Anda di halaman 1dari 11

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Online Universitas Islam Sumatera Utara

PERANAN PERBANKAN DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN


INDONESIA

H.Bachtiar Simatupang
Universitas Islam Sumatera Utara
simatupang.bachtiar167@yahoo.co.id

ABSTRACT

Indonesia as a developing country aims to achieve a fair and prosperous society, evenly material
and also spiritual. As a country with a goal and strategy, Indonesia is implementing a lot of things
to do to improve Indonesia's mature economy along with equitable development spread throughout
the archipelago. BUMN is one of the national economy drivers. Banking as one of the State
enterprises in implementing its operations is not solely to seek profit, but should support the
Government's efforts in enhancing the national economy. It is expressly stated in article 4 of the
Republic of Indonesia Law number 7 year 1992 concerning banking mentions: "Indonesia's
banking aims to support national development implementation in order to improve equitable,
economic growth, and national stability toward the enhancement of many people's welfare. "

Key words: Bank, national development.

ABSTRAK : Negara Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang bertujuan untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur, merata materil dan juga spiritual. Sebagai Negara
yang memiliki tujuan dan strategi, Indonesia menerapkan banyak hal yang harus dikerjakan untuk
meningkatkan perekonomian Indonesia yang matang disertai dengan pemerataan pembangunan
yang tersebar ke seluruh pelosok Nusantara. BUMN merupakan salah satu pendorong
perekonomian nasional. Perbankan sebagai salah satu BUMN dalam melaksanakan
operasionalnya tidak semata-mata untuk mencari keuntungan, akan tetapi harus mendukung usaha
pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional. Hal ini tegas tercantum dalam Pasal 4
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan menyebutkan:
“Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan
kesejahteraan rakyat banyak.”

Kata kunci: Bank, Pembangunan nasional.

1. Pendahuluan (transformation and distribution of risk


Menurut Lover (1997 : 1), industri function). Keempat, serta instrumen untuk
perbankan sering dianggap sebagai jantungnya menstabilkan kondisi perekonomian
dan motor penggerak perekonomian suatu (stabilization function ) dalam Gill (1966 : 20).
negara. Sebagaimana terlihat dan strategisnya Berperan sebagai lembaga transmisi,
peran perbankan dalam perekonomian selaku mengandung arti bahwa institusi perbankan
intermediary institution dalam menghimpun dan mempunyai kemampuan dalam mengontrol
menyalurkan dana masyarakat bagi pembiayaan jumlah dan lalulintas uang yang beredar.
kegiatan sektor perekonomian sehingga akan Artinya, sebagai institusi yang mampu
memperkuat struktur perekonomian suatu menciptakan instrumen keuangan (seperti
negara. penciptaan uang kartal oleh Bank Sentral dan
Secara garis besar, peranan perbankan dalam uang giral oleh Bank Umum), maka perbankan
perekonomian adalah, pertama, menjalankan dapat mempengaruhi pasokan dari sebagian
fungsi transmisi (transmission function). Kedua, besar uang yang beredar (money supply) yang
menghimpun dan menyalurkan dana akan digunakan baik sebagai alat tukar
(intermediation function). Ketiga, (medium of exchange) ataupun sebagai alat
mentransformasikan dan mendistribusikan pembayaran (unit of account). Singkatnya
resiko dalam suatu perekonomian melalui kemampuan dalam mengontrol jumlah

Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma (JRAM) Vol.6, No.2, Desember 2019 136
dan lalulintas uang yang beredar, maka lembaga resiko, tidak saja diantara kegiatan ekonomi,
perbankan mempunyai peranan yang sangat tetapi juga diantara surplus unit dan deficit unit
penting sebagai transmisi dalam menjalankan serta diantara investor.
kebijakan moneter. Akhirnya, sebagai bagian dari struktur
Sementara itu, sebagai lembaga moneter, institusi perbankan mempunyai
intermediasi, lembaga perbankan berperan kedudukan yang sangat penting dalam menjaga
sebagai tempat untuk memobilisasi dana dari stabilitas dan keseimbangan perekonomian
pihak yang mempunyai dana menganggur atau makro. Artinya, perjalanan perekonomian setiap
kelebihan dana (surplus unit) untuk kemudian negara pada umumnya selalu ditandai dengan
menyalurkan kepada pihak yang memerlukan terjadinya gejolak (business cycle),
atau kekurangan dana (deficit unit). Melalui sebagaimana tercermin dan naik-turunnya atau
fungsi intermediasi, institusi perbankan menguat-melemahnya output, kesempatan
mempunyai kemampuan untuk merealokasikan kerja, harga (barang), dan nilai tukar.
dana secara lebih efektif diantara dua pihak Dan sisi permintaan agregat (aggregate
(surplus and deficit units) yang terpisah dan demand), gejolak seperti tersebut di atas
tidak saling mengenal satu sama lainnya. merupakan refleksi dan terjadinya
Karena itu, melalui fungsi intermediasi ini ketidakseimbangan di dalam kondisi
lembaga perbankan mempunyai posisi yang perekonomian makro (macroeconomic
sangat penting dalam menunjang kehidupan dan disequilibrium) yang disebabkan antara lain
kemajuan ekonomi. salah satunya oleh terlalu banyak atau terlalu
Peranan perbankan sebagai perantara dalam sedikitnya jumlah uang yang beredar. Karena
memobilisasi dan menyalurkan dana, secara itu, sebagai institusi yang memiliki kemampuan
langsung ataupun tidak langsung, membuat untuk mengontrol dan mempengaruhi jumlah
lembaga ini memiliki kemampuan untuk uang yang beredar, maka perbankan bisa
menstransformasikan dan mendistribusikan berperan sebagai salah satu instrumen untuk
resiko. Maksudnya, di satu sisi, semua kegiatan menciptakan stabilitas dan menjaga
ekonomi mengandung resiko. Hanya saja, satu keseimbangan kondisi perekonomian makro,
kegiatan ekonomi mungkin memiliki resiko Menurut Sunarsip (2003), di negara
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kegiatan berkembang seperti Indonesia, keberadaan
ekonomi lainnya. industri perbankan menjadi semakin penting.
Di sisi lain, penabung (savers) atau surplus Ini mengingat, tipikal negara berkembang
unit yang bertindak sebagai pemberi pinjaman adalah adanya saving-investment gap yang
(lenders) dan investor atau deficit units yang tidak bisa ditutupi oleh budget pemerintah.
berperan sebagai peminjam (borrowers) Keterlibatan perbankan dalam mengumpulkan
merupakan pelaku ekonomi yang pada dasarnya dan menyalurkan kembali dana-dana
kurang menyukai resiko (risk averse). Akan masyarakat akan sangat membantu proses
tetapi penabung (surplus unit) biasanya lebih pembangunan ekonomi. Sehingga tidak
risk averse dibandingkan dengan investor mengherankan jika peranan perbankan dalam
(deficit unit). Demikian pula, persepsi perekonomian negara berkembang lebih
mengenai risk averse dari seorang investor mendominasi dibandingkan dengan perbankan
mungkin berbeda dibandingkan dengan investor di negara-negara maju.
lainnya. Sebagai gambaran, studi yang dilakukan
Permasalahannya adalah, apabila resiko World Bank menunjukkan bahwa asset sektor
tidak bisa didistribusikan, maka dana dari perbankan terhadap seluruh asset lembaga
surplus unit hanya akan terkonsentrasi pada keuangan negara-negara di kawasan Asia dan
kegiatan ekonomi yang tidak terlalu beresiko Amerika Latin pada tahun 1994 mencapai 60%.
yang dikelola oleh investor yang sangat risk Bahkan di Indonesia, rasionya mencapai 90%.
averse. Padahal, kegiatan ekonomi yang Dari sisi investasi, fungsi intermediasi yang
memiliki resiko tinggi mungkin bisa paling dominan dilakukan bank adalah
memberikan manfaat yang sangat besar bagi penyaluran kredit. Disadari bahwa di samping
kemajuan perekonomian secara keseluruhan. menjanjikan keuntungan sebagai sumber utama
Karena itu, kemampuan perbankan untuk pendapatan bank, pemberian kredit juga
memobilisasi dan menyalurkan dana, mempunyai sisi resiko yang tinggi bagi bank,
memungkinkan lembaga ini untuk mampu yaitu resiko kegagalan pengembalian yang lebih
menstransformasikan dan mendistribusikan besar sehingga menyebabkan menimbulkan

137
kredit menjadi bermasalah yang menjurus dengan adanya cek yang hanya dapat diberikan
kepada kredit menjadi macet yang kepada bankir sebagai tertarik, maka bank
mengakibatkan kerugian bagi bank pemberi dalam arti luas adalah orang atau lembaga yang
kredit. dalam pekerjaannya secara teratur menyediakan
uang untuk pihak ketiga.
2. Tinjauan Umum Tentang Bank G.M.Verryn Stuart dalam bukunya Bank
2.1. Pengertian Bank Politik, berpendapat bank adalah suatu badan
Dalam pengertian sehari-hari, bank dikenal yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan
sebagai lembaga keuangan yang kegiatan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya
utamanya adalah menerima simpanan dari sendiri atau dengan uang yang diperolehnya
masyarakat dalam bentuk Giro, Tabungan, dan dari orang lain, maupun dengan jalan
Deposito. Kemudian bank dikenal juga sebagai mengedarkan alat-alat penukar baru berupa
tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi giral.
masyarakat yang membutuhkan, misalnya A.Abdurrachman dalam Ensiklopedia
untuk tambahan modal. Disamping itu, bank Ekonomi Keuangan dan Perdagangan
juga dikenal sebagai tempat untuk menukar menjelaskan bahwa, bank adalah suatu jenis
uang, mengirimkan uang atau menerima segala lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai
macam bentuk pembayaran dan setoran seperti jenis jasa, seperti memberikan pinjaman,
pembayaran listrik, telepon, air, Pajak Bumi mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap
dan Bangunan, uang kuliah, gaji, dan mata uang, bertindak sebagai tempat
pembayaran lainnya dalam Khasmire (2008 : penyimpanan benda-benda berharga,
25). membiayai usaha perusahaan-perusahaan dan
Istilah bank berasal dari bahasa Italia yaitu lain-lain.
“Banco” yang artinya bangku atau meja, Definisi bank menurut Pasal 1 butir 2
karena pada waktu itu orang yang melayani Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10
kegiatan operasionalnya kepada para nasabah Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang
terutama dalam lalu lintas uang dilakukan diatas Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun
bangku atau meja. Istilah bangku atau meja ini 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud
kemudian berkembang dan populer menjadi dengan BANK adalah “badan usaha yang
bank. menghimpun dana dari masyarakat dalam
Lembaga perbankan merupakan inti dari bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
sistem keuangan di setiap negara. Bank adalah masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
orang perseorangan, badan-badan usaha swasta, meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”
badan-badan usaha milik negara, bahkan Sedangkan menurut Pasal 1 butir 2 Undang-
lembaga-lembaga pemerintahan untuk Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 tanggal 16
menyimpan dana-dana yang dimilikinya. Juli 2008 tentang Perbankan Syariah, yang
Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa dimaksud dengan BANK adalah “badan usaha
yang diberikan, bank melayani kebutuhan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
pembiayaan serta melancarkan mekanisme bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada
sistem pembayaran bagi semua sektor masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau
perekonomian. bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
Menurut Hermansyah (2013 : 7), dalam taraf hidup rakyat.”
Black’s Law Dictionary, bank dirumuskan Berdasarkan pengertian tersebut diatas, bank
sebagai: “An institution, usually incopated, adalah merupakan perusahaan yang bergerak
whose business to receive money on deposit, dalam bidang keuangan, artinya aktivitas
cash, checks or drafts, discount commercial perbankan selalu berkaitan dalam bidang
paper, make loans, and issue promissory notes keuangan; sehingga berbicara mengenai bank
payable to bearer known as bank notes.” tidak terlepas dari masalah keuangan.
Pengertian bank yang lain, menurut kamus Dari beberapa pengertian tersebut diatas,
istilah hukum Fockema Andreae yang penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud
mengatakan bahwa bank adalah suatu lembaga dengan bank adalah: “Badan usaha yang
atau orang pribadi yang menjalankan berbadan hukum yang menjalankan kegiatan
perusahaan dalam menerima dan memberikan menghimpun dana dari masyarakat dalam
uang dari dan kepada pihak ketiga. Berhubung bentuk simpanan (Giro, Tabungan, dan

