membangun gedung.
(murabahah). b. Kredit Modal Kerja, misalnya kredit
4. Pembiayaan barang modal berdasarkan untuk jual sembilan bahan pokok.
sewa murni tanpa pilihan (ijarah). c. Kredit Perdagangan, misalnya kredit
5. Adanya pilihan pemindahan ekspor/ impor.
kepemilikan atas barang yang disewa d. Kredit Produktif, misalnya kredit
dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah untuk ternak ayam.
wa iqtina). e. Kredit Konsumtip, misalnya kredit
Sedangkan penentuan biaya-biaya jasa untuk beli mobil, rumah pribadi.
bank lainnya bagi bank yang berdasarkan f. Kredit Profesi, misalnya kredit
prinsip syariah juga menentukan biaya untuk Notaris, Dokter, dan Dosen.
sesuai Syariah Islam. 3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya
(Services) antara lain seperti :
2.8. Kegiatan-kegiatan Bank. a. Kiriman Uang (Transfer)
Kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas b. Kliring (Clearing)
dari bidang keuangan. Sama halnya dengan c. Safe Deposit Box (SDB)
pedagang atau perusahaan lainnya, kegiatan d. Bank Card
perbankan secara sederhana dapat dikatakan e. Bank Notes (Valas)
adalah berdagang uang yaitu membeli uang f. Bank Garansi
(menghimpun dana dari masyarakat dalam g. Referensi Bank
bentuk giro, tabungan, dan deposito) dan h. Bank Draft
menjual uang (menyalurkan dana) dalam i. Letter of Credit (L/C)
bentuk kredit kepada masyarakat umum yang j. Cek Wisata (Travellers Cheque)
membutuhkan tambahan modal untuk b. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan
memajukan usahanya. Rakyat (BPR)
Dalam melaksanakan kegiatannya, dapat a. Menghimpun dana dari
dibedakan antara kegiatan bank umum dengan masyarakat
kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). (funding) dalam bentuk :
Kegiatan bank umum lebih luas dari kegiatan 1. Simpanan Tabungan (Saving
Bank Perkreditan Rakyat, maksudnya adalah Deposit)
produk yang ditawarkan oleh bank umum 2. Simpanan Deposito (Time Deposit)
lebih banyak ragamnya, hal ini disebabkan b. Menyalurkan dana kepada masyarakat
bank umum mempunyai kebebasan untuk (lending) dalam bentuk :

147
1. Kredit Investasi membiayai operasionalnya dari sumber
2. Kredit Modal Kerja dana dari masyarakat. Pencarian dana
3. Kredit Perdagangan dari masyarakat relatif paling mudah
c. Larangan-larangan bagi Bank jika dibandingkan dengan sumber dana
Perkreditan Rakyat adalah sebagai lainnya, dan pencarian dana dari
berikut: masyarakat ini paling dominan, asal
- Menerima Simpanan dalam bentuk dapat memberikan bunga dan fasilitas
Giro menarik lainnya. Akan tetapi pencarian
- Mengikuti Kliring sumber dana dari masyarakat lebih
- Melakukan kegiatan Valuta Asing mahal jika dibandingkan dari dana
- Melakukan kegiatan Perasuransian sendiri. Dana yang berasal dari
masyarakat terbagi atas tiga jenis yaitu :
2.9. Sumber-Sumber Dana Bank. Yang 1. Simpanan Giro, yaitu simpanan yang
dimaksud dengan sumber-sumber dana bank penarikannya dapat dilakukan setiap
adalah usaha bank yang bersangkutan dalam saat dengan menggunakan cek, bilyet
mencari/menghimpun dana untuk membiayai giro, sarana perintah pembayaran
operasionalnya. Aktivitas ini sesuai dengan lainnya atau dengan cara
fungsinya bahwa bank adalah lembaga pemindahbukuan.
keuangan yang kegiatannya sehari-hari adalah 2. Simpanan Tabungan, yaitu simpanan
dalam bidang jual beli uang. Dalam hal ini yang penarikannya hanya dapat dilakukan
sebelum menjual uang (memberikan kredit) menurut syarat-syarat tertentu yang
bank tersebut harus terlebih dahulu membeli disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
uang (menghimpun dana), dan selisih bunga cek, bilyet giro atau alat lainnya yang
yang diterima dari peminjam/ debitur dengan dipersamakan dengan itu.
bunga yang dibayarkan kepada penyimpan 3. Simpanan Deposito, yaitu simpanan yang
dana, itulah yang menjadi keuntungan bank penarikannya hanya dapat dilakukan pada
untuk membiayai operasionalnya. Adapun waktu tertentu berdasarkan perjanjian
sumber-sumber dana bank tersebut terdiri nasabah penyimpan dengan bank.
dari: c. Dana yang bersumber dari lembaga
a. Dana yang bersumber dari Bank itu lainnya.
sendiri. Sumber dana dari bank itu sendiri Sumber dana dari lembaga lainnya
berasal dari modal sendiri. Modal sendiri merupakan tambahan dana jika bank
maksudnya adalah modal setoran dari mengalami kesulitan dalam pencarian dana
pemegang sahamnya. Secara garis besar dari bank itu sendiri atau dari masyarakat.
dana yang bersumber dari bank itu sendiri Dana dari lembaga lainnya ini, bunga atau
terdiri dari pada: balas jasanya relatif lebih mahal dan sifatnya
1. Setoran modal dari pemegang saham. hanya sementara waktu saja. Dana yang
2. Cadangan laba pada tahun yang lalu bersumber dari lembaga lainnya dapat
yang tidak dibagi kepada para diperoleh dari:
pemegang sahamnya. Cadangan ini a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia
sengaja disediakan untuk (BI), yaitu kredit yang diberikan Bank
mengantisipasi laba tahun yang akan Indonesia kepada bank-bank yang
datang. mengalami kesulitan likuiditasnya.
3. Laba bank yang belum dibagi, yaitu Kredit likuiditas ini juga dapat
laba yang belum dibagikan pada tahun diberikan kepada pembiayaan proyek-
yang bersangkutan, sehingga dapat proyek pemerintah untuk membantu
dimanfaatkan sebagai modal bank peningkatan taraf hidup masyarakat
untuk sementara waktu. luas.
b. Dana yang berasal dari masyarakat. b. Pinjaman antar bank (call money),
Sumber dana ini merupakan sumber dana biasanya pinjaman ini diberikan kepada
terpenting bagi kegiatan operasional bank-bank yang mengalami kalah
bank dan juga merupakan tolok ukur kliring di dalam lembaga kliring. Call
akan keberhasilan bank jika mampu