138
Deposito) dan menyalurkannya kepada Setelah memperoleh dana dari masyarakat
masyarakat yang membutuhkan dana dalam dalam bentuk simpanan (giro, tabungan, dan
bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam deposito), maka oleh perbankan dana tersebut
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak diputarkan kembali atau dijualkan kembali
untuk mencapai masyarakat adil dan makmur kepada masyarakat yang membutuhkan untuk
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang tambahan modal dalam bentuk pinjaman atau
Dasar 1945.” lebih dikenal dengan istilah kredit (lending).
Usaha bank tidak semata-mata memutar Dalam pemberian kredit ini juga dikenakan
uang untuk mencari keuntungan perusahaan, jasa pinjaman kepada penerima kredit (debitur)
tetapi undang-undang menghendaki agar taraf dalam bentuk bunga dan biaya administrasi.
hidup rakyat banyak dapat ditingkatkan. Hal ini Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip
merupakan salah satu tanggung-jawab bank syariah istilahnya berdasarkan bagi hasil atau
dalam rangka mewujudkan cita-cita negara penyertaan modal. Selisih bunga yang diterima
Republik Indonesia untuk mencapai masyarakat dari pemakai kredit (debitur) dengan bunga
adil dan makmur. Oleh karena itu, dalam yang dibayarkan kepada nasabah penyimpan,
kehidupan sehari-hari bank tidak boleh terlepas itulah merupakan pendapatan bank yang
dari kegiatan pembangunan. Setiap kegiatan dipergunakan untuk membiayai operasionalnya.
bank harus berhasil guna bagi kepentingan Besarnya suku bunga kredit sangat
masyarakat. dipengaruhi oleh besarnya suku bunga
Perbankan adalah segala sesuatu yang simpanan. Semakin besar atau semakin mahal
menyangkut tentang bank, mencakup bunga simpanan, maka semakin besar atau
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan semakin mahal pula bunga pinjaman dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. demikian pula sebaliknya; semakin kecil atau
Dapat dikatakan bahwa sistim perbankan adalah semakin murah bunga simpanan, maka semakin
suatu sistim yang menyangkut tentang bank, kecil atau semakin murah pula bunga pinjaman.
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta Di samping suku bunga simpanan, pengaruh
cara dan proses melaksanakan kegiatan besar kecil bunga pinjaman juga dipengaruhi
usahanya secara keseluruhan. oleh keuntungan yang akan diambil oleh bank,
Aktivitas perbankan yang pertama adalah biaya operasional yang dikeluarkan, jangka
menghimpun dana dari masyarakat luas yang waktu kredit, cadangan resiko kredit macet,
dikenal dengan istilah di dunia perbankan pajak serta pengaruh lainnya. Jadi dapat
adalah kegiatan funding. Pengertian disimpulkan bahwa kegiatan menghimpun dana
menghimpun dana maksudnya adalah (funding) dan menyalurkan dana (lending) ini
mengumpulkan atau mencari dana dengan cara merupakan kegiatan utama perbankan..
membeli dana dari masyarakat luas. Sedangkan kegiatan utama dari Perbankan
Pembelian dana dari masyarakat ini Syariah sama dengan Bank Konvensional yaitu
dilakukan oleh bank dengan cara memasang menghimpun dana (funding) dalam bentuk
berbagai strategi agar masyarakat mau simpanan berupa Giro, Tabungan, Deposito,
menyimpan dananya dalam bentuk simpanan. atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan
Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh itu yang tidak bertentangan dengan Prinsip
masyarakat adalah seperti Giro, Tabungan, dan Syariah, serta menyalurkan pembiayaan
Deposito Berjangka. (lending) yang tidak bertentangan dengan
Agar masyarakat mau menyimpan uangnya Prinsip Syariah.
di bank, maka pihak perbankan memberikan Penghasilan/ pendapatan utama dari bisnis
rangsangan berupa balas jasa yang akan perbankan yang berdasarkan prinsip
diberikan kepada si penyimpan dana. Balas jasa konvensional diperoleh dari selisih bunga kredit
tersebut istilahnya dapat berupa bunga, bagi yang diberikan oleh debitur kepada bank
hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya. dengan bunga simpanan yang diberikan bank
Semakin tinggi balas jasa yang diberikan itu, kepada penyimpan dana di bank. Keuntungan
akan semakin tinggi minat masyarakat untuk dari selisih bunga ini di bank dikenal dengan
menyimpan uangnya di bank. Oleh karena itu, istilah “spread based”. Apabila suatu bank
pihak perbankan harus memberikan berbagai mengalami suatu kerugian dari selisih bunga,
rangsangan, kepercayaan dan pelayanan yang dimana suku bunga simpanan lebih besar dari
prima (ramah), sehingga masyarakat semakin suku bunga kredit, maka istilah ini dikenal
tertarik untuk menyimpan dananya di bank. dengan nama “negatif spread.”

139
Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah Awal mula berdirinya bank sebagai berikut.
tidak dikenal istilah bunga dalam memberikan Kira-kira tahun 2000 SM di Babylonia telah
jasa kepada penyimpan maupun peminjam. Di dikenal semacam bank. Bank ini meminjamkan
bank ini jasa bank yang diberikan disesuaikan emas dan perak denan tingkat bunga 20% setiap
dengan prinsip syariah sesuai dengan hukum bulan dan dikenal sebagai Temples of Babylon.
Islam. Prinsip syariah yang diterapkan oleh Sesudah zaman Babylon, tahun 500 SM
Bank Syariah adalah pembiayaan berdasarkan menyusul di Yunani didirikan semacam bank,
prinsip “bagi hasil (mudharabah),” pembiayaan dikenal sebagai Greek Temple, yang menerima
berdasarkan prinsip “penyertaan modal simpanan dengan memungut biaya
(musharakah)”, prinsip jual beli barang dengan penyimpanannya serta meminjamkannya
memperoleh keuntungan (murabahah) atau kembali kepada masyarakat. Pada saat itulah
pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip muncul bankir-bankir swasta pertama.
sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan Operasinya meliputi penukaran uang dan segala
adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas macam kegiatan bank. Lembaga perbankan
barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak yang pertama di Yunani timbul pada tahun 560
lain (ijarah wa iqtina). SM.
Sistem bank berdasarkan prinsip Syariah Setelah zaman Yunani, muncul usaha bank
sebelumnya di Indonesia hanya dilakukan oleh di Romawi (Italia sekarang) yang operasinya
Bank Syariah seperti Bank Muamalat Indonesia sudah lebih luas lagi, yakni tukar menukar mata
dan BPR Syariah lainnya. Dewasa ini sesuai uang, menerima deposito, memberikan kredit,
dengan Undang-Undang Perbankan Nomor 10 menstransfer modal, dan bersamaan dengan
Tahun 1998 yang baru, bank umum dan Bank jatuhnya kota Roma pada tahun 509 SM,
Perkreditan Rakyat pun dapat menjalankan perbankan juga ikut jatuh. Tetapi pada tahun
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah 527-565 Yustianus mengkodefikasikan hukum
sepanjang sesuai dengan ketentuan yang Romawi di Konstantinopel sehingga perbankan
ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI), hal ini berkemban kembali. Perkembangan ini diawali
tercantum dalam Pasal 1 butir 3 dan butir 4. dengan adanya perdagangan dengan negara
Selain menghimpun dana dalam bentuk Cina, India dan Ethiopia. Bahkan mata uang
simpanan (giro, tabungan, dan deposito) dan Konstantinopel ditetapkan sebagai mata uang
penyaluran dana dalam bentuk kredit, internasional.
perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa Hubungan perdagangan kemudian
perbankan lainnya. Jasa-jasa ini diberikan untuk berkembang ke Asia Barat (sekarang Timur
mendukung kelancaran kegiatan menghimpun Tengah) dan Eropa sehingga kota-kota seperti
dana dan menyalurkan dana, baik yang Alexandria, Venesia dan beberapa pelabuhan di
berhubungan langsung dengan kegiatan Italia Selatan terkenal sebagai pusat
simpanan dan kredit maupun tidak langsung, perdagangan yang penting. Bank Venesia
antara lain Transfer, Inkaso, Kliring, Bank didirikan oleh pemerintah pada tahun 1171 dan
Notes, Safe Deposit Box, Travellers Cheque, merupakan bank negara pertama yang dipakai
Bank Card, Letter of Credit, Bank Garansi. untuk membiayai perang. Kemudian berturut-
turut berdirilah Bank of Genoa dan Bank of
2.2. Asal Mula Bank. Barcelona pada tahun 1320.
Pada zaman Babylonia, Yunanani dan Sekitar awal abad ke-16 di London
Romawi diduga usaha perbankan telah (Inggeris), Amsterdam (Belanda), serta
memegang peranan dalam lalu lintas Antwerpen dan Leuven (Belgia) tukang-tukang
perdagangan. Tugas bank pada waktu itu lebih emas bersedia menerima uang logam (emas dan
bersifat tukar menukar mata uang, sehingga perak) untuk disimpan. Sebagai tanda bukti
orang yang melakukannya disebut pedagang penyimpanan, tukang emas memberikan kepada
uang. Pada umumnya pekerjaan pedagang uang penyimpan suatu tanda deposito yang disebut
hanyalah sebagai perantara menukarkan mata Goldsmith’s note. Goldsmith’s note tersebut
uang asing dengan mata uang negeri sendiri merupakan bukti bahwa tukang emas
atau sebaliknya. Kemudia usaha ini mempunyai hutang. Lambat laun tanda deposito
berkembang dengan menerima tabungan, itu diterima sebagai alat pembayaran atau
menitipkan, ataupun meminjamkan uang menjadi uang kertas.
dengan memungut bunga pinjaman. Sejarah mencatat, Goldsmith’s note oleh
pemiliknya jarang ditukar kembali dengan uang