148
money ini jangka waktunya pendek Tumbuh kembangnya strategi pembangunan
dengan bunga yang relatif tinggi. Indonesia sangat didukung oleh berbagai
c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri, institusi yang dibangun oleh pemerintah
yaitu pinjaman yang diperoleh bank yang secara bersama-sama berkoordinsasi
dari pihak luar negeri, misalnya Bank untuk mencapai sasaran dari tujuan yang
Dunia (World Bank), Bank sudah direncanakan. Peran berbagai lembaga
Pembangunan Asia ikut ambil bagian dalam pengkoordinasian
(The Asian Development Bank), Bank tersebut terutama sektor perekonomian yang
Pembangunan Islam (Islamic menjadi salah satu tolok ukur pertumbuhan
Development Bank). kemajuan suatu Negara. Berbagai cabang
d. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). dari strategi ekonomi memiliki kontribusi
Dalam hal ini pihak bank menerbitkan sendiri dalam mendukung kegiatan ekonomi,
SBPU kemudian diperjualbelikan misalnya BUMN yang dimiliki oleh pihak
kepada pihak yang berminat, baik pemerintah dalam kegiatan ekonomi
perusahaan keuangan maupun non nasional.
keuangan. Perbankan yang merupakan salah satu
pendorong perekonomian nasional menjadi
salah satu sektor dalam BUMN. Tidak dapat
dipungkiri bahwa perkembangan dan
pertumbuhan perekonomian nasional tidak
terlepas dari peran serta dunia perbankan yang
sangat besar memberikan kontribusi kepada
masyarakat Indonesia, mulai dari kredit usaha
kecil, menengah ataupun kredit usaha lainnya,
2.10. Kontribusi Kredit Perbankan Bagi bahkan sebagai tempat penjaminan simpanan
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. oleh masyarakat.
Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10
November 1998 tentang Perubahan
UndangUndang Nomor 7 Tahun 1992 Kesimpulan
tentang Perbankan, yang dimaksud dengan
Bank adalah “badan usaha yang Indonesia sebagai salah satu negara
menghimpun dana dari masyarakat dalam berkembang, keberadaan industri perbankan
bentuk simpanan dan menyalurkannya menjadi semakin penting. Keterlibatan
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan perbankan dalam mengumpulkan dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka menyalurkan kembali dana-dana masyarakat
meningkatkan tarap hidup rakyat akan sangat membantu proses pembangunan
banyak”. ekonomi. Perkembangan dan pertumbuhan
Negara Indonesia sebagai Negara yang perekonomian nasional tidak terlepas dari
sedang berkembang bertujuan untuk peran serta dunia perbankan yang sangat besar
mencapai masyarakat yang adil dan makmur, memberikan kontribusi kepada masyarakat
merata materil dan juga spiritual. Negara Indonesia,mulai dari kredit usaha kecil,
tidak hanya bertugas memelihara ketertiban menengah ataupun kredit usaha lainnya,
masyarakat, akan tetapi lebih luas dari pada bahkan sebagai tempat penjaminan simpanan
itu, yaitu berkewajiban turut serta dalam oleh masyarakat.
semua sektor kehidupan masyarakat.
Sebagai Negara yang memiliki tujuan dan
strategi, Indonesia menerapkan banyak hal
yang harus dikerjakan untuk tercapainya
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
yang matang disertai dengan pemerataan
pembangunan yang tidak hanya terpatok
pada suatu wilayah tertentu namun tersebar
ke seluruh pelosok Nusantara.

149
Pemeo ekonomi menyatakan, siapa yang
menguasai perbankan akan menguas3.
Kesimpulan
Indonesia sebagai salah satu negara
berkembang, keberadaan industri
perbankan menjadi
3. Kesimpulan
Indonesia sebagai salah satu negara
berkembang, keberadaan industri
perbankan menjadi
ai perekonomian suatu negara. Kemudian
pemeo politik menyatakan, siapa yang
menguasai perekonomian suatu negara akan
menguasai politik negara tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Gillis, M., 1966, “Economic of Development”,


W.W. Norton and Company, New York.
Hermansyah, 2013, Hukum Perbankan
Nasional Indonesia, Kencana, Jakarta,
Kanwil BRI, 1982, Pengetahuan Umum
Perbankan, Medan,.
Kasmir, 2008, Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya, RajaGrafindo Persada, Jakarta,
______, 2010, Manajemen Perbankan,
RajaGrafindo Persada, Cet.9, Jakarta.
Lovett, William A., 1997, Banking and
Financial institutions Laws,
Westpublishing Co, USA.

Supramono, Gatot, 1995, Perbankan dan


Masalah Kredit suatu Tinjauan Yuridis,
Djambatan, Jakarta.
Suyatno,Thomas dkk. 1988, Kelembagaan
Perbankan, PT.Gramedia, Jakarta,.
Usman, Rachmadi, 2012, Aspek Hukum
Perbankan Syariah di Indonesia, Sinar
Grafika, Cet.1, Jakarta.

Keuangan, Departemen Keuangan RI,


September 2003.
World Bank, 1997. Private Capital Flows to
Developing Countries, Washington, D.C:
The World Bank.

150

Anda mungkin juga menyukai