140
logam. Berdasarkan hal tersebut, tukang emas mengenai fungsi perbankan, yaitu: “Fungsi
mulai memberanikan diri mempergunakan utama perbankan Indonesia adalah sebagai
kesempatan mengeluarkan Goldsmith’s note, penghimpun dana dan penyalur dana
sekalipun jaminan emas tidak ada. Namun masyarakat.”
Goldsmith’s note yang dikeluarkan itu tetap Perbankan di Indonesia mempunyai tujuan
merupakan bukti utangnya. Dengan yang strategis dan tidak semata-mata
perkembangan ini, maka peralihan tugas tukang berorientasi ekonomi, tetapi juga
emas menjadi tugas perbankan. berorientasi pada hal-hal yang non-
ekonomis seperti masalah menyangkut
2.3. Landasan Hukum Perbankan di stabilitas nasional yang mencakup antara
Indonesia. lain stabilitas politik dan stabilitas sosial.
Landasan hukum Perbankan di Indonesia c. Tujuan
adalah: Pasal 4 Undang-Undang Nomor 7 Tahun
a. Undang-Undang Republik Indonesia No.7 1992 tentang Perbankan menyebutkan:
Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana “Perbankan Indonesia bertujuan menunjang
telah diubah dengan Undang-Undang No.10 pelaksanaan pembangunan nasional dalam
Tahun 1998 yang diundangkan pada tanggal rangka meningkatkan pemerataan,
10 November 1998, lembaran negara RI pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas
tahun 1998 nomor 182.. nasional kearah peningkatan kesejahteraan
b. Undang-Undang Republik Indonesia No.23 rakyat banyak.”
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia Bank tidak cukup hanya menjalankan
sebagaimana telah diubah dengan Undang- kegiatannya saja yaitu menghimpun dana
Undang No.3 Tahun 2004, yang dan menyalurkan dana masyarakat, tetapi
diundangkan pada tanggal 15 Januari 2004, juga mempunyai tujuan yang jelas demi
Lembaran Negara RI tahun 2004 nomor 7. kepentingan pembangunan nasional.
Meningkatkan pemerataan, pertumbuhan
2.4. Asas, Fungsi, dan Tujuan Bank di ekonomi, dan meningkatkan stabilitas
Indonesia nasional merupakan sasaran perbankan
a. Asas dalam melakukan kegiatan sebagaimana
Asas perbankan yang dianut di Indonesia fungsinya tersebut diatas. Keberhasilan
tercantum dalam ketentuan Pasal 2 Undang- perbankan dalam memainkan peranannya
Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang dalam pembangunan nasional tentu akan
Perbankan yang mengemukakan bahwa: dapat mewujudkan kehidupan rakyat yang
“Perbankan Indonesia dalam melakukan lebih baik dari sebelumnya.
usahanya berasaskan demokrasi ekonomi
dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.” 2.5. Landasan Hukum Perbankan Syariah di
Yang dimaksud dengan demokrasi ekonomi Indonesia
ialah demokrasi ekonomi berdasarkan a. Undang-Undang Republik Indonesia No.21
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,
Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip yang diundangkan pada tanggal 16 Juli
kehati-hatian, bahwa bank dan orang-orang 2008, Lembaran Negara RI Tahun 2008
yang terlibat di dalamnya ketika harus nomor 94.
membuat kebijakan dalam menjalankan
kegiatan usahanya wajib menjalankan tugas 2.6. Asas, Fungsi, dan Tujuan Bank Syariah
dan wewenangnya masing-masing secara di Indonesia.
cermat, teliti, dan profesional sehingga a. Asas
memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Asas perbankan Syariah yang dianut di
Selain itu, bank dalam membuat kebijakan Indonesia tercantum dalam ketentuan Pasal
dalam menjalankan kegiatan usahanya, 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008
harus selalu mematuhi seluruh peraturan tentang Perbankan Syariah yang
perundang-undangan yang berlaku secara mengemukakan bahwa: Perbankan Syariah
konsisten, dengan didasari oleh itikad baik. dalam melakukan usahanya berasaskan
b. Fungsi. Prinsip Syariah, demokrasi ekonomi, dan
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun prinsip kehati-hatian.
1992 tentang Perbankan, merumuskan b. Fungsi.

141
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun operasionalnya dapat dilakukan diseluruh
2008 tentang Perbankan Syariah, wilayah Republik Indonesia dan diluar
merumuskan mengenai fungsi perbankan, negeri. Bank umum sering disebut bank
yaitu: komersil (commercial bank).
(1). Menghimpun dan menyalurkan dana 2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
masyarakat, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah
(2). Menerima dana yang berasal dari zakat, bank yang melaksanakan kegiatan usaha
infak, sedekah, hibah, atau dana sosial secara “konvensional” atau berdasarkan
lainnya yang menyalurkannya kepada “prinsip syariah” yang dalam
organisasi pengelola zakat. kegiatannya tidak memberikan jasa
(3). Menghimpun dana social yang berasal dalam lalu lintas pembayaran. Artinya
dari wakaf uang dan menyalurkannya kegiatan BPR jauh lebih sempit jika
kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dibandingkan dengan kegiatan bank
dengan kehendak pemberi wakaf umum.
(wakif). Kegiatan BPR hanya meliputi
(4). Pelaksanaan fungsi sosial sebagaimana kegiatan menghimpun dana dan
dimaksud pada ayat (2) dan (3) Sesuai menyalurkan dana saja, bahkan dalam
dengan ketentuan peraturan perundang- menghimpun dana BPR dilarang
undangan. menerima simpanan dalam bentuk Giro.
3. Tujuan. Begitu pula dalam hal jangkauan wilayah
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 21 Tahun operasi, BPR dibatasi hanya dalam
2008 tentang Perbankan Syariah wilayah negara Republik Indonesia saja.
menyebutkan: Perbankan Syariah bertujuan Larangan lainnya bagi BPR adalah ikut
menunjang pelaksanaan pembangunan kliring serta transaksi valuta asing.
nasional dalam rangka meningkatkan b. Dilihat dari Segi Cara Menentukan
keadilan, kebersamaan, dan pemerataan Harga.
kesejahteraan rakyat. Apabila dilihat dari segi atau caranya bank
tersebut dalam menentukan harga baik harga
2.7. Jenis-jenis Bank. jual maupun harga beli terbagi dalam dua
Dalam praktek perbankan di Indonesia kelompok yaitu:
terdapat beberapa jenis perbankan yang diatur a. Bank yang berdasarkan prinsip
dalam Undang-Undang Perbankan. Perbedaan konvensional.
jenis perbankan dapat dilihat dari berbagai segi Mayoritas bank yang berkembang di
antara lain : segi fungsi bank dan dari segi Indonesia pada saat ini adalah bank yang
caranya bank tersebut menentukan harga jual berorientasi pada prinsip konvensional.
dan harga beli. Hal ini tidak terlepas dari sejarah bangsa
a. Dilihat dari segi Fungsi Bank. Indonesia dimana asal mula bank di
Ditinjau dari segi fungsi bank perbedaan Indonesia dibawa oleh pemerintah
yang terjadi terletak pada luasnya kegiatan kolonial Belanda. Dalam mencari
atau jumlah produk yang dapat ditawarkan keuntungan dan menentukan harga
maupun jangkauan wilayah operasionalnya. kepada para nasabahnya menggunakan
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan dua metode, yaitu:
Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi a. Menetapkan bunga sebagai harga,
dengan keluarnya Undang-Undang Republik baik untuk produk simpanan (giro,
Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, jenis tabungan, dan deposito) maupun
perbankan terdiri dari : untuk produk pinjaman (kredit)
1. Bank Umum, adalah bank yang ditentukan berdasarkan tingkat suku
melaksanakan kegiatan usaha secara bunga tertentu. Penentuan harga ini
konvensional dan/ atau berdasarkan dikenal dengan istilah spread based.
Prinsip Syariah, yang dalam kegiatannya Apabila suku bunga simpanan lebih
memberikan jasa dalam lalu lintas rendah dari suku bunga pinjaman
pembayaran. Sifat jasa yang diberikan maka dikenal dengan nama positive
adalah umum, dalam arti dapat spreed. Sebaliknya apabila suku
memberikan seluruh jasa perbankan yang bunga simpanan lebih tinggi dari suku
ada. Begitu pula dengan wilayah

142
bunga pinjaman maka dikenal dengan masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, dan
nama negative spreed. deposito) dan menjual uang (menyalurkan
b. Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak dana) dalam bentuk kredit kepada masyarakat
perbankan menggunakan atau umum yang membutuhkan tambahan modal
menerapkan berbagai biaya-biaya untuk memajukan usahanya.
dalam nominal atau presentase Dalam melaksanakan kegiatannya, dapat
tertentu. Sistem pengenaan biaya ini dibedakan antara kegiatan bank umum dengan
dikenal dengan istilah fee based. kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Kegiatan bank umum lebih luas dari kegiatan
c. Bank yang berdasarkan prinsip Syariah. Bank Perkreditan Rakyat, maksudnya adalah
Bank yang berdasarkan prinsip syariah produk yang ditawarkan oleh bank umum lebih
belum lama berkembang di Indonesia yaitu banyak ragamnya, hal ini disebabkan bank
baru pada tahun 1990 dengan didirikannya umum mempunyai kebebasan untuk
Bank Muamalat oleh MUI, namun di luar menentukan produk dan jasanya. Sedangkan
negeri terutama di negara-negara Timur Bank Perkreditan Rakyat terbatas untuk
Tengah, bank yang berdasarkan/menerapkan menentukan produk dan jasanya, sehingga
prinsip syariah sudah berkembang pesat kegiatannya lebih sempit.
sejak lama, di Mesir tahun 1963, di Iran Adapun kegiatan-kegiatan dari perbankan
tahun 1983, di Turki tahun 1984, di Pakistan yang ada di Indonesia pada saat ini adalah
tahun 1985, dan di Malaysia tahun 1983. sebagai berikut :
Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah a. Kegiatan-kegiatan Bank Umum
dalam penentuan harga produknya sangat 1. Menghimpun dana dari masyarakat
berbeda dengan bank yang berdasarkan (funding) dalam bentuk simpanan:
prinsip konvensional. Bank yang a. Simpanan Giro (Demand Deposit)
berdasarkan prinsip syariah aturan perjanjian b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
adalah berdasarkan hukum Islam antara c. Simpanan Deposito (Time Deposit)
bank dengan nasabahnya yang menyimpan 2. Menyalurkan dana kepada masyarakat
dana dan atau pembiayaan usaha kegiatan (lending) dalam bentuk kredit:
perbankan lainnya. a. Kredit Investasi, misalnya kredit
Dalam menentukan harga atau mencari untuk membangun gedung.
keuntungan bagi bank yang berdasarkan b. Kredit Modal Kerja, misalnya kredit
prinsip syariah adalah sebagai berikut : untuk jual sembilan bahan pokok.
1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi c. Kredit Perdagangan, misalnya kredit
hasil (mudharabah). ekspor/ impor.
2. Pembiayaan berdasarkan prinsip d. Kredit Produktif, misalnya kredit
penyertaan modal (musharakah). untuk ternak ayam.
3. Prinsip jual beli barang dengan e. Kredit Konsumtip, misalnya kredit
memperoleh keuntungan (murabahah). untuk beli mobil, rumah pribadi.
4. Pembiayaan barang modal berdasarkan f. Kredit Profesi, misalnya kredit untuk
sewa murni tanpa pilihan (ijarah). Notaris, Dokter, dan Dosen.
5. Adanya pilihan pemindahan kepemilikan 3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya
atas barang yang disewa dari pihak bank (Services) antara lain seperti :
oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). a. Kiriman Uang (Transfer)
Sedangkan penentuan biaya-biaya jasa bank b. Kliring (Clearing)
lainnya bagi bank yang berdasarkan prinsip c. Safe Deposit Box (SDB)
syariah juga menentukan biaya sesuai d. Bank Card
Syariah Islam. e. Bank Notes (Valas)
f. Bank Garansi
2.8. Kegiatan-kegiatan Bank. g. Referensi Bank
Kegiatan bank sehari-hari tidak akan h. Bank Draft
terlepas dari bidang keuangan. Sama halnya i. Letter of Credit (L/C)
dengan pedagang atau perusahaan lainnya, j. Cek Wisata (Travellers Cheque)
kegiatan perbankan secara sederhana dapat b. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan
dikatakan adalah berdagang uang yaitu Rakyat (BPR)
membeli uang (menghimpun dana dari

143
a. Menghimpun dana dari masyarakat keberhasilan bank jika mampu membiayai
(funding) dalam bentuk : operasionalnya dari sumber dana dari
1. Simpanan Tabungan (Saving Deposit) masyarakat. Pencarian dana dari masyarakat
2. Simpanan Deposito (Time Deposit) relatif paling mudah jika dibandingkan
b. Menyalurkan dana kepada masyarakat dengan sumber dana lainnya, dan pencarian
(lending) dalam bentuk : dana dari masyarakat ini paling dominan,
1. Kredit Investasi asal dapat memberikan bunga dan fasilitas
2. Kredit Modal Kerja menarik lainnya. Akan tetapi pencarian
3. Kredit Perdagangan sumber dana dari masyarakat lebih mahal
c. Larangan-larangan bagi Bank Perkreditan jika dibandingkan dari dana sendiri.
Rakyat adalah sebagai berikut: Dana yang berasal dari masyarakat terbagi
- Menerima Simpanan dalam bentuk Giro atas tiga jenis yaitu :
- Mengikuti Kliring 1. Simpanan Giro, yaitu simpanan yang
- Melakukan kegiatan Valuta Asing penarikannya dapat dilakukan setiap saat
- Melakukan kegiatan Perasuransian dengan menggunakan cek, bilyet giro,
sarana perintah pembayaran lainnya atau
2.9. Sumber-Sumber Dana Bank. dengan cara pemindahbukuan.
Yang dimaksud dengan sumber-sumber 2. Simpanan Tabungan, yaitu simpanan
dana bank adalah usaha bank yang yang penarikannya hanya dapat
bersangkutan dalam mencari/menghimpun dana dilakukan menurut syarat-syarat tertentu
untuk membiayai operasionalnya. Aktivitas ini yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya
lembaga keuangan yang kegiatannya sehari-hari yang dipersamakan dengan itu.
adalah dalam bidang jual beli uang. Dalam hal 3. Simpanan Deposito, yaitu simpanan yang
ini sebelum menjual uang (memberikan kredit) penarikannya hanya dapat dilakukan
bank tersebut harus terlebih dahulu membeli pada waktu tertentu berdasarkan
uang (menghimpun dana), dan selisih bunga perjanjian nasabah penyimpan dengan
yang diterima dari peminjam/ debitur dengan bank.
bunga yang dibayarkan kepada penyimpan c. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya.
dana, itulah yang menjadi keuntungan bank Sumber dana dari lembaga lainnya
untuk membiayai operasionalnya. merupakan tambahan dana jika bank
Adapun sumber-sumber dana bank tersebut mengalami kesulitan dalam pencarian dana
terdiri dari: dari bank itu sendiri atau dari masyarakat.
a. Dana yang bersumber dari Bank itu sendiri. Dana dari lembaga lainnya ini, bunga atau
Sumber dana dari bank itu sendiri berasal balas jasanya relatif lebih mahal dan sifatnya
dari modal sendiri. Modal sendiri hanya sementara waktu saja.
maksudnya adalah modal setoran dari Dana yang bersumber dari lembaga lainnya
pemegang sahamnya. dapat diperoleh dari:
Secara garis besar dana yang bersumber dari a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia
bank itu sendiri terdiri dari pada: (BI), yaitu kredit yang diberikan Bank
1. Setoran modal dari pemegang saham. Indonesia kepada bank-bank yang
2. Cadangan laba pada tahun yang lalu yang mengalami kesulitan likuiditasnya.
tidak dibagi kepada para pemegang Kredit likuiditas ini juga dapat diberikan
sahamnya. Cadangan ini sengaja kepada pembiayaan proyek-proyek
disediakan untuk mengantisipasi laba pemerintah untuk membantu peningkatan
tahun yang akan datang. taraf hidup masyarakat luas.
3. Laba bank yang belum dibagi, yaitu laba b. Pinjaman antar bank (call money),
yang belum dibagikan pada tahun yang biasanya pinjaman ini diberikan kepada
bersangkutan, sehingga dapat bank-bank yang mengalami kalah kliring
dimanfaatkan sebagai modal bank untuk di dalam lembaga kliring. Call money ini
sementara waktu. jangka waktunya pendek dengan bunga
b. Dana yang berasal dari masyarakat. yang relatif tinggi.
Sumber dana ini merupakan sumber dana c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri,
terpenting bagi kegiatan operasional bank yaitu pinjaman yang diperoleh bank dari
dan juga merupakan tolok ukur akan pihak luar negeri, misalnya Bank Dunia

144
(World Bank), Bank Pembangunan Asia salah satu sektor dalam BUMN. Tidak dapat
(The Asian Development Bank), Bank dipungkiri bahwa perkembangan dan
Pembangunan Islam (Islamic pertumbuhan perekonomian nasional tidak
Development Bank). terlepas dari peran serta dunia perbankan yang
d. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). sangat besar memberikan kontribusi kepada
Dalam hal ini pihak bank menerbitkan masyarakat Indonesia, mulai dari kredit usaha
SBPU kemudian diperjualbelikan kepada kecil, menengah ataupun kredit usaha lainnya,
pihak yang berminat, baik perusahaan bahkan sebagai tempat penjaminan simpanan
keuangan maupun non keuangan. oleh masyarakat.

2.10. Kontribusi Kredit Perbankan Bagi


Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. 3. Kesimpulan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia sebagai salah satu negara
Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 berkembang, keberadaan industri perbankan
November 1998 tentang Perubahan Undang- menjadi semakin penting. Keterlibatan
Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan dalam mengumpulkan dan
Perbankan, yang dimaksud dengan Bank menyalurkan kembali dana-dana masyarakat
adalah “badan usaha yang menghimpun dana akan sangat membantu proses pembangunan
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan ekonomi. Perkembangan dan pertumbuhan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam perekonomian nasional tidak terlepas dari peran
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya serta dunia perbankan yang sangat besar
dalam rangka meningkatkan tarap hidup memberikan kontribusi kepada masyarakat
rakyat banyak”. Indonesia, mulai dari kredit usaha kecil,
Negara Indonesia sebagai Negara yang menengah ataupun kredit usaha lainnya, bahkan
sedang berkembang bertujuan untuk mencapai sebagai tempat penjaminan simpanan oleh
masyarakat yang adil dan makmur, merata masyarakat.
materil dan juga spiritual. Negara tidak hanya Pemeo ekonomi menyatakan, siapa yang
bertugas memelihara ketertiban masyarakat, menguasai perbankan akan menguasai
akan tetapi lebih luas dari pada itu, yaitu perekonomian suatu negara. Kemudian pemeo
berkewajiban turut serta dalam semua sektor politik menyatakan, siapa yang menguasai
kehidupan masyarakat. perekonomian suatu negara akan menguasai
Sebagai Negara yang memiliki tujuan dan politik negara tersebut.
strategi, Indonesia menerapkan banyak hal yang
harus dikerjakan untuk tercapainya DAFTAR PUSTAKA
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang Gillis, M., 1966, “Economic of Development”,
matang disertai dengan pemerataan W.W. Norton and Company, New York.
pembangunan yang tidak hanya terpatok pada Hermansyah, 2013, Hukum Perbankan Nasional
suatu wilayah tertentu namun tersebar ke Indonesia, Kencana, Jakarta,
seluruh pelosok Nusantara. Kanwil BRI, 1982, Pengetahuan Umum
Tumbuh kembangnya strategi pembangunan Perbankan, Medan,.
Indonesia sangat didukung oleh berbagai Kasmir, 2008, Bank dan Lembaga Keuangan
institusi yang dibangun oleh pemerintah yang Lainnya, RajaGrafindo Persada, Jakarta,
secara bersama-sama berkoordinsasi untuk ______, 2010, Manajemen Perbankan,
mencapai sasaran dari tujuan yang sudah RajaGrafindo Persada, Cet.9, Jakarta.
direncanakan. Peran berbagai lembaga ikut Lovett, William A., 1997, Banking and
ambil bagian dalam pengkoordinasian tersebut Financial institutions Laws,
terutama sektor perekonomian yang menjadi Westpublishing Co, USA.
salah satu tolok ukur pertumbuhan kemajuan
suatu Negara. Berbagai cabang dari strategi Supramono, Gatot, 1995, Perbankan dan
ekonomi memiliki kontribusi sendiri dalam Masalah Kredit suatu Tinjauan Yuridis,
mendukung kegiatan ekonomi, misalnya Djambatan, Jakarta.
BUMN yang dimiliki oleh pihak pemerintah Suyatno,Thomas dkk. 1988, Kelembagaan
dalam kegiatan ekonomi nasional. Perbankan, PT.Gramedia, Jakarta,.
Perbankan yang merupakan salah satu
pendorong perekonomian nasional menjadi

145
Usman, Rachmadi, 2012, Aspek Hukum
Perbankan Syariah di Indonesia, Sinar
Grafika, Cet.1, Jakarta.

Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang No.10 Tahun 1998, Tentang
Perbankan.
Undang-Undang No.21 Tahun 2008, Tentang
Perbankan Syariah.

A. Artikel, Jurnal, Makalah, dan Surat


Kabar
Sunarsip, “Analisa atas Deregulasi, Krisis, dan
Restrukturisasi Perbankan di Indonesia:
Pendekatan Teori Polizatto dan William E.
Alexander”, Jurnal Keuangan Publik, Vol.
1/No. 1, Badan Pendidikan dan Pelatihan
Keuangan, Departemen Keuangan RI,
September 2003.
World Bank, 1997. Private Capital Flows to
Developing Countries, Washington, D.C:
The World Bank.

146

Anda mungkin juga menyukai